Anda di halaman 1dari 1

Catatan Seputar Metodologi Riset :

Seputar “Konsep” :
- “Konsep” adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar
generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.
- Ada dua jenis konsep: 1) konsep yang “jelas” hubungannya dengan realitas atau fakta
sosial yang mereka wakili, contoh: konsep tentang kursi, pisau, buku, dsb. 2) konsep yang
kabur atau lebih abstrak hubungannya dengan fakta sosial yang mr wakili, contoh: konsep
tentang kekerabatan, messianisme, kecerdasan, birokrasi, dsb. Konsep yang abstrak ini
sering disebut “konstruk” (construct).
- Konsep bisa disebut sebagai mediator antara dunia teori dan dunia observasi, antara
abstraksi dan realitas.
Proposisi, Aksioma/Postulas, dan Teorem :
- Proposisi sering didefinisikan sebagai hubungan yang logis antara dua konsep.
- Biasanya, proposisi tidak memiliki format tertentu, melainkan disajikan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang menunjukkan hubungan antara dua konsep. Contoh: “niat menggunakan
kontrasepsi modern bervariasi menurut status sosial-ekonomi”, “di antara faktor timbulnya
pandangan radikalistik terhadap agama adalah pemahaman literalistik (skripturalistik)
terhadap ajaran-ajaran agama, dsb.
- Ada dua tipe proposisi: 1) “aksioma atau postulat”, yaitu proposisi yang kebenarannya tidak
dipertanyakan lagi oleh peneliti sehingga tidak perlu diuji dalam suatu penelitian; 2)
“teorem”, yaitu proposisi yang dideduksikan atau diderivasi dari aksioma. Yang menjadi
perhatian penelitian sosial adalah teorem, bukan postulat atau aksioma.
Seputar Teori :
- Teori adalah serangkaian asumsi, konsep (termasuk konstruk), dan proposisi (terutama
teorem) untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep.
Hipotesa :
- Hipotesa adalah hasil kerja dari teori atau proposisi. Atau berarti hasil deduksi dari teori
atau proposisi. Sifatnya lebih spesifik, sehingga lebih siap untuk diuji secara empiris.
Misalnya kita ingin menerangkan mengapa prilaku agresif lebih menonjol pada suatu
lingkungan masyarakat tertentu daripada lingkungan masyarakat lainnya. Untuk itu, kita
butuh “teori agresi” yang salah satu proposisinya menya-takan bahwa frustasi
menyebabkan tindakan agresif. Dalam penelitian, proposisi ini harus dijabarkan menjadi
hipotesa yang lebih terinci, misalnya: tindakan agresif lebih tinggi pada kelompok
masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi daripada yang memiliki
tingkat kepadatan rendah”. Bila dibandingkan, hipotesa ini lebih operasional dan siap diuji
daripada proposisi sebelumnya.
- Hipotesa selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan itu bisa dinyatakan secara eksplisit maupun implisit.
Variabel :
- Variable adalah sesuatu yang memiliki variasi nilai yang diperoleh dari konsep, misalnya
konsep “penduduk”, memiliki beberapa variabel: jenis kelamin, suku bangsa, umur, dll.

Anda mungkin juga menyukai