Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKEMAS SUTANYO, SKM
TOILI II Nip. 19630915 198703 1 019

Pengertian Pengukuran Tekanan darah adalah tindakan pengukuran menggunakan spygmomanometer


dengan cara palpasi dan auskultasi.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pengukuran tekanan darah.
Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Toili II, No : tentang Pemberian
Layanan klinis.
Referensi 1. H.M.S Markun. Penuntun Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik. FKUI. Jakarta. 2000
2. Mohlan, Robert. Diagnosis Fisik (terjemahan). EGC. Jakarta. 1981
Prosedur CARA PALPASI

1. Petugas menjelaskan prosedur pada pasien.


2. Petugas mengatur posisi pasien.
3. Petugas meletakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang.
4. Petugas membuka lengan baju.
5. Petugas memasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa
cubiti (Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar.
6. Petugas menentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam)
dekstra/sinistra dengan jari tangan kita.
7. Petugas memompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis
8. tidak teraba.
Petugas mengempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan
9. degan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
Petugas mencatat MmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba. Nilai ini
10. menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi dan tak mungkin dengan cara ini
menemukan tekanan diastolik.

CARA AUSKULTASI

1. Petugas Menjelaskan prosedur pada pasien.


2. Petugas mengatur posisi pasien.
3. Petugas meletakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang.
4. Petugas membuka lengan baju.
5. Petugas memasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa
cubiti (Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar.
6. Petugas menentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam)
dekstra/sinistra dengan jari tangan kita.

7. Petugas memompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak
teraba.
8. Petugas memompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik
radialis tidak teraba.
9. Petugas meletakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan mendengarkan.
10. Petugas menengempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah
jarum jam.
11. Petugas mencatat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai
ini menunjukkan tekanan sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir
terdengar, nilai ini menunjukkan tekanan dastolik.
12. Suara korotkoff I : Menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi.
13. Suara korotkoff IV/V : Menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi.

Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Unit terkait 1. Unit Pemeriksaan Umum
2. Unit Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Unit Pemeriksaan Ibu dan KB

Anda mungkin juga menyukai