Ir Asep Tahyana
TNK A/P1/KELOMPOK 4
Keberhasilan pada fase starter ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga
memudahkan peternak 2 untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan
pada fase starter akan menyebabkan produktivitasnya turun, hal ini karena potensi genetik
ayam tidak dapat muncul secara optimal. Kegagalan juga dapat disebabkan dari penyakit
yang beberapa diantaranya dapat menyebabkan kematian, maka dari itu pengendalian
penyakit sangat penting dilakukan. Tingkat kematian tinggi lebih sering terjadi pada anak
ayam di bawah umur dua bulan akibat serangan penyakit. Kematian yang tinggi pada anak
ayam bisa disebabkan oleh kondisi ayam yang masih rentan dan mudah dipengaruhi oleh
berbeagai unsur pencetus penyakit, seperti perubahan cuaca, kebersihan kandang, peralatan
yang digunakan selama pemeliharaan, dan kesalahan pemberian pakan.
1.2 Tujuan
2. PEMBAHASAN
Kegiatan yang dilakukan untuk pengendalian penyakit pada unggas terutama ayam
pembibit diantaranya adalah:
Ketiga hal tersebut harus selalu diperhatikan dalam melakukan budidaya ayam
pembibit khususnya pada fase starter. Selain itu untuk mengetahui kesehatan ayam setiap hari
dilakukan pengontrolan terhadap ternak, dan apabila ada ternak yang terkena penyakit
langsung dipisahkan agar tidak menular pada ternak lain kemudian dilakukan pengobatan.
Penyakit yang sering dialami yakni :
Biosecurity dibagi menjadi beberapa area. Pembagian area tersebut bertujuan untuk
mengurangi penyebaran penyakit. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Widyantara et al (2013) bahwa penerapan biosecurity difokuskan pada tiga tingkat, yaitu
pre entry, point of entry, dan post entry. Apabila pada tingkat pre entry bisa dilewati oleh
bibit penyakit, maka biosecurity pada tingkat selanjutnya (point of entry dan post entry)
dapat diterapkan sistem biosecurity yang lebih ketat agar ayam tidak terinfeksi oleh bibit
penyakit.
Sanitasi bisa dilakukan pada lingkungan luar kandang dan lingkungan di dalam
kandang. Sanitasi di luar kandang meliputi pencabutan rumput dan pengambilan sampah
yang ada di lingkungan sekitar kandang. Kemudian sanitasi di dalam kandang meliputi
pembersihan dinding kawat dari debu dan pembalikan litter.
Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau sudah dimatikan dengan
prosedur tertentu yang digunakan untuk merangsang pembentukan zat kebal tubuh
(Permentan, 2014). Adapun vaksin yang dilakukan pada ayam periode grower sebagai
berikut:
Vaksinasi
Umur (Minggu)
5 AI 1
6 SHS Live
9 Coryza 1
10 ND IB Live
12 AI 3
15 ND IB EDS’76-SHS
17 Coryza 2
KESIMPULAN
Dalam pemeliharaan ayam pebibit baik pada fase starter maupun fase grower
pencegahan penyakit yang pertama adalah menerapkan biosecurity yang benar dan tepat
dengan melakukan sanitasi secara teratur dan melakukan pembatasan agen-agen
pembawa penyakit dengan melakukan desinfeksi. Kemudian pencegahan penyakit dapat
juga dilakukan dengan melakukan vaksinasi kepada ternak, dengan harapan ternak
tersebut akan tahan terhadap suatu penyakit tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Widyantara et al. 2013. Tingkat penerapan biosekuriti pada peternakan ayam pedaging
kemitraan di Kabupaten Tabanan dan Gianyar. J. Petern Trop. 1(1): 45-57.