Disusun Oleh:
Kelompok 8
1.2 Tujuan
Kami melakukan produksi sendiri dan pembelian produk yang sudah jadi
(reseller) dari bahan baku bakso ikan dengan menggunakan modal berkelompok,
kemudian ditambah bahan-bahan lain seperti kentang dan saus, lalu dikemas
didalam kotak makanan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan baku
2.1 Fishball
Dalam membuat fishball, daging ikan yang baik untuk digunakan adalah daging
ikan yang segar, karena belum mengalami fase rigor mortis. Sehingga daging
memiliki daya ikat air yang tinggi, dalam arti kemampuan protein daging
mengikat dan mempertahankan air tinggi sehingg menghasilkan bakso dengan
kekenyalan tinggi (Prastuti, 2010). Secara teknis pengolahan fishball cukup
mudah. Bila ditinjau dari upaya kecukupan gizi masyarakat, bakso dapat dijadikan
sebagai sarana yang tepat, karena produk ini bernilai gizi tinggi dan disukai oleh
semua lapisan masyarakat (Kurniawan dan Kusrahayu, 2012)
2.2 Syarat Mutu Fishball
Kriteria fishball yang baik dapat dilihat dari syarat mutu bakso yang terdapat
didalam SNI 01-7266.12006 adalah:
Fishball yang aman untuk dikonsumsi harus sesuai dengan syarat mutu. Syarat
mutu dan keamanan untuk bakso ikan berdasarkan SNI 7266:2014 dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2014).
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Jakfar & Kasmir, 2010). Studi
kelayakan membantu menemukan pendekatan dan solusi alternatif untuk
mempraktekkan suatu ide (Thompson, 2003). Pada studi kelayakan, masing-
masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salah
satu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang
diperlukan.
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli, atau saling
bertemunya antara kekuatan permintaan dengan kekuatan penawaran untuk
membentuk suatu harga. Permintaan dapat diartiakan sebagai jumlah barang yang
dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada
berbagai tingkat harga. Permintaan yang didukung oleh kekuatan tenaga beli
disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasari pada kebutuhan
saja disebut sebagai permintaan potensial.
Hukum permintaan mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka
kuantitas harga barang yang diminta akan berkurang, begitu pula sebaliknya, bila
harga barang yang diminta menurun, maka kualitas barang yang diminta menaik
(asumsi cetris paribus). Sedangkan penawaran dapat diartikan sebagai berbagai
kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Tingkat
harga ditentuakan oleh beberapa faktor, antara lain; harga barang itu sendiri, harga
barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan.
3. Break Event Point (BEP) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sampai batas
mana usaha yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau pada tingkat tidak
rugi dan tidak untung. Estimasi ini digunakan dalam kaitannya antara pendapatan
dan biaya (Syarif, 2011).
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Industri
1. Mengenali Pelanggan
Lakukan identifikasi terhadap target pasar. Target pasar adalah
Mahasiswa dan umum. Target pasar ini mempermudah pemasran yang
efektif dan menghindarkan dari pembuangan biaya dan waktu yang sia-
sia.
2. Memilih Lokasi yang Strategis
Lokasi penjualan umumnya di Kampus Diploma IPB dan khusunya di
Prorgam Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak. Pemilihan lokasi
tersebut merupakan strategi untuk menjaring pelanggan. Lokasi yang
dipillih harus mudah dijangkau pembeli.
3. Melakukan Promosi
Promosi dilakukan melalui media social dan secara visual. Pengenala
produk atau promosi kepada kinsmen dengan cara kreatif agar pembeli
berminat untuk membeli produk tersebut.
- Deskripsi Produk
Kedai tusuk adalah jenis makan ringan cepat saji berbahan utama baso dan
kentang goreng yang di sajikan secara praktis dan higienis. Makanan ini
merupakan makanan ringan cepat saji yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Bahan
baku dari Kedai Tusuk ini adalah baso ikan salmon yang didapat dari pasar dan
kentang segar pilihan yang di peroleh dari petani langsung sehingga kandungan
protein dan karbohidrat yang terkandung didalamnya cukup tinggi.
- Cara pembuatan dari Kedai Tusuk ini adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan fish
ball
2. Panaskan minyak pada wajan yang sudah disiapkan
3. Setelah panas, masukan fish ball kedalam wajan sesuai kebutuhan
untuk digoreng.
4. Tunggu hingga mengembang dan berubah warna agak kecoklatan
5. Angkat fish ball dan tiriskan
6. Potong kentang berbentuk stick
7. Panaskan minyak baru untuk menggoreng kentang
8. Setelah panas, masukan kentang ke dalam wajan untuk digoreng
9. Angkat kentang setelah berwarna kuning kecoklatan dan kering dan
tiriskan
10. Kemas fish ball dan kentang goreng pada box “Kedai Tusuk”
- Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Kedai Tusuk sebagai
berikut :
1. Wajan
2. Sodet
3. Kompor
4. Tusuk gigi
5. Tissue
6. Box “Kedai Tusuk”
o Struktur organisi
Desain
kemasan dan
produksi
Desain M. Fauzan
Rahian Perencanaan dan
kemasan dan
promosi
produksi
Muhammad
M. Fauzan K Aditya
Rahadian d
e
a
i
T
u
s
u
k
Opersional Produksi
Dias Harry Muhammad
Noviady Alam Rizky
Keuangan
Tiara Devi
Fransiska
Pengeluaran
Pendapataan
b. BEP :
Rp 176,400
a. Unit :
Rp 5,000
Pada produksi fishball selama penjualan, BEP unit yang diperoleh adalah
sebanyak 36 box. Oleh karena itu penjualan yang sudah kami lakukan belum
memenuhi target untuk mencapai titik impas. Dan untuk BEP harga dengan
penjualan 30 box adalah Rp 6000 untuk mencapai titik impas.
BEP akan tercapai jika harga jual RP 5000,00 dengan penjualan 36 box. Akan
tetapi jika untuk menghasilkan keuntungan harga jual harus melebihi Rp 6,000,00
atau kuantitas penjualan produksi ditingkatkan.
c. Penetapan Harga
Metode yang kami gunakan adalah penetapan harga berbasis permintaan. Metode
ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan preferensi
pelanggan daripada faktor-faktor biaya, laba dan persaingan. Permintaan
pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai pertimbangan, di antaranya yaitu;
kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli), kemauan pelanggan untuk
membeli, posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, manfaat yang
diberikan produk tersebut kepada pelanggan, harga produk-produk substitusi,
pasar potensial bagi produk tersebut, sifat persaingan non-harga, perilaku
konsumen secara umum, segmen-segmen dalam pasar.
Pada penetapan harga berbasis permintaan terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan. Pada kesempatan ini kelompok kami menggunakan metode
Penetrasion Pricing. Dalam Strategi ini suatu usaha berusaha memperkenalkan
suatu produk baru dengan harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh
volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat. Tujuan dari strategi ini
untuk mencapai skala ekonomisdan mengurangi biaya per unit. Pada saat
bersamaan strategi penetrasi juga dapat mengurangi minat dan kemampuan
pesaing karena harga yang rendah menyebabkan marjin yang diperoleh setiap
peusahaan menjadi terbatas.
Rencana Pemasaran
o Target pasar
Target produk “Kedai Tusuk” ini adalah dapat dipasarkan secara cepat ke
masyarakat melalui promosi di media elektronik maupun media cetak.
o Segmentasi pasar
Segmentasi pasar dari produk “Kedai Tusuk” ini adalah semua kalangan, baik
masyarakat ekonomi kealas bawah, menengah, hingga atas terutama para
mahasiswa Program Diploma IPB.
o Persaingan dan peluang pasar
Persaingan dalam pemasaran produk ini adalah banyaknya produk makanan cepat
saji yang beredar di pasaran dan banyaknya mahasiswa yang melakukan penjualan
di kalangan mahasiswa Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak.
Sementara peluang dari usaha ini adalah belum banyak produk makanan cepat saji
yang bergizi tinggi, higiensi dan lezat.
o Strategi Pemasaran
Memasksimalkan upaya promosi dan produksi. Promosi melalui media sosial dan
promosi secara langsung dengan mendatangi mahasiswa-mahasiswa IPB terutama
Mahasiswa Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak.
o Kendala pemasaran
Kendala pemasaran dari produk Kedai Tusuk ini adalah keterbatasan alat dalam
pengolahan, dan harga yang tergolong tinggi dibandingkan produk olahan cepat
saji yang dijual di pasaran.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA