PENDAHULUAN
Penurunan produksi ASI dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama melahirkan
dapat disebabkan oleh kurangnya produksi hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Faktor
yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran.
ASI yaitu perawatan payudara, frekuensi menyusui, paritas, stres, penyakit atau
kesehatan ibu, konsumsi rokok atau alkohol, sebaiknya dilakukan segera pil kontasepsi,
asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan harus dilakukan ibu
secara rutin, dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu
merangsang hormon prolaktin untuk membantu produksi air susu ibu.
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein laktose dan
garam garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu sebagai makanan
utama bagi bayi. ASI sangat bermanfaat bukan hanya untuk bayi saja, juga untuk ibu,
keluarga, dan negara.
Manfaat untuk bayi antara lain nutrien yang sesuai untuk bayi, mengandung zat
protektif sehingga jarang menderita penyakit, efek psikologis, pertumbuhan yang baik,
mengurangi karies dan maloklusi.Sedangkan manfaat untuk ibu adalah sebagai keluarga
berencana, aspek psikologis dan kesehatan ibu karena dengan isapan bayi
Berbagai kelebihan kolostrum tersebut sangat dianjurkan pada ibu untuk memberikan
kolostrum segera setelah kelahiran bayinya, dengan tujuan untuk menurunkan angka
kesakitan (morbidity) pada bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Oleh
karena itu kolostrum sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Banyak ibu yang merasa bahwa ASI belum keluar pada hari pertama, sehingga bayi
dianggap perlu diberikan minuman lain, padahal bayi yang lahir cukup bulan dan sehat
mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat mempertahankannya tanpa minuman
selama beberapa hari. Disamping itu, pemberian minum sebelum ASI keluar akan
menghambat pengeluaran ASI karena bayi menjadi kenyang dan malas menyusui.
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
1. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah di jangkau kepada
masyarakat terutama ibu dan anak.
2. Untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
3. Untuk membantu ibu merasa rilex dan tidak merasa resah
1.3.2 Khusus
1. Untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayana kesehatan yang optimal.
2. Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan.
3. Untuk mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada masyarakat.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari costa ke
5-6 sampai scapula atau tulang belikat akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk
menyampaikan perintah ke hipofisis posterior untuk mengeluarkan hormon oksitosin
(Suherni, 2010; Hamranani, 2010).
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down. Atau yang
biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran ASI. Membuat tubuh rilex, menormalkan aliran darah,
mencegah sumbatan saluran ASI, dan meningkatkan produksi ASI.
1. Selama dilakukan pijat oksitosin diiringi dengan music agar si ibu semakin relax
2. Terapi bisa dilakukan ditempat atau bisa datang kerumah pasien (on call)
3. Harga yang ditawarkan terjangkau murah sehingga mudah dijangkau oleh
semua kalangan dan pasien mendapatkan fasilitas untuk konsultasi
4. Keluarga pasien juga bisa berlatih agar bisa melakukan pijat oksitosin dirumah
sendiri dan dibantu oleh keluarga (suami atau ibu)
Strategi pemasaran
a. Face to face
Pada awal tahap promosi yang kami lakukan adalah promosi mulut ke mulut (face to
face). Disini kami memanfaatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain agar
mau datang pada pelayanan jasa yang diselenggarakan yaitu pijat oksitosin untuk ibu
menyusui yang baru saja melahirkan secara normal maupun sc. Selain itu kami juga akan
meminta bantuan teman-teman untuk menyebarkan tentang usaha yang kami jalankan.
Tempat dilakukannya pijat oksitosin di klinik bersalin "putri rahayu" tiap hari rabu-kamis
jam 9.00 WIB.
b. Media elektronik
Promosi dilakukan dengan menggunakan media elektronik seperti radio untuk
memasarkan pelayanan jasa pijat oksitosin. Tempat dilakukannya pijat oksitosin di klinik
bersalin "putri rahayu" tiap hari rabu-kamis jam 9.00 WIB.
c. Media social
Media social yang digunakan untuk promosi yaitu dengan whatsapp dan instragram yang
menjadi iklan utama agar memudahkan klien menggali informasi tentang pelayanan jasa
yang disediakan oleh kami karena sebagian masyarakat dapat lebih mudah mengenal jasa
yang kami lakukan. Tempat dilakukannya pijat oksitosin di klinik bersalin "putri rahayu"
tiap hari rabu-kamis jam 9.00 WIB.
d. Mengadakan promo menarik
Pengembangan pemasaran homecare dapat dilakukan juga dengan menambahkan promo-
promo menarik kepada para klien, seperti potongan harga yang memberikan nilai lebih
dimata para konsumen sehingga jangkauan pasar semakin luas, dan tingkat loyalitas klien
pun setiap harinya kian meningkat. Tempat dilakukannya pijat oksitosin di klinik bersalin
"putri rahayu" tiap hari rabu-kamis jam 9.00 WIB.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah sebuah mindset dan method yang
harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan/atau mengelola
sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek Swasta maupun Rumah Bersalin) dengan
mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi
kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional
kebidanannya.
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan, penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2007). Panduan manajemen laktasi: Diet Gizi Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Roesli, U & Yohmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.
Suherni, W. H dan Rahmawati, A. (2010). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitra Maya.
Hamranani, S. (2010). Pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu post partum
yang mengalami persalinan lama di rumah sakit wilayah Kabupaten Klaten.
Handayani. 2014. Pemberian Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum Pada Asuhan
Keperawatan Ny. E dengan Post Partum Sectio Caesarea Atas Indikasi Ketuban Pecah
Dini (KPD) di Ruang Mawar I RSUD dr.Moewardi Surakarta. Surakarta: STIKes
Kusuma Husada.
Widuri, H. 2013. Cara Mengolah ASI Ekslusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta : Gosyen Publising.
Wulandari, dkk. 2014. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum pada Ibu
Post Partum di Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Kepulauan Riau. Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.