Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SITUASI

Dimsum merupakan salah satu makanan khas Tionghoa yang populer di Indonesia.
Makanan ini terbuat dari adonan tepung yang diisi dengan berbagai macam bahan, seperti
daging, seafood (udang), dan sayuran. Dimsum disajikan dengan cara dikukus atau
digoreng, tetapi yang paling umum adalah digoreng. Penyajian dimsum cukup sederhana,
yaitu hanya disajikan bersama saus dimsum yang memiliki karakteristik seperti saus sambal
yang ada di Indonesia pada umumnya.

Dimsum di Indonesia merupakan makanan yang tergolong populer dikarenakan


rasanya yang sesuai dengan selera lidah orang Indonesia, hidangan yang sederhana, dan
mudah untuk dikreasikan dalam berbagai hal seperti bahan utama adonan dan varian-
varian lainnya. Dimsum merupakan makanan yang dapat dinikmati segala golongan umur
baik muda maupun lanjut usia. Dimsum memiliki karakteristik rasa yang sederhana
sehingga mudah dinikmati banyak kalangan.

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


(Kemenparekraf), permintaan dimsum di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Pada tahun 2022, permintaan dimsum di Indonesia mencapai 1,5 juta porsi per
hari. Angka ini meningkat 10% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan permintaan dimsum di Indonesia didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
 Perkembangan restoran dimsum di Indonesia. Saat ini, terdapat banyak restoran
dimsum di Indonesia, baik yang berskala internasional maupun lokal. Hal ini
memudahkan masyarakat untuk menikmati dimsum.
 Keterjangkauan harga dimsum. Dimsum kini tersedia dalam berbagai harga, mulai
dari yang murah hingga yang mahal. Hal ini membuat dimsum menjadi kuliner yang
terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
 Tren kuliner Asia. Dimsum merupakan salah satu kuliner khas Asia yang populer di
Indonesia. Tren kuliner Asia yang semakin meningkat juga turut mendorong
permintaan dimsum.

Berdasarkan data dari Tokopedia, dimsum merupakan salah satu makanan yang paling
banyak dicari di platform tersebut. Pada tahun 2022, penjualan dimsum di Tokopedia
mencapai 2 juta porsi. Angka ini meningkat 15% dari tahun sebelumnya. Peningkatan
permintaan dimsum di Indonesia juga terlihat dari pertumbuhan bisnis dimsum. Menurut
data dari Asosiasi Pengusaha Dimsum Indonesia (APDI), jumlah restoran dimsum di
Indonesia meningkat 5% pada tahun 2022. Berdasarkan data-data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa permintaan dimsum di Indonesia akan terus meningkat dalam
beberapa tahun ke depan. Hal ini merupakan peluang bagi pelaku usaha dimsum untuk
mengembangkan bisnisnya.

Rumusan Masalah
 Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan dimsum?
 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan dimsum?

Tinjauan pustaka

TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini akan dibahas kajian Pustaka yang diawali dengan konsep-konsep yang
digunakan dalam kajian teorinya mengenai pengertian yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Project Kewirausahaan “DIMSUN” (……..).

2.1 Entrepreneurship

Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk


membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut
atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, dikutip dari Sahir,
2020:144). Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat,
watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif (Hastutik, 2020:1). Zimmerer dan Scarborough (dikutip dari Sahir,
2020:145) merumuskan manfaat berwirausaha sebagai berikut:
a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
b. Memberi peluang melakukan perubahan.
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.

2.2 Bisnis Kuliner

Menurut Chambers-Essential English Dictionary. Chambers Harrap


Publishers Ltd. (dikutip dari Siregar, dkk., 2020:24) kata kuliner diserap dari bahasa
Inggris yaitu culinary yang memiliki arti urusan dapur yang berkenaan dengan
keahlian masak-memasak.
Pengertian luas dari bisnis menurut Griffin dan Ebert (dikutip dari Ezizwita
dan Sukma, 2021) adalah semua aktivitas dan institusi memproduksi barang dan
jasa dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pengertian sempit dari bisnis adalah
organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan mendapat
keuntungan. Jadi, bisnis merupakan semua aktivitas memproduksi barang dan jasa
yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Ezizwita dan Sukma (2021) menjelaskan bahwa bisnis kuliner adalah
aktivitas memproduksi masakan, baik berupa lauk-pauk, panganan maupun
minuman yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

2.3 Manajemen Pemasaran

Menurut Dian Cita Sari (2021:1) menjelaskan pengertian manajemen pemasaran


sebagai berikut:

“Manajemen Pemasaran meliputi dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, siklus pengendalian dari ragam program yang
dirancang menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengang pembeli sasaran untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen adalah proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling). Sehingga manajemen pemasaran
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (terdiri
dari kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan koordinasi) serta mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan
efektif.”

Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler


(dikutip dari Yuda Supriatna, 2019:4) yaitu penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan
pasar yang dituju untuk mencpai tujuan organisasi.

2.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran menurut Swasta (2008:5) suatu sistem keseluruhan


dari kegiatan usaha melalui perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan dan memenuhi kebutuhan
pembeli. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
memberikan arah dalam kaitannya dengan segmentasi pasar, identifikasi pasar
sasaran, positioning dan bauran pemasaran (Rusdi, 2019:51).

2.5 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler & Amstrong (2018) pemasaran sebagai suatu proses sosial
dan manajerial yang mencangkup individu dan kelompok guna mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Pratiwi & Latif, 2020).
Menurut Kotler (2000:17) bauran pemasaran atau marketing mix adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran. Alat bauran pemasaran terdari dari empat jenis
yang luas disebut dengan 4P dari pemasaran yaitu: Produk (Product), Harga (Price),
Promosi (Promotion), dan Tempat/Distribusi (Place/Distribution), (Poluan,
Mandey, & Ogi, 2019:2973)

2.6 Analisis SWOT

Menurut Pratamahanu, Rasipan, Mulyanto, dan Andriyani (2021)


SWOT merupakan suatu alat atau metode dalam menganalisis kondisi
perusahaan dilihat dari kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan
ancaman eksternal yang terjadi di perusahaan, sehingga dapat menciptakan
strategi yang tepat untuk diimplementasi oleh perusahaan.

2.7 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Larasati (2018:1) sumber daya manusia (SDM) adalah


faktor sentral dalam suatu organisasi, apapun bentuk dan tujuannya,
organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi, misi, tujuan untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikekola dan diurus oleh manusia,
jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi
ataupun organisasi.

2.8 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan menurut Sugeng (2017:2) adalah upaya


perusahaan memperoleh dana yang dibutuhkan, memanfaatkan atau
mengalokasikan dana yang diperoleh, dan mendistribusikan hasil dari
pemanfaatan dana kepada pemilik perusahaan dengan cara-cara yang
rasional dengan tujuan menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan.
Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus
dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu:

a. Fungsi manajemen keuangan pertama menyangkut keputusan


perolehan dana atau pendanaan. Pendanaan merupakan keputusan
darimana dana untuk membeli aktiva tersebut berasal.
b. Fungsi manajemen keuangan kedua adalah keputusan investasi atau
pembelanjaan keputusan investasi menetukan jumlah total aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan.
c. Fungsi manajemen keuangan ketiga adalah kebijakan deviden
menetukan berapa proporsi laba yang dialokasikan sebagai laba
ditahan dan dividen.

2.9 Manajemen Produksi dan Operasi

Proses penciptaan barang dan jasa dalam suatu organisasi


merupakan kegiatan menambah nilai guna suatu barang itu sendiri. Setiap
perusahaan berusaha menghasilkan barang atau jasa yang terbaik dalam
memenuhi kebutuhan khalayk banyak, sehingga dapat terus bertahan dan
berkembang dalam persaingan bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif
(Julyanthry, dkk., 2020:1).

Menurut Assauri (2016) dalam menghasilkan barang maupun jasa


ada tiga fungsi dasar yang saling terintegrasi untuk memelihara
keberlangsungan suatu organisasi yang meliputi divisi pemasaran, divisi
operasi dan produksi serta divisi keuangan (Julyanthry, dkk., 2020:2).

2.10 Pengembangan Produk

Untuk memenangkan persaingan perusahaan harus melakukan


inovasi, diantaranya yaitu peningkatan nilai tambah pada suatu produk,
melahirkan suatu produk baru, membuat produk yang mempunyai ciri
khas. Pengembangan produk adalah solusi yang tepat yang dilakukan
untuk kondisi persaingan industry yang sangat ketat, Julyanthry., dkk
(2020:30).

Menurut Kotler dan Keller (2013) strategi dalam peningkatan


pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk lama dan produk
baru sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen yang paling potensial
melalui pengembangan ide kreatif dan inovasi cerdas sebagai solusi jitu
dalam pengembangan produk (Julyanthry, dkk., 2020:33).
Menurut Henry Simamora (2000:458) pengertian pengembangan
produk baru (New Product Development) dapat diartikan sebagai proses
pencarian gagasan untuk barang atau jasa baru dan mengkonversikannya ke
dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial (Permana &
Marthalia, 2020).

Menurut Djaslim (2002:79) dalam Permana dan Marthalia (2020)


terdapat 5 strategi di dalam pengembangan produk baru, yaitu:

a. Memperbaiki produk yang sudah ada (modifikasi).


b. Memperluas produk line (diversifikasi konsentris)
c. Menambah produk yang sudah ada
d. Menambahkan produk baru yang tidak ada hubunganya dengan
produk line.

2.11 Dimsum

Menurut Ananto (2012:4) Dimsum salah satu makanan ringan yang


berasal dari negera Cina yang biasa disajikan dengan cara dikukus maupun
digoreng. Dimsum atau Dian Xin (dalam bahasa Mandarin) yang secara
harafiah berarti “menyentuh hati”. Dimsum berasal dari daerah Canton,
Cina Selatan. Penyajian dimsum berkaitan dengan tradisi minum teh di Cina
pada pagi atau sore hari, yaitu Yum Cha (Zulfihar, 2021). Dimsum adalah
makanan berasal dari bahasa kanton yang artinya makanan ringan yang
dikukus, dim sum biasa disajikan dengan saus sambal sebagai penikmat rasa.
Dimsum makanan kecil yang memiliki nilai gizi tinggi ini biasanya diisi
dengan daging, ayam, ikan, udang, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
Kepopuleran dimsum di Indonesia cukup luas, sangat diminati dan digemari
oleh masyarakat Indonesia (Zulfihar, 2021).
Tujuan dan kontribusi
 Menganalisis strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan
dimsum.
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan dimsum.

Anda mungkin juga menyukai