TINJAUAN PUSTAKA
1. Menurut Freddy Rangkuti (2011) Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.
Akibat dari pengaruh beberapa faktor tersebut masingmasing individu maupun
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan,
dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditi.
2. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2010) Pemasaran secara sederhana
adalah yang mengatur relasi menguntungkan dengan konsumen. Tujuan dari
pemasaran adalah menciptakan nilai untuk konsumen dan untuk menangkap nilai dari
konsumen atau mendapat timbal balik dari konsumen.
2.1.2 Konsep Pemasaran
Faktor yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan, jika suatu perusahaan dapat
menjual lebih banyak produk yang sama, dengan kualitas yang sama, dengan harga yang
lebih mahal, atau dapat mengembangkan produk baru yang lebih berhasil, perusahaan
tersebut relative telah berhasil menggunakan kemampuan analisis pemasarannya.
Pemasaran telah banyak mengalami perkembangan, akibat semakin majunya pola fikir
masyarakat dan perkembangan teknologi yang ada.
Konsep pemasaran yang dahulu hanya berorientasi pada penjualan produk saja, kini telah
berkembang dengan mengarah pada kepuasan konsumen. Konsep pemasaran mengatakan
bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pasar
pesaing, dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
2.1.3 Fungsi Pemasaran
Menurut William J. Shultz, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
bisnis yang terlibat dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan
konsumen. Dalam konsep fungsi pemasaran Sofjan Assauri (1987 : 19)
mengklasifikasikan fungsi-fungsi pemasaran atas tiga fungsi dasar yaitu; fungsi
transaksi/transfer meliputi : pembelian dan penjualan; fungsi supply fisik (pengangkutan
dan pergudangan atau penyimpanan) dan fungsi penunjang (penjagaan, standarisasi dan
grading, financing, penanggungan resiko dan informasi pasar).
Tjiptono (2011:43), menyatakan bahwa Strategi pemasaran adalah rencana yang hendak
diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan
tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut.
Dalam strategi pemasaran ada yang disebut dengan bauran pemasaran (Marketing Mix)
yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli
suatu produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran
terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan yang dapat memuaskan para
konsumen. Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2012 ; 92)
“Marketing mix is good marketing tool is set of products, pricing, promotion,
distribution, combined to produce the desired response of the target market”. Dalam
bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P,
yaitu product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan
promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat
pemasaran tambahan seperti people (orang), Physical evidence (fasilitas fisik), dan
process (proses), sehingga dikenal dengan istilah dengan 7P.
Strategi pemasaran adalah suatu proses manajemen untuk menganalisis kesempatan pasar
untuk memilih posisi, program, pengendalian pemasaran yang menciptakan serta
mendukung bisnis-bisnis yang aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran pemaaran.
Kegiatan pemasaran tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, tetapi juga untuk
jangka panjang. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan keinginan terus berkembang
baik kualitasnya maupun kuantitasnya, sehingga usaha untuk mengetahui kebutuhan dan
keinginan konsumen harus selalu ditingkatkan.
Untuk mencapai hal tesebut, maka perusahaan perlu mengadakan orientasi pada
konsumen dengan menentukan kebutuhan konsumen, menentukan kelompok pembeli
untuk dijadikan sasaran penjualan, menentukan produk dan program pemasaran,
mengadakan penelitian serta menentukan strategi yang paling sesuai agar produk yang
dihasilkan dapat memenuhi selera kebutuhan konsumen. Dalam strategi pemasaran suatu
perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung
analisis terhadap faktor lingkungan, analisis terhadap faktor lingkungan seperti
perumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui
pengaruh yang ditimbulkannya bisnis perusahaan.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan
(implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang
memungkinkan sebuah perusahaan mencapai tujuan di masa yang akan datang (Umar,
2011:7). Namun untuk saat ini konsep strategi mengalami perkembangan, menurut (Umar
2011:9), strategi merupakan kekuatan motivasi untuk stakeholder baik secara langsung
maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua
tindakan yang dilakukan. Proses manajemen strategis berusaha mengorganisasikan
informasi kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam
kondisi tidak menentu.
Menurut David (2012:5) manajemen strategis merupakan seni dan pengetahuan untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional
yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Manajemen strategis akan
membantu perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa yang akan datang,
sehingga memungkinkan organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu
berubah. Selain itu, manajemen strategis juga menyediakan sasaran serta arah yang jelas
bagi masa depan perusahaan, sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem
manajemen strategis mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih besar daripada
yang tidak menggunakan sistem ini.
Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling benar dengan lingkungan
eksternal, padahal perusahan hanya memliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan
eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan
strategi.
Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis yang dapat
dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat
dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetatif atas dasar perspektif
produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.
Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua dimensi, yaitu dimensi saat
ini dan dimensi masa yang akan dating. Dimensi saat ini berkaitan dengan hubungan
yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya. Sedangkan dimensi yang akan
datang yang diharapkan akan dapat terjalin dan program tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pemasaran tidak hanya sekedar menyampaikan produk dari tangan produsen ketangan
konsumen, tetapi pemasaranpun memperhatikan apakah kebutuhan dan keinginan
konsumen terpenuhi, apakah konsumen puas terhadap produk tersebut, dan apakah
konsumen akan melakukan pembelian ulang dan menjadi loyal terhadap produk atau
merek tersebut.
Kotler & Keller (2006;25) mengungkapkan pula bahwa: “Suatu perusahaan berhasil
menawarkan produk/ jasa kepada pelanggan apabila mampu memberikan nilai dan
kepuasan (value and sastification). “Nilai (Value) adalah perjiraan konsumen atas seluruh
kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya”. Dan pemasaran adalah suatu
proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
manajerial. Akibat dari berbagai pengaruh faktor tersebut adalah masing-masing individu
maupun kelompok, mendapatkan kebutuhan, dan keinginan dengan menciptakan, dan
menawarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok,
pemebeli, konsumen secara terpisah, masing-masing segmen konsumen ini memiliki
karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu ata lebih segmen pasar yang akan
dimiliki
3. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulanbersaing produk yang ada dipasar
kedalam benak konsumen.
2.1.6.2 Unsur Taktik Pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :
1. Differensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam
berbagai aspek diperusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang
membedakan differensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan
oleh perusahan lain.
2. Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatankegiatan mengenai produk, harga,
promosi, dan tempat.
2.1.6.3 Unsur Nilai Pemasaran
1. Merk atau Brand, yaitu nilai yang berkaitan dengannama atau nilai yang dimiliki dan
melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahan senantiasa berusaha
meningkatkan brand equity-nya. Jika brand equity nya dapat dikelola dengan baik,
perusahaan yang bersangkutan akan mendaparkan dua hal, pertama para konsumen
akan menerima nilai poduknya, mereka dapat merasakan semua manfaat yang
diperoleh dari produk yang telah mereka beli dan merasa puas dengan produk tersebut
sesuai dengan harapan mereka. Kedua perusahan iyu sendiri memperoleh nilai
memalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan terhadap margin
keuntungan, keunggulan bersaing dan efesiensi serta efektivitas kerja khususnya pada
program pemasarannya.
2. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan
kepada konsumen, 20 kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terusmenerus
ditingkatkan.
3. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap
karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan
konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.7 Faktor – faktor yang mempengaruhi Strategi Pemasaran
2.1.7.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan
1. Lingkungan Demografi/Ekonomi
Lingkungan Demografi : Pembelajaran tentang populasi manusia, dilihat dari
ukuran, kepadatan, lokasi, umur, gender, ras, tempat tinggal,dan statistik statistik
lainnya. Lingkungan Ekonomi : kekuatan pembelian. Terdiri dari faktor-faktor
memberi efek pada kekuatan pembelian konsumen dan pola pembelian. Pemasar
harus teliti akan trend dan pola pembelian konsumen.
2. Lingkungan Politik
Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah,
kebijakan, dan pemerintah.
3. Lingkungan Teknologi
Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan untuk masa depan
sekarang. Sikap terhadap teknologi tergantung pada sikap kita terhadap
kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat
disebabkan oleh teknologi.
4. Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan Sosial : grup-grup pendorong dari beberapa organisasi individu
masyarakat. Lingkungan Budaya : Lingkungan budaya terbuat dari faktor yang
berefek pada nilai dasar sosial, persepsi, pilihan/preferensi, dan sikap.
2.1.7.2 Lingkungan Internal Perusahaan
1. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75), “Marketing mix is the set of tactical
marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target
market”, artinya menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4
(empat) komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu:
a. Product (produk) adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang dan
ditawarkan perusahaan untuk kebutuhan konsumen.
b. Price (harga) adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk
mendapatkan produk.
c. Place (tempat, termasuk juga distribusi) adalah penempatan suatu produk agar
tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang berkaitan dengan
bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.
d. Promotion (promosi) adalah aktivitas mengkomunikasikan dan
menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen, dan membujuk
target konsumen untuk membeli produk.
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu
proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktorfaktor internal dan eksternal yang baik dan
menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh Albert 24
Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa
1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan perusahaan Fortune
500.
Menurut Freddy Rangkuti (2011), SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumusakan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses), dan
ancaman (Threaths). Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis
faktor-faktor strategis perusahaaan dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut
dengan analisis situasi. Model yang paling populer dalam analisis situasi saat ini
adalah analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threaths), dengan faktor internal kekuatan
( Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).
Dan berikut adalah uraian atau pengertian dari strengths, weakness, opportunity,
threat menurut Suryatama (2014:26) :
Menurut Rangkuti (2011) alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
Salusu (2011:35) tentang matriks SWOT menggunakan beberapa strategi, yaitu: (1)
Strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan keunggulan organisasi
(comparative advantage comparative) (2) Strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa
keunggulan untuk mencapai sasaran (mobilization). (3) Strategi W.O, yaitu memilih
faktor mana yang dipacu dan faktor mana yang ditunda (investmen/divestmen). (4)
Strategi W.T, yaitu perlu kehatihatian atau kewaspadaan dalam mencapai sasaran
(damage control)
Menurut Suryatama (2014:33) beberapa manfaat yang bisa didapat dari analaisis SWOT
diantaranya adalah sebagai berikut:
Segmen ini memiliki pilihan untuk pergi ke berbagai toko sepeda yang ada di Jakarta,
dan mungkin memilih toko yang dekat dengan rumah mereka. Mereka bukan sasaran
utama Toko Sepeda Murah, dan kami memasarkan kepada mereka dengan biasa, hanya
sebagai pelengkap dari sasaran kampus kami.
2.3 Strategy Choice