PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Mellitusatau IDDM) atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah
disebut kencing manis ini dapat diartikan terdapatnya glukosa dalam air kencing
seseorang. Hal itu terjadi karena tubuh kekurangan insulin sehingga glukosa
dalam darah tidak dapat dicerna tubuh. Penyakit diabetes mellitus merupakan
penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius.
Apabila tidak dilakukan penanganan secara cermat, dampak dari penyakit tersebut
berikut : penyakit stroke, penyakit jantung, kelainan mata, resiko pada kehamilan,
atau jaringan mati yang disebabkan oleh karena adanya emboli pembuluh darah
besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Dapat terjadi
1
2
DM yang memicu iskemia jaringan, serta nekrosis jaringan (Flamini, dkk., 2008).
mengalami cedera pada sistem integumen, fascia muskular otot, tendon, tulang,
kaki, dan trauma eksternal. Neuropati perifer merupakan penyebab terbanyak dari
luka kaki diabetes. Neuropati perifer pada penderita DM meliputi kerusakan pada
penderita tidak menyadari bila kakinya terkena benda tajam, sedangkan kerusakan
terganggu, akibatnya kulit menjadi kering dan pecah-pecah yang lama kelamaan
et.al, 2014).
sehingga dalam waktu yang lanjut akan menyebabkan terjadinya gangren. Luka
ini mulanya hanya kecil, kemudian meluas dalam waktu yang tidak begitu lama.
Luka akan menjadi borok dan menimbulkan bau yang disebut gas gangren
(Ferawati, 2014).
3
dunia yang menderita Diabetes Mellitus pada tahun 2030 diperkirakan akan
meningkat paling sedikit menjadi 366 juta. Jumlah penderita Diabetes Mellitus
adalah sekitar 135 juta orang pada tahun1995 dan meningkat menjadi 285 juta
Negara yang menempati urutan ke-4 di dunia setelah Cina, India, dan Amerika
Serikat pada tahun 2010 dengan jumlah penderita DM sebanyak 8,4 juta jiwa,
diperkirakan meningkat pada tahun 2030 dengan jumlah penderita DM sebanyak 21,3
kenaikan yaitu pada tahun 2007 adalah 1,3% dan pada tahun 2013 mengalami
cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan indeks penghasilan tinggi atau
perkotaan (2,5%) dari pada pedesaan (1,7%). Disini terlihat ada perbedaan yang
(Balitbangkes, 2013).
Data dari Rekam Medik RSUD Kota Madiun menyebutkan jumlah kasus
Diabetes Mellitus yang tejadi di Ruang Seruni RSUD Kota Madiun yaitu 123
kasus selama 5 bulan terakhir mulai bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2016.
Dimana dari 123 kasus Diabetes Mellitus tersebut yang mengalami gangren/luka
pada kaki dengan jumlah 67 kasus dan 33 kasus mengalami debridement atau
rawat jalan untuk satu luka kaki diabetes adalah sekitar $28,000 USD, dan biaya
untuk komplikasinya yaitu amputasi adalah $25,241 USD (Rathur & Boulton,
2007).
jaringan pada pasien Diabetes Melitus antara lain, melakukan rawat luka yang
pengelolaan Diabetes Melitus dengan control gula rutin, pola hidup sehat, dan
kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan yaitu dengan melakukan rawat luka
pada pasien Diabetes Melitus dengan gangren. Peran educator dengan membantu
diabetes, pengelolaan Diabetes Melitus dengan control gula rutin, pola hidup
sehat, dan terapi. Peran kolabolator yaitu dengan bekerja sama dengan tim medis
dalam pemberian insulin dan pemberian antibiotic (Budiono & Pertami, 2015).
5
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun studi kasus
1.3.2 TujuanKhusus
1) Bagi Penulis
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan agar dapat mengaplikasikan teori
mahasiswa yang bisa dijadikan sebagai bahan rujukan studi kasus dengan
Studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi rumah sakit dalam
2) Profesi Keperawatan