NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS KESEHATAN MASYARAKAT (UPT PUSKESMAS) DI KABUPATEN
KLUNGKUNG
I. PENDAHULUAN
1
ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Upaya kesehatan wajib ini
harus diselenggarakan oleh setiap UPT Puskesmas.
Adapun Upaya Kesehatan Wajib tersebut meliputi:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
d. Upaya Kesehatan Lingkungan
e. Upaya Promosi Kesehatan; dan
f. Upaya Pengobatan
II.2Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan UPT Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan UPT Puskesmas. Upaya Kesehatan
Pengembangan di pilih dari daftar upaya kesehatan pokok UPT Kesmas yang
telah ada.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi:
a. Upaya Kesehatan Sekolah;
b. Upaya Kesehatan Khusus;
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat;
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
II.3Upaya Kesehatan Penunjang
Upaya Kesehatan Penunjang merupakan pelayanan penunjang dari setiap
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan yang meliputi:
a. Upaya Farmasi
b. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana; dan
c. Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat UPT Puskesmas (SP2TP)
2
Datang nimbang ke Posyandu
satu bulan sekali (D/S)
c. Balita yang naik Berat 80%
Badannya (N/D)
d. Balita Bawah Garis Merah 4%
(BGM)
100%
e. Balita Gizi kurang tertangani
f. Balita Gizi Buruk tertangani
100%
g. Balita mendapat Vit A 2 kali
80%
pertahun
65%
h. Pemantauan KADARSI
i. Ibu Nifas dapat Vitamin A
90%
j. Ibu hamil dapat tablet Besi (Fe)
65%
90 tablet
90%
3
8) Cakupan balita dengan 86%
Pneumonia yang ditangani
9) Klien yang mendapat 100%
penanganan HIV-AIDS
10) Penderita DBD yang 80%
ditangani
11) Balita dengan diare yang 100%
ditangani
12) Penderita malaria yang 100%
diobati
13) Penderita Kusta yang selesai 100%
berobat (RFT)
14) Infeksi Menular Seksual 100%
yang diobati
15) Kasus gigitan hewan 100%
penular rabies ditangani
4. Upaya Kesehatan a. Institusi yang dibina 70%
Lingkungan b. Rumah/ bangunan bebas jentik 95%
nyamuk Aedes
c. Tempat Umum (TTU/TPM) 85%
yang diawasi
d. Tempat Umum (TTU/TPM) 85%
yang memenuhi syarat
e. Cakupan Sarana Air Bersih: 100%
f. Cakupan Jamban Keluarga: 90%
g. Cakupan SPAL: 100%
h. Cakupan Klinik Sanitasi 84%
4
poliklinik rawat jalan
Tingkat Puskesmas
a) Dokter Umum (pada 100%
hari kerja) 100%
b) Dokter gigi (pada hari
kerja) 50%
3) Pemberian pelayanan medis
poliklinik rawat jalan
tingkat Pustu 30%
4) Pemberian pelayanan medis
poliklinik rawat jalan
dengan Puskesmas Keliling 8 jam
5) Jam Buka pelayanan 80%
6) Kepuasan pelanggan 1 unit
b. Rawat Darurat Tingkat Pertama
1) Jam Buka
2) Pemberian pelayanan Medis
Rawat Darurat Tingkat
Pertama
3) Waktu tanggap pelayanan
4) Penanganan Rujukan
5) Ketersedian sarana,
prasarana dan penunjang
life saving
6) Kepuasan Pelanggan
5
d. Perkesmas untuk penderita 100%
penyakit kronis
6
5) Gula darah kapiler 5 menit
6) Spesimen urine 10 menit
7) Cholesterol darah kapiler 5 menit
8) Uric Acid darah kapiler 5 menit
b. Hasil Lab terkontaminasi 100%
kepada petugas
medis/berkompeten
3. Upaya Pencatatan dan a. Tepat waktu laporan Tanggal
Pelaporan Tingkat UPT 1) Laporan kegiatan KIA dan 5
Kesmas (SP2TP) KB 5
2) Laporan kegiatan GIZI 3
3) Laporan kegiatan imunisasi 5
4) Laporan kegiatan P2PM 5
5) Laporan kegiatan Promkes 5
6) Laporan kegiatan Kesling 10
7) Laporan SP2TP 5
8) Laporan Obat (LPLPO) Senin
9) Laporan surveilan 5
(EWARS) 5
10) Laporan kegiatan lansia 5
11) Laporan kesehatan jiwa Mg 1
12) Laporan kegiatan Tw
Perkesmas Mg 1
13) Laporan kegiatan Gigi/ Tw
UKGS 5 menit
14) Laporan kegiatan UKK 10 menit
b. Registrasi Pasien dan Catatan 1 menit
Medik 100 %
1) Lama waktu pendaftaran 100 %
pasien 5 menit
2) Waktu pembuatan dan 80%
penemuan catatan medik 5 tahun
3) Lama waktu distribusi (100%)
catatan medik ke poli-poli
pelayanan
4) Kelengkapan pengisian dan
penataan kembali rekam
medik 24 jam setelah selesai
pelayanan
5) Kelengkapan informed
concent setelah
mendapatkan informasi
jyang jelas waktu tunggu
pasien dirawat jalan
6) Kenyamanan ruang tunggu
7) Tata kelola rekam medik
7
Peranan pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di UPT Puskesmas adalah sebagai berikut:
IV.1 Pengorganisasian
IV.1.1 Bupati bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan UPT
Kesmas sesuai SPM yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas di
Kabupaten Klungkung.
IV.1.2 Penyelenggaraan pelayanan UPT Puskesmas sesuai SPM
sebagaimana dimaksud dalam butir 4.1.1 secara operasional
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
IV.2 Pelaksanaan dan Pembinaan
IV.2.1 UPT Puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai
dengan SPM yang disusun dan disahkan oleh Bupati.
IV.2.2 Pemerintah daerah wajib menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
SPM.
IV.2.3 Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi memfasilitasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM dan mekanisme
kerjasama antar daerah kabupaten/kota
IV.2.4 Fasilitas yang dimkasud dalam butir 4.2.3 adalah dalam bentuk
pemberian standar teknis, pedomanl bimbingan teknis, dan pelatihan
yang meliputi:
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan UPT Puskesmas sesuai SPM
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target
SPM.
c. Penilaian pengukuran kinerja.
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan
SPM UPT Puskesmas.
IV.3 Pengawasan
IV.3.1 Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai SPM UPT Puskesmas di Kabupten Klungkung
IV.3.2 Bupati menyampaikan laporan pencapaian kinerja pelayanan UPT
Puskesmas sesuai SPM yang ditetapkan.
V. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN WAJIB
8
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal satu kali
pada triwulan pertama di satu wilayah kerja pada
kurun awaktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data Kohort Ibu, termasuk yang dilakukan oleh swasta
Target 100%
Langkah Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan,
Kegiatan pelayanan antenatenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA-KB
pengumpul data
9
Tujuan Terdeteksinya faktor yang menyertai ibu hamil
Definisi Cakupan deteksi Dini ibu hamil resiko tinggi adalah
Operasional cakupan deteksi ibu hamil yang mempunyai faktor
resiko tinggi (HB<8 gr%, tekanan darah tinggi sistole
> 140 mmHg, diastole > 90 mmHg, oedema nyata,
eklampsia, perdarahan pervaginam, ketban pecah
dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,
letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/
sepsis, persalinan premature) di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil resiko tinggi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam
kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort Ibu, termasuk yang dilakukan oleh swasta
Target 100%
Langkah Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan,
Kegiatan pelayanan antenatenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA-KB
pengumpul data
10
tertentu
Denominator Seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort Ibu, termasuk yang dilakukan oleh swasta
Target 90%
Langkah Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan,
Kegiatan pelayanan antenatenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA-KB
pengumpul data
11
Operasional hari - 11 bulan) yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan,
perawat yang memiliki kompotensi klinis kesehatan
bayi, paling sedikit 4 kali, pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan,
paling sedikit 4 kali, di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort Ibu, termasuk yang dilakukan oleh swasta
Target 90%
Langkah Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan,
Kegiatan pelayanan antenatenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA-KB
pengumpul data
12
Penanggungjawab Subkor. KIA-KB
pengumpul data
13
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0 – 5 tahun) yang terdaftar di
posyandu dan memiliki KMS/ Buku KIA
Denominator Jumlah seluruh baliat (0-5 tahun) yang adan dan
tinggal tetap di wilayah posyandu
Sumber Data Data kelahiran, buku catatan dasa wisma
Target 100%
Langkah Pendataan balita, pengadaan KMS/ buku KIA dan
Kegiatan distribusinya
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
14
bulan di posyandu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 tahun) yang naik berat badannya
Denominator Jumlah balita (0-5 tahun) yang datang nimabng
Sumber Data Kohort balita, KMS/ buku KIA
Target 80%
Langkah Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
Kegiatan posyandu
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
15
Operasional 5 tahun) gizi kurang yang ditangani dengan
melakukan KIE, diagnostik, dan atau intervensi
dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk
tertangani dalam satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk dalam
satu wilayah pada kurun wakytu yang sama
Sumber Data Kohort balita, KMS/ buku KIA
Target 100%
Langkah Verifikasi satus gizi, KIE, Intervensi dengan PMT
Kegiatan pemulihan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
16
Judul Balita mendapat Vit A 2 kali pertahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mencegah terjadi kasus kekurangan vitamin A
Definisi Balita mendapat Vit A 2 kali setahun adalah
Operasional pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita (6-11
bulan) dan balita (12-59 bulan) setiap bulan Februari
dan Agustus
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator 1. Jumlah balita umur 6-11 bulan yang
mendapat Vit A 100.000 IU (biru)
2. Jumlah balita umur 12-59 bulan yang
mendapat Vit A 200.000 IU (merah)
Denominator 1. Jumlah balita umur 6-11 bulan yang ada
2. Jumlah balita umur 12-59 bulan yang ada
Sumber Data Kohort balita, KMS/ buku KIA
Target 80%
Langkah Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
Kegiatan sweeping
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
17
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Data keluarga (KK)
Langkah Penentuan cluster KK, pelaksanaan Kadarsi, analisa
Kegiatan data
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
18
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang dapat Fe 90 tablet
dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort Ibu Hamil, F III Gizi
Target 90%
Langkah Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet FE
Kegiatan
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
19
b. Cakupan Imunisasi BCG
20
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi HB- DPT1 di satu
wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada dalam
satu wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort ibu hamil, Kohort Bayi, buku catatan
imunisasi termasuk pelayanan imunisasi kesehatan
swasta
Target 100%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
21
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada
bayi anacaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Polio
Definisi Cakupan Imunisasi Polio 4 adalah imunisasi polio
Operasional lanjutan yang di di berikan pertama saat bayi
berumur 4 bulan (dengan indikasi) (satu paket
dengan HB-DPT3), dengan cara meneteskan 2 tetes
dosis di mulut, di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi Polio-4 di satu wilayah
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada dalam
satu wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort ibu hamil, Kohort Bayi, buku catatan
imunisasi termasuk pelayanan imunisasi kesehatan
swasta
Target 90%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik, PWS
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
22
imunisasi termasuk pelayanan imunisasi kesehatan
swasta
Target 90%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik, PWS
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
23
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang sudah berstatus T5,
di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada di satu wilayah pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Data imunisasi saat bayi, Usia Sekolah (BIAS),
WUS, PUS, hamil
Target 90%
Langkah Pemantauan dan penyimpanan data imunisasi dasar,
Kegiatan data BIAS, data WUS, PUS, PWS, hamil, pendataan
sasaran, perencanaan, pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
24
Langkah Pendataan jumlah murid kelas 1 SD, persiapan
Kegiatan logistik, pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
25
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani <
24 jam pada satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ada di satu
wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Buku cacatan imunisasi termasuk pelayanan kesehatn
swasta
Target 80%
Langkah Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan,
Kegiatan pemutusan mata rantai, pengamatan pasca KLB
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
26
penduduk > 15 tahun di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita dengan gejala batuk berdahak/
berdarah > 2 minggu pada umur > 15 tahun yang
diperiksa dahaknya sebanyak 3 kali (SPS) di satu
wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu
pada umur > 15 tahun yang ada di satu wilayah pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan TB
Target 10%
Langkah Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan spesimen.
Kegiatan
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
27
Judul Kejadioan KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar penerita TB paru + secara mikroskopik minimal
2 kali berturut-turut negatif
Definisi Kesembuhan penderita TB Paru BTA + adalah
Operasional penderita baru TB Paru BTA + yang sembuh diakhir
pengobatan 85% di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita TB Paru BTA + yang sembuh, di
satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita TB Paru BTA + yng diobati yang
ada di satu wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan TB 08
Target 100%
Langkah Penemuan penderita, pengobatan, kompotensi,
Kegiatan monev
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
28
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
29
Target 100%
Langkah Tatalaksana terapi ODHA, peningkatan PHBS,
Kegiatan peningkatan SDM
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
30
wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan P2 diare, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Penegakan diagnoss, tatalaksana, PE, PSN, monev,
Kegiatan promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
31
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita kusta PB/MB yang ditangani sesaui
standar, di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta PB/MB yang ada di
satu wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan P2 Kusta, EWARS, SP2TP, pelayanan
swasta
Target 100%
Langkah Penegakan diagnoss, tatalaksana, PE, PSN, monev,
Kegiatan promkes
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
32
standar
Definisi Kasus gigitan hewan peular rabies ditangani adalah
Operasional yang digigit hewan penular rabies (anjing, kera,
kucing) mendapat penanganan sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gigitan hewan penular rabies yang
ada, di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita gigitan hewan penular
rabies yang ada di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
Sumber Data Laporan gigitan
Target 100%
Langkah Sosialisasi, protap, persiapan, VAR, investigasi,
Kegiatan pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
33
V.4.2 Rumah/ Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
34
Kegiatan
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data
35
hyegiene sanitasi di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama
Sumber Data Laporan Kesling, Profil banjar/ Desa
Target 100%
Langkah Pendataan, Sosialisasi/ advokasi,IS
Kegiatan
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data
36
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah KK/ rumah tangga yang terakses SPAL untuk
seluruh kebutuhan rumah tangga yang memebuhi
syarat hyegiene sanitasi di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah KK/rumah tangga yang ada di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan Kesling, Profil banjar/ Desa
Target 85%
Langkah Pendataan, Sosialisasi/ advokasi,IS
Kegiatan
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data
37
pengumpul data
V.5.2 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Bayi yang mendapat
ASI Eksklusif)
38
jamban, berantas jentik, cucitangan dengan sabun
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 1 tahun sekali
Numerator Jumlah rumah tangga PHBS di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang disurvei di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Pengkajian kuantitatif rumah tangga yang di survei di
rumah tangga PHBS, hasil pemetaan rumah tangga
PHBS
Target 80%
Langkah Penentuan RT yang disurvey, kunjungan rumah,
Kegiatan pengkajian, analisa, tidak lanjut
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data
V.5.3 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Desa dengan Garam
Beryodium baik)
39
pengumpul data
40
Numerator Jumlah kegiatan PHBS NAPZA di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber Data Laporan Promkes, Dinkes Kab/Kota
Target 15%
Langkah Identifikasi sasaran, penyuluhan, advokasi
Kegiatan
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data
Judul Jamkesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayan
kesehatan sebagi peserta JPKM
Definisi Cakupan JPK Gakin adalah proporsi penduduk
Operasional terlindungi JPK (Subsidi Pemerintah dan Pemda) di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk Gakin yang memiliki kartu peserta
JPK di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan JPK Kab/ Kota, Asuransi Kesehatan
Komersial
Target 100%
Langkah Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi,
Kegiatan pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Promkes
pengumpul data
41
Operasional baru rawat jalan di sarana pelayanan dalam kurun
waktu 1 tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di sarana
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target 15%
Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
Kegiatan SDM
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data
42
pengumpul data
43
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah banjar/dusun yang mendapat pelayanan
kesehatan dasar dengan puskesmas keliling oleh
tenaga medis (dokter umum) pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh banjar/dusun di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan Kunjungan, SIK UPT Kesmas
Target 30%
Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehtan, peningkatan
Kegiatan SDM
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data
f. Kepuasan Pelanggan
44
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
rawat jalan yang di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien arawt jalan
Sumber Data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan
Target 80%
Langkah Pembentukan Tim Gugus Kendali Mutu, pembuatan
Kegiatan kuisioner, pengambilan sampel
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
45
dasar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam/ hari pelayanan rawat darurat yang
diberikan pelayanan pelh kompotensi dokter umum
UPT Puskesmas pada kurun wwaktu tertentu
Denominator Jumlah jam/ hari buka pelayanan rawat darurat UPT
Puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan Kunjungan
Target 6 jam
Langkah Pembentukan Tim Jaga, pengaturan jadwal tugas,
Kegiatan monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Subkor. Rawat Inap
pengumpul data
d. Penanganan Rujukan
46
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan yang cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien yang karena
Operasional diagnose dan indikasi tidak mampu ditangani di
pelayanan tingkat UPT Puskesmas yang selanjutnya
di reveral ke pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang karena diagnose dan
indikasi di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah pasien yang ada karena diagnosa dan indikasi
di rujuk
Sumber Data SP2TP
Target 100%
Langkah Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana
Kegiatan dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Subkor. Rawat Inap
pengumpul data
47
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan dan Subkor. Rawat Inap
pengumpul data
g. Kepuasan Pelanggan
48
Target 80%
Langkah Persiapan quisioner, pengambilan sampel,
Kegiatan pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
49
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan lanjut usia
Operasional adalah pra usia lanjut dan usia lanjut yang memperoleh
pelayanan keehatan sesuai standar yang ada pada pedoman, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periods Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk pra usila dan usila yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam pedoman di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk pra usila dan usila yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Catpor pra usila dan usila, data kependudukan
(BPS,Camat,Desa)
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Penangguhgjawab Subkor. Kesehatan Khusus
pengumpul data
b. Posyandu Lansia
50
VI.2.2 Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat
a. Pelayanan Gangguan Jiwa di UPT Puskesmas
51
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data
52
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan,
Kegiatan rujukan, kerja sama dengan RS Indera Denpasar
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus.
pengumpul data
53
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil resti yang dilakukan pelayanan dengan
perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh ibu hamil resti yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu, laporan PWS KIA, dan catatan lain termasuk
swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. Perkesmas
pengumpul data
54
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita resti yang dilakukan pelayanan dengan
Perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita resti yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk swasta
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaah kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Subkor. Perkesmas.
pengumpul data
55
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 3%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas, pelayanan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungj awab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpul data
VI.4.3 Lama waktu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di UPT Puskesmas
56
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang desampling secara
acak sejak pasien mulai ditangani sampai selesai.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk setiap
tindakan
Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut
Target Perawatan : 10 menit
Pencabutan : 30 menit
Scaling : 60 menit
Curretage : 10 menit
Pencabutan sulung : 10 menit
Tambal permanen : 30 menit
Pengobatan per oral : 10 menit
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Gugus Kendali
pengumpul data Mutu
57
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling banyak
Operasional diperlukah oleh suatu populasi dan ditetapkah oleh para ahli
yang kemudian dibakukan dalam Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN)
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat Kabupaten
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPT Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungj awab Subkor. Farmasi
pengumpul data
58
Definisi Tata keloia obat sesuai standar adalah proses perencanaan,
Operasional permintaan, penerimaan; penyimpanan dan distribusi
sesuai dengan standar tata kelola obat dan aturan perundangan
yang berlaku untuk katagori obat tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata kelola
obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data SIK, register obat, LPLPO, laporan Farmasi B
Target 100 %
Langkah Kegiatan Stok opname obat, kartu stok obat, gudang penyimpanan obat,
almari obat
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data
59
Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang diperlukan
Operasional dari penyerahan resep sampai diterimanya obat racikan
yang terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data SIK, resep.
Target 7 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan,
optimalisasi sarana peracikan obat, sampling survey, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
60
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah
Operasional kejadian dimana petugas obat tidak salah dalam memberikan
jenis obat, jumlah obat, dosis obat, aturan pemakaian obat,
orang yang menerima obat; dan mengganti jenis obat tanpa
konfirmasi kepada petugas pembuat resep dan pengeluaran
obat harus berdasarkan resep
Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei, SIK, resep.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling, survei
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
61
Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata waktu
Operasional yang diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaan
specimen laboratorium sederhana yang meliputi persiapan,
KIE, memproses specimen, membaca, dan menginformasikan
kepada pasien.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pemeriksaan setiap jenis spesimen
Denominator Jumlah jenis specimen yang diperiksa
Sumber data Register Laboratorium, SIK
Target 1. Sepesimen sputum : 30 menit/sputum
2. Spesimen darah malaria : 45 menit/slide
3. Hb sahli : 10 menit/orang
4. Spesimen feces cacing : 15 menit/orang
5. Gula darah kapiler : 5 menit/orang
6. Spesimen Urin : 10 menit
7. Cholesterol darah kapiler : 5 menit/orang
8. Uric Acid darah kapiler : 5 menit/orang
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompotensi
petugas, pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data
62
Langkah Kegiatan Pencatatan dan pelaporan. money
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data
63
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu yang
ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang dibutuhkan
Operasional mulai dari pasien di identifikasi sampai selesai sesuai dengan
standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator JurrJah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi daiam kurun waktu yang
sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Persiapan sarana, prasarana, pengaturah tenaga, sampling
survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
64
Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli Pelayanan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
Operasional adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari teridentifikasinya
catatan medik pasien sampai catatan tersebut ke poli pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlali rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi catatan
medik pasien ke poli pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 1 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir), sampling
survey
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
65
Penanggungj awab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
66
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Sosialisasi; peningkatan motivasi pelayanan, sampling survei
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
67
yang sama
VIII. PENUTUP
Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPT Puskesmas di Kabupaten
Klungkung merupakan stnadar pelayanan minimum untuk memberikan
batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin
ketersediaan, keterjangkauan dan kualiats pelayanan kesehatan dasar yang
diberikan oleh UPT Kesmas di Kabupaten Klungkung.
BUPATI KLUNGKUNG,
68