Anda di halaman 1dari 28

Bab 10 Prosedur Laboratorium Untuk Konstruksi Framework

Hubungan Dokter Gigi-Laboratorium

Pembuatan framework gigitiruan sebagian lepasan dalam praktik dokter

gigi kontemporer dilakukan secara rutin oleh laboratorium dental komersial.

Fakultas kedokteran gigi jarang memberikan pengalaman praktik dalam teknik

konstruksi framework. Oleh karena itu, kebanyayakan dokter igig hanya memiliki

pemahaman superfisial mengenai prosedur yang dibutuhkan untuk membuat

sebuah hasil tuang yang berkualitas. Sayangnya, kombinasi faktor terebut

seringkali menyebabkan kondisi berupa dokter gigi menyerahkan desain dan

pembuatan framework pada laboratorium dental.

Untuk memahami hubungan antara seorang dokter gigi dan laboratorium

dental secara mendalam, kita harus memahami mengenai laboratorium dental

merupakan sebuah bisnis. Unttuk biaya yang telah ditetapkan, seorang teknisi

laboratorium dental membuat sebuah gigitiruan atau piranti berdasarkan instruksi

dokter gigi mereka. Dalam kebanyakan kasus, laboratorium dental yang membuat

framework gigitiruan sebagian lepasan sangat besar, melayani banyak dokter gigi,

dan membuat sebanyak 50 framework tiap hari. Walaupun tidak dalam jumlah

besar, biaya perlengkapan yang digunakan dalam pembuatan framework

gigitiruan sebagian lepasan dapat menjadi penghalangan. Laboratorium yang

membuat framework biasanya tidak terletak berdekatan dengan praktik dokter

gigi. Faktanya, biasanya laboratorium dental tidak terletak di kota yang sama yang
membuat adanya kesulitan dalam komunikasi antara dokter gigi dan teknisi. Oleh

karena itu, work authorization yang tepat merupakan sebuah komponen penting

dalam keberhasilan perawatan gigitiruan sebagian lepasan secara keseluruhan.

Harapan dokter gigi berupa teknisi melakukan tugas yang membutuhkan

penilaian klinis tergolong tidak adil dan mungkin illegal jika teknisi diminta untuk

mendesain framework gigitiruan sebagian dan juga membuatnya. Dalam kasus

apapun, metode tersebut tidak merefleksikan profesi karena tanggung jawab

desain gigitiruan sebagian lepasan tidak didelegasikan secara tepat. Walaupun

memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam pembuatan gigitiruan sebagian

lepasan, teknisi tidak memiliki penyalaman dalam menilai hasil klinis perawatan

gigitiruan, dan tidak memiliki data klinis untuk mengindividualisasi perawatan.

Ketika ditempatkan pada sebuah posisi untuk melakukan penilaian klinis, teknisi

cenderung hanya berpikir mengenai masalah pembuatan, dan bukan efek jangka

panjang dari perawatan gigitiruan sebagian lepasan.

Dokter gigi harus memberikan komponen klinis dan profeisonal dari

perawatan pasien yang memberikan kesempatan bagi teknisi untuk melakukan

tugas teknis sesuai pelatihan yang telah diterima. Manipulasi bahan, hasil tuang

dan teknik penyempurnaan, dan perbaikan gigitiruan sebagian yang ada

merupakan sejumlah kecil contoh pengetahuan dokter gigi dapat melebihi

pengetahuan dokter gigi. Melalui pemasaran bahan dan teknik untuk pembuatan

framework gigitiruan sebagian, pabrik bahan kedokteran gigi memberikan

informasi teknik dari laboratorium yang mungkin tidak umum bagi dokter gigi.
Sebuah hubungan kerja yang baik antara dokter gigi dan teknisi laboratorium

dental dapat memberikan kesempatan untuk membuat gigitiruan berkualitas dan

perawatan yang berkualitas.

Pelatiah Teknisi Laboratorium

Pada dasarnya, jalan untuk menjadi seorang teknisi berpengalaman sangat

panjang, dan seringkali sulit karena teknisi harus mempelajari pertukaran melalui

pelatihan kerja. Kondisi tersebut mulai berubah ketika terjadi peningkatan

kebutuhan perawatan gigi akibat perluasan militer di tahun 1940-an yang menjadi

dasar pengembangan perawtan laboratorium dental. Untuk pertama kali, militer

memberikan pelatihan bagi teknisi laboratorium dalam skala besar. Pendidikan

teknologi laboratorium dental secara formal sebagai respon terhadap kebutuhan

pelatihan teknologi dental lanjut seperti keramik dan implan berlanjut mengalami

peningkatan dengan cepat selama tahun 1960-an dan mencapai pincak di tahun

1980-an.

Sebagai tambahan terhadap program pelatiah militer, pelatihan

laboratorium dental secara formal ditawarkan pada lebih dari 2 institusi

terakreditasi di Amerika Serikat. Setelah pelatihan formal dan pengalaman kerja,

teknisi yang membutuhkan sertifikasi oleh National Board of Certification in

Dental Laboratory Technology dapat memeriksa secara sukarela di satu atau lebih

dari lima area pengalaman dalam bidang laboratorium: gigitiruan penuh,

gigitiruan sebagian lepasan, gigitiruan sebagian cekat, keramik, dan ortodontik.


Walaupun sertifikasi tidak dibutuhkan oleh negara bagian apapun, sertifikasi

berfungsi sebagai sebuah indikator keahlian teknis. Sertifikasi juga dapat

memainkan peranan dalam dinamika ketenagakerjaan karena teknisi bersertifikat

dapat diberikan gaji yang lebih tinggi.

Registrasi Laboratorium

Usaha periodik telah dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi

laboratorium dental. Tujuan sertifikasi untuk mengendalikan kualitas teknik

pengerjaan yang dilakukan. Usaha tersbeut tidak pernah berhasil,dan kebutuhan

kontrol tersebut tidak pernah diperlihatkan. Kompetisi memaksa laboratorium

untuk mempertahankan standar kualitas mereka. Ketika kualitas tergolong tidak

memadai, laboratorium mengalami konsekuensi yang sama seperti bisnis lain

yang tidak memuaskan pelanggannya seperti kegagalan total. Namun demikian,

kebanyakan negara tidak membutuhkan registrasi laboratorium dental dan tekisi

laboratorium dental individual.

Work Authorization

Seluruh negara menyatakan permintaan layanan laboratorium dental harus

diikuti oleh instruksi tertulis (Gambar 10-1). Informasi minimum yang dibutuhkan

oleh kebanyakan negara, termasuk (1) tanda tangan dan nomor lisensi dokter gigi,

(2) tanggal otorisasi ditandatangani, (3) nama dan alamat pasien (karena hukum
privasi, beberapa negara hanyamembutuhkan nomor idetnifikasi pasien), dan (4)

deskripsi layanan atau bahan yang diminta.

Sebuah permintaan tertulis untuk layanan laboratorium dental dinamakan

sebagai work authorization dan ekuivalen dengan resep. Jika work authorization

digunakan secara tepat, maka work authorization akan menjadi garis komunikasi

yang baik antara dokter gigi dan laboratorium. Dokter gigi harus memberikan

anggota laboratorium dental dengan informasi yang dibutuhkan untuk

menghasilkan gigitiruan yang diinginkan. Selain itu, anggota laboratorium tidak

boleh malu untuk menghubungi praktisi jika instruksi tidak jelas atau jika

dibutuhkan informasi tambahan. Ketika jalur komunikasi ini telah terbentuk,

kualitas produk dental yang diberikan oleh dokter gigi dan dikembalikan oleh

laboratorium dapat ditingkatkan secara signifikan.

Sebagai tambahan terhadap pemberian instruksi bagi laboratorium, work

authorization tertulis berfungsi sebagai dokumen legal dalam kondisi adanya

tuntutan hukum. Untuk alasan tersebut, kebanyakan negara menginstruksikan

dokter gigi dan laboratorium dental untuk memiliki arsip tiap work authorization

selama periode 2 tahun. Work authorization tertulis juga secara jelas membuat

garis pemisah tanggung jawab bagi dokter gigi dan teknisi laboratorium.

Desain work authorization tertulis

Institusi pendidikan, layanan militer, laboratorium dental komersial skala

besar, dan kebanyakan dokter gigi yang berpraktik telah mengenbangkan formulir
standar yang memenuhi persyaratan komunikasi mereka. Formulir didesain agar

tidak rumit, dan meminimalisasi kebutuhan untuk melakukan penulisan informasi

tambahan. Kebanyakan formulir idibuat menggunakan kerta sensitif tekanan,

sehingga rangkap work authorization dapat lagnsung tersdia bagi dokter gigi dan

anggota laboratorium dental.

Agar dapat digunakan, sebuah work authorization harus dapat terbaca,

ringkas, dan mudah dimengerti. Informasi yang hanya memberikan sedikit

informasi bagi teknisi harus dicegah. Sayangnya, sebuah masalah umum dengan

work authorization adalah kurangnya informasi penting. Alam kebanyakan

kondisi, instruksi yang ada hanya berupa pernyataan “Tolong dibuattkangigitiruan

sebagian” atau “Jangan gunakan terlalu banyak cengkeram.” Informasi yang tidak

memadai, ditambah dengan harapan tidak realistis dari dokter gigi seringkali

menyebabkan ketidakpuasan secara klinis dan layanan perawatan gigitiruan yang

tidak memadai.

Selama perawatan pasien, seringkali dibutuhkan untuk lebih dari satu kali

mengirimkan gigitiruan yang sama ke laboratorium. Model untuk gigitiruan

sebagian lepasan dapat dikirimkan untuk pembuatan framework, kembali dikirim

untuk penyusunan gigi artifisial, dan kembali diikirim untuk pemrosesan dan

penyelesaian basis gigitiruan. Usaha untuk menggunakan formulir work

authorization untuk seluruh langkah merupakan sebuah masalah potensial karena

teknisi mungkin memiliki kesulitan dalam menentukan instruksi yang tepat. Oleh
karena itu, lebih baik untuk menggunakan sebuah work authorization yang baru

tiap kali model dikirim ke laboratorium dental.

Untuk membantu laboratorium mengidentifikasi model sewaktu tiba di

laboratorium, formulir harus diisi dengan nama dokter, dan pasien. Sebagai

tambahan, nomor work authorization yang dimiliki oleh laboratorium dan jenis

gigitiruan harus terlihat secara jelas (Gambar 10-1).

Work authorization harus menjadi medium komunikasi akurat mengenai

letak seluruh komponen gigitiruan sebagian lepasan. Untuk melakukannya, desain

gigitiruan sebagian lepasan harus digambar pada bagian work authorization yang

tepat (Gambar 10-1). Walaupun telah dilakukan secara seksama, menggambar

bukan merupakan sebuah pengganti model diagnostik yang didesain secara tepat,

sehingga harus selalu mengikutsertakan model master ke laboratorium.

Menggambar harus mengidentifikasi seluruh gigi yang hilang. Gigi yang akan

diganti dengan gigitiruan sebagian harus ditandai menggunakan sebuah pulpen.

Gigi yang tidak akan diganti harus diidentifikasi melalui penempatan sebuah X

besar di sepanjang mahkota. Konektor mayor harus digambar sesuai ukuran dan

bentuk yang diinginkan, dan konfigurasi cengkeram harus diikutsertakan.

Penempatan basis gigitiruan harus dilakukan secara akurat. Di antara tujuan

desain diagram adalah (1) untuk mengingatkan teknisi mengenai desain yang

dikirimkan, dan (2) memberikan sebuah formulir identifikasi dalam kondisi model

dan lembaran kasus terpisah ketika berada di laboratorium dental.


Work authorization harus mengidentifikasi secara jelas konektor mayor

yang akan digunakan. Sebagai tambahan, praktisi harus menuliskan gigi yang

akan diberikan cengkeram, jenis cengkeram yang digunakan (sebagai contoh

cengkeram sirkumferensial tuang, cengkeram kombinasi, I-bar atau T-bar), dan

jumlah undercut yang harus berkontak dengan tiap cengkeram (Gambar 10-1).

Pemilihan gigi prostetik harus dilakukan secara seksama (Gambar 10-1).

Dokter gigi harus mengindikasikan ukuran dan jumlah gigi artifisial yang

digunakan sebagai pontik. Jenis gigi artifisial dan bahan seperti porselen atau

resin harus diindikasikan. Warna gigi dan pabrik shade guide harus ditulis.

Bagian paling penting dari work authorization tertulis adalah bagian

“Tanda dan Instruksi Khusus” (Gambar 10-1). Dalam bagian ini, dokter gigi harus

menuliskan persyaratan gigitiruan yang dibtuuhkan untuk memenuhi kondisi

biologis unik. Bagian desain yang menyimpang dari normal harus dituliskan pada

bagian ini. Komunikasi harus lengkap, tetapi ringkas.

Dokter gigi harus menggunakan nada yang sopan dan hormat sewaktu

mengirim work authorization pada laboratorium dental. Metode tersebut

memberikan sebuah semangat kerja sama dan penting jika dokter gigi dan anggota

laboratorium dental bekerja sebagai sebuah tim.

Sadar atau tidak sadar mengenai tingkat tanggung jawab yang tepat dalam

mendesain dan memberikan supervisi fase laboratorium pembuatan gigitiruan

sebagian, beban legal perawatan pasien bertumpu pada dokter gigi, bukan teknisi.
Kontrol Infeksi Untuk Laboratorium Dental

Laboratorium dental harus melakukan dan mempertahankan program

kontrol infeksi yang tepat. Bagian berikut memberikan penuntun mengenai

kontrol infeksi untuk laboratorium dental.

Area Penerimaan

Sebuah sistem proteksi yang ketat merupakan metode paling efektif dan

praktis untuk melindungi dari kontaminasi dan kontaminasi silang dalam

laboratorium dental. Sistem ini memberikan serangkaian prosedur pembersihan

dan disinfeksi yang didesain untuk membersihkan sebuah gigitiruan (piranti,

cetakan, dan lain-lain) debris organis dan mikroorganisme sebelum masuk atau

keluar dari laboratorium. Hasil prosedur tersebut dapat berupa produk yang dapat

ditangani oleh anggota laboratorium dengan perlengkapan protektif minimum.

Area penerimaan laboratorium harus ditemoatkan di sebuah lokasi yang

terpisah dari area kerja utama. Area penerimaan harus didisingeksi setiap hari

melalui penyemprotan area kerja dengan disinfektan yang tepat. Anggota

laboratorium di area penerimaan harus menggunakan sarun tangan dan masker

sekali pakai ketika membuka kiriman yang datang. Seluruh bahan harus

ditempatkan pada sebuah tempat yang bersih, dan mudah diidentifikasi. Untuk

mencegah kontaminasi silang, tempat tersebut harus didisinfeksi setiap kali

digunakan.
Item yang pernah masuk ke rongga mulut (cetakan, gigitiruan, occlusion

rim, gigitiruan sementara, framework tuang, dan lain-lain) harus didisinfeksi

dengan semprotan larutan sodium hipoklorit 0,55%. Semprotan disinfeksi harus

dibairkan berkontak selama 2 menit. Di akhir periode ini, item tersebut harus

dibilas menggunakan air.

Area Produksi

Permukaan kerja dan perlengkapan harus dijaga tetap bersih dari debris.

Ketika terdapat sistem proteksi, tidak dibutuhkan disinfeksi instrumen,

perlengkapan atau bahan. Untuk memastikan kebersihan, larutan pumis harus

diganti tiap hari kerja.

Prosedur Laboratorium

Pembuatan framework hampir selalu dikirim pada seorang teknisi yang

bertempat di luar praktik dokter gigi. Oleh karena itu, komunikasi efekttif antara

klinis dan teknisi penting jika mengharapkan hasil perawatan berkualitas. Untuk

memfasilitasi proses ini, praktisi harus memahami fase laboratorium dari

pembuatan gigitiruan sebagian lepasan.

Untuk keberhasilan pembuatan gigitiruan sebagian lepasan, dokter gigi

harus memberikan anggota laboratorium dental dengan: (1) work authorization

tertulos yang mendeskripsikan gigitiruan yang diinginkan (Gambar 10-1), (2)

model diagnostik yang telah disurvei dengan baik dan memiliki desain gigitiruan
sebagian lepasan yang tepat, dan (3) model master yang telah diartikulasikan

secara tepat, sehingga memberikan sebuah reproduksi kontur jaringan keras dan

lunak secara akurat. Adanya kekurangan dapat mengganggu kualitas dan

berdampak negatif pada perawatan pasien.

Sebelum konstruksi framework dapat dimulai, teknisi laboratorium dental

harus memindahkan desain yang telah diberikan dari model diagnostik ke model

master. Metode pemindahan desain yang dipilih akan dibahas di sini.

Pengulangan Tripodisasi Model Master

Selama proses survei dan desain, klinisi mnentukan sebuah arah insersi

dan pelepasan spesifik untuk gigitiruan sebagian. Arah ini dicatat melalui

penempatan penanda tripod pada model diagnostik. Selain itu, klinisi melakukan

preparasi jaringan keras dan lunak rongga mulut yang sejalan dengan arah ini.

Teknisi harus memastikan seluruh langkah pembuatan framework harus

didasarkan oleh arah insersi dan pelepasan tersebut.

Seperti yang dijelaskan dalam Bab 7, tripodisasi dilakukan melalui

penempatan tiga tanda yang mudah diidentifikasi pada bidang horizontal yang

sama. Tanda tersebut harus memiliki jarak, dan harus ditempatkan di bagian

anatomi model diagnostik. Karena tanda tersebut mendefinisikan sebuah bidang

horizontal tunggal, tanda tersebut memberikan kesempatan untuk melakukan

orientasi dan pengulangan orientasi model diagnostik secara cepat. Pemindahan

tanda tersebut juga memberikan kesempatan untuk melakukan orientasi model


master. Metode tersebut memberikan kesempatan bagi teknisi untuk

menempatkan model diagnostik dan master dalam orientasi spasial yang sama,

sehingga menghasilkan arah insersi dan pelepasan yang telah dibuat sebelumnya

(Gambar 10-2).

Tinggi Kontur

Setelah menempatkan model master pada survey table, teknisi

menggunakan sebuah surveyor dental dan carbon marker untuk menandai tinggi

kontur gigi dan jaringan lunak (Gambar 10-3). Untuk melakukannya, survey table

dituntun secara perlahan di sepanjang platform horizontal surveyor dental. Teknisi

harus memastikan carbon marker tetap berkontak dengan model master sepanjang

proses. Metode tersebut menghasilkan pemindahan garis survei hitam yang jelas

pada model master. Garis tersebut merupakan tinggi kontur pad aorientasi yang

dipilih.

Pemindahan Desain

Tanpa melepaskan model master dari survey table atau mengubah tilting,

teknisi memindahkan desain dari model diagnostik ke model master (Gambar 10-

4 dan 10-5). Tiap laboratorium memiliki metode tersendiri untuk mengidentifikasi

garis akhir, area retensi resin, letak cengkeram, dan lain-lain. Area pertimbangan

khusus seperti kedalaman undercut untuk lengan cengkeram retentif, gauge

cengkeram wrought wire, ukuran pola cengkeram tuang, dan item penting lain
yang harus dipindahkan ke model master secara hati-hati dan ditandai secara jelas

untuk mencegah kebingungan.

Blockout dan Relief

Blocking out merupakan prosedur penempatan wax dan bahan lain ke

undercut yang diinginkan pada model master. Karena framework diberikan wax

dan proses penuangan yang dilakukan pada duplikat model master, undercut yang

akan menyebabkan framework bergerak harus dieliminasi. Proses blockout

spesifik dideskripsikan dalam bagian berikut.

Preparasi Model

Sebelum penambahan blockout wax, model maksila

%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã

%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã%PDF-1.3
%âãÏÓ
7 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 7968
/Subtype /Type1C
>>
stream
H‰”TiPTg}^°žÀ{但(&´ˆŽ%ˆJFaQh!(# hË
Ò€
t#KEöEG¶f1¨,‚ZÄPPd‹”`DEŒ‰:ZJY–·™•Læ1–
ó#©š©ùs•Üúν÷œúÎÁ1¾-†ãø|°è°˜h¹"$!2H9×bu4®3åëÌ
L:ö'3Ýš£6ó…"cLÇS:ÇìKR†…„ÆK?ßý…t¹ƒÃ²%sõOÒõ{b‚ÒmIqñŠ¨8éÆèÝ1Ê}
1Ê xÅž¥Òõ‘‘Rù(N*WÄ)”û¹æûýÒ°8i4^´G¤ŒÆìýoƒ~w3†cB>6o>fAc_b˜“†aQ

Ã

Anda mungkin juga menyukai