Anda di halaman 1dari 4

Kumpulan Kasus-kasus

Kasus 1

Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala hampir
setiap hari selama beberapa bulan terakhir ini dan sakit kepala ini menghilang hanya
dengan berbaring ditempat gelap. Nyerinya menjalar dari kepala ke punggung. tidak
secara sempurna meredakan nyerinya. Pasien sakit kepala ini sudah dirasakan selama
“lebih kurang 10 tahun”. Bersamaan dengan itu ia juga sering merasa nyeri dada, nyeri
punggung, dan nyeri perut. Dia juga melaporkan muntah dan diare, yang sering kali
bersamaan dengan nyeri perut. Dia menyatakan bahwa muntahnya hanya selama
kehamilannya yang pertama pada usia 24 tahun. Pasien menyatakan bahwa bersamaan
dengan nyeri kepala dan nyeri perut kadang-kadang dia mengalami mati rasa dan
perasaan geli pada lengan atas dia sudah berobat ke neurolog, internis, dan beberapa
dokter di puskesmas, namun tak satupun yang menemukan masalahnya. Pasien telah
menjalani pembedahan karena ruptur appendiks pada usia 18 tahun. Dia mempunyai
seorang anak berusia 3 tahun, dan sudah tidak bekerja selama 5 tahun karena gejala-
gejala tersebut. Dan menyatakan bahwa gejala-gejala ini ”telah menghancurkan
hidupnya”. Pada pemeriksaan status mental mood dan afek depresi

Apakah diagnosa yang paling mungkin ?.

Apakah terapi terbaik ?

Kasus 2

Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang ke psikiater dengan keluhan kecemasan yang
sangat mengenai cara berbicara yang telah dilakukan. Dia menyatakan bahwa sekarang
ini dipromosikan untuk menduduki satu posisi di dalam perusahaan yang
membutuhkannya untuk berbicara dihadapan pendengar yang jumlahnya sekitar 100
orang. Dia menyatakan bahwa pertama cara berbidara ini muncul berlangsung sampai
dua minggu dan kecemasan mengenai hal ini menahannya dari tidur. Dia tahu bahwa
ketakutan ini adalah tak sewajar.tetapi dia tidak mampu mengendalikannya. Dia
mengeluh kesulitan berbicara di muka umum karena takut bahwa dia terlihat ”melakukan
sesuatu yang bodoh” atau sebaliknya memalukan dirinya sendiri. Dia menghindari
berbicara dimuka umum pada masa lalu sebanyak mungkin atau dia berbicara didepan
pendengar yang jumlahnya kurang dari 10 orang. Karena dia tahu bahwa dia harus
membuat presentasi ini dalam 2 minggu atau dia akan tidak mampu melaksanakan tugas
baru ini, dia datang ke psikiater untuk menemukan solusi dari masalahnya ini.

Apakah diagnosa yang paling mungkin ?

Apakah terapi terbaik ? .


Kasus 3
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dengan keluhan utama merasa sedih terus menerus
”selama yang dia dapat ingat”. Pasien menyatakan bahwa dia tidak pernah merasakan
seakan-akan suasana perasaannya baik. Dia menyatakan tidak dapat tidur dengan
nyenyak dan dia tidak banyak makan selama beberapa tahun terakhir ini, meskipun dia
tidak kehilangan berat badan yang dia sadari. Dia menyataka bahwa energinya berkurang
dan dia merasa terganggu untuk membuat keputusan dalam tugasnya sebagai operator
komputer. Dia menyatakan bahwa harga dirinya rendah, meskipun dia menyangkal
adanya pikiran-pikiran untuk bunuh diri. Dia menyatakan baha dia pernah dirawat sekali
lima tahun yang lalu karena gangguan depresi berat dan berhasil diobati dengan anti
depresi. Dia merasakan perasaan ini sekurang-kurang sejak 10 tahun yang lalu.dan
perasaan ini tidak berubah dan menetap. Dia menyangkal adanya gejala psikotik,
penyalah gunaan alkohol. Dia merasa sehat.
Apakah diagnosa yang paling mungkin ?
Apakah pengobatan yang terbaik ?

Kasus 4
Seorang wanita berusia 28 tahun dengan keluhan utama tegang otot. Dia menyatakan
sejumlah ototnya amat tegang selama hidupnya. Tetapi semakin memburuk selama 7
bulan terakhir ini. Dia mengambarkan dirinya sendiri sebagai penakut, dan sejak anak
pertamanya lahir akhir tahun, ketakutannya semakin meningkat. Dia tidak mampu
menghentikan ketakutan itu bahkan ketika dia secara aktif mencoba melakukan hal itu.
Dia takut terhadap keseluruhan persoalan dirumah tangga. Dia juga melaporkan gejala-
gejala kegelisahan dan gangguan tidur (insomnia). Dia dapat jatuh tertidur tanpa masalah
tapi terbangun tengah malam dan tak dapat tidur kembali. Dia dan suaminya bekerja
sebagai pengacara. Dia tidak mempunyai kesulitan berkonsentrasi dalam pekerjaannya.
Apakah diagnosa yang paling mungkin ?
Apakah terapi terbaik untuk pasien tsb ?

Kasus 5
Seorang wanita berusia 36 tahun datang ke ruang emergensi dengan keluhan utama ”saya
pikir bahwa saya akan menjadi gila”. Dia menyatakan bahwa selama dua bulan terakhir
ini dia secara tiba mengalami jantung berdebar-debar, berkeringat, gemetar, nafas pendek,
nyeri dada, pusing, dan perasaan seakan-akan mau mati. Dia telah telah dua kali dibawa
ke ruang emergensi dalam 2 minggu terakhir ini, dia meyakini bahwa dia kena serangan
jantung. Tetapi, semua hasil pemeriksaan fisik dan laboratoriumnya dalam batas normal.
Dia menyatakan bahwa episode pertama terjadi ketika dia sedang berjalan menurun di
jalan raya, dia tidak berpikir mengenai ”sesuatu yang penting”. Episode itu berakhir
sekitar 15 menit, meskipun pasien menyatakan bahwa perasaan itu berakhir lebih lama.
Seja saat itu dia mengalami episode serupa satu sampai dua kali sehari, setiap hari.
Sebagai akibatnya dia merasa dirinya ketakutan secara terus menerus mengenai kapan dia
akan mendapatkan serangan yang lain. Dia mengkali adanya gejala-gejala yang lain. Dia
juga menyangkal menggunakan obat-obatan dan alkohol.
Apakah diagnosa yang paling mungkin ? . .
Kasus 6 :
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa keruang gawat darurat dengan ditemani tiga
orang polisi. Perilakunya membuat petugas kesal. Salah seorang petugas mengatakan
“Orang ini gila, Sebentar-sebentar ia berusaha melompat lari seperti ada yang mengejar”.
Saat diwawncarai, tampak seorang laki-laki dengan pakaian kusut dan celana yang robek
dan kotor.Mula-mula tampak tenang, tetapi saat ia mulai berbicara, ia tampak lebih
bergairah, memperlihatkan pembicaraan bercabang dan kadang-kadang kehilangan
assosiasi. Ia menyatakan dalam beberapa hari ini dia sudah tidak menggunakan alkohol
dan obat-obatan yang selama tiga tahun ini digunakannya. Tiba-tiba ditengah wawancara
matanya melebar menatap kebawah pada kakinya dan menggerakkan kakinya seperti
menendang beberapa benda yang tidak nampak dan dengan marah melihat pemeriksa
sambil berteriak “singkirkan benda itu.

Kasus 7 :
Seorang ibu rumah tangga berusia 50 th datang ke klinik dengan wajah yang
memperlihatkan rasa tidak puas. Kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah
“Dapatkah anda membantu saya tentang suami saya”. Bicaranya lancar tanpa
menunjukkan kehilangan assosiasi, pikiran yang tidak logis dan aneh. Dia bercerira
tentang ketidak setiaan suaminya. Sekarang ini suaminya menyewa beberapa tetangga
untuk mengganggunya sampai menjadi gila. Bila ia gila, maka suaminya mempunyai
alasan untuk menceraikannya. Orang-orang itu menggunakan “alat mata-mata
konvensional” dan ia merasa bahwa ibunya juga terlibat dalam permainan ini. Ia
menyangkal halusinasi dan riwayat gangguan psikiatri sebelumnya

Kasus 8 :
Pasien seorang laki-laki berusia 30 tahun. perawakan kurus, pakaian kusut, rambut tidak
disisir wajah tertutupi oleh jenggotnya yang lebat, terkesan tidak mampu mengurus
dirinya. Ia datang diantar oleh ibunya yang merasa terganggu dengan perilaku pasien
yang selalu berbicara sendiri,.Saat diwawancarai ia berbicara halus dan agak lambat
dengan wajah tanpa ekspresi, suaranya datar tanpa penekanan. Ia menceritakan bahwa ia
sering diikuti oleh seorang wanita yang menginginkan menjadi suami. Ia dan ibunya
menyangkal telah menggunakan Hal ini sudah berlangsung sejak 2 bulan yang lalu ia di
PHK dari suatu perusahaan elektronik.

Kasus 9 :

Seorang wanita berusia 21 tahun datang ke poliklinik mengeluh tidak dapat tidur
nyenyak, sering terbangun, energinya berkurang, gairah seksual dan nafsu makan
menurun. Dia juga mengeluh kadang-kadang ingin mati saja. Keluhan ini sudah
bertahun-tahun dirasakan. Raut wajahnya tampak sangat sedih, bicara perlahan dan
suaranya nyaris tak terdengar. Begitu dalam berespon agak lambat. Kerika ditanya
apakah pernah terlintas dalam pikirannya untuk bunuh diri atau membunuh orang lain,
dia menjawab “Saya dapat mengendalikan diri saya sekarang”.
Kasus 10 :
Seorang wanita 30 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sering takut
apabila tinggal sendiri dirumah seakan-akan ada yang akan terjadi pada dirinya tanpa ada
yang menolongnya Hal yang sama dirasakan apabila ia bepergian sendiri. Selain itu ia
mengalami kesulitan tidur, berdebar-debar, nafas pendek, leher tercekik seakan mau
mati... Hal ini sudah berlangsung selama 2 bulan.

Kasus 11 :
Ny. A 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pusing, tangan berkeringat,
jantung berdebat-debar dan telinga berdengung selama lebih dari 8 bulan ini. Dia juga
mengalami tenggotokan kering, gemetar dan gugup. Keadaan ini mempengaruhi
koemampuan konsentrasinya. Perasaan ini dirasakan hampir setiap hari. Karena gejala ini
dia telah berobat ke berbagai dokter spesialis, namun tidak didapatkan adanya kelainan
yang berarti.

Kasus 12. .
Seorang wanita berusia 24 tahun, mahasiswa, datang ke poli klinik dengan
keluhan kurang percaya diri, sehingga menghambat penyelesaian kuliahnya karena
setiap dia akan mempresentasikan hasil penelitiannya dia merasa nafas pendek, keringat
dingin, jantung berdebar-debar, dan merasa mau pingsan. Dalam setiap diskusi dia selalu
menghindar bila ditanya, meskipun demikian hasil testnya sangat baik.

Kasus 13 :

Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan hampir


setiap malam berulang kali memeriksa pintu rumahnya sampai beberapa kali ketika
hendak tiduruntuk memastikan apakah sudah terkunci. Hal ini berhubungan dengan
adanya ancaman daei luar yang akan membahayakan dirinya..Dia menyadari perilakunya
ini tidak wajar, namun dia tidak kuasa melawannya.

Anda mungkin juga menyukai