Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keganasan mulut rahim merupakan keganasan wanita yang paling
banyak dijumpai.Perkembangan keganasan mulut rahim berjalan sangat
lambat tetapi ironisnya sebagian besar kedatangan penderita sudah dalam
stadium lanjut, sehingga pengobatannya tidak memuaskan. Maka upaya
yang dilancarkan adalah bagaimana mendorong masyarakat agar dapat
memeriksakan diri dan menemukan stadium dini keganasan mulut rahim
yang merupakan salah satu tugas Bidan di masyarakat (IBG Manuaba, 1998
: 427).
IVA merupakan salah satu metode untuk melakukan deteksi dini
adanya kanker leher rahim. Skrining dengan IVA ini dinyatakan lebih mudah,
lebih sederhana, dan lebih murah dibandingkan dengan tes pap smear.
Masalah yang menghadang dalam penanggulangan kanker leher rahim di
Indonesia adalah masih rendahnya angka cakupan tes deteksi dini atau
skrining kanker ini.
Skrining adalah salah satu cara untuk menemukan lesi pre kanker dan
kanker pada stadium dini. Faktanya, angka skrining kanker leher rahim di
Indonesia hanya berkisar kurang dari (5%) (idealnya sekitar 80%). Karena
rendahnya angka skrining itulah, maka pantas saja (70%) pasien kanker
leher rahim di Indonesia terdiagnosis pada stadium lanjut.
Kondisi ini membuat rendahnya angka kesakitan dan tingginya angka
kematian pada pasien kanker leher rahim di Indonesia. Berdasarkan laporan
WHO pada tahun 2005, terdapat lebih dari 500.000 kasus kanker leher rahim
baru dan lebih (95%) di antaranya ditemukan di negara-negara berkembang.
Di Indonesia, kasus kanker leher rahim menempati urutan pertama
dengan jumlah kasus 14.368 orang. Dari jumlah itu, 7.297 di antaranya,
meninggal dunia, dan prevalensi setiap tahunnya 10.823 orang. Informasi
tersebut memberikan arti bahwa dari jumlah kasus yang ada, (50,78%)
mengalami kematian. Sementara jika mengacu pada prevalensi setiap
tahunnya yang mencapai 10.823 kasus, berarti setiap tahunnya terjadi
kematian 5.495 orang. Kasus kanker leher rahim di Indonesia, diperburuk
lagi dengan banyaknya (>70%) kasus yang sudah berada pada stadium
lanjut ketika datang ke Rumah Sakit.
Kondisi ini terjadi juga di beberapa negara berkembang, atau di negara
miskin. Agar tercapai hasil pengobatan kanker leher rahim yang lebih baik,
salah satu faktor utama adalah penemuan stadium lebih awal. Pengobatan
kanker leher rahim pada stadium lebih dini, akan lebih berhasil, sehingga
mortalitas akan menurun.
Bidan adalah tenaga kesehatan yang dekat dengan masalah
kesehatan wanita, yang potensinya perlu dioptimalkan, khususnya untuk
program skrining kanker leher rahim. Juga adanya fakta bahwa di antara
petugas kesehatan termasuk bidan, kemampuan dan kewas-padaan
terhadap kanker leher rahim masih perlu diberdayakan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan Asuhan Kebidanan Deteksi Dini Kanker Mulut
Rahim Dengan Metode IVA pada Ny.M P2A0H2 30 tahun di Puskesmas
batu 10.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dengan pengumpulan data pada Ny.M P2A0H2
30 tahun di Puskesmas batu 10.
b. Melakukan interpretasi data pada Ny.M P2A0H2 30 tahun di
Puskesmas batu 10.
c. Menentukan diagnosa potensial pada Ny.M P2A0H2 30 tahun di
Puskesmas batu 10.
d. Menentukan tindakan segera terhadap masalah yang muncul pada
Ny.M P2A0H2 30 tahun di Puskesmas batu 10.
e. Merencanakan asuhan pada Ny.M P2A0H2 30 tahun di Puskesmas
batu 10.
f. Melaksanakan asuhan pada Ny.M P2A0H2 30 tahun di Puskesmas
batu 10.
g. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny.M
P2A0H2 30 tahun di Puskesmas batu 10.
C. Metode penulisan
Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode pengumpulan
data, antara lain:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan klien dan keluarga.
2. Observasi
Observasi dilakukan secara langsung dengan klien.
3. Study kepustakaan
Study kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan
sumber lain untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang
berhubungan dengan penulisan study kasus ini
4. Study dokumentasi
Study dokumentasi dilakukan dengan mempelajari dan menyalin
data seperti pada status pasien, resume persalinan, sehingga dapat
dijadikan sebagai pendukung dalam menganalisa data.

D. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN : meliputi latar belakang, tujuan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI : meliputi konsep kebidanan kebidanan dalam


asuhan kehamilan.

BAB III TINJAUAN KASUS : meliputi pendokumentasian dengan


menggunakan SOAP (subjektif, objektif, asessment, planning).

BAB IV PEMBAHASAN : meliputi pengumpulan data interpretasi data,


identifikasi diagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan akan
tindakan segera atau kolaborasi, perencanaan asuhan menyeluruh,
pelaksanaan asuhan yang menyeluruh, evaluasi.

BAB V PENUTUP : meliputi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai