Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENGHARGAAN, MOTIVASI DAN

PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA


PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BINTAN

Mirna Widiawati
S1 Manajemen,STIE Pembangunan Tanjungpinang
Mirnawidiawati04@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penghargaan,


motivasi, dan pengawasan berpengaruh secara simultan terhadap disiplin kerja
pegawai dinas lingkungan hidup kabupaten bintan. Penelitian ini menggunakan
metode asosiatif kuantitatif. Populasi yang diambil sebanyak 42 orang pegawai
dinas lingkungan hidup kabupaten bintan. Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kuisioner, dan observasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu
analisis regresi linear berganda dengan menggunakan uji t, uji F dan uji koefisien
determinasi. Data analisis dengan regresi linier berganda dengan bantuan software
SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan Y=4,949 + 0,289 X1 + 0,293 X2 +
0,233 X3 dan nilai R2 = 0,701 atau 70,1%.
Kata Kunci: Penghargaan, Motivasi, Pengawasan dan Disiplin Kerja

This research aims to analyze the effect of appreciation, motivation,


and supervision of the influential simultaneously against a disciplined work
environment agency officer district of bintan. This research uses the
associative method of quantitatively. The population wase taken as many as 42
employees of the environmental agency of the county of the bintan. Date
collection is done by dissemination of the questionnaire, and observations.
Analysis techniques are used i.e. multiple linear regression analysisusing t-test, F-
test and test the coefficient of determination. Date analysis with multiple
linear regression with the help of SPSS software version 20. The results
showed4,949 + Y = 0.289 0.293 x 1+ x 2 + x 3 0.233 and the value of R2 = 0.701
or 70.1 %.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu perangkat Pelestarian Lingkungan yang serasi
Kabupaten Bintan yaitu Dinas dan seimbang unuk meningkatkan
Lingkungan Hidup khususnya kesejahteraan manusia dalam
meningkatkan Pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan.
Lingkungan Hidup adalah Upaya Dinas Lingkungan Hidup bertugas
terpadu dalam pemanfaatan membantu Walikota dalam
pemantauan, pemeliharaan, melaksanakan perlindungan dan
pengawasan, pengendalian, pengelolaan lingkungan hidup dan
pemulihan dan pengembangan tugas-tugas pembantuan yang
Lingkungan Hidup yang berazaskan diberikan kepada Pemerintah Daerah,
dan melaksanakan kebijakan teknis
perlindungan dan pengelolaan penghargaan motivasi dan
lingkungan hidup. pengawasan apa yang akan diberikan
Didalam sebuah organisasi, kepada pegawai sesuai dengan tugas
diperlukan suatu pembinaan bagi dan tanggung jawab, serta dedikasi
pegawai untuk mencegah terjadinya yang telah diberikan pegawai
pelanggaran terhadap ketentuan yang tersebut demi kemajuan sebuah
telah ditetapkan. Seorang pemimpin organisasi.
memerlukan alat untuk melakukan Berdasarkan uraian situasi
komunikasi dengan para pegawainya dan kondisi yang dipaparkan tersebut
mengenai tingkah laku mereka dan diatas, penghargaan, motivasi dan
cara memperbaiki agar menjadi lebih pengawasan yang kurang baik
baik lagi. Dan disiplin kerjalah yang sehingga menghasilkan disiplin kerja
menjadi alat komunikasi paling yang tidak memuaskan bagi pegawai
efektif. Disiplin kerja adalah suatu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
alat yang digunakan pemimpin untuk Bintan.
mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk Tujuan Penelitian
meningkatkan kesadaran dan a. Untuk mengetahui pengaruh
kesediaan seseorang menaati semua penghargaan terhadap disiplin
peraturan perusahaan yang berlaku. kerja pegawai Dinas Lingkungan
Tingginya disiplin kerja pegawai Hidup Kabupaten Bintan.
akan mampu mencapai efektivitas b. Untuk mengetahui pengaruh
kerja yang maksimal, baik itu motivasi terhadap disiplin kerja
disiplin waktu, tata tertib atau pegawai Dinas Lingkungan
peraturan yang telah ditetapkan Hidup Kabupaten Bintan.
dalam instansi tersebut. Pokok c. Untuk mengetahui pengaruh
permasalahan yang teramati Pengawasan terhadap disiplin
dilapangan bahwa karakteristik kerja pegawai Dinas Lingkungan
pegawai cenderung bervariasi, baik Hidup Kabupaten Bintan.
ditinjau dari motivasi, masa kerja dan d. Untuk mengetahui penghargaan,
disiplin kerja masing-masing motivasi dan pengawasan
individu sangat beda dan beragam. berpengaruh secara simultan
Disisi lain bahwa masih terdapat terhadap disiplin kerja pegawai
beberapa pegawai yang cenderung Dinas Lingkungan Hidup
bersikap pasif terhadap perubahan, Kabupaten Bintan.
sehingga usaha untuk
mengembangkan diri masih kurang. LANDASAN TEORI
peningkatan disiplin kerja pegawai Manajemen sumber daya
sangat berhubungan erat dengan manusia adalah proses suatu proses
penghargaan motivasi dan menangani berbagai masalah pada
pengawasan baik dalam bentuk ruang lingkup karyawan, pegawai,
materi maupun non materi. Untuk buruh, manajer dan tenaga kerja
memacu disiplin kerja pegawai, lainnya untuk dapat menunjang
pimpinan harus menyadari hakikat aktifitas organisasi atau perusahaan
dari pekerjaan pegawai. Sehingga demi mencapai tujuan yang telah
pimpinan dapat menentukan bentuk ditentukan.
diselenggarakan itu dengan apa yang
Penghargaan dikehendaki, direncanakan atau
Menurut Kadarisman diperhatikan. Siagian (2008:112)
(2012:1) penghargaan adalah apa Pengawasan adalah proses
yang karyawan terima sebagai pengamatan pelaksanaan seluruh
balasan dari pekerjaan yang kegiatan Organisasi untuk menjamin
diberikannya. Sedangkan menurut agar semua pekerjaan yang dilakukan
Mikander (2010:16), penghargaan berjalan sesuai dengan rencana yang
adalah keuntungan yang didapat dari telah ditentukan.
melakukan suatu tugas, memberikan Berdasarkan penjelasan para ahli
pelayanan, atau melaksanakan diatas, maka dapat diambil
tanggung jawab. kesimpulan bahwa pengawasan
Dari beberapa defenisi di atas merupakan suatu tindakan
bahwa penghargaan dimaksudkan pemantauan atau pemeriksaan
untuk meningkatkan produktivitas kegiatan perusahaan untuk menjamin
serta mempertahankan karyawan pencapaian tujuan sesuai dengan
yang berprestasi supaya tetap berada rencana yang ditetapkan sebelumnya
dalam perusahaan atau organisasi. dan melakukan tindakan korektif
yang diperlukan untuk memperbaiki
Motivasi kesalahan-kesalahan yang ada
Setiap organisasi tentu ingin sebelumnya
mencapai tujuan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, peranan manusia Disiplin Kerja
yang terlibat di dalamnya sangat Disiplin kerja adalah suatu
penting. Untuk menggerakkan alat yang digunakan manajer untuk
manusia agar sesuai dengan yang mengubah suatu prilaku serta sebagai
dikehendaki organisasi, maka suatu upaya untuk meningkatkan
haruslah dipahami motivasi manusia kesadaran dan kesediaan seseorang
yang bekerja di dalam organisasi menanti semua peraturan perusahaan
tersebut, Menurut Edy Sutrisno serta norma-norma sosial yang
dalam bukunya (2009:109) Motivasi berlaku Veithzal Rivai dalam Indah
adalah suatu faktor yang mendorong Puji Hartantik (2014:183)
seseorang untuk melakukan suatu Menurut Edy Sutrisno
aktivitas tertentu. Oleh karena itu (2009:88) disiplin kerja dapat dilihat
motivasi sering kali diartikan pula sebagai sesuatu yang besar
sebagi faktor pendorong perilaku manfaatnya bagi organisasi maupun
seseorang. Setiap aktivitas yang bagi karyawan, bagi organisasi
dilakukan oleh seseorang pasti adanya disiplin kerja akan menjamin
memiliki suatu faktor yang terpeliharanya tata tertib dan
mendorong aktivitas tersebut. kelancaran pelaksanaan tugas,
sehingga diperoleh hasil yang
Pengawasan optimal.
Menurut Prayudi (2011:80) Menurut Edy Sutrisno (2009:89),
pengawasan adalah suatu proses umumnya disiplin kerja dapat diukur
untuk menetapkan pekerjaan apa dari 3 indikator yaitu : 1.)Disiplin
yang dijalankan, dilaksanakan, atau waktu, 2.)Disiplin peraturan dan
berpakaian, 3.)Disiplin tanggung yaitu sumber data yang didapatkan
jawab kerja. dari pimpinan dan informasi-
informasi dari pegawai kantor Dinas
Kerangka Pemikiran Lingkungan Hidup kabupaten bintan.

Teknik Populasi dan Sampel


Dalam penelitian ini penulis
menggunakan cara sensus atau
Teknik Sampling jenuh yaitu sampel
yang memiliki jumlah populasi.
Biasanya dilakukan jika populasi
dianggap kecil atau kurang dari 100,
sehingga penelitian melibatkan
semua anggota populasi. Cara sensus
pada penelitian ini yaitu semua
pegawai kantor dinas lingkungan
hidup kabupaten bintan, dengan
METODE PENELITIAN jumlah responden sebanyak 42
responden.
Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian Uji Kualitas Data
ini, peneliti menggunakan penelitian Uji Validitas Danang
asosiatif kuantitatif dan pengelolaan Sunyoto (2011:69) validitas adalah
datanya dibantu dengan software ukuran yang menunjukkan tingkat-
SPSS Versi 20.00. Menurut tingkat kevalidan atau kesahihan
Sugiyono (2014:13) penelitian sesuatu instrumen. Suatu instrumen
asosiatif digunakan untuk yang valid atau sahih mempunyai
mengetahui hubungan antara dua validitas yang tinggi. Sebaliknya,
variabel atau lebih. instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Sebuah
Jenis Data dan Sumber Data instrumen dikatakan valid apabila
Jenis data yang dikumpulkan mampu mengukur apa yang
dalam penelitian ini adalah data diinginkan. Sebuah instrumen
primer dan data sekunder. Data dikatakan valid apabila dapat
primer adalah data atau informasi mengungkapkan data dari valiabel
yang diperoleh dari sumber pertama yang diteliti secara tepat.
yang secara teknis penelitian disebut Uji Reliabilitas Danang
responden (indriantoro dan Supomo Sunyoto (2011:70) bahwa sesuatu
2013:146) data primer dilakukan instrumen cukup dapat dipercaya
melalui observasi dan kuesioner. untuk digunakan sebagai alat
Data sekunder yaitu data yang pengumpul data karena instrumen
diperoleh dari sebagian perpustakaan tersebut sudah baik. Instrumen yang
sebagai hasil membaca dan sebagian tidak baik akan bersifat tendensius
dari informasi pegawai dari referensi mengarahkan responden untuk
penelitian sebelumnya, buku memilih jawaban-jawaban tertentu.
pendukung dan laporan tahunan. Instrumen yang sudah dapat
Sumber data yang peneliti peroleh
dipercaya, yang reliable akan Uji Autokorelasi, Menurut
menghasilkan data yang dapat Duwi Priyatno (2012:172) Uji
dipercaya juga. Apabila datanya Autokorelasi adalah keadaan dimana
memang benar sesuai dengan pada model regresi ada antara
kenyataan, maka berapa kalipun residual pada peroide t dengan
diambil, tetap akan sama. Reliabilitas residual pada periode sebelumnya (t
menunjukkan pada tingkat – 1). Model regresi yang baik adalah
keterandalan sesuatu. Reliabel yang tidak terdapat masalah
artinya, dapat dipercaya, jadi dapat autokorelasi. Metode pengujian
diandalkan. (Danang Sunyoto, menggunakan uji Durbin-Watson
2011:70), butir kuesioner dikatakan (DW test). Untuk mengetahui ada
reliable (layak) jika cronbach’s alpha tidaknya autokorelasi, dapat dilihat
> 0,60 dan dikatakan tidak reliable dari nilai Durbin-Watson.
jika cronbach’s alpha < 0,60.
Uji Hipotesis
Uji Asumsi Klasik Uji T (Parsial), Menurut
Uji Normalitas, Menurut Menurut Duwi Priyatno (2013:68) uji
Duwi Priyatno (2012:144), Uji ini digunakan untuk mengetahui
Normalitas pada model regresi apakah dalam model regresi variabel
digunakan untuk menguji apakah independen (X1,X2,X3) secara
nilai residual yang dihasilkan dari parsial berpengaruh signifikan
regresi terdistribusi secara normal terhadap variabel dependen (Y).
atau tidak. Model regresi yang baik Uji F (Simultan), Menurut
adalah yang memiliki nilai residual Priyatno (2012:138) Uji F atau uji
yang terdistribusi secara normal, koefisien regresi secara bersama-
yakni distribusi data dengan bentuk sama digunakan untuk mengetahui
lonceng. apakah secara bersama-sama variabel
Uji Heteroskedastisitas, independen bwrpengaruh signifikan
Menurut Duwi Priyatno (2012:158) terhadap variabel dependen. Dalam
Heteroskedastisitas adalah keadaaan hal ini untuk mengetahui apakah
di mana dalama model regresi terjadi variabel (X1,X2,X3) berpengaruh
ketidaksamaan varian dari residual secara signifikan tidak terhadap Y.
pada satu pengamatan yang lain. Pengujian menggunakan tingkat
Uji Multikolonieritas, signifikan 0,05.
Menurut Duwi Priyatno (2012:151) Uji Regresi Linear Berganda (R2)
Multikolinearitas adalah keadaan Menurut Duwi Priyatno
dimana model regresi ditemukan (2012:127) adalah analisis untuk
adanya korelasi yang mengukur besarnya pengaruh antara
sempurna/mendekati sempurna dua lebih variabel independen
antarvariabel independen. Model terhadap satu variabel dependen dan
regresi yang baik seharusnya tidak memprediksi variable dependen
terjadi korelasi yang dengan menggunakan variabel
sempurna/mendekati sempurna independen. Dalam regresi linier
diantara variabel bebas (korelasi 1 berganda terdapat asumsi klasik yang
atau mendekati 1). harus dipenuhi, yaitu residual
terdistribusi normal, tidak adanya
multikolinearitas, tidak adanya
heteroskedastisitas, dan tidak adanya
autokorelasi pada model regresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas, ketetapan atau
kecermatan suatu instrument dalam
mengukur apa yang ingin diukur.
Dalam buku Duwi Priyatno,
(2012:177). Dalam menentukan
layak atau tidaknya suatu item yang
akan digunakan uji signifikan
koefisien korelasi pada taraf
signifikan 0,05 artinya suatu item
dianggap valid jika berkoreasi
signifikan terhadap skor total.

Anda mungkin juga menyukai