Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

1. Macam-macam bentuk pikiran, isi pikiran, jalan pikiran, termasuk macam-macam


waham waham
2. Apa itu asosiasi longgar, contohnya seperti apa ?
3. Apa itu mood dan afek
4. Tilikan 1 – 6, contohnya ?
5. Pada skizofrenia hebefrenik, paranoid, Gangguan Affektif Bipolar Kini Manik, Gejala
Psikotik waham yang ada apa aja ?
6. Depresi apa aja wahamnya ?
7. Macam-macam gangguan kepribadian

JAWAB :
1) MACAM-MACAM BENTUK PIKIRAN, ISI PIKIRAN, JALAN PIKIRAN
Bentuk Pikiran
a. Realistik adalah cara berfikir sesuai kenyataan atau realita yang ada.
b. Autistic thinking
Berpikir di mana pikiran sebagian besar narsistik dan egosentris, dengan penekanan
pada subjektivitas daripada objektivitas, dan tanpa memperhatikan kenyataan;
digunakan secara bergantian dengan autisme dan dereisme. Terlihat pada skizofrenia
dan gangguan autistik.
c. Derealization
Sensasi realitas yang berubah atau lingkungan seseorang telah berubah. Biasanya
terlihat pada skizofrenia, serangan panik, dan gangguan disosiatif.
Isi Pikiran
Gangguan dalam isi pikiran meliputi delusi, preokupasi (yang mungkin melibatkan penyakit
pasien), obsesi ("Apakah Anda memiliki gagasan yang mengganggu dan berulang?"),
kompulsi (Ada banyak hal yang Anda lakukan berulang-ulang. , dengan cara yang berulang-
ulang? Apakah ada hal-hal yang harus dilakukan dengan cara atau pesanan tertentu? Jika
Anda tidak melakukannya dengan cara itu, haruskah Anda mengulanginya?Anda tahu
mengapa Anda melakukan hal-hal seperti itu?) fobia, rencana, niat, gagasan berulang
tentang bunuh diri atau pembunuhan, gejala hypochondriacal, dan dorongan antisosial yang
spesifik.
a. Delusion / Waham
Kepercayaan palsu yang di pertahankan, tidak dapat di bantah atau tidak dapat di
koreksi oleh budaya setempat.
- Delusion of control
Keyakinan salah bahwa kehendak, pikiran, atau perasaan seseorang dikendalikan
oleh kekuatan eksternal.
- Delusion of grandeur
Konsepsi berlebihan tentang kepentingan, kekuatan, atau identitas seseorang
- Delusion of infidelity
Keyakinan salah bahwa kekasih seseorang tidak setia. Terkadang disebut cemburu
patologis
- Delusion of percution
Keyakinan salah tentang dilecehkan atau dianiaya; Sering ditemukan pada pasien
yang sadar hukum yang memiliki kecenderungan patologis untuk mengambil
tindakan hukum karena dianggap penganiayaan. Khayalan yang paling umum
- Delusion of poverty
Keyakinan yang keliru mengenai akan hilangnya salah satu atau seluruh harta benda
yang ia miliki.
- delusion of reference
Keyakinan yang keliru bahwa perilaku orang lain mengacu pada dirinya, atau peristiwa,
objek, atau orang lain melakukan sesuatu tertentu dan tidak biasa terhadap dirinya.
Biasanya bersifat negatif. Hal ini berasal dari ide reference, di mana orang tersebut
merasa orang lain sedang membicarakannya. Bahka orang tersebut percaya bahwa
orang lain dalam televisi atau radio sedang membicarakanya.
- delusion of self-accusation
Keyakinan yang salah dimana seseorang memiliki perasaan bersalah dan menyesal.
- nihilistic delusion
Keyakinan yang salah dimana seseorang menghayal bahwa dunia dan segala isinya
tidak ada atau menuju kiamat
- paranoid delusions
Waham ini terdiri dari delusion of reference, delusion of control, dan waham kebesaran.
- bizarre delusion
Keyakinan yang keliru dan mustahil atau bersifat fantasi. ( mahluk luar angkasa
menanamkan elektroda di otak seseorang ) hal ini umum pada skizofrenia.
b. Obsesi
Gagasan, ide, pikiran, atau impuls yang berulang-ulang dan tidak dapat dihilangkan
dengan usaha yang logis.
c. Kompulsi
Kebutuhan patologis untuk bertindak berdasarkan suatu impuls, jika hal ini ditahan
akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai respon dari obsesi atau
timbul untuk memenuhi aturan tertentu.
d. Preoccupation of thought
Memusatkan perhatian pada gagasan tertentu, Seperti pada paranoid, atau keinginan
bunuh diri.

Jalan pikir
 Circumstantiality. Kurangnya rincian sepele atau tidak relevan yang menghalangi
perasaan untuk langsung ke pokok permasalahan. Gangguan dalam proses berpikir dan
bicara asosiatif di mana seorang pasien menyimpang dari rincian yang tidak perlu
danpikiran yang tidak tepat sebelum mengkomunikasikan ide sentral. Teramati pada
skizofrenia, gangguan obsesif, dan kasus demensia tertentu.
 Clang associations. Pikiran dikaitkan dengan suara kata-kata dan bukan oleh
maknanya (mis., Melalui berima atau penyamaran/through rhyming or assonance).
 Derailment. (Identik dengan asosiasi yang longgar.) Kerusakan baik dalam hubungan
logika antara gagasan dan keseluruhan tujuan sasaran. Kata-kata itu membuat kalimat,
tapi kalimatnya tidak masuk akal.
 Flight of ideas. Serentetan beberapa asosiasi sehingga pikiran tampak pindah tiba-tiba
dari ide ke ide; sering (tapi tidak selalu) diungkapkan melalui pembicaraan yang cepat
dan tertekan. peribahan cepat dari bagian pembicaraan yang isinya berubah dengan tiba-
tiba dan ucapannya mungkin tidak serasi.
 Neologism. Penemuan kata atau ungkapan baru atau penggunaan kata-kata
konvensional dengan cara yang istimewa.
 Perseveration. Pengulangan keluar dari konteks kata, frasa, atau gagasan.
Tangentiality. Sebagai tanggapan atas sebuah pertanyaan, pasien memberi jawaban
yang sesuai dengan topik umum tanpa benar-benar menjawab pertanyaan tersebut.
Contoh:
Dokter: Pernah punya masalah tidur akhir-akhir ini?
Pasien: Biasanya saya tidur di tempat tidur saya, tapi sekarang saya tidur di sofa.
Oblique, ingressive, atau bahkan cara bicara yang tidak relevan di mana ide sentral tidak
dikomunikasikan.
 Thought blocking. Tiba-tiba terganggunya pemikiran atau jeda arus ide.
 loosening of associations. Karakteristik penderita skizofrenia atau gangguan bicara
yang melibatkan kelainan dalam perkembangan logis pemikiran, diwujudkan sebagai
kegagalan untuk berkomunikasi secara verbal; Gagasan yang tidak terkait dan tidak
terkait beralih dari satu subjek ke topik lainnya. Lihat juga tangensialitas

2) APA ITU ASOSIASI LONGGAR ?


Karakteristik penderita skizofrenia atau gangguan bicara yang melibatkan kelainan dalam
perkembangan logis pemikiran, diwujudkan sebagai kegagalan untuk berkomunikasi
secara verbal; Gagasan yang tidak terkait dan tidak terkait beralih dari satu subjek ke topik
lainnya. Lihat juga tangensialitas

3) APA ITU MOOD DAN AFEK ?


1. Mood
Mood didefinisikan sebagai emosi yang meluas dan berkelanjutan yang
mewarnai persepsi orang terhadap dunia. Pernyataan tentang mood pasien harus
mencakup kedalaman, intensitas, durasi, dan fluktuasi. Kata sifat umum yang
digunakan untuk menggambarkan suasana hati meliputi depresi, putus asa, mudah
tersinggung, cemas, marah, ekspansif, euforia, kosong, bersalah, putus asa, sia-sia,
menghina, takut, dan bingung. Suasana hati bisa labil, berfluktuasi atau bergantian
dengan cepat di antara ekstrem (mis., Tertawa terbahak-bahak dan ekspansif sesaat,
menangis dan putus asa berikutnya).

2. Afek
Afek dapat didefinisikan sebagai respons emosional pasien saat ini, disimpulkan
dari ekspresi wajah pasien, termasuk jumlah dan rentang perilaku ekspresif. Afek dapat
digambarkan sebagai rentang normal, terbatas, tumpul, atau datar. Pada rentang afek
normal terdapat variasi dalam ekspresi wajah, nada suara, penggunaan tangan, dan
gerakan tubuh. Saat afek terbatas, jangkauan dan intensitas ekspresi wajah berkurang.
Pada Afek tumpul, ekspresi emosional semakin berkurang. Untuk mendiagnosis afek
datar, hampir tidak ada tanda ekspresi afektif yang harus hadir; Suara pasien harus
monoton dan wajahnya harus tidak bergerak.
Afek memiliki manifestasi luar yang dapat diklasifikasikan sebagai dibatasi,
tumpul, flattened, broad, labile, appropriate, or inappropriate.

4) TILIKAN 1-6 DAN CONTOHNYA


Tilikan adalah kemampuan memahami sebab sesungguhnya dan arti dari suatu situasi,
wawasan diri. Atau pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya sesuai
realita.
a. Derajat I
Penyangkalan total terhadap penyakitnya
Contoh: saya baik-baik saja, dan tidak merasa sakit. Tapi keluarga saya memaksa
saya di bawa ke sini.

b. Derajat II
Ambivalensi terhadap penyakitnya atau ragu.
Contoh: iya, kemarin katanya saya sakit jiwa, tapi saya merasa baik-baik saja.

c. Derajat III
Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab dari penyakitnya.
Contoh: Saya sakit karena saya diguna-guna oleh tetangga saya.

d. Derajat IV
Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak paham penyebab sakitnya.
Contoh: iya saya sakit kejiwaan, tapi saya ga tau kemaren pengen mukulin orang
tiba-tiba. lalu saya dibawa ke sini oleh keluarga saya.

e. Derajat V
Menyadari penyakitnya dan faktor resiko yang berhubungan dengan penyakitnya,
namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya.
Contoh: saya sakit jiwa, setiap ada masalah ekonomi penyakitnya selalu kambuh.
Tapi karena sekarang saya sudah sembuh, jadi tidak perlu minum obat.

f. Dearajat VI
Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai
perbaikan.
Contoh: iya saya sakit kejiwaan, saya sudah minum obat dengan rutin supaya cepat
sembuh.

5. PADA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK, PARANOID, GANGGUAN AFFEKTIF


BIPOLAR KINI MANIK, GEJALA PSIKOTIK WAHAM YANG ADA APA AJA ?
 Waham pada skizofrenia paranoid
Pada skizofrenia paranoid waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau "passivity"
(delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang
paling khas.
 Waham pada skizofrenia hebefrenik
Pada skizofreni hebefrenik waham dan halusinasi mungkin ada tetapi tidak menonjol
(fleeting and fragmentary delusions and hallucinations)
 Waham pada Gangguan Affektif Bipolar Kini Manik dengan Gejala Psikotik
Pada gangguan affektif bipolar kini manik dengan gejala psikotik, waham yang ada
biasanya waham kebesaran (delusion of grandeur), dan waham kejar (delusion of
persecution).

6. DEPRESI APA AJA WAHAMNYA ?


Pada depresi berat dengan gejala psikotik, waham biasanya melibatkan ide tentang dosa,
kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal
itu (delusion of self accusation).

7) MACAM-MACAM GANGGUAN KEPRIBADIAN


Gangguan Kepribadian Khas
 F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
 F60.1 Gangguan kepribadian skizoid
 F60.2 Gangguan kepribadian dissosial
 F60.3 Gangguan kepribadian emosional tak stabil
o .30 Tipe impulsif
o .31 Tipe ambang
 F60.4 Gangguan kepribadian histrionik
 F60.5 Gangguan kepribadian anankastik
 F60.6 Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
 F60.7 Gangguan kepribadian dependen
 F60.8 Gangguan kepribadian khas lainnya
 F60.9 Gangguan kepribadian Yang Tak Tergolongkan
Gangguan Kepribadian Campuran dan Lainnya
 F61.0 Gangguan kepribadian campuran
 F61.1 Perubahan kepribadian yang bermasalah

GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS


Pedoman Diagnostik
 Kondisi yang tidah berkaitan langsung dengan kerusakan atau penyakit otak berat (gross
brain damage or disease), atau gangguan jiwa lain;
 Memenuhi kriteria berikut ini
a) disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat, biasanya meliputi beberapa bidang
fungsi, misalnya afek, kesiagaan, pengendalian irnpuls, cara memandang dan berpikir,
serta gaya berhubungan dengan orang lain;
b) pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang, dan tidak terbatas pada
episode gangguan Jlwa;
c) pola perilaku abnormalnya bersifat peruasif ("mendalam") dan maladaptif yang jelas
terhadap berbagai keadaan pribadi dan sosial yang luas;
d) manifestasi diatas selalu muncul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut sampai
usia dewasa;
e) gangguan ini menyebabkan penderitaan pribadi (personal distress) yang cukup bearti,
tetapi baru menjadi nyata setelah perjalanan yang lanjut;
f) gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu, berkaitan secara bermakna dengan masalah-
masalah dalam peherjaan dan kinerja sosial.
 Untuk budaya yang berbeda, mungkin penting untuk mengembangkan seperangkat
kriteria khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan dan kewajiban.
F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
 Gangguan Kepribadian dengan ciri-ciri
a) kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;
b) kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk
memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil;
c) kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsi-kan pen
galaman dengan menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat
sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan;
d) perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhabikan situasi
yang ada (actual situation);
e) Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification), tentang kesetiaan seksual
dari pasangannya
f) Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang
bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-referential
attitude)
g) Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substantif
dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada
umumnya
 Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit tiga dari diatas
F60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid
 Gangguan Kepribadian yang memenuhi deskripsi berikut :
a) sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan;
b) emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli (detachment);
c) kurang mampu untuk meng-ekspresi-kan kehangatan, kelembutan atau
kemarahan terhadap orang lain;
d) tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian maupun kecaman;
e) kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
(perhitungkan usia penderita);
f) hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri;
g) preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan
h) tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada
hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu;
i) sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku
 Untuk diagrrosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
F60.2 Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil
 Terdapat kecendrungan yang mencolok untuk bertindak secara impulsif tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya, bersamaan dengan ketidak-stabilan emosional;
 Dua varian yang l(has adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan
pengendalian diri.
 Karakter kelima :
F60.30 = Tipe Impulsif
F60.31 = Tipe Ambang (Borderline)
F60.4 Gangguan Kepribadian Histrionik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a) ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization), seperti bersandiwara
(theatricality), yang dibesarbesarkan (exaggerated);
b) bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan;
c) keadaan afektif yang dangkal dan labil;
d) terus menerus mencari kegairahan (excitement), penghargaan (appreciation) dari
orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian;
e) penampilan atau perilaku "merangsang" (seductive) yang tidak memadai;
f) terlalu peduli dengan daya tarik fisik.
 Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
F60.5 Gangguan Kepribadian Anankastik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a) Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan
b) Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan, organisasi
atau jadwal
c) Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas
d) Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati dan keterikatan yang tidak semestinya
pada produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan interpersonal
e) Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial
f) Kaku dan keras kepala
g) Pemakaian yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis caranya
mengerjakan sesuatu atau keengganan yang tak beralasan untuk mengizinkan
orang lain mengerjakan sesuatu
h) Mencampurkan-adukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan
 Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas
F60.6 Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
a) Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif
b) Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain
c) Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial
d) Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai
e) Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik
f) Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak
interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak
 Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas
F60.6 Gangguan Kepribadian Dependen
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
(a) mendorong atau mqmbiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar
keputusan penting untuk dirinya;
(b) meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia
bergantung, dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka;
(c) keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak l<epada orang dimana
tempat ia bergantung;
(d) perasaan tidak enak atau tidah berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang
dibesar-besarkan tentang ketidak mampuan mengurus diri sendiri;
(e) preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya,
dan dibiarkan untuk mengurus dirinya sendiri;
(f) terbatasnya hent.am.puan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa mendapat
nasehat yang berlebihan dan dukungan dari orang lain.
 Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedihit 3 dari diatas.
F60.8 Gangguan Kepribadian Khas Lainnya
F60.9 Gangguan Kepribadian YTT
F61 GANGGUAN KEPRIBADIAN CAMPURAN DAN LAINNYA
Kategori ini dimaksudkan untuk gangguan kepribadian dan kelainan-kelainan yang seringkali
menyulitkan tetapi tidak menunjukkan pola gejala yang khas yang menjadi ciri-ciri dari
gangguan pada F60.
F61.0 Gangguan Kepribadian Campuran
Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60.- tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang
dominan yang memungkinkan suatu diagnosis yang lebih khas.
F61.1 Perubahan Kepribadian Yang Bermasalah
Tidak dapat diklasihkasi pada F60 - atau F62.- dan dianggap sebagai sekunder terhadap suatu
diagnosis utama berupa suatu gangguan afektif atau anxietas yang ada bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai