Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SENDANG
Jalan Raya Sendang No. 01 Telp: (0355) 431027
Email : puskesmas.sendang@gmail.com
TULUNGAGUNG 66254

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SENDANG


NOMOR : 188.4 / 153 / 103.31 / 2017

TENTANG
MANAJEMEN RISIKO KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS SENDANG,

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas terhadap


tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih
bermutu, perlu disusun tentang penerapan Manajemen Risiko
Klinis;
b. bahwa puskesmas sebagai layanan publik di bidang kesehatan,
merupakan salah satu pilar dalam memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat;
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas, maka
perlu ditetapkan Manajemen Resiko Klinis dengan keputusan
kepala puskesmas.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di
Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SENDANG


TENTANG MANAJEMEN RISIKO KLINIS.

KESATU : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam lampiran


surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di : SENDANG
Pada Tanggal : 07 Agustus 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS SENDANG,

dr. RIO ARDONA


NIP. 19850623 201410 1 001
LAMPIRAN I : SK KEPALA UPTD
PUSKESMAS SENDANG
NOMOR : 188.4 / 153 / 103.31 / 2017
TANGGAL : 07 Agustus 2017

MANAJEMEN RISIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Risiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medic. Risiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klsik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman);
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan
dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas;
2. Puskesmas Pembantu;
3. Poskesdes/PKD;
4. Posyandu.

D. Tahapan Manajemen Risiko Klinis


1. Identifikasi risiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic;
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program;
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll;
4. Tindak Lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan
atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
(Patient Care and Ptient Safety);
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko;
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hokum;
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cidera, tetapi termasuk juga
kejadian yg potensial menyebabkan cidera;
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk meminimalisasi
atau menurunkan resiko;
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan;
b. Kurang terlatih;
c. Komunikasi yang buruk;
d. Kekuasaan/pengendalian;
e. Keterbatasan waktu;
f. Poor judgment;
g. Keragu-raguan;
h. Logic error;
i. Over confidence.
2. Organisasi:
a. Rancang bangun kerja;
b. Perencanaan kebijakan;
c. Adminidtrasi/ pembiayaan;
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan;
e. Manajemen supplai;
f. Supervisi/umpan balik;
g. Ketidakjelasan tugas;
h. Salah menempatkan personil.
3. Teknikal:
a. Poor automation;
b. Peralatan yang buruk;
c. Keterbatasan peralatan;
d. Tidak memiliki decision support;
e. Kompleksitas;
f. Kurang integrasi;
g. Terlalu banyak informasi;
h. Tidakmenggunakan checklist.
G. TIPE MEDICAL ERROR
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease;
b. Wrong Concept of Treatment.
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis;
b. Late diagnosis;
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis;
d. Menggunakan prosedur yang using;
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up;
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Risiko Klinis di Puskesmas Sendang Tulungagung.

KEPALA UPTD PUSKESMAS SENDANG,

dr. RIO ARDONA


NIP. 19850623 201410 1 001

Anda mungkin juga menyukai