Anda di halaman 1dari 17

1

Makalah Penelitian
Mengenai
Kandungan Ekstrak Herba Tanaman Mindi (Mimba)
Terhadap Kadar Gula Penderita Penyakit Diabetes Mellitus

Guru Pengampu : Ari kuswanto

Disusun oleh :
Della Anggraini

SMK Sabilil Muttaqin Panaguan


Tapel : 2017/201
2

DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 5
A. TEORI PEMBELAJARAN .................................................................. 5
B. PENELITIAN TERDAHULU ............................................................... 6
BAB III : METODE PEMBELAJARAN ........................................................ 11
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................... 11
B. Sumber Data ..................................................................................... 11
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 11
D. Analisis Data ..................................................................................... 12
BAB IV : PEMBAHASAN ............................................................................ 13
BAB V : KESIMPULAN ............................................................................... 14
A. KESIMPULAN .................................................................................. 14
B. SARAN ............................................................................................. 14
LAMPIRAN ...................................................................................................15
3

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat dan cermat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan tambahan ilmu.

Pamekasan, 06 Januari 2018

Penulis
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penderita diabetes mellitus semakin meningkat dikarenakan


adanya faktor pertumbuhan populasi, usia, urbanisasi, dan
peningkatan prevalensi dari obesitas dan kurangnya aktifitas fisik.
Sebagai negara keempat dengan populasi terbanyak didunia dengan
populasi sebanyak 237 juta orang pada tahun 2010, Indonesia
memiliki tingkat penderita diabetes terbanyak ketujuh di dunia pada
tahun. Menurut WHO pada tahun 2002, diperkirakan terdapat sekitar
150 juta orang yang mengalami diabetes mellitusdi dunia.
Terapi dalam tata laksana penyakit diabetes dapat digolongkan
menjadi dua yaitu terapi tanpa menggunakan obat yang dilakukan
dengan pengaturan diet dan olahraga, serta terapi dengan obat yang
dilakukan apabila pengaturan diet dan olahraga tidak dapat mencapai
tujuan terapi. Terapi dengan obat dapat dilakukan dengan insulin atau
obat hipoglikemik oral ataupun kombinasi keduanya.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia tengah berkembang
dengan pesat. Obat tradisional tidak jarang menjadi alternatif ataupun
komplementer pada pengobatan maupun menjadi pencegahan pada
suatu penyakit. Andrographis paniculata (Burm. F.) Ness (Sambiloto)
dan Azadirachta indica A. Juss (Mimba) merupakan tanaman
Indonesia yang mudah diperoleh oleh masyarakat dimana diketahui
memiliki potensi sebagai agen antidiabetes. Menurut data penelitian
bahwa Indica A. Juss (mimba) dapat menurunkan kadar glukosa darah
sebesar 36,91% pada tikus yang diinduksi aloksan.
Oleh karena itu, berangkat dari permasalahan tersebut peneliti
ingin mengadakan penelitian lanjutan mengenai penggunaan tanaman
mimba atau mindih terhadap penyakit diabetes mellitus. Dalam hal ini
peneliti akan mengadakan beberapa studi kasus dengan melakukan
observasi, penelitian tindakan lapangan, dan pengecekkan keabsahan
data peneliti.
5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit diabetes mellitus ?
2. Bagaimana khasiat daun mindih (mimba) terhadap penyakit diabetes
mellitus ?
3. Apa saja kegunaan dari daun mindih terhadap penyakit diabetes
mellitus ?

C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
penelitian khasiat ekstrak herba daun mindih (mimba) terhadap
penyakit diabetes mellitus. Secara khusus, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kandungan dan manfaat daun mindih (mimba)
terhadap penanganan penyakit diabetes mellitus.

D. Manfaat Penelitian
Pada penelitian yang diteliti ini, kita dapat menarik manfaat
sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Untuk mendapatkan data yang valid (akurat) terhadap
penelitian mengenai manfaat ekstraksi daun mindih
(mimba) terhadap penyakit diabetes mellitus.
b. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan seputar
khasiat, kandungan, dan cara pemanfaatan daun mindih
(mimba) sebagai obat herba penyakit diabetes mellitus.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Semoga dapat dijadikan sumber refensi apabila ingin
mengkaji permasalahan mengenai daun mindih (mimba)
terhadap obat herba penyakit diabetes mellitus.
6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pembelajaran
a. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit
metabolik yangterjadi karena adanya gangguan pada sekresi insulin,
aksi insulin, ataupun keduanya. Kekurangan insulin akan
menyebabkan terjadinya hiperglikemia kronis dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Komplikasi
yang disebabkan oleh DM dapat berupa retinapati, neuropati,
nefropati, penyakit kardiovaskular, dan ulserisasi. Oleh karena itu,
diabetes mempunyai daya lingkup yang luas pada banyak penyakit
DM dapat dikategorikan menjadi banyak tipe, tetapi tipe yang paling
umum adalah diabetes mellitus tipe I dan tipe II. Secara etiologi,
diabetes tipe I terjadi pada penderita yang memiliki kapasitas sekresi
insulin yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali. DM tipe I dapat
disebabkan karena terjadinya kerusakan pada sel beta pankreas yang
menyebabkan defisiensi insulin atau dapat pula disebabkan karena
penyakit autoimun, dan juga dapat terjadi karena tidak ada alasan
yang jelas (idiopatik). DM tipe II adalah tipe diabetes yang paling
umum dan dapat disebabkan oleh adanya kelainan dari sekresi insulin
serta terdapat resistensi insulin didalam tubuh Gejala DM, baik tipe I
dan tipe II, mempunyai kemiripan tetapi intensitasnya berbeda. Gejala
pada diabetes tipe I berkembang lebih cepat dan tipikal. Gejala yang
terjadi diantaranya adalah poliurea, polidipsia, poliphagia,berat badan
yang menurun, kelelahan, keram, konstipasi, rabun pada mata, dan
kandidiasis. Pada diabetes tipe II, kebanyakan kasus didiagnosa
karena adanya komplikasi penyakit atau terjadi secara tiba-tiba. DM
tipe II memiliki risiko yang tinggi pada penderita hipertensi,
hiperlipidemia, dan obesitas.
7

b. Azadirachta indica A. Juss (Daun Mindih atau Mimba)


a. Definisi
Azadirachta indica umumnya dikenal dengan nama mimba,
merupakan tanaman asli India dan tumbuh secara alamiah di
banyak negara tropis dan subtropis dimana merupakan tanaman
yang bernilai besar dalam pengobatan dan terdistribusi luas di
dunia. Mimba tumbuh banyak di bagian Asia Timur dan Asia Barat,
dan baru-baru ini ditemukan banyak di daerah Karibia dan bagian
selatan dan tengah Amerika. Tanaman ini juga dibudidayakan dan
kadang tumbuh secara alami di tempat tropis dan subtropis seperti
Pakistan, Srilanka, Thailand dan Indonesia. A. indica memiliki
kandungan aktif yang biasanya digunakan pada pestisida dan
industri farmasi, kandungan aktif tersebut adalah limonoid. Empat
senyawa limonoid yang biasa digunakan adalah azadiraktin,
salannin, meliantriol, dan nimbin. Limonoid mempunyai aktivitas
sebagai insteksida dan pestisida. Studi fitokimia yang dilakukan
oleh Pandey menunjukkan bahwa di dalam tanaman mimba
terkandung senyawa flavonoid,fenolik, dan tanin.
b. Klasifikasi Tanaman Mimba (Azadirachta indica A. Juss)
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman
mimba menurut Rukmana (2002), adalah sebagai berikut :
Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rutales
Famili : Meliaceae
Genus : Azadirachta
Spesies : Azadirachta indica A. Juss
Berdasarkan literatur yang ada dari famili meliaceae, telah dikenal
tiga tanaman kerabat dekat tanaman mimba yaitu tanaman mindi
(Melia azedarach), suren (Toona sureni) dan Xylocarpos
molucensis. Dibandingkan ketiga jenis tanaman tersebut, akhir-
akhir ini tanaman mimba paling banyak diteliti karena bahan aktif
8

yang terdapat di dalamnya sangat berpotensi untuk dikembangkan


sebagai obat tradisional (Rukmanan, 2002).
c. Morfologi Tanaman Mimba
Tabel 1. Morfologi Tanaman Mimba (Azadirachta indica A. Juss)
Bagian Tanaman Penjabaran
Habitus Pohon, tinggi 10-15 m.
Tegak, berkayu bulat, permukaan kasar, percabangan
Batang
simpodial, coklat.
Majemuk, berhadapan, lonjong, melengkung, tepi
bergerigi, ujung lancip, pangkal meruncing, pertulangan
Daun
menyirip, panjang 5-7 cm, lebar 3-4 cm, tangkai
panjang 8-20 cm, hijau.
Majemuk, berkelamin dua, di ujung cabang, tangkai
silindris, panjang 8-15 cm, kelopak hijau, benang sari
Bunga
silindris, puih kekuningan, putik lonjong, coklat muda,
mahkota halus, putih.
Buah Bulat telur, hijau.
Biji Bulat, diameter ± 1 cm, putih.
Akar Tunggang, coklat.

d. Komposisi Kimia Daun Mimba


Daun dan kulit Azadirachta indica mengandung saponin, di samping
itu daunnya juga mengandung flavonoida dan tanin (Hutapea, 1993).
1. Tanin
Tanin yang dikandung mimba merupakan kelompok derivat
dari fenol yang mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan
menyamak kulit. Senyawa fenol cenderung larut air karena pada
umumnya berikatan dengan gula sebagai glikosida yang biasanya
terdapat dalam vakuola sel dan kelarutannya dalam air akan
bertambah jika gugus hidroksil semakin banyak. Makin murni tanin,
makin kurang kelarutannya dalam air dan makin mudah diperoleh
dalam bentuk kristal.
9

Tanin juga berfungsi sebagai desinfektan yang mampu


menghambat pertumbuhan organisme (bakteriostatik) dan mampu
mematikan suatu organisme. Adapun fungsi tanin yaitu sebagai
pelindung dehidrasi, proses pembusukan, dan mengurangi
pembengkakan. Pada kadar tanin yang tinggi, tanin mempunyai arti
pertahanan pada tumbuhan yaitu mengusir hewan pemangsa
tumbuhan. Di dalam tumbuhan, letak tanin terpisah dari protein dan
enzim sitoplasma sehingga apabila hewan memakan tumbuhan
yang mengandung tanin, maka reaksi penyamakan akan terjadi.
Reaksi penyamakan inilah yang akan menyebabkan jaringan pada
hewan akan rusak. Oleh karena itu, sebagaian besar tumbuhan
yang mengandung tanin dihindari oleh herbivora karena rasanya
yang sepat.
2. Flavonoid
Flavonoid adalah salah satu grup dari polifenol alami yang
terdiri dari 3000 struktur yang mempunyai inti flavon C-15 yang
sama yaitu dua cincin benzene (A dan B) yang berikatan dengan
oksigen. Efek medicinal dari flavonoid mencakup efek
meningkatkan integritas vaskuler, anti trombotik, vasodilator,
antivirus (Robinson, 1995). Menurut Jawetz et al., (1992) fenol dan
banyak senyawa fenolik merupakan unsur-unsur antibakteri yang
kuat. Pada konsentrasi yang biasa digunakan, fenol dan derivatnya
menimbulkan denaturasi protein. Dari kandungan flavonoidnya
inilah, daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dapat digunakan
sebagai antimikroba.
3. Saponin
Menurut Gunawan dan Mulyani, glikosida saponin adalah
glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. Glikosida saponin
bisa berupa saponin steroid atau saponin triterpenoida. Saponin
tersebar luas di antara tanaman tinggi. Saponin merupakan
senyawa berasa pahit menusuk, menyebabkan bersin dan sering
mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir. Saponin juga bersifat
bisa menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis.
10

Saponin jika terhidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut


sapogenin yang merupakan senyawa yang mudah dikristalkan
lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan dan dipelajari lebih lanjut.
Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut
sapotoksin. Saponin mengakibatkan hemolisis, sehingga relatif
berbahaya bagi semua organisme bila saponin diberikan secara
parenteral. Setengah sampai beberapa mg/kgBB saponin dapat
berakibat fatal dan mematikan pada pemberian intravena.
Begitupula pemakaian sterol-saponin kompleks dalam jangka
panjang akan mematikan bila diberikan secara parenteral.
Pengaruh terhadap alat pernapasan dapat dibuktikan dengan
kenyataan digunakannya obat yang mengandung saponin untuk
mencari ikan oleh rakyat yang primitif. Kadar saponin yang sangat
kecil pun mampu melumpuhkan fungsi pernafasan dari insang
(Gunawan dan Mulyani, 2004). Saponin memiliki kegunaan dalam
pengobatan, terutama karena sifatnya yang mempengaruhi
absorbsi zat aktif secara farmakologis.
e. Kegunaan Tanaman Mimba
Selain biji, daun mimba mempunyai manfaat yang banyak
terutama dalam dunia kesehatan. Penggunaan secara tradisional
di Indonesia kurang populer. Hal ini karena masih rendahnya hasil
penelitian yang mendukung penggunaan mimba sebagai tanaman
obat. Tanaman obat di Indonesia berkembang secara turun-
temurun berdasar pengalaman. Menurut Hutapea (1993),
daun Azadirachta indica berkhasiat sebagai obat untuk mengatasi
demam dan untuk menguatkan badan. Untuk obat demam dipakai
kira-kira 10 gram daun segar Azadirachta indica, dicuci, kemudian
direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah hasil rebusan
tersebut dingin, kemudian disaring. Hasil dari saringan tersebut
diminum sekaligus.
Daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) mengandung zat-
zat aktif seperti flavonoid, tanin dan saponin. Flavonoid adalah
salah satu grup dari polivenol alami (Robinson, 1995). Jawetz et
al., (1992), menyatakan fenol dan banyak senyawa fenolik
11

merupakan unsur-unsur antibakteri yang kuat. Daun mimba


mempengaruhi pertumbuhan Staphylococcus aureus, yaitu salah
satu bakteri penyebab ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
semakin tinggi konsentrasi dekok daun mimba (Azadirachta indica
A. Juss) maka akan semakin rendah pertumbuhan
bakteri Staphyloccus aureus. Akibat kerja dari flavonoid, tanin, dan
saponin yang terdapat dalam daun mimba, menyebabkan
rusaknya membran sitoplasma Staphylococcus aureus. Rusaknya
membran sitoplasma menyebabkan ion anorganik yang penting ,
nukleotida, koenzim, dan asam amino merembes keluar sel, serta
mencegah masuknya bahan-bahan makanan atau nutrisi yang
diperlukan bakteri untuk menghasilkan energi.

B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang serupa ini pernah dilakukan oleh beberapa
peneliti terdahulu.Diantaranya adalah Ari Rahmat Aziz, dkk mengenai
“Efektifitas Air Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap
Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II”. Hasilnya
adalah daun mindih dapat mereduksi kadar gula darah secara cepat
dan memperlancar peredaran ke otak dengan maksimal1. Kemudian
dilanjutkan oleh Lia Ratna Sari, “Pengaruh Daun Mindi (Melia
Azedarach L.) Terhadap Kadar Gula Darah Dengan Menggunakan
Tikus Jantan (Rattus Norvegicus)”. Hasilnya adalah kadar gula yang
berlebihan dalam tikus tersebut dapat berkurang sehingga pasokan
nutrisinya dapat terjamin2.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya khasiat daun
mindi mengandung beberapa senyawa dan mineral yang sangat baik
bagi penderita diabetes.

1 Ari Rahmat Aziz, dkk mengenai “Efektifitas Air Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata)
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II” Program Studi Ilmu
KeperawatanUniversitas Riau
2
Lia Ratna Sari, “Pengaruh Daun Mindi (Melia Azedarach L.) Terhadap Kadar Gula Darah Dengan
Menggunakan Tikus Jantan (Rattus Norvegicus)”Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatanvolume 7. No. 1
Januari 2011 Surya Medika
12

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan lapangan yaitu
dengan menggunakan observasi dan menaganalisis data temuan dilapangan
dengan beberapa sumber referensi yang dimiliki. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian kualitatif, karena peneliti mengadakan penelitian
yang bersumber dari fenomena dan menganalisisnya berdasarkan teori dari
beberapa sumber yang mendukung terhadap penelitian mengenai khasiat
dan kandungan daun mindih (mimba) terhadap penyakit diabetes mellitus.

B. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah sumber yang berasal dari
subjek pembelajaran yang berhasil diperoleh oleh peneliti.3Dalam hal ini
peneliti mengambil data dari buku, jurnal, dan tesis yang berkenaan dengan
khasiat daun mindih (mimba) sebagai tanaman obat herba penyakit diabetes
mellitus.

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan observasi dan analisa lapangan (Grounded Theory) mengenai
kandungan dari ekstrak tanaman herba daun mindih (mimba) terhadap
penderita penyakit diabetes mellitus.

D. Analisis Data
Analisis data yang dimaksudkan oleh Miles and Huberman adalah
data yang diperoleh dari proses pengumpulan data, meringkas data,

3
Flich,Uwe, Von Kardoff Ernst,Steinke, A companion to qualitative research. (London,: SAGE
Publication,2004), hal.13
13

memaparkan data, dan menarik kesimpulan4. Dalam hal ini peneliti mencoba
menganalisis data yang diperoleh dengan hasil penelitian sebelumnya
berdasarkan refensi dan sumber pendukung. Serta mengadakan penelitian
terhadap daun mindih (mimba) dan menguji kadar dan kandungan tanaman
obat herba tersebut terhadap gula darah penderita penyakit diabetes mellitus

4
Matthew B.Miles and Michael Haberman, ,Qualitative Data Analyisis, (London, New Delhi : SAGE
publisher,1994), Hal. 10
14

BAB IV
PEMBAHASAN

Khasiat dan Manfaat Daun Mimba bagi kesehatan Mencegah kanker


Tingginya kadar antioksidan dalam daun mimba dipercaya mampu digunakan
untuk mencegah terjadinya kanker. Antioksidan nantinya akan menetralisir
radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker maupun penyakit kronis
lainnya di seluruh tubuh. Selain itu, ekstrak daun mimba juga dapat
digunakan untuk menjaga kesehatan system kardiovaskular dan mengurangi
terjadinya penyakit jantung. Pengendalian Diabetes Sebuah penelitian
menjelaskan bahwa bagian daun mimba bisa dimanfaatkan untuk
pengobatan alami guna menurunkan kadar gula darah. Aktifitas pemberian
ekstrak minyak mimba selama dua minggu berturut-turut, diketahui dapat
mencegah terjadinya kenaikan gula darah. Yang mungkin mengejutkan ialah
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aktifitas hipoglikemik ekstrak
mimba setara dengan glibenclamide yang menjadi bahan aktif untuk penurun
diabetes atau anti-diabetes.
Penelitian juga menegaskan bahwasannya mengenai aktivitas
antihiperglikemia pada tanaman mimba telah banyak dilakukan. Ekstrak
etanol mimba (250mg/kgBB, selama 2 minggu) diketahui berpotensi
menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes yang diinduksi aloksan.
Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Gholap dan Kar, bahwa
ekstrak daun mimba telah diteliti mampu memproduksi aktivitas anti
iperglikemia pada tikus yang diinduksi STZ tanpa mengubah level serum
kortisol.
15

BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit
metabolik yangterjadi karena adanya gangguan pada sekresi
insulin, aksi insulin, ataupun keduanya. Kekurangan insulin akan
menyebabkan terjadinya hiperglikemia kronis dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Azadirachta indica umumnya dikenal dengan nama mimba,
merupakan tanaman asli India dan tumbuh secara alamiah di
banyak negara tropis dan subtropis dimana merupakan tanaman
yang bernilai besar dalam pengobatan dan terdistribusi luas di
dunia. Mimba tumbuh banyak di bagian Asia Timur dan Asia Barat,
dan baru-baru ini ditemukan banyak di daerah Karibia dan bagian
selatan dan tengah Amerika.

B. Saran
Dengan adanya makalah penelitian ini semoga dapat
menambah wawasan dan menjadi referensi tambahan bagi
pembaca dan menulis dalam menyelesaikan tugas yang
berkenaan dengan penggunaan tanaman mimba terhadap
penyakit diabetes mellitus.
16

Daftar Pustaka

- Flich,Uwe, Von Kardoff Ernst,Steinke, A companion to qualitative


research. (London,: SAGE Publication,2004)
- Matthew B.Miles and Michael Haberman, ,Qualitative Data Analyisis,
(London, New Delhi : SAGE publisher,1994)
- Ari Rahmat Aziz, dkk mengenai “Efektifitas Air Rebusan Daun Sirsak
(Annona Muricata) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe II” Program Studi Ilmu KeperawatanUniversitas
Riau
- Lia Ratna Sari, “Pengaruh Daun Mindi (Melia Azedarach L.) Terhadap
Kadar Gula Darah Dengan Menggunakan Tikus Jantan (Rattus
Norvegicus)”Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatanvolume 7. No. 1 Januari 2011
Surya Medika
17

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai