Biasanya dalam melakukan analisis in-place, terdapat dua kondisi perhitungan. Kondisi pertama adalah
kondisi operating yaitu kondisi dengan menggunakan beban lingkungan dengan periode ulang 1 tahunan.
Pada kondisi ini load factor untuk beban hidup adalah sebesar 1.00 dan nilai faktor untuk tegangan izin
adalah sebesar 1.00
Kondisi yang kedua adalah kondisi badai atau storm menggunakan beban lingkungan denganp periode ulang
100 tahunan. Pada kondisi ini faktor pengali untuk beban hidup adalah sebesar 0.75 sedangkan untuk faktor
pengali tegangan izin yang berlaku adalah sebesar 1.333.
Pada zaman modern sekarang ini analisis in-place dapat dilkukan dengan menggunakan bantuan computer,
yaitu dengan menggunakan perangkat lunak SACS. Pada analisis ini nantinya akan didapatkan output
berupa:
1. Pile Safety Factor (SF) untuk kondisi analisis operating dan storm
2. Unity Check (UC) pada member dan pile below mudline check pada kondisi analisis operating dan
storm. Nilai UC adalah hasil bagi dari tegangan aktual dengan teganan izin.
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑈𝐶 = (2.3)
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑧𝑖𝑛
3. Joint punching shear check pada member tubular dalam kondisi analisis operating dan storm.
Pada analisis yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SACS akan didapatkan parameter output
berupa:
Dalam analisis seismik diperlukan adanya input data gempa. Data gempa dapat berupa nilai PGA atau Peak
Ground Acceleraton yang merupakan percepatan batuan dasar yang timbul akibat gempa. Nilai PGA dapat
dihitung dengan periode ulang 500 tahun dengan perhitungan berdasarkan SNI Gempa 03-1726-2010
seperti pada gambar berikut:
Gambar tersebut digunakan untuk menentukan zona gempa yang digunakan untuk mencari nilai koefisien
PGA melalui grafik nilai koefisien PGA seperti pada gambar berikut:
Nilai PGA dapat ditentukan dengan melakukan pendekatan logaritmik pada periode ulang 100 tahun untuk
analisis strength dan 800 untuk analisis ductility. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
log(𝑇𝑆𝐿𝐸 )
𝑃𝐺𝐴𝑆𝐿𝐸 (100 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) = 𝐶 (2.4)
log(500)
log(𝑇𝐷𝐿𝐸 )
𝑃𝐺𝐴𝐷𝐿𝐸 (800 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) = 𝐶 (2.5)
log(500)
Dimana:
𝑇𝑆𝐿𝐸 adalah periode ulang (tahun) untuk strength level (100 tahun)
𝑇𝐷𝐿𝐸 adalah periode ulang (tahun) untuk ductility level (800 tahun)
Input data gempa lain yang dimasukkan ke dalam perhitungan analisis seismik adalah spektrum kecepatan.
Data spektrum ini terdiri dari spektrum percepatan, spektrum percepatan, dan spektrum perpindahan
(berurutan SA, SV, SD).
Metode analisis fatigue yang yang akan digunakan pada pemodelan dalam tugas akhir ini adalah
menggunakan analisis fatigue spektral. Analisis fatigue spektral melakukan pendkatan secara statistik untuk
menghitung kerusakan fatigue untuk struktur yang mengalami pembebanan dinamik yang memiliki sifat tetap
secara statistic untuk jumlah siklus tegangan yang banyak, misalnya gaya angin dan gelombang. Metode ini
memanfaatkan spektrum gelombang dan transfer function. Dengan begitu menunjukkan hubungan antara
rasio respon struktur terhadap ketinggian gelombang sebagai fungsi dari frekuensi gelombang untuk suatu
kisaran frekuensi gelombang. Dengan demikian analisis fatigue spektral ini memperhitungkan distribusi nyata
dari energi untuk seluruh kisaran frekuensi gelombang.
1. Kurva S-N
Kurva S-N merupakan karakteristik fatigue yang digunakan dari suatu bahan yang mengalami
tegangan berulang dengan besar yang sama. Kurva ini didapatkan dari tes spesimen baja yang
diberi beban berulang dengan jumlah N siklus hingga terjadi failure. Besarnya jumlah N
berbanding terbalik dengan rentang tegangan S (selisih dari tegangan maksimum dikurangi
tegangan minimum). Kurva S-B tersebut merepresentasikan informasi karakteristik fatigue
dengan amplitudo pembebanan konstan. Berikut merupakan gambar kurva S-N menurut API-
RP2A untuk tubular joint:
Gambar 2.15 Kurva S-N
Kurva S-N dapat dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut:
∆σ
𝑁 = 2𝑥106 ( ) (2.6)
∆𝜎𝑟𝑒𝑓
Dimana:
𝑁 adalah jumlah banyaknya siklus beban sampai member mengalami failure.
∆σ adalah rentang tegangan (teganan maksimum – tegangan minimum).
∆𝜎𝑟𝑒𝑓 adalah rentang pada siklus sebanyak 2 x 106 kali
M adalah kemiringan (gradient) pada kurva S-N
2. Aturan Miner-Palmgren
Untuk menentukan seberapa dekat nilai siklus dari rentang tegangan yang menyebabkan failure
yang kemudian disebut dengan kerusakan fatigue dapat menggunakan aturan Miner-Palmgren
sebagai berikut:
𝑁𝑎𝑝𝑝𝑙𝑖𝑒𝑑
𝐷 = ∑𝑁
𝑖=1 𝑁𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑑
𝑖
(2.7)
𝑖
Dimana:
𝐷 adalah besar kerusakan dalam 1 tahun.
𝑁𝑎𝑝𝑝𝑙𝑖𝑒𝑑𝑖 adalah jumlah siklus pada rentang tegangan yang bekerja pada grup ke-i.
𝑁𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑑𝑖 adalah jumlah siklus pada rentang tegangan yang diijinkan pada grup ke-i.
𝑁 adalah jumlah pembagian grup rentang tegangan .
Kondisi kesetimbangan pada analisis ini akan berlaku apabila memenuhi persamaan berikut:
Pada analisis upending, struktur memiliki enam derajat kebebasan sebagai respon gerak. Enam gerakan
respon tersebut terdiri dari gerak translasi dan rotasi. Gerakan tersebut adalah gerak angkat (heave), gerak
angguk (pitch), gerak oleng (roll), gerak geser (sway), gerak luncur (surge), dan gerak geleng (yaw). Namun
karena proses upending biasanya dilakukan pada kondisi laut tenang, maka seringnya tiga gerak akibat arus
seperti sway, surge, dan yaw diabaikan.
Tinggi metasentis minimum setelah launching dan selama upending sebaiknya tidak kurang dari nilai yang
ditunjukkan pada tabel .. berikut.