Nabigh Nabiyl
25515305
Perumusan formula Energi Gelombang menggunakan referensi dari buku Dean and
Dalrymple, Water Wave Mechanics For engineers and Scientist, 1991 dan catatan kelas
yang diberikan dan dijelaskan oleh Bapak Andojo Wurjanto, Ph.D. Secara sederhana,
Energi adalah :
+ KE
Energi Total = PE
dimana;
) = Potensial energy (Energi Potensial)
(PE
) = Kinetic Energy (Energi Kinetik)
(KE
)
Energi Potensial (
Energi potensial gelombang air terjadi akibat perpindahan massa dari titik
kesetimbangan terhadap medan gravitasi.
Persamaan Energi Potensial dari satu kolom fluida dengan panjang dx dan
massa dm (daerah yang diarsir):
dengan adalah tinggi titik berat massa dari dasar perairan, yaitu:
Dan adalah elevasi muka air atau dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai dm berubah seiring dengan perubahan elevasi muka air, dapat ditulis
sebagai berikut:
Rata-rata Energi Potensial dari satu gelombang dengan ketinggian H dapat dicari
dengan mengintegrasikan persamaan di atas terhadap panjang saluran,
pada penurunan ini dilakukan integrasi sepanjang 1 panjang gelombang (L) yaitu
dari x hingga x+L dan dikalikan 1/L untuk mencari rata-rata.
Integrasi yang ditinjau sepanjang 1 Panjang gelombang (dari x hingga x+L) dapat
ditulis menjadi dari 0 hingga L dan nilai t = T.
Energi kinetic adalah besaran scalar di mana tidak memiliki arah sehingga nilainya akan
selalu positif. Energi Kinetik terjadi akibat dari perpindahan partikel air.
Tinjau rumus energi kinetik partikel kecil fluida bermassa dm dan nilai dm
berubah seiring dengan perubahan elevasi muka air, dapat ditulis sebagai berikut
:
Untuk dapat menentukan rata-rata energi kinetik per satuan luas, maka
harus diintegralkan sepanjang kedalaman dan sepanjang panjang gelombang
yang terbentuk. Pada penurunan ini dilakukan integrasi sepanjang 1 panjang
gelombang (L) yaitu dari x hingga x+L, integrasi kedalaman dari h hingga
kemudian dikalikan 1/L untuk mencari rata-rata :
Integrasi yang ditinjau sepanjang 1 Panjang gelombang (dari x hingga x+L) dapat
ditulis menjadi dari 0 hingga L dan nilai t = T.
Nilai u dan w adalah sebagai berikut:
Maka didapat:
Maka total rata-rata Energi Gelombang per satuan luas merupakan penjumlahan
dari rata-rata Energi Potensial dan Energi Kinetik per satuan luas berikut:
NOMOR 2
MENURUNKAN RUMUS DAYA GELOMBANG DAN LACAK SATUAN
Gelombang air beramplitudo kecil sejatinya tidak menransmisikan massa saat terjadi
penjalaran fluida, akan tetapi gelombang air menransmisikan energy. Tingkat di mana
energy ditransmisikan disebut energy flux () , dan pada teori gelombang linear
dijabarkan bahwa energy flux adalah tingkat di mana daya yang dilakkukan oleh fluida
pada satu sisi seksi vertikal terhadap fluida di sisi lainnya. Merujuk pada gambar,
perubahan sesaat di mana daya yang terjadi akibat tekanan dinamik per satu satuan
panjang dalam arah rambat gelombang dituliskan dalam persamaan matematik sebagai
berikut
Penampang
Titik
H
X
d h
z
Dasar
perairan
1
dimana:
pD = tekanan hidrodinamik akibat gelombang; pD = g K p (z)
cosh k(h+z)
K p (z) = ; faktor respon tekanan
cosh kh
u = kecepatan partikel air arah horizontal
H
= elevasi permukaan air; = 2 cos(kx t)
Dengan:
Dalam menghitung Daya Gelombang yang dihasilkan suatu pembangkit listrik tenaga
ombak, langkah awal yang dilakukan adalah menghitung Energi Gelombang. Energi
Gelombang merupakan Energi Potensial (EP) ditambah Energi Kinetik (EK).
Setelah didapat Energi Gelombang maka langkah selanjutnya menghitung Daya
Gelombang. Definisi Daya Gelombang sebagai berikut :
Dimana :
= tekanan dinamis = Energi Gelombang
= komponen kecepatan arah sumbu
=
Dimana :
1
E = Energi Gelombang = 8 g 2
C = cepat rambat gelombang =
1 2kh
= (1 + )
2 sinh 2kh
Selanjutnya kita sudah dapat menghitung daya gelombang. Ditentukan nilai kedalaman
perairan dimana PLTO diinstalasi h = 5 meter, perioda gelombang di perairan dalam
(asal Energi Gelombang yang akan diterima PLTO) T = 8 detik, tinggi gelombang di
perairan dalam rata-rata (tinggi gelombang di perairan dalam) diketahui H0 = 2 meter.
Langkah perhitungan Daya Gelombang yang dapat dihasilkan oleh suatu Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak (PLTO) sebagi berikut :
1. E di Perairan Dalam
1
E= g 2
8
1 kg
= (1025 3 ) (9.81 2 ) (2 )2
8
= 5027.625 /2
2. E di Kedalaman instalasi PLTO 5 meter
Nilai
1 2
= (1 + )
2 sinh 2
1 2 0.1123781291 5
= (1 + )
2 sinh ( 2 0.1123781291 5)
=1
Diketahui koefisien shoaling yaitu = . Dari nilai koefisien shoaling maka dapat
0
dicari nilai H yaitu nilai tinggi gelombang pada lokasi instalasi PLTO. Rumus untuk
mencari yaitu :
0
=
12.496815
=
1 6.988888048
= 1.337197723
Maka setelah didapat nilai dapat dicari nilai tinggi gelombang pada kedalaman 5
meter yaitu di lokasi PLTO dengan rumus :
H = H0
= 1.337197723 2
= 2.674395446
Maka dapat dihitung nilai Energi Gelombang pada lokasi PLTO dengan nilai tinggi
gelombang H pada lokasi PLTO
1
E = g 2
8
1
= 1025 9.81 2.6743954462
8
= 8989.884952 /2
0 =
= 8989.884952 6.988888048 1
= 62829.29949
= 0 efisiensi 5 km
= 62829,29949 20% 5000
= 62829299.49