Hari / Tanggal :
Kelas : X MIPA 1
Nama Anggota / No.Absen :
1. Himawan Wicaksono / 19
2. Kanaya Salsabila Z / 20
3. Khoirunnisa’ Azzahra / 21
Kompetensi Dasar:
3.9 Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi,
hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan diskusi berkelompok membahas permasalahan yang ditampilkan, siswa
dapat:
Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak jatuh bebas dan bidang miring.
Merumuskan hukum kekekalan energi mekanik berdasarkan perubahan kecepatan dan
tinggi (simpangan) pada kehidupan sehari-hari
PETUNJUK:
Sebuah benda bermassa 1 kg yang pada mulanya diam, dilepas dari puncak bidang miring licin
yang panjangnya 8 meter. Tentukan energi kinetik setelah benda meluncur pada bidang miring
sejauh 5 meter (g=10m/s2)!
Jawab :
Diketahui:
Massa (m)= 1kg
Panjang sisi miring yang dilalui benda= 5m
Percepatan gravitasi= 10m/𝑠 2
Jadi, energi kinetik benda setelah benda meluncur sejauh 5m adalah 25 Joule.
1
2. Benda bermassa 1 kg jatuh bebas dari puncak gedung bertingkat yang mempunyai ketinggian
80 meter. Jika gesekan dengan udara diabaikan dan percepatan gravitasi (g) adalah 10m/s 2
maka tentukan energi kinetik benda ketika tiba di permukaan tanah adalah!
= 2.10.80
= 1600
Vt =√1600
= 40
EK =1/2.m.V2
=1/2. 1. 402
= 800
BAGIAN 2
Perhatikan informasi berikut ini!
2
3. Dari informasi di atas, merambatnya gelombang tsunami dari awal munculnya gelombang di
perairan dalam hingga merambat ke perairan dangkal terjadi perubahan kecepatan dan tinggi
gelombang. Jelaskan peristiwa ini dengan menggunakan rumusan hukum kekekalan energi
mekanik!
Jawab :
Peristiwa tsunami tersebut sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik. Secara
matematis, energi mekanik merupakan penjumlahan dari energi potensial (EP) dan energi
kinetik (EK). Energi potensial merupakan energi yang terjadi pada suatu benda karena
kedudukannya, sedangkan energi kinetik merupaka energi yang muncul dari suatu benda
karena gerakannya. Pada hukum ini analisis perubahan benda ditinjau dari keadaan awal
dan keadaan akhir. Indikator EP pada peristiwa tsunami adalah ketinggian gelombang air
laut (h), sedangkan EK ditinjau pada cepat rambat gelombang air laut (v). Keadaan awal
pada peristiwa tsunami yaiitu ketika gelombang air laut berada pada episentrum,
ketinggian gelombang air laut (ℎ0 ) masih tergolong rendah sedangkan cepat rambatnya
(𝑉0 ) sudah tergolong tinggi. Sehingga, hukum kekekalan energi mekanik dari peristiwa
diatas dapat dirumuskan:
𝐸𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝐸𝑀𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
EP awal+EK awal= EP akhir+EK akhir
1 1
m.g.ℎ1 + 2m𝑣 2 1 = m.g.ℎ2 + 2m𝑣 2 2
4. Energi kinetik yang dimiliki gelombang tsunami akan menurun saat gelombang menabrak
bangunan dan pepohonan di pinggir pantai. Dari manakah usaha ini berasal? Jelaskan pendapat
kalian!
Jawab :
Misal dari titik A ke titik B, karena pada titik A kecepatan benda maksimum, maka benda
bergerak terus ke titik B. Kecepatan ini akan berkurang sedangkan h makin besar.
Kecepatan bisa berkurang karena adanya gaya berat benda yang menarik benda kembali ke
posisi seimbangnya di titik A dan juga dipengaruhi oleh usaha negatif yaitu usaha oleh
gaya gesek karena gaya gesek melawan arah gerak benda, gaya ini dihasilkan oleh
bangunan dan pepohonan yang akan saling menghasilkan F aksi= F reaksi dengan
gelombang tsunami menjadikan kecepatan gelombang akan menurun.
3
5. Apabila saat awal terbentuknya gelombang tsunami, tinggi gelombang adalah 2 m dan
kecepatan awal rambat gelombang tsunami adalah 72 km/jam. Tentukanlah tinggi maksimum
yang dapat dicapai gelombang tsunami ini saat mencapai bibir pantai atau saat kecepatan
rambatnya mendekati nol!
Jawab :
Diketahui:
ℎ1 = 2m
𝑣1 = 72 km/jam = 20 m/s
𝑣2 = 0 (mendekati 0)
g= 10m/𝑠2
Ditanya: ℎ2
Dijawab:
𝐸𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝐸𝑀𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
EP awal+EK awal= EP akhir+EK akhir
1 1
m.g.ℎ1 + 2m𝑣 2 1 = m.g.ℎ2 + 2m𝑣 2 2
1 1
g.ℎ1 + 2 𝑣 2 1 = g.ℎ2 + 2 𝑣 2 2
1 1
10. 2 + 2 (20)2 = 10. ℎ2 + 2 (0)2
1
20 + 2. 400 = 10. ℎ2
20+ 200 = 10. ℎ2
220 = 10. ℎ2
220 / 10 = ℎ2
22 =ℎ2
Jadi, tinggi maksimum yang dapat dicapai gelombang tsunami ini saat mencapai bibir
pantai atau saat kecepatan rambatnya mendekati nol adalah 22m.