PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Terumbu karang (coral reefs) merupakan organisme yang
mampu
membangun
kerangka
karang
dari
kalsium
terumbu
karang
ground),
tempat
merupakan
pembesaran
tempat
(nursery
pemijahan
ground),
Selat
Nasik
Provinsi
Bangka
Belitung
dalam
menyediakan
rekaman
data
spasialnya.
1.2
Permasalahan
Permasalahan yang dibangun dari kegiatan ini adalah
1.3
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui aplikasi
software ER Mapper
geografi.
Sistem
informasi
geografis
Software ER Mapper
ER Mapper adalah perangkat lunak pengolahan citra digital
(geografis),
dilengkapi
dengan
lingkungan
pengembangan
menjalankan
menggunakan
berbagai
fungsionalitas,
komponen-komponennya
ER
yang
Mapper
saling
berhubungan diantaranya:
1.
Citra raster adalah data titik atau piksel dalam bentuk grid
atau
matriks
dua
dimensi.
Titik-titik
ini
tersusun
3.
4.
5.
integrasi
memungkinkan
untuk
data
yang
menampilkan
lengkap
data
hingga
vector
dari
sebagai
diketahui
dan
nilai
intensitasnya
(radiasi
dideskripsikan
walaupun
demikian,
dalam
data
terminologi
citra
digital
baris
dan
kolom,
softcopy
dapat
3.
yang
sama
secara
berurutan
(periode
waktu
pengambilan gambar)
4.
geometrik
adalah
proses
mengkoreksi
dan
Rektifikasi citra
Retifikasi citra adalah proses transformasi koordinat citra
Orto-rektifikasi
Orto-rektifikasi adalah proses tipe perektifikasi yang lebih
akurat
daripada
retifikasi
biasa
karena
prosedurnya
Registrasi citra
Registrasi
citra
adalah
proses
mentransformasikan
5.
Reprojection
Reprojection
adalah
proses
yang
dilakukan
untuk
2.
3.
2.
3.
4.
dan
volume.
Obyek
pada
citra
harus
5.
umum
tertentu
atau
hubungan
merupakan
obyek tersebut.
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek
7.
8.
dalam
suatu
dipengaruhi
oleh
kecuraman
lereng,
sistem
faktor
wilayah
situs
keterbukaan
morfologi
seperti
beda
terhadap
yang
tinggi,
angin,
dan
9.
obyek lain
Konvergensi bukti adalah bukti-bukti yang mengarah ke
satu titik-titik simpul.
Perlu diperhatikan bahwa dalam mengenali obyek, tidak
semua
unsur
perlu
digunakan
secara
bersama-sama.
Ada
merupakan
salah
satu
satelit
teknologi
(1982-1987),
landsat
MMS,TM
(1985-preesent),
1
2
3
4
5
6
7
Pankromati
k
Biru
Hijau
Merah
IR dekat
IR pendek
IR termal
IR pendek
Panjang
Gelombang
(m)
0,45-0,52
0,52-0,60
0,63-0,69
0,76-0,90
1,55-1,75
10,40-12,50
2,08-2,03
0,52-0,90
Resolusi
spasial (m)
30
30
30
30
30
60
30
15
3.
4.
5.
6.
dan salju.
Band 6 (gelombang
inframerah
thermal)
band
ini
2.5
Terumbu Karang
Terumbu karang (coral reefs) merupakan organisme yang
melalui fotosintesis
Berdasarkan
geomorfologinya
Supriharyono
(2000)
Terumbu
karang
cincin
(atoll)
adalah
karang
yang
berjari
(Digitate
Acropora).
Bentuk
pertumbuhan
dengan
fungsinya
dalam
bangunan
karang
dalam kelompok
adalah
kelompok
ini
meliputi
dari
Scleractinia
asymbiont
Tubastrea
dan
lambat
adalah
dan
tidak
karang
yang
bersimbiosis
dengan
dan
Corallimorpharia,
dan
Asymbiotic
octocoral.
Berdasarkan
prosentase
penutupan
karang,
menurut
2.
3.
4.
3.1
Metoda
3.2.1 Variabel
Variabel yang diukur adalah luas terumbu karang di Selat
Nasik, Kabupaten Belitung.
3.2.2 Prosedur Kegiatan
Prosedur kegiatan dapat dilihat pada gambar 6.
Layout peta
Transformasi
Lyzenga :
Klasifikasi
citra
Y = ln B1 + ki/kj
* ln B2 321
Penajaman
Citra Inderaja
Koreksi Geometrik
Training areaBand 1 dan Band 2
Citra Terkoreksi
Peta Rup
1
2
3
Pra Pengolahan
4.
tombol
Koreksi
geometrik
dilakukan
dari
peta
ke
citra.
proyeksi
citra
yang
sesuai.
Pada
teks
TO
yang
sama
pada
citra
dan
peta
dengan
7.
untuk memasukkan
citra
yang
digunakan.
Pada
kotak
dialog
Pengolahan
region
b.
c.
d.
12.
13.
3.3
Analisis Data
3.3.2 Klasifikasi
Buka file hasil algoritma lyzenga,
untuk
mengelompokkan
kelas-kelas
hasil
1
2
3
4
5
:
:
:
:
:
Karang
Awan
Pasir
Daratan
Laut
=
=
=
=
cyan
hijau
kuning
hitam
= biru tua.
DAFTAR PUSTAKA
English, S., C.Wikinson and V.Barker. 1994. Survey Manual For
Tropical Marine Resources. Australian Institute of marine
Science. Townsville, Australia.
Howard, J. 1996. Penginderaan Jauh Untuk Sumber Daya Hutan.
Gadjah Mada Unversity Press, Yogyakarta.
Khakhim, N. 2003. Pendekatan Sel Sedimen (Sediment Cell)
Sebagai
Acuan
Penataan
Ruang
Wilayah
Pesisir
manggunakan
Teknologi
Penginderaan
Jauh.
Nrl_khakim@yahoo.com.
Lillesand, Thomas M., dan Ralph W. Kieffer. 1990. Penginderaan
jauh dan Interpretasi Citra. Gadjah Mada Unversity Press,
Yogyakarta.
Prahasta, E. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi
Geografis. Informatika. Bandung.
Prahasta, E. 2008. Remote Sensing: Praktis Penginderaan Jauh
Dan Pengolahan Citra Digital Dengan Perangkat LunakEr
Mapper. Informatika, Bandung.
NABIGH NABIYL
AKBAR RANGGA MAHISTA
DIDIK RYAN MAHRIBI
H1K011050
H1K010056
H1K010066