Anda di halaman 1dari 8

Resolusi spasial adalah Resolusi spasial adalah ukuran objek terkecil yang masih dapat disajikan

dibedakan, dan dikenali pada citra. Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam, semakin baik
resolusi spasialnya. Begitupun sebaliknya, semakin besar ukuran objek yang dapat direkam, semakin
buruk resolusi spasialnya.
Seiring berkembangnya citra satelit penginderaan jauh dengan berbagai variasi resolusi spasial,
maka munculan istilah resolusi tinggi dan resolusi rendah. Pada istilah pertama, ukuran pikselnya
relatif kecil sehingga dapat menggambarkan bagian permukaan bumi secara detial dan halus.
Sementara yang kedua, ukuran pikselnya relatif besar sehingga hasil penggambarannya agak kasar

Pengertian lain menyebutkan bahwa resolusi spasial ialah luas suatu objek di bumi yang diukur
dalam satuanp piksel pada citra satelit. Apabila suatu objek dilakukan pengambilan gambar yang
mempunyai ukuran luas aslinya 30m x 30m ditampilkan pada citra satelit dengan ukuran 1 piksel
maka citra satelit tersebut mempunyai resolusi spasial 30m. Dengan kata lain apabila citra
mempunyai resolusi spasial 30m, maka 1 piksel pada citra satelit mewakili luasan aslinya berukuran
30m x 30m. Jadi semakin kecil ukuran asli suatu objek tersebut dalam 1 piksel pada citra satelit
maka semakin jelas dan detail tampilan objek tersebut Pada citra satelit. Seperti halnya data citra
digital Worldview 2 yang mempunyai resolusi spasial 0,46m yang berarti setiap 1 piksel ukuran
objek pada citra Worldview 2 mewakili 0,46m x 0,46m ukuran nyata objek tersebut, begitu juga
dengan citra Worldview 1 yang mempunyai resolusi spasial 0,5m dan citra quickbird yang
mempunyai resolusi spasial 0,6m, tentu sangat jelas dan detail sekali tampilan objek tersebut.
Dengan resolusi spasial tinggi yang dimiliki citra digital Worldview 2, Worldview 1, dan Quickbird
sangat membantu kita dalam mengidentifikasi semua objek spasial yang ada di muka bumi.

Definisi SIG secara umum yaitu suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data berreferensi geografi atau data
geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengolahan seperti
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, perencanaan fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya. Komponen SIG adalah sistem komputer, data geospasial, dan pengguna.

Di dalam SIG, data yang diolah ada 2 macam yaitu data geospasial atau yang biasanya disebut data
spasial dan data non-spasial.

Data Spasial Data spasial adalah data mengenai objek-objek/unsur-unsur geografis yang dapat
diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan sistem koordinat tertentu yang georeferensi.
Data spasial terdiri dari:

1. Data Grafis yaitu elemen gambar dalam komputer yang bisa berupa titik (node) atau garis (arc/line),
dan luasan (polygon) dalam bentuk data vektor maupun raster.

2. Data Atribut/tabular yaitu data dalam bentuk teks atau angka sesuai dengan karakteristik objeknya
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Contoh data atribut/tabular adalah nama jalan (teks), nomor
rumah (angka), panjang dan lebar jalan (angka), kemampuan jalan menahan beban (teks).

· Data Non Spasial Data non-spasial adalah data yang berupa informasi tekstual maupun numerik dari
suatu obyek spasial. Data atribut dapat berupa keterangan atau disusun dalam bentuk tabel.
1. Geodatabase : kumpulan dari berbagai jenis data geografis yang terdapat dalam sistem berkas
told biasa, basis data, ms access atau dbms multiuser
Geodatabase adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan data feature, dataset,
raster dataset, topologi, network dataset, terrain dataset dan lain sebagainya
2. IDSN
Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) adalah suatu perangkat sistem managemen data
spasial yang mencakup kelembagaan, kumpulan data dasar spasial berikut standard-standard
dan petunjuk teknis, teknologi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan,
serta sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan,
mendistribusikan, dan meningkatkan pemanfaatan data spasial. IDSN merupakan suatu
terobosan baru untuk memudahkan setiap orang mengakses data spasial
3. Inageoportal
Ina-Geoportal (Indonesia-Geospatial Portal) adalah Portal Geospasial Indonesia yang
dibangun dengan partisipasi berbagai kementrian dan lembaga serta pemerintah daerah di
Indonesia. Diluncurkan pada tanggal 17 Oktober 2011 dalam acara Geospasial untuk
Negeri.
Ina-Geoportal adalah portal nasional, aplikasi yang dibangun dengan
teknologi berbasis web dan dilengkapi dengan repository untuk
menyimpan konten GIS. Aplikasi Ina-Geoportal ini dapat digunakan oleh
pengguna yang memiliki akses internet.
4. One map policy
Kebijakan Satu Peta Nasional atau lebih sering disebut One Map Policy adalah kebijakan
Pemerintah Republik Indonesia dalam hal informasi geospasial.
5. Spatial data mining
Proses yang digunakan untuk ekstraksi pengetahuan, hubungan spasial, dan pola menarik
lainnya dimana sebelumnya belum ada atau tidak tergambar secara eksplisit dari data spasial
yang ada. Hasil dari spasial data mining adalah sesuatu yang menarik dan memiliki manfaat
untuk lebih memahami data spasial yang digunakan
6. Basis data spasial
Basis data spasial adalah database yang dioptimalkan untuk menyimpan dan permintaan
data yang terkait dengan objek dalam ruang, termasuk poin, dan baris polygon. Sementara
khas database dapat memahami numerik dan karakter berbagai jenis data, fungsi tambahan
perlu ditambahkan ke database untuk memproses data spasial jenis. Ini biasanya disebut
geometri atau fitur.
7. Akurasi peta
Akurasi peta adalah ketepatan gambar peta sesuai kenyataanya sesuai dengan
sistem proyeksi dan skala yang digunkan. Kelengkapan features dalam peta
kadang-kadang disebut dengan "kedalaman informasi". Namun hal ini juga
tergantung dari skala peta. Peta dengan skala besar tentunya tidak mungkin
menggambar objek yang terlalu kecil, di luar batas kehalusan (DPI) alat cetak
8. SNI
Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang
berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis (dulu
disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh BSN
9. Resolusi Temporal
Resolusi temporal adalah interval waktu yang dibutuhkan oleh satelit untuk merekam areal
yang sama, atau waktu yang dibutuhkan oleh satelit untuk menyelesaikan seluruh siklus
orbitnya. Resolusi temporal adalah frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang
sama (revisit).
10. Orbit Polar
Orbit polar adalah salah satu di mana sebuah satelit lewat di atas atau hampir di atas
kedua kutub tubuh yang mengorbit (biasanya planet rupa bumi, tetapi mungkin tubuh
lainnya misalnya Matahari) pada setiap revolusi. Oleh karena itu memiliki kemiringan
(atau sangat dekat dengan) 90 derajat ke khatulistiwa.
11. Buffering
Pengertian Buffering adalah suatu proses pengiriman video atau audio yang sedang anda
lihat atau anda dengar. walaupun anda tidak mendownload secara langsung, dalam proses
tersebut terdapat proses pentransferan data hingga dapat anda nikmati secara langsung.
12. SIGNAS

13. IGT

Informasi Geospasial Tematik adalah informasi geospasial yang menyajikan satu atau lebih tema
tertentu (berkaitan dengan unsur muka bumi) yang dibuat dengan mengacu pada informasi geospasial
dasar.

Informasi Geospasial Dasar adalah penyajian informasi geospasial mengenai obyek yang dapat dilihat
secara langsung, atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu
relatif lama.

14. SIstem pengindraan jauh pasif

Penginderaan Jauh sistem aktif adalah system penginderaan jauh yang


menggunakan energi yang berasal dari sensor tersebut.

Penginderaan jauh sistem pasif adalah penginderaan jauh yang


menggunakan energi yang berasal dari obyek.

15. PIXEL
Pixel adalah unsur gambar atau representasi sebuah titik terkecil dalam sebuah gambar
grafis yang dihitung per inci.Pixel sendiri berasal dari akronim bahasa Inggris Picture
Element yang disingkat menjadi Pixel.
16. Skala
Skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar dengan jarak yang sebenarnya.
17. Meta data
Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan,
menemukan, atau setidaknya menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan
kembali, digunakan, atau dikelola.Metadata sering disebut sebagai data tentang data
atau informasi tentang informasi.

Data Geospasial adalah data yang berkaitan dengan lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau
karakteristik obyek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, dan di atas permukaan
bumi.

· Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai
alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengemabilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ruang kebumian.

SDM SIG adalah Sumber daya manusia yang terlatih merupakan sebagai komponen dari SIG. Perannya
yaitu sebagai pengoperasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menangani data geografis dengan
kedua perangkat tersebut. Sumber daya manusia juga merupakan sebagai sistem analis yang
menerjemahkan permasalahan riildipermukaan bumi dengan bahasa SIG, sehingga permasalahan dapat
di identifikasi dan dicari solusinya

SIG memiliki empat fungsi utama, yakni mapping, monitoring, measurement, modelling.
Fungsi Mapping ialah penggunaan data geospasial untuk pemetaan di berbagai bidang seperti
penggunaan lahan, kelautan, studi perkotaan dan sebagainya.

Fungsi monitoring ialah penggunaan data geospasial yang multitemporal untuk melihat perubahan suatu
bidang kajian dalam berbagai bidang kegeografian.

Fungsi measurement ialah penggunaan data geospasial dalam SIG untuk melakukan pengukuran, seperti
pengukuran perubahan garis pantai, pengkukuran volume Daerah Aliran Sungai (DAS), dan lain-lain.
Fungsi modelling ialah pemodelan untuk menganalisis data geospasial dengan berbagai macam model
proses dalam SIG.

Salah satu teknik untuk melakukan modelling ialah teknik overlay.

Overlay adalah teknik yang menggabungkan beberapa data geospasial atau peta yang mempunyai
referensi sama untuk menghasilkan data atau peta baru. Pendekatan yang digunakan dalam
teknik overlay antara lain matriks dua dimensional, kuantitatif binary, kuantitatif berjenjang, dan
kuantitatif berjenjang tertimbang. Syarat penggunaan pendekatan matriks dua dimensional ialah data
memiliki isi dan wilayah kajian yang sama, tetapi memiliki tahun yang berbeda. Salah satu contoh aplikasi
menggunakan matriks dua dimensional adalah monitoring perubahan penggunaan lahan di Kabupaten
Sampang. Perubuahan penggunaan lahan dapat diketahui melaluiintersect pada dua buah peta
penggunaan lahan tahun 2010 dan 2012 Kabupaten Sampang. Hasil proses intersecttmenghasilkan atribut
sama, tetapi terdapat poligon yang tidak menyatu, sehingga diperlukan proses dissolve.
Proses dissolvebertujuan menggabungkan atribut yang sama dan menghasilkan kenampakkan pada peta
lebih halus. Misalnya peta hasil proses matriks dua dimensional Kabupaten Sampang
menghasilkan perubahan penggunaan lahan terbanyak pada penggunaan lahan ladang berubah menjadi
pemukiman.

APLIKASI PENGINDERAAN
JAUH DAN SIG UNTUK
IDENTIFIKASI ARAHAN
PERUBAHAN PENUTUP LAHAN
DI KOTA PEKALONGAN
Proses Pembuatan Peta Kesesuaian Lahan Untuk
Perkebunan Kelapa Sawit

Anda mungkin juga menyukai