Anda di halaman 1dari 2

Hutan ini berada di muara sungai Marok Tua.

Menurut Kepala Desa Marok Tua, selama ini hutan


tersebut dikontrakkan oleh Dinas Kehutanan kepada Perusahaan yang dimanfaatkan kayunya.
Hutan manggove dapat berfungsi untuk melindungi pantai dari bahaya abrasi dan pemecah
gelombang air laut sertapelindung pantai dari angin besar, meskipun di Marok Tua keadaan
pantainya sangat landai, gelombang dan anginnya dapat dikatakan relatif rendah sehingga sampai
saat ini kerusakannya tidak tampak Keberadaan hutan manggrove tersebut bermanfaat bagi
lingkungan perairan pesisir sebagai “nursery ground”, yaitu habitat pengasuhan/penggembalaan
anakan ikan dan udang dan “feeding ground”, yaitu habitat mencari makan bagi ikan dan udang
atau bahkan bisa menjadi tempat pemijahan (“spawning ground”) ikan dan udang. Manfaat
langsung bagi masyarakat Desa Marok Tua yang sebagian besar nelayan adalah pada saat air
pasang dalam musim barat dapat menangkap udang putih (ukuran 10-12,5 gram/ekor) dengan
mudah menggunakan bubu ataupun menggunakan tombak kecil. Selain ikan dan udang, ekosistem
bagian bawah hutan manggrove ini juga dihuni oleh ikan glodok, kepiting bakau, kerang, biawak
dan berang-berang.Disamping itu, keberadaan hutan manggrove bagian atas dihuni oleh berbagai
jenis kera ekor panjang dan burung serta ular. Jenis-jenis flora hutan manggrove didominasi oleh
pohon bakau, yang terdiri atas: - Rhizophora spp.(pohon tanjang, tancang dll.), pohon yang
tumbuh pada habitat lumpur, berakar mencuat ke luar genangan air, yang merupakan pohon paling
luar. - Sonneratia sp. (pohon perepat), pohon yang tumbuh pada zona ke dalam berikutnya,
biasanya tumbuh pada habitat pasir berlumpur. Pada zona ini pula tercampur dengan pohon api-
api (Avicennia alba). - Di zona bagian lebih dalam dan masih tergenang air pasang tinggi, biasanya
ditemuai campuran pohon bakau R.mucronata dengan jenis-jenis Bruguiera spp. (kendeka),
Aegiceras comiculata (pohon kaboa) dan lain-lain. Pada zona yang lebih dalam lagi, di tepi sungai
atau rawa yang lebih tawar airnya ditemui pohon nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia
caseolaris) dan bintaro (Cerbera spp.). Pada zona yang lebih kering di pedalaman ditemui ninih
(Xylocarpus spp.), teruntun (Lumnitzera racemosa), dungun kecil (Heritiera littoralis) dan kayu
buta-buta (Excoecaria agallocha). Hutan manggrove tersebut perlu dijaga dan dikonservasi karena
bermanfaat menyediakan jasa lingkungan yang sangat besar dan dapat dijadikan sebagai obyek
wisata lingkungan
No. Nama Anggota Produksi (Kg) Nilai Produksi Biaya Produksi Pendapatan (Rp) Dimanfaatkan
(Rp) (Rp)
Irwan 40 Kg Rp. 1.600.000 Rp. 400.000 Rp. 1.200.000
Dominikus 260 Kg Rp. 7.800.000 Rp. 1.200.000 Rp. 6.600.000
Romi 30 Kg Rp. 1.200.000
Rainurdin 60 Kg Rp. 2.400.000
Mawan - -
Minggirwan - -
Barmawi 40 Kg Rp.
Ambran -
Dedi 120 Kg
Bambang 30 Kg
Zaki 80 Kg
Leo P. 80 Kg
Taka 120 Kg
Liau A Liang -
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai