Anda di halaman 1dari 11

Pneumatik

Rabu, 14 Januari 2015

ARTIKEL PNEUMATIK
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Udara merupakan sumber daya alam dans angat mudah
didapatkan sehingga pada realisasi dan aplikasi teknik sekarang ini
udara banyak digunakan sebagai penggerak untuk mengontrol
peralatan dan komponen-komponennya yang kita kenal sekarang ini
dengan pneumatik. Pneumatik berasal dari kata Yunani
:pneuma=udara. Jadi pneumatic adalah ilmu yang berkaitan dengan
gerakan maupun kondisi yang berkaitan dengan udara. Perangkat
pneumatic bekerja dengan memanfaatkan udara yang dimampatkan
(compressed air). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan
didistribusikan kepada system yang ada sehingga kapasitas system
terpenuhi. Tekanan udara yang dibutuhkan pada alat pengontrol
pneumatic seperti silinder, katup serta peralatan lainnya adalah 6bar,
supaya efektif dan efisien dalam penggunaannya.
Di dalam perkembangannya sistem pneumatik digabungkan
dengan sistem elektrik untuk mempermudah pengoperasian yang
disebut Sistem Elektropneumatik. Keuntungan penggunaan komponen
elektrik sebagai kontrol dari sistem pneumatik adalah sinyal elektrik
dapat ditransmisikan melalui kabel secara mudah dan cepat dengan
jarak yang jauh. Sedangkan untuk sinyal mekanik atau sinyal transmisi
pneumatik lebih rumit.

1.3 Tujuan Penulisan


Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin memaparkan tentang Sistem Pneumatik .
Untuk itu tujuan penulis membuat makalah ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pneumatik yang dibina Bapa Dadang dan Bapa
Raswa.
b. Dapat memahami dan mengetahui tentang sistem pneumatik.
c. Dapat memperdalam wawasan dan pengetahuan sistem pneumatik.

1.4. Sistem Penulisan


a. Judul (cover)
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Pendahuluan
e. Pembahasan
f. Penutup

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pneumatik


Pneumatik berurusan dengan penggunaan udara yang terkompresi. Paling umum
ditemukan, udara terkompresi ini digunakan untuk melakukan pekerjaan mekanis - yakni
untuk menghasilkan gerak mekanik dan untuk membangkitkan gaya. Gaya gerak
pneumatik bertugas untuk mengkonversikan energi yang tersimpan dalam udara
terkompresi itu menjadi suatu gerakan/mekanik. Silinder-silinder paling umum digunakan
untuk penggerak pneumatik. Silinder silinder tersebut mempunyai ciri dengan konstruksi
yang kuat, suatu kisaran jenis/tipe yang luas, instalasi yang sederhana, dan harga/kinerja
yang menguntungkan. Sebagai akibat dari manfaat ini, maka pneumatik digunakan dalam
suatu kisaran aplikasi yang luas.
Beberapa dari banyak aplikasi pneumatik adalah :
● Penanganan benda kerja (seperti penjepit, penentu posisi, pemisah, penumpuk, pemutar)
● Pengemasan
● Pengarsipan
● Pembukaan dan penutup pintu (seperti bis-bis dan kereta api)
● Pembentukan logam (emboss, dan pres)
● Pengecapan
Dalam stasiun pemrosesan pada Gambar 1.2, maka tabel indeks putar, isian,
penjepit, dan Contoh aplikasi piranti pembuka serta penggerak berbagai alat
adalah pneumatic

Syarat-syarat teknik kontrol dasar


Gaya gerak pneumatik hanya dapat melakukan pekerjaan secara bermanfaat
apabila gerakan mekanik mereka cermat dan dilaksanakan pada waktu yang tepat, dan
pada urutan yang benar. Mengkoordinasikan rangkaian gerakan adalah tugas dari
kontroler.
Sistem kontrol pneumatik dan elektropneumatik
Baik kontroler pneumatik dan elektropneumatik mempunyai suatu bagian
tenaga/daya pneumatik . Bagian kontrol sinyal berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
 Dalam suatu kontrol pneumatik, komponen-komponen pneumatic digunakan,
yakni berbagai jenis katup, sequencers* (perangkai), dan penghambat udara, dst.
 Dalam suatu kontrol elektropneumatik, bagian kontrol sinyal terbuat dari
komponen-komponen elektrik, umpamanya, dengan tombol input elektrik saklar
proksimitas, relai, atau kontroler logis yang dapat diprogram.

Keuntungan dari kontroler elektropneumatik


Kontroler elektropneumatik mempunyai keuntungan berikut ini dibandingkan
dengan sistem kontrol pneumatik:
 Keandalan yang tinggi (lebih sedikit bagian bergerak yang dapat terkena keausan
oleh pemakaian)
 Perencanaan dan upaya uji serah terima lebih rendah, terutama untuk kontrol
yang rumit.
 Upaya instalasi lebih rendah, terutama ketika komponen-komponen modern,
seperti terminal-terminal katup digunakan.
 Perubahan informasi yang lebih mudah di antara beberapa kontroler. Kontroler-
kontroler elektropneumatik telah memposisikan diri dalam praktek industrial modern
dan aplikasi sistem kontrol pneumatik murni terbatas pada beberapa aplikasi khusus.

2.2 Komponen Elektris


Sistem kontrol elektrik ini disupply dengan listrik yang berasal dari unit electric
power supply.
1. POWER SUPPLY
Unit power supply terdiri dari modul-modul berikut:
Modul unit power supply
transformer utama yang mengubah voltase dari sumber supply (misalnya 220 volt)
menjadi voltase output (umumnya 24 volt)
 Rectifier dan kapasitor untuk membangkitkan voltase langsung
 Regulator/Stabilization untuk menstabilkan voltase langsung
2. Relay dan contactor
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh
arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang
besi
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena
adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup.
Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula
dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan
arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan
memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling
sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat
mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
• Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak
saklar.
• Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi
dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda
pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi
sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak
merusak komponen di sekitarnya.
Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
• Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu
• Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi
ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-
kontak yang lain.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan
relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya
relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah
12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada
tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya
agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch
atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca
kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan
menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada
lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
Gambar relay
Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah sejenis
saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2
jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed
(kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir
elay : ketikaCoil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet
yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup

Gambar Prinsip Kerja Relay


2.3 KOMPONEN PNEUMATIS
Pada mulanya, pneumatik digunakan untuk melakukan tugas-tugas mekanik yang
sederhana, namun dengan semakin berkembangnya teknologi, fungsi pneumatik semakin
meluas sehingga memegang peranan penting dalam system otomasi.
Prinsip pneumatik digunakan antara lain untuk melakukan aplikasi-aplikasi berikut
ini:
 Untuk menentukan status processor (sensor)
 Informasi processing (processor)
 Switching actuator dengan alat dari elemen control akhir
 Melakukan kerja (actuator)
Komponen pneumatik dapat melakukan beberapa tipe gerakan, yaitu:
 Gerakan linear
 Gerakan memutar
 Gerakan melingkar
Gerakan linier
 Single acting cylinder
Silinder bergerak akibat udara yang masuk pada katub
sehingga mendorong piston. Gerakan kebalikan diakibatkan
oleh spring.

 Double acting cylinder


Pada double acting cylinder, gerakan kembali
bukan diakibatkan oleh spring, tetapi karena
katup 2.
Gerakan memutar
 Rotary cylinder
Design dari rotary cylinder sama dengan double acting
cylinder. Akan tetapi pada piston rod terdapat tooth
gear profile.Piston rod menggerakkan gear wheel.
Gerakan rotary ini menghasilkan gerakan linier.

 Rotary actuator

Pada Rotary actuator, force (tenaga) disalurkan ke drive shaft melalui sebuah vane
(kipas angin)
2. 4 Komponen EleKtro pneumatik
Elektropneumatik merupakan kombinasi energi antara pneumatik dan elektrik.
Power pneumatik berasal dari compressed air sedangkan elektrik berasal dari listrik.
Komponen yang menggunakan elektropenumatik adalah solenoid valve. Solenoid valve
menggerakkan katup (posisi buka/tutup) dikarenakan suppy elektrik pada solenoid.
Prinsip konversi sinyal elektrik ke sinyal pneumatik adalah sbb :
Untuk contoh kasus adalah 3/2 way solenoid valve. Pada
posisi normal (tidak ada sinyal elektrik), maka tidak ada
udara yang mengalir dari katub 1,
tetapi ada aliran udara dari katup
2 ke 3. Setelah ada sinyal listrik pada solenoid (valve
diaktuasikan), maka akan mendorong silinder
sehingga udara mengalir dari katup 1 ke 2 dan
katup 3 menjadi tertutup.

Solenoid Valve
Valve berfungsi mengatur supply udara ke komponen pneumatik, misalnya silinder.
Beberapa jenis valve diantaranya adalah :
1. 2/2-way solenoid valve
2. 3/2-way solenoid valve
3. 5/2-way solenoid valve
4. 5/2-way double solenoid valve
5. 5/3-way solenoid valve

2/2 way solenoid valve


2/2 way solenoid valve memiliki dua port dan dua posisi (buka, tutup). Tipe ini jarang
digunakan kecuali pada valve on-off, karena hanya memiliki satu fungsi yaitu untuk
mengatur lewatnya aliran sinyal dan tidak dapat melepas udara ke atmosfer pada posisi
tutupnya.

3/2 way solenoid valve


Valve ini memiliki dua posisi dan tiga port. Posisi normal ditunjukkan
pada katup 1 (normally closed). Pada saat listrik mengalir pada
solenoid, udara mengalir dari katub 2 ke 3. Valve kembali ke posisi semula dengan adanya
spring.
5/2-way solenoid valve
5/2-way solenoid valve menghasilkan dua gerakan dan memiliki 5
port. Padaposisi normal udara mengalir dari katub 1 ke 2 dan 4 ke
5, katub 3 tertutup. Pada saat arus mengalir pada solenoid, udara mengalir dari katub 2 ke
3, 1 ke 4, dan katub 5 tertutup. Valve kembali ke posisi awal dengan menggunakan srping.

5/2-way double solenoid valve


valve ini sama seperti valve 5/2 way solenoid valve. Perbedaanya hanya pada gerakan
kembali valve ke posisi semula. Gerakan kembali pada pada valve ini disebabkan oleh
solenoid lain, jadi bukan karena spring.

5/3-way solenoid valve


Valve ini menghasilkan tiga gerakan.
Gerakan tambahan tersebut adalah stop.
Pada posisi normal atau setiap tidak ada arus yang mengalir pada solenoid 14 maupun 12,
semua katub dalam posisi close yang berarti pada komponen yang digerakkan berada pada
posisi berhenti.
SERVICE UNIT
Pressure regulator berfungsi untuk menyesuaikan jumlah compressed air yang disuplai ke
system operasi untuk mengatur fluktuasi tekanan (pressure).Pressure Gauge
menunjukkan tekanan (pressure) preset.Filter Unit dengan pemisah udara membersihkan
compressed air dari kotoran, karat, pengembunan, dll.

Diposting oleh saya lah di 00.08


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
2 komentar:

1.

Zhu Y28 Juli 2015 20.16

We pneumatic products manufacture several products, including solenoid


valves,air control valves, piston air cylinder, Pneumatic Air Filter and some
pneumatic accessories. Most of goods are exported to USA, Europe and Asia. And
they are widely used on electronic, pharmaceutical, food processing, packaging,
medical and automotive industries. Visit: www.xinyipneumatic.com
Balas
2.

Muly MA7 Juni 2016 14.28

Mohon diperbaiki tulisannya, tulisannya agak menyatu warnanya sama background


Balas

Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

saya lah
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
 ▼ 2015 (1)
o ▼ Januari (1)
 ARTIKEL PNEUMATIK

lukman. Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai