Pedoman Karya Tulis Ilmiah 2016

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 73

PEDOMAN PENULISAN

KARYA ILMIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
BANJARMASIN

2016
PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

© Tim Penyusun Fakultas Ushuluddin

Tim Penyusun : Dr. M. Zainal Abidin, M. Ag.


Rahmadi, M.Ag.
Dr. Mujiburrahman, M.A.
Dr. Irfan Noor, M. Hum

Diterbitkan oleh : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari


Jl. A. Yani K. M. 4,5 Banjarmasin.

Cetakan II : Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang


All right reserved
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT.,


atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga akhirnya buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan dan disajikan kepada khalayak pembaca.
Shalawat serta salam dihaturkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad
SAW., para sahabat serta pengikutnya hingga hari kemudian.
Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin saat ini
memiliki empat jurusan: Perbandingan Agama, Tafsir Hadis, Akidah Filsafat, dan
Psikologi Islam. Fakultas senantiasa berusaha menyempurnakan berbagai
pelayanan di bidang akademik. Salah satu dari penyempurnaan di bidang
pelayanan akademik itu adalah menerbitkan buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah.
Oleh karena itu, dengan terselesaikannya buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan standar dan kualitas penulisan karya
ilmiah baik berupa makalah atau skripsi mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora IAIN Antasari sesuai kaidah penulisan karya tulis ilmiah.
Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja dalam
menyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini, semoga amalnya diterima Allah
SWT dan dihitung sebagai sebagai amal jariyah.

Banjarmasin, Nopember 2013


Dekan,

Prof. Dr. Abdullah Karim, M.Ag.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... ......... 1

A. Dasar Pemikiran .......................................................................... .. 1


B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................... 1
C. Arah Penulisan Karya Ilmiah............................................................ 2

BAB II PENULISAN MAKALAH....................................................................... 3

A. Pengertian Makalah ......................................................... .... 3


B. Isi Makalah....................................................... .... 3
C. Penilaian Makalah...................................... .... 4

BAB III PROPOSAL SKRIPSI ........................................................................... 6

A. Pengertian Proposal Skripsi ............................................................. 6


B. Isi Proposal Skripsi ....................................................... .... 6
C. Persyaratan Pengajuan Proposal Skripsi .......................................... 6
D. Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi.......................................... 7
E. Pendaftaran Seminar Proposal Skripsi ............................................. 7
F. Pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi ............................................ 7

BAB IV SISTEMATIKA SKRIPSI ..................................................................... 9

A. Pengertian Skripsi ............................................................................ 9


B. Sistematika Skripsi .......................................................................... 9

BAB V FORMAT PENULISAN SKRIPSI ........................................................ 11

A. Jenis Kertas, Warna Tulisan, dan Huruf ................................... .... 11


B. Pengetikan Naskah Skripsi.............................................................. 11
C. Penulisan Unsur-unsur Skripsi......................................................... 12
D. Penulisan Tabel............................................................................... 15

ii
E. Penulisan Catatan Kaki...................................................................... 15
F. Sistem Penomoran ......................................................................... 16
G. Bahasa dan Ejaan ...................................................................... .... 18
H. Transliterasi ................................................................................... 20
I. Jumlah Halaman ......................................................................... 21
J. Penjilidan ................................................................................... 21

BAB VI TEKNIK KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA ........................... 22

A. Cara Pengutipan Sumber Rujukan .............................................. 23


B. Ketentuan Pengacuan Daftar Pustaka............................................... 26
C. Teknik Penulisan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka...................... 28

BAB VII BIMBINGAN DAN UJIAN SKRIPSI ................................................ 33

A. Dosen Pembimbing dan Tugasnya....................................................... 33


B. Syarat-syarat Ujian / Munaqasah Skripsi ...................................... 34
C. Prosedur Ujian / Munaqasah Skripsi............................................... 34
D. Pelaksanaan Ujian/Munaqasah Skripsi........................................... 34
E. Hak dan Kewajiban Penguji ....................................................... 35
F. Hak dan Kewajiban Mahasiswa yang Diuji ................................ 35
G. Sekretaris ...................................................................................... 35
H. Nilai Ujian/Munaqasah Skripsi ...................................................... 36

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Contoh Sampul Makalah........................................ 37


Lampiran 2 : Contoh Sampul Luar Skripsi .................................. 38
Lampiran 3 : Contoh Halaman Judul Bagian Dalam Skripsi......... 39
Lampiran 4 : Contoh Judul Pada Punggung Skripsi..................... 40
Lampiran 5 : Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi....................... 41
Lampiran 6 : Contoh Tanda Persetujuan Skripsi ......................... 42
Lampiran 7 : Contoh Tanda Pengesahan Skripsi .......................... 43
Lampiran 8 : Contoh Halaman Abstrak ..................................... 44
Lampiran 9 : Contoh Halaman Riwayat Hidup ......................... 45

iii
Lampiran 10 : Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ...... 46

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Setiap mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Antasari diwajibkan membuat karya tulis ilmiah dalam
bentuk makalah dan skripsi. Penulisan karya ilmiah merupakan rangkaian
kegiatan untuk mengungkapkan hasil kajian atau penelitian dalam bentuk
tulisan dengan memenuhi kriteria dan etika penulisan ilmiah.
Untuk memperlancar serta meningkatkan mutu karya tulis ilmiah
mahasiswa, diperlukan sebuah pedoman yang lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan. Pedoman ini membahas aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang
berlaku dalam penulisan makalah dan skripsi di Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin.

B. Tujuan dan Kegunaan


Pedoman penulisan karya ilmiah ini memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Memberikan arah bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam
rangka pengembangan wawasan pengetahuan sesuai disiplin ilmu yang
ditekuninya.
2. Memberikan pegangan bagi mahasiswa dalam menerapkan format dan
teknik penulisan ilmiah yang baik dan benar.
3. Memberikan pegangan bagi mahasiswa dalam penggunaan bahasa tulis
yang baku dan efektif.

Pedoman penulisan karya ilmiah ini juga memiliki beberapa kegunaan


praktis:
1. Sebagai petunjuk praktis teknik penulisan makalah dan skripsi.
2. Sebagai panduan dalam penyusunan sistematika makalah dan skripsi.

1
3. Untuk penyeragaman persepsi dan pola dalam penyusunan,
pembimbingan, dan penilaian makalah dan skripsi.
4. Untuk penyeragaman standar penulisan makalah dan skripsi mahasiswa
sesuai kaidah penulisan karya ilmiah.

C. Arah Penulisan Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah merupakan proses akademik yang memiliki
beberapa arah sebagai berikut:
1. Melatih mahasiswa mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian
mereka dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah dan tradisi akademik di kalangan mahasiswa
sehingga mereka mampu menghasilkan karya di bidang ilmu pengetahuan
dalam bentuk tulisan.
3. Salah satu bentuk pembuktian potensi, kemampuan, dan wawasan
akademik mahasiswa yang bersangkutan, yang diperoleh melalui
pendidikan dan pengajaran di program studi masing-masing.

2
BAB II
PENULISAN MAKALAH

A. Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis yang disusun mengikuti kaidah-kaidah
ilmiah yang bentuknya relatif pendek. Bagi mahasiswa, makalah biasanya
disusun untuk memenuhi tugas pada satu mata kuliah sebagai bagian dari
komponen kegiatan pembelajaran. Makalah harus merupakan karya asli dari
penulis, bukan penjiplakan (plagiasi) karya tulis orang lain.

B. Isi Makalah
1. Isi sebuah makalah memuat:
a. Cover yang memuat judul, mata kuliah, dosen pengampu, penulis dan
NIM, logo IAIN, keterangan institusi, dan tahun.
b. Pendahuluan terdiri atas dasar pemikiran/latar belakang dan pokok
bahasan yang dipaparkan dalam makalah.
c. Isi terdiri atas paparan pokok bahasan yang dapat dibagi kepada
beberapa subjudul.
d. Penutup yang memuat kesimpulan bahasan.
e. Daftar Pustaka.

2. Ketentuan dalam penulisan makalah


a. Makalah tidak perlu memuat: (1) Kata pengantar penulis; (2) Daftar
isi; (3) Penggunaan kata bab.
b. Penulisan subjudul makalah tidak perlu terpisah pada halaman yang
berbeda.
c. Panjang makalah minimal 8 halaman dengan spasi 1,5 untuk teks Latin
dan spasi 1 untuk teks Arab pada kertas HVS putih ukuran A4
(kuarto).
d. Jumlah referensi yang dirujuk minimal 5 buah.

3
e. Ketentuan pada poin c dan d dapat berubah apabila dosen yang
bersangkutan menghendaki ketentuan lain.
f. Makalah wajib menyebutkan sumber-sumber rujukan yang ditulis
dalam catatan kaki (footnote) sesuai dengan kaidah dalam pedoman
ini.
g. Makalah diketik dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman
ukuran 12 atau Traditional Arabic ukuran 16 untuk tulisan Arab.
h. Penulisan makalah yang memuat istilah atau kata Arab yang belum
diindonesiakan harus menggunakan ketentuan transliterasi yang
terdapat dalam pedoman ini.
i. Ukuran pengetikan makalah adalah: margin atas 4 cm, margin kiri 4
cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm. Makalah yang berbahasa
Arab menggunakan margin atas 4 cm, margin kiri 3 cm, margin bawah
3 cm, margin kanan 4 cm. Teks makalah harus rata kiri dan kanan
(justify).

C. Penilaian Makalah
1. Setiap makalah mahasiswa berhak mendapatkan penilaian dan umpan
balik (feedback) dari dosen berupa catatan pujian, kritik, dan koreksi.
2. Setiap makalah dinilai berdasarkan standar berikut.

4
STANDAR
KRITERIA ASPEK-ASPEK NILAI
Deskripsi menghantarkan
11-15
kepada persoalan
Deskripsi Kurang
menghantarkan kepada 6-10
PENDAHULUAN 15%
persoalan
Latar Belakang Terlalu
Panjang/Pendek dan tidak 1-5
jelas
Mengembangkan
argumentasi yang jelas,
31-40
logis, runtut dan
komprehensif
PEMBAHASAN 40% Argumentasi kurang jelas,
logis, runtut dan 21-30
komprehensif
Lemah dalam argumentasi
10-20
atau tidak ada argumentasi
Memuat intisari
pembahasan secara jelas, 11-15
ringkas, dan padat.
Kurang memuat intisari
PENUTUP 15% pembahasan secara jelas, 6-10
ringkas, dan padat.
Tidak memuat intisari
pembahasan secara jelas, 1-5
ringkas, dan padat.
Menggunakan kaidah
bahasa yang benar, footnote
21-30
dan rujukan pustaka yang
relevan
Kesalahan kecil dalam
TEKNIS
30% bahasa, footnote dan
PENULISAN 11-20
pustaka yang kurang
memadai
Banyak kesalahan bahasa,
footnote dan pustaka tidak 5-10
memadai

5
BAB III
PROPOSAL SKRIPSI

A. Pengertian Proposal Skripsi


Proposal skripsi adalah usulan desain awal penelitian sebelum
pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan skripsi dalam rangka
penyelesaian studi pada jenjang sarjana.

B. Isi Proposal Skripsi


Proposal skripsi merupakan rancangan penelitian yang memuat:
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang Masalah
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
5. Definisi Istilah
6. Penelitian Terdahulu
7. Metode Penelitian
8. Sistematika Penulisan
9. Daftar Pustaka Sementara
10. Daftar Riwayat Hidup

C. Persyaratan Pengajuan Proposal Skripsi


Mahasiswa yang ingin mengajukan proposal skripsi harus sudah
mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian umum dan jurusan serta telah
menyelesaikan minimal 100 SKS.

D. Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi


Penunjukkan dosen pembimbing skripsi ditentukan oleh jurusan
berdasarkan keahlian dan ditetapkan melalui SK Dekan.

6
E. Pendaftaran Seminar Proposal Skripsi
Mahasiswa bisa mendaftarkan diri untuk seminar proposal dengan
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Telah menghadiri seminar proposal sebelumnya minimal 3 kali dan 1 kali
diantaranya berperan sebagai penanggap utama.
2. Menyerahkan 3 eksemplar proposal skripsi yang telah ditelaah
pembimbing akademik ke jurusan masing-masing.
3. Menghadirkan penanggap seminar proposal skripsi minimal 2 orang
sebagai penanggap utama.
4. Menyediakan proposal skripsi sesuai jumlah peserta seminar.

F. Pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi


1. Seminar proposal skripsi dihadiri oleh pembimbing, moderator dan
penanggap utama.
2. Seminar proposal skripsi dipandu dan dinotulensi oleh moderator dari
unsur jurusan.
3. Presentasi proposal dianjurkan menggunakan power point.
4. Presentasi proposal skripsi ditanggapi minimal 2 orang penanggap utama
dari peserta seminar.
5. Pembimbing memberi tanggapan dan arahan atas isi dan format proposal
skripsi.

7
BAB IV
SISTEMATIKA SKRIPSI

A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun dalam rangka
penyelesaian studi pada program sarjana, yang setelah selesai proses
penelitian dan pembimbingan, diajukan untuk diuji dan dinilai oleh tim
penguji, guna memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu tertentu.

B. Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi dibagi menjadi tiga bagian, bagian awal, bagian isi,
dan bagian akhir.
Pertama, bagian awal skripsi terdiri dari:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan
4. Halaman Persetujuan
5. Halaman Pengesahan
6. Halaman Kata Pengantar
7. Halaman Transliterasi
8. Halaman Abstrak
9. Halaman Daftar Isi
10. Halaman Daftar Tabel (jika ada)
11. Halaman Daftar Lampiran (jika ada)

Kedua, bagian isi skripsi dapat dikelompokkan pada dua jenis


penelitian, yaitu penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian
lapangan (field research). Untuk sistematika kedua jenis penelitian di atas
dapat mengacu pada paparan berikut ini:

8
Sistematika Penelitian Kepustakaan:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
D. Definisi Istilah
E. Penelitian Terdahulu
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI atau DESKRIPSI UMUM


TOKOH atau KITAB atau KONSEP atau LATAR
BELAKANG HISTORIS (Diberi judul yang relevan)

BAB III KAJIAN DAN PEMETAAN POKOK BAHASAN


(Diberi judul yang relevan)

BAB IV ANALISIS ATAU PEMBAHASAN (Diberi judul yang


relevan)

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran

Sistematika Penelitian Lapangan:


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
D. Definisi Istilah
E. Penelitian Terdahulu
F. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI, yang memuat:


Tinjauan teoretis berkaitan dengan persoalan yang akan
diteliti;

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data

BAB IV PAPARAN dan PEMBAHASAN DATA PENELITIAN

9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran

Ketiga, bagian akhir skripsi terdiri dari:


1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-Lampiran (jika ada)
3. Daftar Riwayat Hidup

Ketiga bagian dari sistematika skripsi di atas merupakan satu kesatuan


yang utuh dari karya tulis ilmiah yang mesti disusun mahasiswa dalam
menyelesaikan studinya. Sistematika tersebut bisa disesuaikan dengan jenis
atau keperluan penelitian. Jika pembahasan pada metode penelitian lapangan
relatif sedikit, cukup diletakkan pada bab pertama.

10
BAB V
FORMAT PENULISAN SKRIPSI

A. Jenis Kertas, Warna Tulisan, dan Huruf


1. Kertas yang digunakan untuk penulisan skripsi adalah kertas HVS 80
gram, A4 (21 x 29,7 cm).
2. Tulisan harus berwarna hitam. Ketikan yang tidak sempurna warnanya
tidak dapat diterima untuk disahkan.
3. Huruf yang digunakan harus konsisten, menggunakan Times New Roman
ukuran 12 untuk isi naskah dan Times New Roman ukuran 14-16 yang
ditebalkan (bold) untuk judul dalam bahasa Indonesia.
4. Bentuk huruf normal/biasa digunakan untuk menulis: abstrak, kata-kata
kunci, tabel, gambar, bagan, teks isi naskah, dan catatan.
5. Bentuk huruf dengan cetak miring (italic) digunakan untuk menulis: kata
non-Indonesia (kata asing dan daerah), istilah yang belum lazim, bagian
penting (tidak boleh bold-normal, tetapi boleh bold-italic), dan contoh
yang disajikan dalam teks isi naskah.
6. Huruf dengan garis bawah (underline) tidak boleh digunakan kecuali
dalam hal-hal yang amat khusus.
7. Judul halaman, bab, dan judul bab diketik dengan huruf kapital semuanya
dan ditebalkan, sedangkan judul subbab diketik dengan huruf kapital tiap
awal kata dan ditebalkan.
8. Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam
naskah skripsi, hanya ukuran hurufnya lebih kecil (Times New Roman
ukuran 10 dan Traditional Arabic ukuran 14).

B. Pengetikan Naskah Skripsi


1. Pengetikan naskah skripsi harus dilakukan menggunakan komputer dengan
pengaturan margin atas 4 cm, margin kiri 4 cm, margin bawah 3 cm,
margin kanan 3 cm dari tepi kertas.

11
2. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-
balik.
3. Jarak pengetikan setiap paragraf dimulai 1,2 cm (7 spasi/ 1 tab) dari batas
awal margin yang telah ditetapkan.
4. Jarak pengetikan antarbaris dalam teks mempunyai beberapa ketentuan
sebagai berikut:
a. Jarak antarbaris teks isi naskah adalah 2 spasi.
b. Jarak antarpenunjuk bab (misalnya BAB I) dengan judul bab
(misalnya PENDAHULUAN) adalah 2 spasi.
c. Jarak judul bab dengan baris pertama teks atau antara judul bab
dengan judul subbab adalah 4 spasi.
d. Jarak antarjudul subbab dengan baris pertama teks adalah 2 spasi.
e. Jarak antarteks dengan judul subbab berikutnya adalah 2 spasi.
f. Jarak antarteks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah 2
spasi.
g. Jarak antarbaris judul bab atau judul subbab apabila lebih dari 1 baris
adalah 1 spasi.
5. Pengetikan permulaan bab selalu dimulai pada halaman baru.
6. Spasi antarkata dalam kalimat teks tidak boleh terlalu renggang. Spasi
antarkata yang dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf.

C. Penulisan Unsur-unsur Skripsi


1. Halaman Sampul adalah halaman paling depan. Semua huruf yang
terdapat pada halaman sampul ini ditulis dengan HURUF KAPITAL
kecuali anak judul hanya kapital pada awal kata, dengan jarak antarbaris 1
spasi. Komposisi kalimat dan tata letak masing-masing bagian diatur
secara simetris dan serasi. Pemenggalan kata harus memperhatikan aspek
makna.
2. Halaman Judul merupakan halaman setelah halaman sampul. Semua huruf
yang terdapat pada halaman ini ditulis dengan HURUF KAPITAL.
Sedangkan anak judul skripsi (jika ada) dan teks peruntukan skripsi ditulis
KAPITAL pada setiap huruf awal kata saja. Komposisi kalimat dan tata

12
letak masing-masing bagian diatur secara simetris dan serasi dengan jarak
antarbaris 1 spasi.
3. Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan, berisi dengan kalimat
“PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN” yang ditulis dengan HURUF
KAPITAL TEBAL simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik, disusul
dengan mencantumkan identitas penulis, teks pernyataan keaslian tulisan,
tempat dan tanggal dibuatnya pernyataan, tanda tangan penulis di atas
materai Rp. 6000 dan nama terang. Komposisi kalimat dan tata letak
masing-masing bagian diatur dengan jarak antarbaris 1,5 spasi.
4. Halaman Persetujuan Pembimbing, berisi dengan kata PERSETUJUAN
SKRIPSI yang ditulis dengan HURUF KAPITAL, simetris di atas
bidang pengetikan tanpa titik. Kemudian disusul dengan mencantumkan:
Judul Skripsi, Teks “Disusun dan dipersembahkan oleh”, Nama
Mahasiswa, NIM, Teks Persetujuan “Telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing untuk dapat diajukan kepada Tim Penguji”, Tanda Tangan
dan Nama Pembimbing serta Ketua Jurusan, dan Tanggal Persetujuan.
5. Halaman pengesahan, berisi dengan kata PENGESAHAN yang ditulis
dengan HURUF KAPITAL simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik.
Kemudian disusul dengan skripsi, judul skripsi, nama mahasiswa, NIM,
keterangan hari dan tanggal ujian, Tim Penguji, tanda tangan Tim Penguji,
tanda tangan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora.
6. Halaman kata pengantar, berisi dengan judul KATA PENGANTAR yang
ditulis dengan HURUF KAPITAL dengan jarak antar baris 2 spasi. Pada
bagian akhir teks di pojok kanan bawah diberi keterangan tempat dan
tanggal skripsi ditulis, dan diakhiri dengan kata ‘PENULIS’ tanpa
menyebut nama.
7. Halaman Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia berisi judul Pedoman
Transliterasi Arab-Indonesia yang ditulis di tengah halaman dengan
HURUF KAPITAL. Halaman ini memuat kaidah-kaidah transliterasi
Arab-Indonesia.
8. Halaman abstrak, berisi judul ABSTRAK yang ditulis di tengah halaman
dengan HURUF KAPITAL. Identitas skripsi ditulis dengan jarak 2 spasi

13
dari kata abstrak. Urutannya dimulai dengan Nama Penulis, NIM, Judul
Skripsi, Nama Pembimbing. Kata kunci terdiri 3-5 kata. Isi abstrak 350-
500 kata (1 halaman) ditulis 1 spasi dalam tiga paragraf yang meliputi:
latar belakang dan pokok permasalahan, metode penelitian, serta hasil
temuan.
9. Halaman daftar isi diberi judul “DAFTAR ISI” ditulis dengan HURUF
KAPITAL. Halaman sampul, halaman judul, pernyataan keaslian tulisan,
persetujuan skripsi, pengesahan skripsi, kata pengantar, transliterasi,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran, ditulis dengan
HURUF KAPITAL TEBAL dan menggunakan penomoran halaman
Romawi kecil. Isi skripsi meliputi judul BAB ditulis dengan HURUF
KAPITAL TEBAL, subbab dan anak subbab ditulis dengan HURUF
KAPITAL pada awal kata, yang diberi nomor urut dan nomor halaman
sesuai peringkat dan urutannya. Seluruh judul bab dan subbab yang ada
dihubungkan dengan titik-titik ke nomor halaman dengan jarak antarbaris
1 spasi, kecuali antarbab berjarak 2 spasi. Daftar pustaka, lampiran-
lampiran dan daftar riwayat hidup ditulis dengan HURUF KAPITAL
TEBAL.

D. Penulisan Tabel
1. Setiap tabel harus diberi identitas berupa nomor dan judul yang
ditempatkan di atas tabel yang bersangkutan.
2. Kata tabel ditulis dengan HURUF KAPITAL dimulai pada batas awal
margin (tidak di tengah-tengah), diikuti nomor dan judul tabel tersebut.
3. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab, terdiri atas dua bagian; yang
pertama menunjukkan bab tempat tabel tersebut dimuat; dan yang kedua
menunjukkan nomor urut tabel tersebut dalam bab yang bersangkutan.
4. Judul tabel ditulis dengan HURUF KAPITAL tanpa diakhiri dengan titik.
Jika lebih dari 1 baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan
huruf awal judul dengan jarak antarbaris 1 spasi.

14
5. Jika tabel lebih dari 1 halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk
teksnya) harus ditulis ulang pada halaman selanjutnya/ sambungannya.
Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horizontal.
6. Jarak antarbaris data yang terdapat dalam tabel adalah 1 spasi.
7. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dan sebagainya ditulis
dalam bentuk singkatan/lambang, misalnya, No. (nomor), % (persen), F
(frekuensi), dan sebagainya.
8. Jarak antara teks sebelum dan sesudah tabel adalah 2 spasi.

E. Penulisan Catatan Kaki


1. Penulisan catatan kaki (footnote) harus mengikuti beberapa ketentuan
sebagai berikut:
a. Antara teks dan catatan kaki diberi batas berupa garis pemisah yang
dimulai dari batas awal margin.
b. Catatan kaki ditulis mulai 1 tab dari batas awal margin, diawali dengan
nomor urut catatan kaki tanpa spasi. Nomor urut tersebut diangkat
sedikit dari baris biasa. Jika catatan kaki lebih dari 1 baris, maka jarak
antarbaris adalah 1 spasi, baris ke-2 dan seterusnya dimulai pada batas
awal margin.
c. Nomor urut catatan kaki dalam setiap bab dimulai dari nomor 1 dan
seterusnya.
d. Jika dalam sebuah halaman terdapat 2 atau lebih catatan kaki, maka
jarak antara masing-masing catatan kaki tersebut adalah 1 spasi.
2. Jika sebuah referensi dalam catatan kaki telah dipergunakan, maka
penulisan referensi berikutnya cukup ditulis nama pengarang, judul buku
atau artikel, dan halaman.
Contoh:

Ada banyak pandangan tentang definisi atau pengertian ilmu yang


dikemukakan para pemikir muslim, baik klasik maupun kontemporer. Al-
Baqillani misalnya, mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan tentang
objek yang diketahui sebagaimana apa adanya. Definisi ini sangat masyhur
di kalangan pemikir muslim, yang sering kali dihadapkan vis-a-vis dengan

15
istilah opini atau ra'yun.1 Definisi dan pemahaman tentang ilmu dalam
tradisi pemikiran Islam klasik hampir serupa dengan pengertian sains
dalam khazanah epistemologi Barat. Sains diartikan sebagai sembarang
pengetahuan yang terorganisir (any organized knowledge). Namun, dalam
perkembangan selanjutnya, sains secara spesifik dibatasi pada kawasan
pengetahuan yang dapat diobservasi secara fisikal.2

F. Sistem Penomoran
1. Bagian awal karangan (halaman-halaman untuk judul, abstrak, pernyataan
keaslian, pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan ilustrasi,
serta transliterasi) diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii,
iii, dan seterusnya) yang ditempatkan simetris di sebelah bawah margin
bawah.
2. Bagian tubuh dan akhir karangan dari bab pertama sampai dengan halaman
lampiran diberi nomor halaman dengan angka. Nomor halaman
ditempatkan di sebelah kanan atas (dengan jarak 2,7 cm dari ujung atas
kertas) untuk penulisan dengan huruf Latin. Halaman yang ditempati judul
bab, diberi nomor di bagian tengah bawah.
3. Bab ditulis dengan huruf kapital, rapat, dan diberi nomor dengan angka
Romawi besar (BAB I, BAB II, BAB III, dan seterusnya).
4. Untuk struktur penomoran bab, subbab, pasal, anak pasal, dan seterusnya,
diatur dan ditulis sebagai berikut:

a. Peringkat pertama adalah nomor bab ditulis dengan angka Romawi: I,


II, III, dan seterusnya.
b. Peringkat kedua adalah nomor subbab ditulis dengan huruf kapital: A,
B, C, dan seterusnya.
c. Peringkat ketiga adalah nomor pasal ditulis dengan angka Arab: 1, 2,
3, dan seterusnya.
d. Peringkat keempat adalah nomor subpasal ditulis dengan huruf kecil:
a, b, c, dan seterusnya.
e. Peringkat kelima adalah penomoran ayat dengan 1), 2), 3), dan
seterusnya.

1
Lihat Mulyadhi Kartanegara, Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam
(Bandung: Mizan, 2003), 1.
2
Lihat Mulyadhi Kartanegara, Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam, 2.

16
f. Peringkat keenam adalah penomoran anak ayat dengan huruf kecil
yang diberi tanda kurung sebelah kanan: a), b), c), dan seterusnya.
g. Peringkat ketujuh adalah pecahan selanjutnya jika masih diperlukan,
ditandai dengan angka Arab dalam kurung: (1), (2), (3), dan
seterusnya; dan selanjutnya jika masih ada, dengan huruf kecil dalam
kurung: (a), (b), (c), dan seterusnya.
h. Kurung tutup sesudah angka dan huruf pada penomoran, berfungsi
sebagai titik. Oleh karena itu, titik tidak dipergunakan lagi.
5. Penomoran halaman bagian akhir skripsi, mulai dari halaman DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, merupakan kelanjutan
nomor halaman bagian inti skripsi.
6. Penomoran pada bagian akhir ini menggunakan angka yang diketik pada
margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari pinggir atas (baris
pertama teks pada halaman itu) lurus dengan margin kanan teks.
7. Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman
DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, diketik pada
margin bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari margin
bawah teks.

G. Bahasa dan Ejaan


1. Bahasa yang dapat digunakan dalam penulisan skripsi dan makalah adalah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan berpedoman kepada Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD).
2. Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
kalimat yang efektif, berdasarkan bahasa tulisan bukan bahasa lisan,
misalnya penggunaan kata seperti ’saya” atau ”kami” atau ”kita”
sebaiknya tidak digunakan, tetapi gunakanlah kata penulis atau peneliti.
3. Penulisan tanda baca, seperti tanda titik (.), koma (,), titik koma (;), titik
dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) harus ditulis
rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Contoh:
Salah Benar
Populasi dan sampel harus cermat . Populasi dan sampel harus cermat.
Data dianalisis dengan teknik korelasi Data dianalisis dengan teknik korelasi,
, anova , dan regresi ganda . anova, dan regresi ganda.

17
…. Dengan teori : kemudian….. ...Dengan teori: kemudian...
…. Sebagai berikut : ...Sebagai berikut:
Hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar!
Berapa harga baju itu ? Berapa harga baju itu?
Jumlahnya sekitar 20 % Jumlahnya sekitar 20%

4. Penulisan tanda kutip (“…”) dan tanda kurung ( ) ditulis rapat dalam kata
atau frase yang diapit. Begitu pula dengan tanda hubung (-) dan garis
miring (/). Contoh:

Salah Benar
Kelompok katanya “ sepadan ” Kelompok katanya “sepadan”
Gunakan tes yang baku ( Gunakan tes yang baku (standardized)
standardized ) Tidak berbelit-belit
Tidak berbeli – belit Peristiwa itu telah terjadi antara tahun
Peristiwa itu telah terjadi antara 1942-1945
tahun 1942 – 1945 Dia tidak/belum
Dia tidak / belum

5. Penulisan tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah
(+), kurang (-), dan bagi (:) harus ditulis dengan jarak 1 spasi sebelum dan
sesudahnya. Contoh:
Salah Benar
P=0,05 P = 0,05
P>0,01 P > 0,01
P<0,01 P < 0,01
a+b=c a+b=c
a:b=c a:b=c

6. Penulisan tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tempat


penerbitan dengan nama penerbit pada footnote ditulis rapat dengan yang
mendahuluinya. Contoh:
Salah Benar
(Bandung : Mizan) (Bandung: Mizan)

7. Penulisan tanda pisah dinyatakan dengan satu garis panjang (-) dan tidak
boleh dinyatakan dengan 2 garis pendek (--). Tanda pisah harus rapat
dengan kata yang mendahului dan mengikutinya (tidak boleh diberi spasi).
Contoh:

18
Salah Benar
Pendekatan penelitian -- kualitatif Pendekatan penelitian – kualitatif dan
dan kuantitatif -- perlu dikaji kuantitatif – perlu dikaji
penerapannya. penerapannya.
Bagian tersebut ditulis pada halaman Bagian tersebut ditulis pada halaman
15 – 20 15–20

8. Penulisan tanda butir nonhierarkis tidak menggunakan garis pendek (-),


namun hendaknya dinyatakan dengan tanda berbentuk bulat atau persegi: •
dan ■ Contoh:
Salah Benar
Hal-hal berikut ini perlu Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan:
diperhatikan:  Jenis
- Jenis  Ukuran
- Ukuran  Bobot
- Bobot

H. Transliterasi
Transliterasi di sini dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari abjad yang
satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin dalam karya ilmiah ialah
penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya.
Cara penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi mengacu pada pedoman
transliterasi sebagai berikut:

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

1. ‫ا‬ : A 16. ‫ط‬ : Th

2. ‫ب‬ : B 17. ‫ظ‬ : Zh

3. ‫ت‬ : T 18. ‫ع‬ : '

4. ‫ث‬ : Ts 19. ‫غ‬ : Gh

5. ‫ج‬ : J 20. ‫ف‬ : F

6. ‫ح‬ : H 21. ‫ق‬ : Q

7. ‫خ‬ : Kh 22. ‫ك‬ : K

19
8. ‫د‬ : D 23. ‫ل‬ : L

9. ‫ذ‬ : Dz 24. ‫م‬ : M

10. ‫ر‬ : R 25. ‫ن‬ : N

11. ‫ز‬ : Z 26. ‫و‬ : W

12. ‫س‬ : S 27. ‫ه‬ : H

13. ‫ش‬ : Sy 28. ‫ء‬ : `

14. ‫ص‬ : Sh 29. ‫ي‬ : Y

15. ‫ض‬ : Dh

Mad dan Diftong :

1. Fathah panjang : Â/â 4. ‫أو‬ : Aw

2. Kasrah panjang : Î/î 5. ‫أي‬ : Ay

3. Dhammah panjang : Û/û

Catatan:
1. Konsonan yang bersyaddah ditulis dengan rangkap
Misalnya ; ‫ ربـنـا‬ditulis rabbanâ.
2. Vokal panjang (mad) ;
Fathah (baris di atas) ditulis â, kasrah (baris di bawah) di tulis î, serta
dammah (baris di depan) ditulis dengan û. Misalnya; ‫ الـقـارعـة‬ditulis

al-qâri‘ah, ‫ المــسـاكـيـن‬ditulis al-masâkîn, ‫ الـمـفـلحون‬ditulis al-muflihûn

3. Kata sandang alif + lam (‫)ال‬

Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya; ‫ الـكافـرون‬ditulis al-
kâfirûn. Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti
dengan huruf yang mengikutinya, misalnya ; ‫ الـرجـال‬ditulis ar-rijâl.

4. Ta’ marbûthah (‫) ة‬.

20
Bila terletak diakhir kalimat, ditulis h, misalnya; ‫ الـبـقـرة‬ditulis al-

baqarah. Bila ditengah kalimat ditulis t, misalnya; ‫ زكاة الـمـال‬ditulis

zakât al-mâl, atau ‫ سـورة النـسـاء‬ditulis sûrat al-Nisâ`.

I. Jumlah Halaman
Skripsi minimal terdiri dari 50 halaman dengan pertimbangan
antarbagian; pendahuluan dan teori berkisar 30-40%; penyajian, pembahasan
data (analisis) dan penutup berkisar 60-70%.

J. Penjilidan
1. Skripsi harus dijilid dengan menggunakan bahan kertas karton Buffalo atau
Linen berwarna biru yang dilaminating plastik dalam bentuk hard-cover.
2. Pada punggung sampul harus ditulis judul skripsi, di bagian tengah
dicantumkan nama penulis, dan di bagian bawah dicantumkan nama
lembaga dan tahun ujian.
3. Antarbab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag warna
kuning muda atau hijau muda.
4. Skripsi dijilid sebanyak 6 eksemplar dengan rincian sebagai berikut: 2
eksemplar untuk pembimbing, 1 eksemplar untuk perpustakaan pusat, 1
eksemplar untuk perpustakaan fakultas, 1 eksemplar untuk jurusan, dan 1
eksemplar untuk arsip penulis).

21
BAB VI
TEKNIK KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

A. Cara Pengutipan Sumber Rujukan


Dalam penulisan karya ilmiah sudah menjadi keharusan untuk
menggunakan kutipan-kutipan dari beberapa sumber rujukan untuk
menegaskan isi uraian atau untuk menunjang pendapatnya atau membuktikan
kebenaran apa yang dikemukakan.
Kutipan itu sendiri dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Kutipan langsung adalah “penukilan pendapat dengan
mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah
teks asli atau kutipan yang dinukil sama persis seperti bunyi yang dinyatakan
dalam teks aslinya.” Sedangkan kutipan tidak langsung adalah “penukilan
pendapat dengan mengambil kutipan hanya berupa intisari atau ikhtisar dari
dari sebuah teks asli atau bunyi yang dinyatakan dalam teks aslinya.”
Adapun beberapa ketentuan dari teknik kutipan, antara lain:
1. Kutipan langsung sepanjang kurang dari lima baris dimasukkan ke dalam
teks dengan menggunakan tanda kutip (“...”).
Al-Attas menyatakan “kemunduran Islam yang terjadi secara beruntun sejak
beberapa abad belakangan ini, disebabkan oleh kerancuan ilmu dan
lemahnya penguasaan umat terhadap ilmu”.3

2. Kutipan langsung yang panjangnya lima baris atau lebih ditulis terpisah
dari teks dan diketik dengan jarak antarbaris 1 spasi, tanpa tanda petik
rangkap, dan ditulis mulai 1 cm dari batas awal margin.
Hal inilah yang oleh Shabbir Akhtar disebut sebagai bukti utama dari
kelumpuhan intelektual umat Islam. Katanya:
Kita tidak mungkin menemukan bukti yang lebih baik tentang
kelumpuhan intelektual para pengikut Muhammad sekarang ini selain

3Lihat Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al Attas

(Bandung: Mizan, 2003), 22.

22
kegagalan mereka dalam memberikan respons yang memadai terhadap
tantangan-tantangan modernitas sekuler. Umat muslim modern,
sebagai sekelompok masyarakat, secara memalukan tidak
merenungkan tantangan-tantangan modernitas sekuler tersebut,
seakan-akan berpikir bahwa Allah telah memikirkan segala-galanya
untuk hamba-hamba-Nya. Meskipun Islam tidak kekurangan para
apologis (pembela agama) atau teoritikus agama, secara bersama-sama
mereka telah gagal memberikan respons yang bernas dan mendasar
terhadap modernitas.4

3. Untuk menunjukkan adanya bagian tertentu dari teks yang dilangkahi atau
dibuang dalam kutipan langsung (misalnya karena tidak relevan dengan
uraian), maka digunakan tanda elipsis, yaitu tiga titik yang diantarai oleh
spasi (…). Jika bagian dari teks yang dihilangkan/dilangkahi berada pada
bagian akhir kutipan, maka tanda elipsis diakhiri dengan titik, jadi
seluruhnya menjadi 4 (empat) titik (….).
Studi tentang agama-agama “lain” sebagai disiplin ilmiah, berbeda dengan
jenis kepentingan yang ditunjukkan dalam doktrin-doktrin Timur sebagai
sumber pengetahuan yang merupakan pedoman yang sudah terbuat, mulai
dari latar belakang “saintisme” yang mencirikan religionswissenschaft awal.
Agama dipelajari sebagai fakta yang memiliki budaya manusia yang
berbeda untuk didokumentasikan … seseorang akan mempelajari dan
mendaftar fauna dari tanah asing. Persoalan iman menjadi kurang penting;
“fakta” sejarah, mitos-mitos, ritus-ritus, dan simbol-simbol lebih menarik
perhatian sejak aspek-aspek agama tersebut menjadi subjek bagi studi
ilmiah dari pada apa yang dimunculkan dari persoalan iman yang tidak
nyata.

4. Kalau teks yang dilangkahi itu 1 (satu) alinea atau lebih, maka digunakan
elipsis sepanjang 1 (satu) baris penuh. Jika sebelum alinea yang dilangkahi
itu masih ada bagian alinea sebelumnya yang ikut dilangkahi, maka bagian
yang dilangkahi itu ditandai dengan 1 (satu) elipsis.
5. Kutipan tidak langsung diketik dengan jarak dan marginnya sama dengan
margin teks sebelumnya. Di akhir setiap kalimat diberi nomor catatan
kaki.

4
Lihat Shabbir Akhtar, Islam Agama Semua Zaman (Faith for All Seasons: Islam and
Western Modernity), terj. Rusdi Djana (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), 7.

23
Ilmu-ilmu keislaman pada masa dahulu barangkali kontekstual dan
memiliki relevansi dengan kebutuhan umat, namun perubahan dan tantangan
zaman yang berbeda menjadikan ilmu-ilmu tersebut kehilangan peran
sentral. Fazlur Rahman melihat bahwa ilmu-ilmu keislaman yang
berkembang saat ini sebagai disiplin ilmu, sangat sedikit menghasilkan
pikiran-pikiran ataupun gagasan baru. Isinya lebih banyak berupa
pengulangan-pengulangan atau komentar terhadap suatu karya.5

6. Sumber yang masih menggunakan ejaan lama, dikutip sesuai aslinya pada
kutipan langsung.
7. Kalau ada kesalahan pada teks asli yang dikutip, maka kesalahan itu harus
ditunjukkan dengan menyisipkan kata sic yang ditulis dalam kurung siku
[sic], yang memberi petunjuk kepada pembaca bahwa demikianlah yang
tertulis pada teks aslinya walaupun mungkin itu tidak benar. Akan tetapi,
dapat juga diberikan perbaikannya di antara kurung siku […] yang
diletakkan persis sesudah teks yang dianggap tidak benar. Contohnya:
Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1954 [sic].
Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1954 [1945].

8. Pengutipan ayat Alquran menggunakan software Qur’an in word.


Penulisannya dimulai dengan singkatan Q.S. yang diikuti secara berurutan
dengan nama surah, garis miring, nomor surah, titik dua (:), dan nomor
ayat, lalu titik(.). Contohnya: Allah berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:
127.

‫يم‬ ِ
ُ ِ‫يع الْ ََع‬
ِ َّ ‫َنت‬
ُ ‫السم‬ َ ‫كأ‬َ َّ‫يل َربَّنَا تَ َقبَّ ْل ِمنَّآ إِن‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫يم الْ َق َواع َد م َن الْبَ ْيت َوإ ْْسَاع‬
ِ ِ ِ
ُ ‫َوإ ْذ يَ ْرفَ ُع إبْ َراه‬

9. Terjemahan ayat Alquran menggunakan software Qur’an in word atau


mengutip dari terjemahan resmi Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan

5Lihat Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition (Chicago and

London: The University of Chicago Press, 1982), 37-38.

24
Terjemahannya, dan ditulis langsung pada halaman yang sama dengan
cetak miring (italic), ukuran 1 spasi.
10. Aturan penulisan kutipan teks Arab dari kitab-kitab hadis mengikuti aturan
penulisan ayat Alquran kecuali bahwa sumber hadis terkait, dalam hal ini
mukharrij-nya, dituliskan sesudah teks hadis. Contohnya:

َ َ‫س ِاء ِج َهاد ◦ ق‬


:‫ال‬ ِ ِ َ ‫ َي رس‬:‫ْت‬
َ ِّ‫ول اَ ََّّلل ! َعَِى اَلن‬ ُ َ َ ُ ُِ‫ ق‬:‫ت‬
ِ ‫َعن َعائِ َشةَ ر‬
ْ َ‫ض َي اَ ََّّللُ َع ْن َها قَال‬ َ ْ
(‫اجه‬ ِ ِ ِ َ َ‫نََعم ِجها ٌد ََل ِقت‬
َ ‫ اَ ْْلَ ُّج َوالَْعُ ْم َرةُ ) َرَواهُ ابْ ُن َم‬,‫ال فيه‬ َ َْ

11. Untuk hasil wawancara yang dilakukan sendiri oleh penulis atau yang tidak
dipublikasikan, kutipannya mesti diberi nomor catatan kaki dan hanya
dicantumkan di catatan kaki. Teknik penulisannya dimulai dengan nama
orang yang diwawancarai, koma (,), profesi orang yang diwawancarai, koma
(,), jenis wawancara, koma (,), tempat wawancara, koma (,), tanggal bulan
tahun.
1
Khairul Saleh, Bupati Banjar, Wawancara Pribadi, Martapura, 07
Oktober 2015.

B. Ketentuan Pengacuan Daftar Pustaka

Beberapa ketentuan yang harus diikuti dalam pengacuan daftar pustaka


sebagai berikut:
1. Jumlah daftar pustaka yang dipakai dalam penulisan skripsi minimal 15
buah, dan 5 buah diantaranya berbahasa asing (sumber primer). Sedangkan
untuk makalah minimal 5 buah, dan 1 buah di antaranya dari jurnal ilmiah.
2. Untuk skripsi yang bertuliskan huruf Latin, sumber bacaan yang
bertuliskan selain huruf Latin ditulis dengan transliterasinya. Untuk
skripsi berbahasa Arab, sumber bacaan yang bertuliskan selain huruf
Arab, ditulis dengan huruf Latin.
3. Penulisan daftar pustaka dimulai dari batas awal margin dan jika melebihi
1 baris, maka baris berikutnya menjorok 1 cm dari batas awal margin.

25
Jarak antarbaris adalah 1 spasi. Adapun jarak antar setiap sumber bacaan
adalah 2 spasi.
4. Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis (Latin atau Arab)
berdasarkan nama akhir penulis sumber bacaan tanpa nomor urut.
5. Jika ada dua sumber bacaan atau lebih dari penulis yang sama, maka nama
penulis cukup dicantumkan pada penulisan sumber bacaan yang pertama,
untuk selanjutnya nama penulis tersebut diganti dengan garis sepanjang
1,2 cm.
6. Penulisan nama akhir pengarang Arab pada daftar pustaka perlu perhatian
tersendiri. Kalau nama akhir berawal dengan Ibn, ‘Abd, atau Abu, maka
penulisannya mulai dari unsur tersebut. Misal, Ahmad Ibn Muhammad Ibn
Hanbal, maka nama akhirnya adalah Ibn Hanbal. Kalau nama akhir
berawal dengan al-, maka penulisannya berdasarkan huruf berikutnya
meskipun al-, tetap ditulis diawal (kata al- tidak menempati abjad “A”).
Misal, Jalâl al-Dîn al-Suyûthi, nama akhirnya al-Suyûthi (pada abjad S),
ditulis al-Suyuthi, Jalal al-Din.
7. Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam penyusunan daftar pustaka
adalah:
a. Nama lengkap penulis sumber pustaka, apabila lebih dari satu kata
ditulis dengan susunan terbalik, yaitu diawali dengan nama akhir,
dilanjutkan dengan nama awal sampai sebelum nama akhir tadi tanpa
disertai gelar akademik (seperti Dr.) Jika sumber bacaan tidak
tercantum nama penulisnya, maka yang dianggap sebagai penulis
adalah badan atau lembaga yang menerbitkannya.
b. Judul sumber bacaan, termasuk judul tambahannya.
c. Data publikasi, yaitu: tempat penerbit, nama penerbit koma, dan tahun
terbit. Jika data publikasi tidak ada, maka digunakan singkatan t.d. =
tidak ada data sama sekali; t.t. = tidak ada data tempat penerbitan; t.p.
= tidak ada nama penerbit; dan t.th. = tidak ada data tahun penerbitan.

26
C. Teknik Penulisan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka
Teknik penulisan catatan kaki dan daftar pustaka dalam Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah ini mengikuti pola Turabian Style, sebagaimana Kate
L. Turabian, A Manual for Writers of Term Papers, Thesis, and Dissertations,
Chicago: University of Chicago Press, 1980. Adapun contoh-contoh penulisan
catatan kaki dan daftar pustaka adalah sebagai berikut:
CK : Catatan Kaki (Footnote)
DP : Daftar Pustaka (Bibliography)

1. Buku
a. Pengarang tunggal
1
M. Zainal Abidin, Tafsir Filsafat atas Kehidupan: Risalah
CK Seputar Wacana Filsafat dan Keislaman (Yogyakarta: Pondok
UII, 2007), 15.
Abidin, M. Zainal. Tafsir Filsafat atas Kehidupan: Risalah
DP Seputar Wacana Filsafat dan Keislaman. Yogyakarta:
Pondok UII, 2007.

b. Dua pengarang
2
Fachry Ali dan Bakhtiar Effendy, Merambah Jalan Baru
CK
Islam (Bandung: Mizan, 1986), 21.
Ali, Fachry dan Bakhtiar Effendy. Merambah Jalan Baru Islam.
DP
Bandung: Mizan, 1986.

c. Tiga pengarang
3
Fauzi Aseri, M. Zainal Abidin, dan Wardani,
Kesinambungan dan Perubahan dalam Pemikiran Kontemporer
CK
tentang Asbabu al-Nuzul (Banjarmasin: IAIN Antasari Press.
2014), 25.
Aseri Fauzi, M. Zainal Abidin, dan Wardani. Kesinambungan
DP dan Perubahan dalam Pemikiran Kontemporer tentang
Asbabu al-Nuzul. Banjarmasin: IAIN Antasari Press. 2014.

d. Lebih dari tiga pengarang


4
M. Aunul Abied Shah dkk., Islam Garda Depan: Mozaik
CK
Pemikiran Islam Timur Tengah (Bandung: Mizan, 2001), 19.
Shah, M. Aunul Abied dkk. Islam Garda Depan: Mozaik
DP
Pemikiran Islam Timur Tengah. Bandung: Mizan, 2001.

27
e. Buku yang dikarang oleh sebuah lembaga, organisasi, asosiasi, dan
sejenisnya
5
Komisi Pemberantasan Korupsi, Memahami untuk
CK Membasmi: Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi
(Jakarta: KPK, 2006), 69.
Komisi Pemberantasan Korupsi. Memahami untuk Membasmi:
DP Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi.
Jakarta: KPK, 2006.

f. Editor yang bertindak sebagai pengarang atau penyusun buku


6
Nurcholish Madjid, ed., Khazanah Intelektual Islam
CK
(Jakarta: Bulan Bintang, 1994), 18.
Madjid, Nurcholish, ed. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta:
DP
Bulan Bintang, 1994.

g. Buku terjemahan
7
Seyyed Hossein Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, terj.
CK
Sutejo (Bandung: Mizan, 1993), 76
Nasr, Seyyed Hossein. Spiritualitas dan Seni Islam. terj. Sutejo.
DP
Bandung: Mizan, 1993.

h. Kumpulan karya tulis seorang penulis yang diedit menjadi buku oleh
orang lain
8
Aristoteles, Complete Works of Aristotle, vol. 1, ed.
CK Jonathan Barnes (Princeton, N.J.: Princeton University Press,
1984), 100.
Aristoteles. Complete Works of Aristotle. vol. 1, ed. Jonathan
DP
Barnes. Princeton, N.J.: Princeton University Press, 1984.

i. Buku dengan satu pengarang tetapi dalam beberapa volume/jilid


9
Marshall G. S. Hodgson, The Venture of Islam, vol. 3
CK (Chicago: The University of Chicago Press, 1974), 75.

Hodgson, Marshall G. S. The Venture of Islam. vol. 3. Chicago:


DP
The University of Chicago Press, 1974.

j. Buku dalam sebuah seri penerbitan yang menyebutkan nama editornya


10
Charles Issawi, The Economic History of Turkey, 1800-
1914, Publicatons of the Center for Middle Eastern Studies, ed.
CK
Richard L. Chambers, no. 13 (Chicago: University of Chicago
Press, 1980), 48.

28
Issawi, Charles. The Economic History of Turkey, 1800-1914.
Publicatons of the Center for Middle Eastern Studies, ed.
DP
Richard L. Chambers, no. 13. Chicago: University of
Chicago Press, 1980.

k. Artikel yang menjadi bagian dari buku yang ditulis/diedit oleh orang
lain
11
M. Dawam Rahardjo, “Pendekatan Ilmiah terhadap
Fenomena Keagamaan” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli
CK
Karim, eds. Metodologi Penelitian Agama, cet. II (Yogyakarta:
Tiara Wacana, 1990), 24.
Rahardjo, M. Dawam. “Pendekatan Ilmiah terhadap Fenomena
Keagamaan” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim,
DP
eds. Metodologi Penelitian Agama. Cet. II. Yogyakarta:
Tiara Wacana, 1990.

l. Artikel dalam sebuah jurnal


12
M. Zainal Abidin, “Dimensi Spiritual-Intelektual Filsafat
CK Mulla Sadra dan Kontekstualisasinya bagi Kehidupan Modern,”
Millah Jurnal Studi Agama, Vol. 3, No. 2, Januari 2004, 10-11.
Abidin, M. Zainal. “Dimensi Spiritual-Intelektual Filsafat Mulla
DP Sadra dan Kontekstualisasinya bagi Kehidupan Modern.”
Millah Jurnal Studi Agama. Vol. 3, No. 2, Januari 2004.

m. Karya Ilmiah tidak diterbitkan (Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan


Penelitian, dll)
36
Anida Magfirah, Konsep Pembentukan Karakter Pribadi
Anak Menurut Pemikiran Albert Bandura dan Muhammad
CK
Mutawalli Asy-Sya’rawi,” Skripsi (Banjarmasin: Fakultas
Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari, 2015), 30
Anida Magfirah, “Konsep Pembentukan Karakter Pribadi Anak
Menurut Pemikiran Albert Bandura dan Muhammad
DP
Mutawalli Asy-Sya’rawi.” Skripsi. Banjarmasin: Fakultas
Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari, 2015.

n. Perundang-undangan dan Dokumen Resmi Pemerintah


Republik Indonesia, “Undang-undang R.I. Nomor 2
46

Tahun 1985 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 15


CK
Tahun 1969” dalam Undang-Undang Keormasan (Parpol &
Golkar) 1985 (Jakarta: Dharma Bhakti, t.th.), 4.
Republik Indonesia. “Undang-undang R.I. Nomor 2 Tahun 1985
DP
Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 15 Tahun

29
1969” dalam Undang-undang Keormasan (Parpol &
Golkar) 1985. Jakarta: Dharma Bhakti, t.th.

o. CD-ROM
49
Mircea Eliade, The Encylopedia of Religion, vol. 10
CK (New York: Macmillan Publishing Company, 1987)[CD-ROM],
Folio Bound Views Version 3.1a, 1994, 149.
Mircea Eliade. The Encylopedia of Religion. vol. 10. New York:
DP Macmillan Publishing Company, 1987. [CD-ROM],
Folio Bound Views Version 3.1a, 1994.

p. Online atau Internet


Abdullah Karim, “Rasionalitas Penafsiran Ibnu
53
CK Athiyyah” dalam http://ushuluddin.iain-antasari.ac.id/, diakses
pada 10 September 2015.
Karim, Abdullah, “Rasionalitas Penafsiran Ibnu Athiyyah”
DP dalam http://ushuluddin.iain-antasari.ac.id/, diakses
pada 10 September 2015.

30
BAB VII
BIMBINGAN DAN UJIAN SKRIPSI

A. Dosen Pembimbing dan Tugasnya


1. Penulisan skripsi dibimbing oleh 2 orang dosen pembimbing yang
penunjukannya ditentukan oleh jurusan.
2. Pembimbing 1 adalah dosen tetap di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
IAIN Antasari yang memiliki jabatan fungsional minimal lektor kepala
atau lektor bagi yang bergelar doktor. Sedangkan pembimbing 2 adalah
dosen tetap di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari yang
memiliki jabatan fungsional minimal asisten ahli.
3. Seorang pembimbing maksimal membimbing 10 mahasiswa dalam 1
tahun.
4. Tugas pembimbing meliputi:
a. Mengarahkan, mengoreksi, dan menyetujui permasalahan dan
kerangka skripsi.
b. Menunjukkan sumber-sumber bacaan dan teori yang menunjang
pembahasan.
c. Memberikan petunjuk tentang metode penelitian.
d. Mengoreksi hasil akhir dari konsep skripsi.
e. Memberikan persetujuan kepada mahasiswa untuk mengajukan ujian.
5. Waktu bimbingan adalah selama 1 tahun terhitung setelah seminar
proposal yang dituangkan dalam SK Pembimbing Skripsi.
6. Penggantian pembimbingan dapat dilakukan oleh jurusan dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. Pembimbing berhalangan melaksanakan tugasnya lebih dari 6 bulan.
b. Pembimbing menyatakan mengundurkan diri atau meninggal dunia.
c. Berdasarkan usul dari mahasiswa yang bersangkutan setelah jurusan
mendengar penjelasan dari pembimbing semula.
7. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi dilakukan setelah proposal
disetujui oleh Jurusan.

31
B. Syarat-syarat Ujian/Munaqasyah Skripsi
Mahasiswa yang ingin mengajukan ujian/munaqasyah skripsi harus
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
1. Menyelesaikan penulisan skripsi yang telah disetujui oleh dua orang
pembimbing.
2. Telah lulus semua mata kuliah.
3. Minimal berada pada semester VIII.

C. Prosedur Ujian/Munaqasyah Skripsi


Mahasiswa yang sudah menyelesaikan penulisan skripsi, dapat
mengajukan permohonan ujian/munaqasyah skripsi dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Mendaftarkan diri dengan mengisi formulir ujian.
2. Menyerahkan naskah skripsi sebanyak 6 eksemplar.
3. Penyerahan formulir pendaftaran ujian/munaqasyah skripsi harus disertai:
a. Tanda bukti pembayaran SPP semester terkhir.
b. Tanda bukti pembayaran pelaksanaan ujian/munaqasyah skripsi.
c. Keterangan telah menyelesaikan seluruh mata kuliah disertai transkrip
nilai sementara.
d. Telah mendapatkan tanda tangan persetujuan pembimbing dan ketua
jurusan masing-masing.

D. Pelaksanaan Ujian/Munaqasyah Skripsi


1. Ujian/munaqasyah skripsi dilaksanakan oleh Panitia Ujian yang ditetapkan
berdasarkan SK Dekan.
2. Tim penguji skripsi ditetapkan dengan SK Dekan, berjumlah 4 orang,
terdiri atas:
a. Satu orang ketua merangkap anggota yang diambil dari unsur
pimpinan atau dosen senior.
b. Satu orang dosen yang ditetapkan berdasarkan keahlian sebagai
anggota.
c. Dua orang pembimbing sebagai anggota.

32
3. Naskah skripsi paling lambat sudah diterima oleh anggota tim penguji 7
hari sebelum tanggal pelaksanaan ujian/munaqasyah skripsi.
4. Ujian/munaqasyah skripsi dapat diulang atau nilainya ditangguhkan
berdasarkan pertimbangan tim penguji.
5. Ketika penguji berhalangan, dekan dapat menunjuk penguji lain sebagai
pengganti.
6. Penguji yang berhalangan hadir, mengembalikan naskah skripsi kepada
Jurusan sekurang-kurangnya 3 hari sebelum pelaksanaan ujian.
7. Ujian/munaqasyah skripsi dicatat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh
Jurusan.
8. Pakaian:
a. Tim penguji pria berpakaian sipil (kemeja dan berdasi), sedangkan
penguji wanita mengenakan busana muslimah.
b. Mahasiswa yang diuji berpakaian sipil lengkap (kemeja, dasi, jas, dan
berkopiah) sedangkan mahasiswi berpakaian busana muslimah.

E. Hak dan Kewajiban Penguji


1. Hak Penguji:
a. Mengajukan pertanyaan, koreksi, serta tanggapan kritis terhadap
skripsi.
b. Memberi saran dan mendudukkan permasalahan.
c. Memberikan nilai sesuai komponen yang diujinya.
2. Kewajiban Penguji:
a. Ketua sidang:
1) Membuka dan menutup sidang.
2) Mengatur dan mengarahkan jalannya sidang.
3) Mengajukan pertanyaan, koreksi dan tanggapan kritis terhadap
skripsi, dan memberi nilai.
4) Mengumumkan hasil sidang.
b. Anggota tim penguji:
1) Mengajukan pertanyaan, koreksi dan tanggapan kritis terhadap
skripsi.

33
2) Memberikan penilaian terhadap kemampuan mahasiswa secara
objektif.

F. Hak dan Kewajiban Mahasiswa yang Diuji


1. Hak Mahasiswa yang Diuji:
a. Memberikan penjelasan dan argumentasi sesuai dengan prinsip-prinsip
ilmiah.
b. Melalui ketua sidang, mahasiswa mengajukan keberatan untuk
memberikan jawaban terhadap pertanyaan dan atau saran dari salah
seorang penguji yang dinilai tidak relevan dengan isi skripsi.
c. Berbeda pendapat dengan penguji.
2. Kewajiban Mahasiswa yang Diuji:
a. Memberikan jawaban atas pertanyaan penguji.
b. Menerima koreksi dan saran penguji sesuai dengan substansi skripsi.
c. Melakukan revisi atau perbaikan sesuai dengan hasil kesimpulan ujian.

G. Notulis
1. Ujian skripsi dibantu oleh seorang notulis yang bertugas:
a. Mencatat hal-hal yang penting selama ujian berlangsung.
b. Membuat rekapitulasi nilai ujian setelah semua nilai terkumpul.
c. Mengisi berita acara ujian skripsi untuk ditandatangani oleh tim
penguji.
d. Menyerahkan catatan revisi ujian kepada mahasiswa.
2. Notulis ujian skripsi dapat diangkat dari tenaga dosen.

H. Nilai Ujian Skripsi/Munaqasyah


1. Komponen yang dinilai meliputi empat aspek, yaitu:
a. Wawasan pengetahuan secara umum.
b. Kedalaman dan relevansi teori.
c. Metode dan hasil penelitian.
d. Bahasa dan teknik penulisan.

34
2. Perhitungan nilai ujian/munaqasyah skripsi mengacu pada penilaian
berikut:
a. Masing-masing penguji (P) memberikan nilai untuk 1 aspek penilaian
sesuai ketetapan.
b. Nilai setiap aspek penilaian dari masing-masing penguji dikali bobot
kemudian dibagi 10 menghasilkan nilai akhir (NA).
3. Cara penghitungan nilai ujian/munaqasyah skripsi adalah sebagai berikut:

No Aspek Penilaian Nilai Bobot NB


1 Wawasan secara Umum 3
2 Kedalaman dan Relevansi Teori 2
3. Metodologi dan Hasil Penelitian 3
4. Bahasa dan Teknik Penulisan 2
Jumlah ( ΣNB )

ΣNB
Nilai Akhir (NA):------- = ……Bobot Nilai : …….
10

4. Nilai akhir ditentukan berdasarkan kriteria:

NO ANGKA HURUF BOBOT PREDIKAT

1. ≤ 90 - 100 A+ 4.0 Lulus


2. ≤ 80 - < 90 A 3,75 Lulus
3. ≤ 75 - < 80 B+ 3,5 Lulus
4. ≤ 70 - < 75 B 3.0 Lulus
5. ≤ 65 - < 70 C+ 2,5 Lulus
6. ≤ 60 - < 65 C 2.0 Lulus
7. ≤ 55 - < 60 D+ 1,5 Tidak Lulus
8. ≤ 50 - < 55 D 1 Tidak Lulus
9. 0 - < 50 E 0 Tidak Lulus

35
LAMPIRAN–LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh COVER MAKALAH


Lampiran 2: Contoh SAMPUL LUAR SKRIPSI
Lampiran 3: Contoh HALAMAN JUDUL BAGIAN DALAM SKRIPSI
Lampiran 4: Contoh JUDUL PADA PUNGGUNG SKRIPSI
Lampiran 5: Contoh PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Lampiran 6: Contoh TANDA PERSETUJUAN
Lampiran 7: Contoh TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Lampiran 8: Contoh KATA PENGANTAR
Lampiran 9: Contoh ABSTRAK
Lampiran 10: Contoh DAFTAR ISI
Lampiran 11: Contoh DAFTAR TABEL
Lampiran 12: Contoh DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 13: Contoh DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran 14: Contoh Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempunakan

36
Lampiran 1: Contoh Cover Makalah

IBNU THUFAIL: TEORI KEBENARAN


(Huruf Times New Roman, 16pt, bold/tebal)

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pengantar Filsafat Islam

Dosen Pengampu: Dr. M. Zainal Abidin, M.Ag.


(Huruf Times New Roman, 12pt)

Oleh:
Ahmad al-Ma’syuri (1401421408)
Ahmad Jayadi (1401421409)
(Huruf Times New Roman, 12pt)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
BANJARMASIN
2016
(Huruf Times New Roman, 14pt, bold/tebal)

37
Lampiran 2: Contoh SAMPUL LUAR SKRIPSI

KONSEP PEMBENTUKAN KARAKTER PRIBADI


ANAK MENURUT PEMIKIRAN ALBERT BANDURA
DAN MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYA’RAWI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 16pt)

SKRIPSI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal,12pt)

Oleh:
ANIDA MAGFIRAH
NIM. 1101451181
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 12pt)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
BANJARMASIN
2016
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)
Bahan: kertas karton Buffalo atau Linen, warna Biru
dengan ukuran A4 (21 x 29,7 cm)

38
Lampiran 3: Contoh HALAMAN JUDUL BAGIAN DALAM SKRIPSI

KONSEP PEMBENTUKAN KARAKTER PRIBADI


ANAK MENURUT PEMIKIRAN ALBERT BANDURA
DAN MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYA’RAWI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 16pt)

SKRIPSI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal,12pt)

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Program Sarjana
Psikologi Islam
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 12pt)

Oleh:
ANIDA MAGFIRAH
NIM. 1101451181
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 12pt)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI


(Huruf Times New Roman, bold/tebal,14pt)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
BANJARMASIN
2016
(Huruf Times New Roman, bold/tebal,font.12)
Bahan: kertas HVS warna putih 80 gram dengan ukuran A4 (21 x 29,7 cm)

39
Lampiran 4: Contoh JUDUL PADA PUNGGUNG SKRIPSI

SKRIPSI

Huruf Times New Roman, bold/ tebal, font 10

Huruf Times New Roman, bold/ tebal, font. 12


JUDUL SKRIPSI

Huruf Times New Roman, bold/ tebal, font. 10


Nama
NIM

Thn

40
Lampiran 5: Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Anida Magfirah
NIM : 1101451181
Tempat dan Tanggal Lahir : Tabalong, 9 Mei 1993
Fakultas : Ushuluddin dan Humaniora
Jurusan : Psikologi Islam

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya yang berjudul:”Konsep


Pembentukan Karakter Pribadi Anak Menurut Pemikiran Albert Bandura dan
Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi” adalah benar-benar karya saya, kecuali
kutipan yang disebut sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa skripsi
ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil plagiasi, saya bersedia
menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya

Banjarmasin, 08 Juni 2015


Yang membuat pernyataan,

Materai
Rp6000,-

Anida Magfirah
NIM. 1101451181

(Huruf Times New Roman, 12pt, Spasi 1,5)

41
Lampiran 6: Contoh Tanda Persetujuan

PERSETUJUAN SKRIPSI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

KONSEP PEMBENTUKAN KARAKTER PRIBADI ANAK


MENURUT PEMIKIRAN ALBERT BANDURA DAN
MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYA’RAWI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 16pt)

Disusun dan dipersembahkan oleh:


ANIDA MAGFIRAH
NIM. 1101451181
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 12pt)

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk


dapat diajukan kepada Tim Penguji

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. M. Zainal Abidin, M.Ag. Mubarak, M.A.


NIP. 19771007 200501 1 007 NIP. 19800501 200912 1 004

Tanggal, 08 Juni 2015


Mengetahui,
Ketua Jurusan Psikologi Islam

Dra. Mulyani, M.Ag.


NIP. 19681010 199403 2 004

42
Lampiran 7 : Contoh Tanda Pengesahan Skripsi

PENGESAHAN SKRIPSI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

KONSEP PEMBENTUKAN KARAKTER PRIBADI ANAK


MENURUT PEMIKIRAN ALBERT BANDURA DAN
MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYA’RAWI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 16pt)

Disusun dan dipersembahkan oleh:


ANIDA MAGFIRAH
NIM. 1101451181
Telah Diajukan pada Tim Penguji
Pada: Hari Selasa, Tanggal 23 Juni 2015

Tim Penguji

Nama Tanda Tangan


1. Prof. Dr. H. Asmaran AS, M.A. 1
(Ketua)
2. Dr. Akhmad Sagir, M.Ag. 2
(Anggota)
3. Dr. M. Zainal Abidin, M.Ag. 3
(Anggota)
4. Mubarak, M.A. 4
(Anggota)
5. Yulia Hairina, M.Psi. 5
(Notulis)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
IAIN Antasari Banjarmasin,

Prof. Dr. Abdullah Karim, M.Ag.


NIP. 19550214 198203 1 002

43
Lampiran 8: Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


‫احلمد هلل رب العاملني الصالة والسالم على رسول هللا صلى هللا عليه وسلم وعلى آله واصحابه‬
.‫ اما بعد‬.‫امجعني ومن تبعهم اىل يوم الدين‬

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Konsep Pembentukan Karakter Pribadi

Anak Menurut Pemikiran Albert Bandura Dan Muhammad Mutawalli asy-

Sya’rawi”. Shalawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi

Muhammad Saw atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan

indahnya hidup di bawah naungan Islam.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan dan para wakil dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN

Antasari Banjarmasin yang telah memberikan pelayanan terbaik selama

penulis menempuh studi.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Psikologi Islam yang selalu siap membantu

mempermudah jalan penulis dalam menyelesaikan studi.

3. Kepala Bagian Tata Usaha beserta seluruh staf jajarannya yang telah

memberikan tenaga dan pikirannya dengan sukarela untuk melayani

keperluan administratif penulis selama studi.

44
4. Bapak Dr. M. Zainal Abidin, M. Ag dan Bapak Mubarak, M.A selaku

pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,

bimbingan, dan masukan yang sangat berarti dengan segenap

kesabarannya, serta mengoreksi penulisan skripsi ini sehingga penulisan

ini dapat diselesaikan dengan maksimal.

5. Kedua orangtua yang telah menjadi sumber motivasi dan inspirasi, juga

kakak laki-laki saya, terimakasih untuk semua dukungan, semangat, kasih

sayang, serta doa tiada henti yang telah diberikan kepada penulis.

6. Terakhir, kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu karena dukungan dan pengertian mereka sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan kepada

semua pihak yang telah membantu penulis, semoga mendapatkan balasan

pahala berlipat dari Allah SWT.

Dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki penulis dalam

penyusunan skripsi ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena

itu penulisan mengucapkan maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mudah-

mudahan penulisan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya, terutama untuk

penulis sendiri.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, 23 Juni 2015

Penulis

45
Lampiran 9: Contoh Abstrak

ABSTRAK
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

(Nama Mahasiswa, NIM, Judul Skripsi, Nama Pembimbing)


Anida Magfirah, 1101451181, Konsep Pembentukan Karakter Pribadi Anak
Menurut Pemikiran Albert Bandura Dan Muhammad
Mutawalli asy-Sya’rawi, Pembimbing: (I) Dr. M. Zainal
Abidin, M.Ag. (II) Mubarak, M.A. (Huruf Times New Roman, 12pt,
Spasi 1)

Kata kunci: Karakter, modeling, teladan (min. 3-5 kata kunci)

Fenomena globalisasi adalah dinamika yang paling strategis dan


membawa pengaruh dalam tata nilai dari berbagai bangsa termasuk bangsa
Indonesia. Sebagian kalangan menganggapnya sebagai ancaman yang berpotensi
untuk menggulung tata nilai dan tradisi bangsa dan menggantinya dengan tata
nilai yang populer dari negara asing. Dampak negatif globalisasi bagi generasi
muda begitu cepat masuk kedalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal
berperilaku. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala negatif yang muncul
pada generasi muda sekarang. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, salah
satunya adalah karakter yang mulai terkikis. Maka dari itu pentingnya untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya konsep pembentukan karakter sesuai dengan
judul penelitian ini yaitu Konsep Pembentukan Karakter Pribadi Anak Menurut
Pemikiran Albert Bandura dan Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi. (Paragraf
pertama berisi latar belakang dan pokok permasalahan, Huruf Times New Roman, 12pt, Spasi 1)
Penelitian ini adalah satu jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini bersifat
analisis komparasi. Adapun sumber data yang penulis gali akan dibagi ke dalam
dua bagian yaitu data primer, terdiri dari buku Albert Bandura berjudul Social
Learning Theory dan kitab dari Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi berjudul
Tafsir asy-Sya’rawi, serta data-data sekunder lainnya. (Paragraf kedua memuat metode
penelitian, Huruf Times New Roman, 12pt, Spasi 1)
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa konsep pembentukan
karakter pribadi anak yang diangkat oleh Albert Bandura adalah konsep modeling
yang memiliki fokus kajian pada pembelajaran observasi. Sedangkan konsep yang
diangkat oleh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi adalah konsep teladan yang
menitikberatkan pada mengikuti akhlak Rasulullah saw. Konsep kedua tokoh
memiliki persamaan dan perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan
pada sumber pemikiran, tokoh yang dijadikan model, tahap-tahapan dalam
pembentukan karakter pribadi anak, pendekatan dalam konsep pemikiran kedua
tokoh serta orientasi dalam konsep yang diangkat oleh masing-masing tokoh.
(Paragraf ketiga memuat hasil temuan, Huruf Times New Roman, 12pt, Spasi 1)

46
Lampiran 10: Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


HALAMAN JUDUL ................................................... ........................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 16
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 17
D. Signifikansi Penelitian .................................................................. 17
E. Definisi Istilah .............................................................................. 18
F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 20
G. Hipotesis ....................................................................................... 23
H. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 24
I. Sistematika Penulisan ................................................................... 24

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pendidikan Karakter ..................................................................... 26
1. Pengertian Pendidikan ......................................................... 26
2. Pengertian Karakter ............................................................. 28
3. Karakter dalam Psikologi Islam .......................................... 30
4. Konsep Pendidikan Karakter ............................................... 34
5. Urgensi Pendidikan Karakter .............................................. 40
B. Kedisiplinan ................................................................................... 42
1. Pengertian Disiplin .............................................................. 42
2. Unsur-Unsur Disiplin .......................................................... 47
3. Urgensi Disiplin dalam Membangun Karakter Siswa ......... 51
C. Siswa (Remaja) .............................................................................. 52
D. Pendidikan Karakter dalam Pandangan Psikologis ........................ 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ............................................................................. 61
B. Objek Penelitian............................................................................ 61
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................... 62

47
1. Populasi ............................................................................... 62
2. Sampel ................................................................................. 62
3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................... 63
D. Data dan Sumber Data .................................................................. 64
1. Data ..................................................................................... 64
2. Sumber Data ........................................................................ 66
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 66
1. Skala Psikologi .................................................................... 67
2. Wawancara .......................................................................... 68
3. Dokumentasi........................................................................ 69
F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 69
1. Skala Pendidikan Karakter .................................................. 71
2. Skala Kedisiplinan............................................................... 77
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 78
1. Validitas .............................................................................. 78
2. Reliabilitas ........................................................................... 79
H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ................................. 80
1. Teknik Pengolahan Data ..................................................... 80
2. Analisis Data ....................................................................... 82
I. Prosedur Penelitian ....................................................................... 83
J. Tahap Penyusunan Laporan .......................................................... 85

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 86
1. Sejarah MAN 2 Model Banjarmasin ................................... 86
2. Visi, Misi, dan Nilai yang Dikembangkan .......................... 88
3. Sumber Daya Manusia ........................................................ 89
4. Fasilitas dan Sarana Pembelajaran ...................................... 92
B. Karakteristik Subjek Penelitian .................................................... 94
C. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 95
1. Uji Validitas ........................................................................ 95
2. Uji Reliabilitas..................................................................... 104
D. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ..................................... 105
1. Analisis Data Pendidikan Karakter ..................................... 107
2. Analisis Data Kedisiplinan .................................................. 108
3. Hasil Uji Hipotesa ............................................................... 109
E. Pembahasan .................................................................................. 112

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 123
B. Saran ....................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 126


LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

48
Lampiran 11: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa .... 39

Tabel 3.1 Jumlah Distribusi Populasi dan Sampel Penelitian............................... 63

Tabel 3.2 Blue Print Skala Pendidikan Karakter .................................................. 72

Tabel 3.3 Blue Print Skala Kedisiplinan............................................................... 77

Tabel 4.1 SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan ............................................ 90

Tabel 4.2 Peserta Didik MAN 2 Model Banjarmasin 2015/2016 ......................... 91

Tabel 4.3 Total Peserta Didik TA 2015/2016 ....................................................... 92

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................. 94

Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Kelas .......................................................... 94

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Skala Pendidikan Karakter..................................... 97

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Skala Kedisiplinan ................................................. 103

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 105

Tabel 4.9 Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................ 107

Tabel 4.10 Kategori Tingkat Pendidikan Karakter ................................................. 108

Tabel 4.11 Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................ 108

Tabel 4.12 Kategori Tingkat Kedisiplinan.............................................................. 109

Tabel 4.13 Hubungan Antar Variabel ..................................................................... 110

Tabel 4.14 Interpretasi Nilai r ................................................................................. 111

Tabel 4.15 Tabel Rangkuman Korelasi Product Moment (rxy) ............................... 111

49
Lampiran 12: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, 14pt)

Lampiran 1 Identitas Madrasah

Lampiran 2 Angket Try Out Pendidikan Karakter dan Kedisiplinan

Lampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden Untuk Uji Validitas

Instrumen Pendidikan Karakter

Lampiran 4 Tabulasi Skor Jawaban Responden Untuk Uji Validitas

Instrumen Kedisiplinan

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Pendidikan Karakter

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kedisiplinan

Lampiran 7 Angket Field Test Pendidikan Karakter dan Kedisiplinan

Lampiran 8 Skoring Skala Pendidikan Karakter

Lampiran 9 Skoring Skala Kedisiplinan

Lampiran 10 Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Lampiran 11 Surat Riset dalam Rangka Penyusunan Skripsi dari Fakultas

Ushuluddin dan Humaniora

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari Kementerian Agama Kota

Banjarmasin

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup

50
Lampiran 13: Daftar Riwayat Hidup

BIODATA

1. Nama Lengkap :
2. Tempat dan Tanggal Lahir :
3. Agama :
4. Kebangsaan :
5 Status perkawinan :
6. Alamat :
7. Pendidikan :
a. :
b. :
c. :
d. :
8. Orang Tua :
Nama Ayah :
Pekerjaan :
Alamat :
Nama Ibu :
Pekerjaan :
Alamat :
9. Saudara (jumlah saudara) :
10. Pengalaman Organisasi :
a. :
b. :

Banjarmasin,
Penulis,

……….....…………

51
Lampiran 14 : Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempunakan

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL


NOMOR 46 TAHUN 2009 TANGGAL 31 JULI 2009

I. PEMAKAIAN HURUF

A. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Misalnya:
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Kemarin engkau terlambat," katanya.
"Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan
yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata
ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Quran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah Yang Mahakuasa
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama
orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Pada tahun ini dia pergi naik haji.
Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan
sebagai pengganti nama orang tertentu.

52
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Profesor Supomo
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Jawa Tengah
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama
instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
Sidang itu dipimpin Presiden.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau
nama tempat tertentu. Misalnya:
Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa. Misalnya:
bangsa Eskimo
suku Sunda
bahasa Indonesia
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Lebaran
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Candu
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

53
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah
yang tidak digunakan sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri
geografi.
Misalnya:
Banyuwangi Asia Tenggara
Cirebon Amerika Serikat
Eropa Jawa Barat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
geografi yang diikuti nama diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan Danau Toba
Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru
Sungai Musi Tanjung Harapan
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi
negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan
nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,
dan nama dokumen resmi. Misalnya:
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi sebuah republik
menurut undang-undang yang berlaku
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar,
dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk
yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke
Roma.

54
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr. doktor
S.E. sarjana ekonomi
S.H. sarjana hukum
M.A. master of arts
M.Hum. sarjana humaniora
Prof. profesor
K.H. kiai haji

B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan
Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Catatan:
Judul skripsi, skripsi, atau skripsi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam
tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau
ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia
penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

C. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,
bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks,
dan lampiran.
Misalnya:
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian bab: 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan

55
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN

II. PENULISAN KATA

A. Kata Turunan
1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya.
Misalnya:
berjalan
dipermainkan
kemauan
menengok
b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada
bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:
mem-PHK-kan
di-PTUN-kan
di-upgrade
me-recall
2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat
juga keterangan tentang tanda hubung, Bab III, Huruf E, Butir 5.)
Misalnya:
bertepuk tangan
garis bawahi
menganak sungai
sebar luaskan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
dilipatgandakan
menggarisbawahi
menyebarluaskan
penghancurleburan
pertanggungjawaban
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
adipati dwiwarna paripurna
aerodinamika ekawarna poligami

56
antarkota ekstrakurikuler pramuniaga

B. Bentuk Ulang
1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-
unsurnya. Misalnya:
anak-anak mata-mata
berjalan-jalan menulis-nulis
biri-biri mondar-mandir
2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.
Misalnya:
kekanak-kanakan
perundang-undangan
melambai-lambaikan

C. Gabungan Kata
1. Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis
terpisah.
Misalnya:
duta besar model linear
kambing hitam orang tua
simpang empat persegi panjang
mata pelajaran rumah sakit umum
meja tulis kereta api cepat luar biasa
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis
dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk
menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Misalnya:
anak-istri Ali anak istri-Ali
ibu-bapak kami ibu bapak-kami
buku-sejarah baru buku sejarah-baru
3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Misalnya:
Acapkali adakalanya
Akhirulkalam alhamdulillah
Apalagi astagfirullah
Beasiswa belasungkawa
Darmabakti darmasiswa
Halalbihalal kacamata
Manasuka matahari

D. Kata Depan di, ke, dan dari


Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,
seperti kepada dan daripada.
Misalnya:
Bermalam sajalah di sini.
Di mana dia sekarang?

57
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
Dia berjalan-jalan di luar gedung.

E. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan
bijaksana.
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke
rumahku.
Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.
Catatan:
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.

F. Singkatan dan Akronim


1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu.
Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid
Suman Hs. Suman Hasibuan
W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman
Bpk. bapak
Sdr. saudara
Kol. kolonel
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan
atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan
huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan
tanda titik.
Misalnya:
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
PT perseroan terbatas

58
SD sekolah dasar
KTP kartu tanda penduduk
c. 1) Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda
titik.
Misalnya:
jml. jumlah
kpd. kepada
tgl. tanggal
hlm. halaman
yg. yang
2) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan
tanda titik.
Misalnya:
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan atas
ybs. yang bersangkutan
Yth. Yang terhormat
d. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan
dalam suratmenyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang tidak diikuti tanda dengan titik.
Misalnya:
cm sentimeter
kg kilogram
kVA kilovolt-ampere
l liter
2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai
sebuah kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama
diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
SIM surat izin mengemudi
b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis
dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

59
Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
c. Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih
ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
pemilu pemilihan umum
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
radar radio detecting and ranging

G. Angka dan Bilangan


1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian atau paparan.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju,
dan 5 orang tidak memberikan suara.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan.
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata,
susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf
itu tidak ada pada awal kalimat.
Misalnya:
Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian.
Panitia mengundang 250 orang peserta.
Bukan:
250 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu
3. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya
lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
Dia mendapatkan bantuan Rp250 juta rupiah untuk mengembangkan
usahanya.
Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10
triliun.
4. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi;
(b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah.
Misalnya:
0,5 sentimeter tahun 1928
5 kilogram 17 Agustus 1945
4 meter persegi 1 jam 20 menit
10 liter pukul 15.00

60
5. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen,
atau kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15
Jalan Wijaya No. 14
Apartemen No. 5
Hotel Mahameru, Kamar 169
6. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 2: 3
7. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
a. pada awal abad XX (angka Romawai kapital)
dalam kehidupan pada abad ke-20 ini (huruf dan angka Arab)
pada awal abad kedua puluh (huruf)
b. kantor di tingkat II gedung itu (angka Romawi)
di tingkat ke-2 gedung itu (huruf dan angka Arab)
di tingkat kedua gedung itu (huruf)
9. Penulisan bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut.
Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
uang 5.000-an (uang lima-ribuan)
10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
(kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi).
Misalnya:
Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
Rumah itu dijual dengan harga Rp125.000.000,00.
11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan
ratus ribu lima
ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke
atas harus
dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
Dia membeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (lima
ribu dolar).

H. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya


Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -
mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:

61
Buku ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Rumahnya sedang diperbaiki.

III. PEMAKAIAN TANDA BACA


A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk di sana.
Dia menanyakan siapa yang akan datang.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a. III. Departemen Pendidikan Nasional
A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Direaktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2. ...
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
2.1 …
2.2 ...

B. Tanda Koma (,)


1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan
prangko.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi,
melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Misalnya:
Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.
Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.
Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka
membaca puisi
Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

62
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau ada undangan, saya akan datang.
Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca
buku.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi,
dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
Misalnya:
Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia
menjadi bintang pelajar
Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada
siapapun.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu
Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan
Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
6. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan
akhir. Misalnya:
Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2
(Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
Hilman, Hadikusuma, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya
Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
Poerwadarminta, W.J.S. Bahasa Indonesia untuk Karang-
mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

C. Tanda Titik Koma (;)


1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru
dibeli ayahnya.
Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang
kerjanya; Adik
membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar
menyanyikan puisi-puisi penyair kesanganku.

63
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam
kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu,
sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Misalnya:
Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
(3) berbadan sehat;
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

D. Tanda Titik Dua (:)


1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau
mati.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
3. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab
dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d)
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat
Bahasa

E. Tanda Pisah (─)


1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
Keberhasilan itu─saya yakin─dapat dicapai kalau kita mau berusaha
keras.
2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Rangkaian temuan ini─evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom─telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.

64
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia─amanat Sumpah
Pemuda─harus terus ditingkatkan.

F. Tanda Elipsis (...)


1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera
kami lakukan.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.

G. Tanda Petik (" ")


1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia. "
Ibu berkata, "Paman berangkat besok pagi. "
"Saya belum siap," kata dia, "tunggu sebentar!"
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku
yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indoneia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat
Madani.
Bacalah "Penggunaan Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Makalah "Pembetukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian
peserta seminar.

H. Tanda Kurung Siku ([ ])


1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu
memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
Ulang tahun [hari kemerdekaan] Republik Indonesia jatuh pada hari
Selasa.
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung.

65
Misalnya:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab
II [lihat halaman 35─38]) perlu dibentangkan di sini.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya


Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

66

Anda mungkin juga menyukai