Anda di halaman 1dari 4

STEP 1

Coccus :

bakteri seperti bola kecil, streptococcus, diplococcus, stafilococcus, sarchina (berbentuk


kubus dan biasanya berjumlah 8)

Berukuran kurang dari 1 mikrometer

Swab :

Suatu cara untuk mengambil sempel menggunakan batang, menggunakan sesuatu seperti
kapas untuk mengambil sempel misalnya mukus pada pemeriksaan mikroskopis

Sempel digunakan untuk memeriksa bakteri streptococcus tipe A

Kapas dibasahi oleh kalsium alginat dan kpas tidak boleh menyentuh bagian uvula dan
lidah.

Pemeriksaan serologi :

Menggunakan serum untuk mengetahui antigen dan antibody untuk mendiaknosa suatu
penyakit,

Mengtahui kekebalan mikrobakteri terhadap antibody tertentu

Merupakan diagnosis... bisa dilakukan meskipun bakteri sudah mati

Rapid test :

Tes diagnosis cepat pada POCT , agar dokter dapat mendapatkan hasil cepat untuk keputusan
management klinis langsung.

Gram positif :

Bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sehingga pasa saat diperiksa dengan
mikroskop menghasilkan warna biru.

Ditemukan oleh “Gram”, terdiri dari bakteri gram positif dan negatif

Parasetamol (asetaminofen) :

Turunan para aminofenol , turunan dari fenazotin

Analgesik salisilat yang berfungsi mengurangi rasa nyeri( bersintesis dengan prostaglandin)
dan menurunkan suhu(antipiretik (dari gugus amino benzen) = menghambat pusat pengatur
panas di hipothalamus).
Tidak bisa digunakan untuk anti reumatik, hanya mengurangi inflamasi tidak menyembuhkan
dari pusat inflamasinya.

Sebagai pengganti aspirin.


Benzilpenisilin:

Penisilin alam, lebih efektif untuk bakteri gram positif dan tidak efktif untuk bakteri gram
negatif, termasuk obat spektum sempit.

Untuk infeksi pada penyakit yang disebabkan oleh bakteri – bakteri streptococcus. Diberikan
secara injeksi IV dan IM, bisa juga melalui infus dengan dosis yang berbeda, karena dia tidak
stabil pada hidrokola di lambung.

Penisilin V :

Spektrum sempit untuk pemberian oral, memiliki stabilitas tinggi dan tidak rusak karena
pengaruh asam lambung.

Turunan penisilin G larut dalam air, alkohol dan asetol.

Ampisilin

Untuk bakteri stafilococcus.penisilin semi sintetik, spektrum luas, bakteri gram negatif
(gonorhea)dan positif (streptococcus hemoliticus)dan diinaktifkan oleh beta laktamase

Berpengaruh oleh adanya atau tidak makanan, adanya makanan akan menghambat absorbsi
dari ampisilin.

Bakterisida menghambat dinding sel bakteri, menghambat mikropeptida untuk sistesi bakteri
itu sendiri.

STEP 2

1. Penyebab pembesaran tonsil, faring merah , bercak – bercak dan ada nanah?
2. Ciri – ciri bakteri gram positif dan negatif ?
3. Bakteri coccus
4. Kenapa pasien tidak menyetujui ketika diberikan benzilpenisilin?
5. Kenapa dokter memberikan paracetamol dan ampisilin terlebih dahulu?

STEP 3

1. Pembesaran tonsil disebabkan oleh bakteri, merupakan pertahanan pertama dalam


tubuh. Sel limfosit dalam tonsil berfungsi menyerang bakteri pada tubuh, limfosit
polimorfonuklear. Sisa bakteri dan limfosit yang mati menyebabkan Epitel menipis,
jaringan parut menjadi kripta, infeksi berkelanjutan membuat kripta semakin
membesar akan membentuk detritus.
Menjadi T2-T2
Kemerahan pada faring karena toksik yang dikeluarkan oleh bakteri sehingga terjadi
erupsi kemerahan pada faring.
2. Ciri – ciri bakteri gram positif dan negatif
a. Bakteri gram positif: Cyntya A
Struktur dingding sel tebal, monolayer
Rentam terhadap penisilin
Zat warna kristal
Bulat batang dan berfilamen
Kemoorgano heterotrof
Tidak memiliki apendase
Beberapa grup dapat membentuk endospora

Bakteri gram negatif

Fototrof
Bentuk oval, batang lurus atau melingkar
pembelahan biner, pertunasan
Tidak dapat membentuk endospora

3. Bakteri coccus
Cara hidup : siplococcus, strafilococcus, streptococcus
faktor penggolongan melalui hemolisis :
1. Alfa hemolikus, memecah eritrosit dan akan membentuk segmen hijau
melisiskan eritrosit. Hemoglobinnya pecah akan berubah warna menjadi warna
hijau
2. Beta hemolitikus, membentuk segmen putih
dibagi menjadi beberapa golongan, yang D contohnya bakteri yang hidup di usus,
yang menyebabkan di faringitis pada grub a dan b.
3. Non hemolitikus, tidak memecah eritrosit

Bisa dilihat dari struktur biokimia, memungkinkan streptococcus biogens, hidup di


faring misalnya. Mempunyai fili untuk menempel pada sl – sel faring, punya protein
untuk anti fagositik, hal ini menyebabkan makrofag tidak mengenali bakteri.= bekerja
di fagosit.
C5A peptidase:menghambat sistem komplemen(SIC).= bekerja di komplement.

4. Pasien menolak karena


Pemberian obat harus diberikan secara injeksi, sedangkan pasien masih berumur 6
tahun. Ada dalam bentuk oral namun dengan dosis 4-5 kali lenih tinggi sehingga tidak
bis diberikan untuk anak umur 6 tahun.
5. Ampisilin karena dokter belum mengetahui apakah bakteri yang menyerang bakteri
gram positif atau negatif, dapat menghambat sintesis membran bakteri sehingga
bakteri bisa mati
Parasetamol bisa untul menurunkan panas dan tidak mempunyai efek samping yang
berbahaya.

STEP 5:

1. Diagnosa banding faringitis (bakteri , virus atau jamur)


2. Langkah Identifikasi streptococcus pyogenes
3. Patogenesis infeksi streptococcus pyogenes sampai dengan kemungkinan penyakit
setelah infeksi.
4. Patologi anatomi tonsilitis dan jantung rematik
5. Gambaran darah rutin faringitis akut
6. Pemeriksaan serologis untuk faringitis
7. Farmakodinamis dan farmakogenetik benzilpenisilin, penisilin v, parasetamol,
ampisilin
8.

Anda mungkin juga menyukai