Anda di halaman 1dari 34

Buku Putih Sanitasi kab.

Timor Tengah Selatan

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik


Geografis wilayah sangat menentukan peluang kerjasama antar daerah yang
dapat menjadi peluang atau ancaman dalam percepatan pembangunan daerah.
Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu dari 4 Kabupaten dan
1 Kota di Wilayah Bagian Barat Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
secara geografis terletak pada koordinat 120º 4’ 00” BT - 124º 49’ 0” BT dan
9º 28’ 13” LS - 10º 10’ 26” LS. Batas-batas fisik wilayah sebagai berikut:

• Sebelah utara : berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara

• Sebelah Selatan : berbatasan dengan laut Timor

• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Kupang

• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Belu.

Berdasarkan geografis wilayah, Kabupaten Timor Tengah Selatan berpeluang


melakukan kerjasama antar daerah dengan wilayah yang berbatasan darat
langsung yaitu Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten
Kupang. Secara geografis juga relatif dekat dengan Kota Kupang sebagai Ibu Kota
Propinsi Nusa Tenggara Timur, sehingga berpeluang mencapai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) dan pasar.

Kondisi iklim wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pulau Timor serta
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, umumnya sangat menentukan besarnya
potensi air hujan. Iklim di kabupaten ini adalah iklim kering yang dipengaruhi oleh
angin Muson, dengan musim hujan yang pendek, yang jatuh pada sekitar bulan
Nopember hingga bulan Mei. Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan
mempunyai curah hujan rata-rata sebesar 1000 -1500 mm/tahun.

II - 1
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Adanya Gunung Mutis dengan ketinggian 2.427 meter disebelah barat laut
Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan daerah tangkapan air hujan (water
sked area) yang relatif baik. Hal ini terlihat dengan adanya DAS Noel Besi dan
Noel Nisnoni yang kearah selatan membentuk DAS Noel Hesiana dan Noel Mina,
disebelah timur laut terdapat DAS Noel Mute dan Noel Benain.

Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kab. TTS


Nama DAS Luas (Ha)

DAS NOELMINA 1.750


DAS BENANAIN 450
Sumber : RTRW Kab. TTS Tahun : 2012-2032

II - 2
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kab. Timor Tengah Selatan

124°20'30" 124°41'00"

RDTL
peta daerah aliran sungai
(das) prioritas
kabupaten timor tengah selatan
N

W E

DAS N oe Fai l S
3 0 3 6 9 Km

Skala 1 : 300. 000

Kab. Timor Tengah Utara Kab. Belu


9°38'00"

9°38'00"
LEGENDA :

U
% Kota Kabupaten

Batas Negara

Sungai
DAS
Batas dan Nama DAS
DAS Benain
DAS N oe T um ut u

URUTA N DA S PRIORITAS :

DAS N oelmi na DAS Prioritas I


DAS Prioritas II

U
%
So'e
DAS M enu

Sum ber :
- Peta Adm inist rasi Kabupat en T imor T engah Selatan
Sk ala 1 : 2 50.0 00 Tahun 200 0;
- Peta Topograf i Sk ala 1 : 100 .00 0;
DAS N oe T uk e - H asil Analisa T ahun 20 07.

119 120 121 122 123 124 125

-8

-8
9°58'30"

9°58'30"

-9
-9
Peta Situasi Provinsi N usa T enggar a Timur
Skala 1 : 1 4.000 .000
-10

-10

-10

-10
DAS N oe M uk e

-11

-11
Daer ah Yang Dipetakan

119 120 121 122 123 124 125

DAS N oe Siu

Kab. Kupang
r
o
m
i
T

t
u
a
L

124°20'30" 124°41'00"

Sumber : Dinas Kehutanan Kab. Timor Tengah Selatan

II - 3
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Secara administratif Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu dari
21 (dua puluh satu) kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di Pulau
Timor. Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri dari 32 (tiga puluh dua) Kecamatan
yang terdiri dari 278 (dua ratus tujuh puluh delapan) desa dan 12 (dua belas)
kelurahan, memiliki luas wilayah 3.995,88 Km2.
Berdasarkan kondisi administratif wilayah maka rentang kendali pelayanan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan didukung oleh 1 unit
pelayanan skala Kabupaten, 32 unit pelayanan tingkat kecamatan dan 278 unit
pelayanan kelurahan/Desa serta didukung unit pelayanan yang lebih kecil yaitu
Dusun, RW dan RT. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 dan
Peta Administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan

Tabel 2.2 Nama, Luas Wilayah Per-Kecamatan dan Jumlah


Kelurahan/desa
Luas Area Luas Area
Administratif Terbangun
Nama Jumlah
Kecamatan Kelurahan/Desa (%)
(%) Thd
Ha Thd Ha
total
total
Amanatun 13 8.263 2,17 28,98 1,84
Selatan
Amanatun Utara 8 10.584 2,78 42,55 2,69
Amanuban Barat 7 11.429 3,00 45,73 2,90
Amanuban 10 17.100 4,49 130,38 8,26
Selatan
Amanuban 11 8.772 2,30 35,08 2,22
Tengah
Amanuban Timur 10 14.925 3,92 60,07 3,80
Batuputih 7 10.200 2,68 40,83 2,59
Boking 6 9.458 2,49 37,82 2,40
Fatukopa 4 6.559 1,72 26,23 1,66
Fatumnasi 4 19.865 5,22 79,49 5,03
Fautmolo 4 4.633 1,22 18,54 1,17
KiE 11 16.266 4,27 65,10 4,12
Kokbaun 6 3.432 0,90 13,72 0,87
Kolbano 11 10.870 2,86 43,48 2,75
Kota SoE 13 2.807 0,74 15,60 0,99

II - 4
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Kotolin 8 5.894 1,55 23,58 1,49


Kualin 7 19.584 5,15 78,32 4,96
Kuanfatu 7 13.653 3,59 54,61 3,46
Kuatnana 7 14.122 3,71 56,49 3,58
Mollo Barat 5 17.114 4,50 66,07 4,18
Mollo Selatan 7 14.709 3,86 58,87 3,73
Mollo Tengah 6 9.969 2,62 39,87 2,52
Mollo Utara 13 20.820 5,47 79,28 5,02
Noebana 4 4.963 1,30 19,85 1,26
Noebeba 6 18.602 4,89 74,41 4,71
Nunbena 4 13.450 3,53 53,80 3,41
Nunkolo 9 6.909 1,82 27,64 1,75
Oenino 7 15.496 4,07 61,99 3,93
Polen 10 25.030 6,58 100,30 6,35
Santian 4 4.819 1,27 19,26 1,22
Tobu 4 9.888 2,60 39,56 2,51
Toianas 7 10.395 2,73 41,58 2,63
Total 240 380.580 100,00 1.579,08 100,00

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012

II - 5
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan

Sumber : Bappeda Kab. Timor Tengah Selatan

II - 6
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Secara morfologi wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat


dikelompokkan dalam wilayah dataran seluas 235,54 Km2 dengan sebaran pada
sebagian kecil di Kecamatan Oenino, sebagian kecil Kecamatan Polen, sebagian
Kecamatan Batu Putih, sebagian kecil Kecamatan Mollo Barat, Sebagian Amanuban
Selatan (Panite) dan sebagian kecil Kecamatan Kualin serta daerah Binaus.
Morfologi berombak seluas 836,21 Km2 dengan sebarannya pada sebagian kecil
Kecamatan Mollo Barat, sebagian Kecil Kecamatan Kok’baun (Lotas), sebagian kecil
Kecamatan Amanatun Utara, sebagian kecil Kecamatan Noebeba, Kecamatan
Amanuban Selatan dan sebagian kecil Kecamatan Amanuban Barat. Morfologi
bergelombang seluas 980,30 Km2 dengan sebaran pada sebagian Kecamatan Polen,
Oenino, Kecamatan Kuatnana, Kecamatan Kota SoE dan Kecamatan Amanuban
Barat. Sedangkan morfologi berbukit mendominasi wilayah Kabupaten Timor
Tengah Selatan seluas 1.929,78 Km2 dengan sebaran lokasi pada hampir semua
kecamatan. Sedangkan relief ketinggian antara 0 – 500 sekitar 49 % dan relief 500
meter ke atas sekitar 51% di atas permukaan laut (dpl) dengan rincian sebagai
berikut:
1. 0 - 500 Mdpl seluas 2.086,88
2. 500 - 1000 Mdpl seluas 1.556,98
3. 1000 - 1500 Mdpl seluas 276,15
4. 1500 - 2000 Mdpl seluas 74,92
5. 2000 - 2500 Mdpl seluas 2,91

Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki sejumlah dataran dengan tipe yang
berlainan. Dataran pada sepanjang Pantai Selatan Pulau Timor di Kabupaten Timor
Tengah Selatan didominasi oleh dataran aluvial yang datar sampai berkemiringan
landai. Pada bagian lain pulau dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan
didominasi pegunungan dengan jenis batuan.
Sedangkan tingkat kelerengan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan berkisar
antara 0-8 % seluas 1737,42 Km2 dengan sebaran lokasi pada sebagian Kecamatan
Kualin, Amanuban Selatan (Panite), sebagian Kecamatan Kolbano, sebagian
Kecamatan Kuatnana, sebagian Kecamatan Oenino, sebagian Kecamatan Kota SoE,
sebagian Kecamatan Polen, sebagian Kecamatan Amanuban Timur (OeEkam) dan

II - 7
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

sebagian Kecamatan Mollo Barat. Untuk tingkat kelerengan antara 8 – 15 % seluas


1.146,48 Km2 lokasinya berupa spot-spot dan hampir ada disetiap kecamatan,
kemiringan lereng antara 15 – 25 % seluas 826,99 Km2 lokasinya menyebar dan
hampir ada di setiap kecamatan, kemiringan antara 25 – 40 % seluas 244,82 Km2,
lokasinya tersebar disetiap kecamatan, dan tingkat kemiringan lereng 40 % ke atas
seluas 39,91 Km2 lokasinya yang terluas di Kecamatan Fatumnasi, Kecamatan
Oenlasi dan sebagian di Kecamatan Nunkolo.
Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki ketinggian dari 0 meter dpl
(garis pantai) hingga 2.477m dpl (puncak gunung Mutis). Berdasarkan pada peta
Landsystem (RePPProT skala 1 : 250.000 (1988) lembar Kupang, Kefamenanu dan
Atambua), sistem lahan yang terdapat di dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah
Selatan sebanyak 29 (dua puluh sembilan) buah dengan total areal seluas 3.995,88
Km2 .
Keadaan geologi wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan berdasarkan umur
geologinya dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu masa permian sampai pertengahan
miocene (220-26 juta tahun) dan setelah miocene sampai recent (26 – 0 juta tahun),
(Powel dan Grostella, 1975).
Pada zaman permin-Pertengahan miocena, terjadi gerak tektonis atau
orogenesisi (pembentukan penggunungan) antara tumpukan batuan (sedimen)
zaman permien dengan zaman diatasnya (upper miocene).
Berdasarkan peta geologi lembar Kupang – Atambua, Timor (HMD Rosidi.S
Tjokro Saputro, S.Gafoer, K Suwitodirdjo 1979) Kabupaten Timor Tengah
Selatan ditinjau dari Stratigrafi memiliki jenis batuan sedimen, beku, volkanik dan
batuan malihan, sebagai berikut:
1. Batuan sedimen terdiri dari batuan gamping, kalisutit, batu pasir, lanau,
serpih dan lempung;
2. Batuan beku terdiri dari batuan Ultra basa dan diorit;
3. Batuan malihan adalah malihan berderajat rendah sampai tinggi terdiri
batu sabak, filit,sekis, amfibolit dan granoli.

II - 8
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Satuan alokton, batuan sedimen dan vulkanik terdiri dari kompleks mutis (PPM),
formasi mau bisse/batu gamping (Tr Pml), Formasi mau bisse/lava bantal (Tr Pmv),
formasi haulasi dan formasi noni tak teruraikan, formasi manamas (Tmm) dan
batuan ultra basa (Ub), batuan ekstrusi (basa, lava), Batuan Ellektrusi (menengah,
piroklastik).
Di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan terdapat patahan/sesar, yaitu sesar
Kontak, Sesar Geser, Sesar Naik Sesar Garis Lurus dan Sesar Turun. Sesar Geser
terdapat di bagian utara Kabupaten Timor Tengah Selatan (Kecamatan Fatumnasi
dan Mollo Selatan). Sedangkan untuk Sesar Naik melintasi bagian Kecamatan
Amanatun Selatan, KiE, Kecamatan Kuanfatu, Kecamatan Noebeba, Kecamatan
Kot’olin, sebagian Kecamatan Kolbano dan sebagian Kecamatan Nunkolo,
sedangkan sesarlainnya, yaitu sesar garis jurus mulai dari Batu Putih sampai Kota
SoE, dengan adanya sesar, sesar garis jurus dan sesar naik menyebabkan permukaan
tanahnya labil.
Wilayah selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan berdasarkan struktur jenis
batuan dan kondisi tanah serta terdapatnya sesar turun sangat rentan terhadap
gerakan tanah yang mengakibatkan sering terjadi bencana longsor disetiap ruas
jalan, bahkan pada lereng-lereng terjal dan tidak menutup kemungkinan pada
daerah dataran. Contoh salah satunya ruas jalan Niki-Niki – Oenlasi dan Boking
sering terjadi penurunan tanah, padahal jaringan jalan ini menghubungkan
4 (empat) kecamatan di sebelah selatan. Sering terjadinya longsoran ini
mengakibatkan terganggunya kelancaran sistem transportasi jalan raya.
Sejarah terjadinya gempa di Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan tercatat
dari tahun 1980 sampai tahun 2011 antara lain gempa bumi dengan kekuatan 3,3 –
3,8 Skala Rihter, 3,9 – 4,3 Skala Rihter, 4,4 – 4,7 dan 4,8 – 5,5 Skala Rihter.
Sedangkan bencana lainnya seperti, angin ribut, angin topan, banjir, kebakaran dan
bencana longsor.
Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan beriklim tropis seperti pada daerah
lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Suhu berkisar antara 27°C - 29°C, pada musim
panas maksimum 29,7°C dan pada musim hujan minimum 23,8°C atau rata-rata
27,2°C. Kelembaban udara rata-rata 85,5 % per tahun, kelembaban nisbi 74 - 86%.
Kecepatan angin rata-rata 12 – 20 knots.

II - 9
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Musim panas biasanya berlangsung antara bulan April - Mei – Oktober dan
November, sedangkan musim hujan antara bulan Desember – Januari – Februari –
Maret. Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan
berkisar 750 mm sampai dengan 5.572 mm. Persebaran curah hujan 750 mm
pertahun antara lain Kecamatan Toianas, Kecamatan Boking, Kecamatan Mollo
Barat (Kiukole), Batu Putih, Kecamatan Amanuban Selatan, curah hujan 53 mm
meliputi kecamatan Nunkolo dan Kecamatan Toianas, sedangkan curah hujan 675
mm meliputi Kecamatan Polen, Kecamatan Kota So’E, Kecamatan Amanatun
Selatan (Oenlasi), Kie, Amanuban Timur, Kecamatan Noebana, Noetoko, dan
Oeekam, curah hujan 450 mm meliputi Kecamatan Mollo Utara, Kecamatan
Fatumnasi, Kecamatan Tobu.
2.2. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan berdasarkan hasil
regristasi BPS pada tahun 2012 sebanyak 449.881 jiwa, dengan kepadatan 110 jiwa
per kilometer persegi. Bila ditinjau dari penyebarannya, total penduduk di
Kabupaten Timor Tengah Selatan terbesar terdapat di Kecamatan Kota Soe
sebanyak 40.060 jiwa, Amanuban Selatan sebanyak 24.526 jiwa dan Kecamatan
Mollo Utara sebanyak 23.742 jiwa.
Dari 32 (tiga puluh dua) kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Timor
Tengah Selatan, Kota SoE yang paling banyak penduduk sekitar 40.060 jiwa
dengan tingkat kepadatan 1.427 jiwa/Km2, hal ini disebabkan sebagai Ibukota
Kabupaten, urutan kedua Kecamatan Amanuban Selatan tingkat kepadatan
sekitar 220 jiwa/Km2, Kecamatan Nunkolo kepadatan sekitar 203 jiwa/Km2,
Kecamatan Amanuban Barat tingkat kepadatan 194 jiwa/Km2 dan Kecamatan
Kot’Olin 192 jiwa/Km2. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk paling sedikit di
Kecamatan Nunbena 39 jiwa/Km2, dan Kecamatan Fatumnasi 34 jiwa/Km2
Untuk lebih jelasnya jumlah dan tingkat kepadatan penduduk di wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada (table 2.3.)

II - 10
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan
Tabel 2.3 : Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 -5 tahun terakhir
Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan org/km/2
Kecamatan
Tahun Tahun Tahun Tahun
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
Amanatun Selatan 17639 17.829 18.182 18.390 4.734 4.788 4.843 4.899 1,0108 1,0108 1,0198 1,0115 213 216 220 223
Amanatun Utara 16247 16.348 16.671 16.862 4.367 4.417 4.468 4.519 1,0062 1,0062 1,0198 1,0115 154 154 158 159
Amanuban Barat 21472 21.752 22.183 22.437 5.002 5.059 5.117 5.176 1,0130 1,0130 1,0198 1,0115 188 190 194 196
Amanuban Selatan 23516 24.051 24.526 24.807 5.958 6.026 6.095 6.165 1,0228 1,0228 1,0197 1,0115 138 141 143 145
Amanuban Tengah 14963 15.172 15.472 15.649 3.752 3.795 3.839 3.883 1,0140 1,0140 1,0198 1,0115 171 173 176 178
Amanuban Timur 16442 16.623 16.952 17.146 4.455 4.506 4.558 4.610 1,0110 1,0110 1,0198 1,0115 110 111 114 115
Batuputih 11962 12.129 12.370 12.512 3.002 3.036 3.071 3.106 1,0140 1,0140 1,0199 1,0115 117 119 121 123
Boking 9760 9.892 10.087 10.203 2.700 2.731 2.762 2.794 1,0135 1,0135 1,0197 1,0115 103 105 107 108
Fatukopa 4932 4.996 5.095 5.153 1.449 1.466 1.482 1.499 1,0130 1,0130 1,0198 1,0115 75 76 78 79
Fatumnasi 6580 6.661 6.793 6.871 1.518 1.535 1.553 1.571 1,0123 1,0123 1,0198 1,0115 33 34 34 35
Fautmolo 7156 7.256 7.400 7.485 1.979 2.002 2.025 2.048 1,0140 1,0140 1,0198 1,0115 154 157 160 162
KiE 21000 21.318 21.739 21.988 5.767 5.833 5.900 5.968 1,0151 1,0151 1,0197 1,0115 129 131 134 135
Kokbaun 3121 3.163 3.225 3.262 856 866 876 886 1,0135 1,0135 1,0196 1,0115 91 92 94 95
Kolbano 18244 18.476 18.842 19.058 5.145 5.204 5.264 5.324 1,0127 1,0127 1,0198 1,0115 168 170 173 175
Kota SoE 38615 39.285 40.060 40.519 8.006 8.098 8.191 8.285 1,0174 1,0174 1,0197 1,0115 1.376 1.400 1.427 1.444
Kotolin 10981 11.125 11.345 11.475 2.777 2.809 2.841 2.874 1,0131 1,0131 1,0198 1,0115 186 189 192 195
Kualin 20629 20.895 21.308 21.552 4.998 5.055 5.113 5.172 1,0129 1,0129 1,0198 1,0115 105 107 109 110
Kuanfatu 18734 18.997 19.353 19.575 4.568 4.620 4.673 4.727 1,0140 1,0140 1,0187 1,0115 137 139 142 143
Kuatnana 14613 14.903 15.197 15.371 3.686 3.728 3.771 3.814 1,0198 1,0198 1,0197 1,0115 103 106 108 109
Mollo Barat 7389 7.493 7.641 7.729 1.897 1.919 1.941 1.963 1,0141 1,0141 1,0198 1,0115 43 44 45 45
Mollo Selatan 14911 15.122 15.421 15.598 3.344 3.382 3.421 3.460 1,0142 1,0142 1,0198 1,0115 101 103 105 106
Mollo Tengah 6995 7.123 7.269 7.352 1.715 1.735 1.755 1.775 1,0183 1,0183 1,0205 1,0115 70 71 73 74
Mollo Utara 23003 23.282 23.742 24.014 5.200 5.260 5.320 5.381 1,0121 1,0121 1,0198 1,0115 110 112 114 115
Noebana 4612 4.662 4.755 4.810 1.319 1.334 1.349 1.365 1,0108 1,0108 1,0199 1,0115 93 94 96 97
Noebeba 11101 11.352 11.584 11.717 3.013 3.048 3.082 3.118 1,0226 1,0226 1,0204 1,0115 60 61 62 63
Nunbena 5011 5.078 5.179 5.238 1.251 1.265 1.280 1.295 1,0134 1,0134 1,0199 1,0115 37 38 39 39
Nunkolo 13598 13.744 14.016 14.177 3.704 3.746 3.789 3.833 1,0107 1,0107 1,0198 1,0115 197 199 203 205
Oenino 10446 10.533 10.742 10.865 2.868 2.901 2.934 2.968 1,0083 1,0083 1,0198 1,0115 67 68 69 70
Polen 13428 13.668 13.939 14.099 3.488 3.528 3.568 3.609 1,0179 1,0179 1,0198 1,0115 54 55 56 56
Santian 6406 6.477 6.605 6.681 1.767 1.787 1.808 1.828 1,0111 1,0111 1,0198 1,0115 133 134 137 139
Tobu 9268 9.337 9.562 9.672 2.206 2.231 2.257 2.283 1,0074 1,0074 1,0241 1,0115 94 94 97 98
Toianas 12264 12.382 12.626 12.771 3.282 3.320 3.358 3.396 1,0096 1,0096 1,0197 1,0115 118 119 121 123
Total 435.038 441.124 449.881 455.039 109.773 111.032 112.305 113.592 1,0140 1,0140 1,0199 1,0115 114 116 118 120

II - 12
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan
Tabel 2.4 Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun


201 201 201
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 2016 2017 2018
Amanatun
Selatan 18.601 18.815 19.030 19.248 19.469 19.692 4.955 5.012 5.069 5.127 5.186 5.245 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 225 228 230 233 236 238
Amanatun
Utara 17.055 17.251 17.449 17.649 17.851 18.056 4.571 4.623 4.676 4.730 4.784 4.839 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 161 163 165 167 169 171
Amanuban
Barat 22.695 22.955 23.218 23.484 23.753 24.026 5.235 5.295 5.356 5.418 5.480 5.542 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 199 201 203 205 208 210
Amanuban
Selatan 25.092 25.379 25.670 25.965 26.262 26.563 6.236 6.307 6.380 6.453 6.527 6.602 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 147 148 150 152 154 155
Amanuban
Tengah 15.829 16.010 16.194 16.380 16.567 16.757 3.927 3.972 4.018 4.064 4.110 4.157 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 180 183 185 187 189 191
Amanuban
Timur 17.343 17.542 17.743 17.946 18.152 18.360 4.663 4.716 4.770 4.825 4.880 4.936 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 116 118 119 120 122 123
Batuputih 12.655 12.800 12.947 13.096 13.246 13.398 3.142 3.178 3.215 3.251 3.289 3.326 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 124 125 127 128 130 131
Boking 10.320 10.438 10.558 10.679 10.801 10.925 2.826 2.858 2.891 2.924 2.958 2.992 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 109 110 112 113 114 116
Fatukopa 5.213 5.272 5.333 5.394 5.456 5.518 1.517 1.534 1.552 1.569 1.587 1.606 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 79 80 81 82 83 84
Fatumnasi 6.950 7.029 7.110 7.191 7.274 7.357 1.589 1.607 1.625 1.644 1.663 1.682 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 35 35 36 36 37 37
Fautmolo 7.571 7.657 7.745 7.834 7.924 8.015 2.071 2.095 2.119 2.143 2.168 2.193 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 163 165 167 169 171 173
KiE 22.240 22.495 22.753 23.014 23.278 23.545 6.036 6.105 6.175 6.246 6.318 6.390 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 137 138 140 141 143 145
Kokbaun 3.299 3.337 3.375 3.414 3.453 3.493 896 906 917 927 938 948 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 96 97 98 99 101 102
Kolbano 19.277 19.498 19.721 19.947 20.176 20.407 5.385 5.447 5.509 5.572 5.636 5.701 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 177 179 181 184 186 188
1.46
Kota SoE 40.984 41.454 41.929 42.410 42.896 43.388 8.380 8.476 8.573 8.671 8.770 8.871 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 0 1.477 1.494 1.511 1.528 1.546
Kotolin 11.607 11.740 11.874 12.010 12.148 12.287 2.907 2.940 2.974 3.008 3.042 3.077 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 197 199 201 204 206 208
Kualin 21.799 22.049 22.302 22.558 22.816 23.078 5.231 5.291 5.352 5.413 5.475 5.538 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 111 113 114 115 117 118
Kuanfatu 19.799 20.026 20.256 20.488 20.723 20.961 4.781 4.836 4.891 4.947 5.004 5.062 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 145 147 148 150 152 154
Kuatnana 15.547 15.726 15.906 16.088 16.273 16.459 3.858 3.902 3.947 3.992 4.038 4.084 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 110 111 113 114 115 117
Mollo Barat 7.817 7.907 7.997 8.089 8.182 8.276 1.986 2.008 2.031 2.055 2.078 2.102 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 46 46 47 47 48 48
Mollo Selatan 15.777 15.958 16.140 16.326 16.513 16.702 3.500 3.540 3.581 3.622 3.663 3.705 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 107 108 110 111 112 114
Mollo Tengah 7.437 7.522 7.608 7.695 7.784 7.873 1.795 1.816 1.836 1.857 1.879 1.900 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 75 75 76 77 78 79
Mollo Utara 24.290 24.568 24.850 25.135 25.423 25.714 5.443 5.505 5.568 5.632 5.697 5.762 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 117 118 119 121 122 124
Noebana 4.865 4.920 4.977 5.034 5.092 5.150 1.381 1.396 1.412 1.429 1.445 1.462 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 98 99 100 101 103 104
Noebeba 11.851 11.987 12.124 12.263 12.404 12.546 3.154 3.190 3.226 3.263 3.301 3.339 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 64 64 65 66 67 67
Nunbena 5.298 5.359 5.421 5.483 5.546 5.609 1.309 1.324 1.340 1.355 1.370 1.386 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 39 40 40 41 41 42
Nunkolo 14.339 14.504 14.670 14.838 15.008 15.180 3.877 3.921 3.966 4.012 4.058 4.104 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 208 210 212 215 217 220
Oenino 10.990 11.116 11.243 11.372 11.502 11.634 3.002 3.036 3.071 3.106 3.142 3.178 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 71 72 73 73 74 75
Polen 14.260 14.424 14.589 14.757 14.926 15.097 3.651 3.693 3.735 3.778 3.821 3.865 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 57 58 58 59 60 60
Santian 6.757 6.835 6.913 6.992 7.073 7.154 1.849 1.871 1.892 1.914 1.936 1.958 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 140 142 143 145 147 148
Tobu 9.783 9.895 10.008 10.123 10.239 10.356 2.309 2.335 2.362 2.389 2.417 2.444 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 99 100 101 102 104 105
Toianas 12.917 13.065 13.215 13.367 13.520 13.675 3.435 3.475 3.514 3.555 3.595 3.637 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 1,0115 124 126 127 129 130 132
460.25 465.53 470.87 476.26 481.73 487.25 114.89 116.21 117.54 118.89 120.25 121.63 1,011 1,011 1,011
Total 6 3 0 9 0 3 5 2 4 2 5 4 5 5 5 1,0115 1,0115 1,0115 121 122 124 125 127 128

II - 13
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah


2.3.1 Keuangan Pemerintah Daerah
Perencanaan pembangunan berjalan dengan baik apabila didukung
dengan dana yang memadai atau dengan kata lain, Keuangan merupakan
sesuatu yang mutlak dalam perencanaan pembangunan. Mengacu pada hal
tersebut maka data keuangan sangat diperlukan dalam menentukan
kebijakan pembangunan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun dan dilaksanakan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 2000 tentang Dana
Alokasi Umum Daerah Propinsi dan Kabupaten/ Kota Tahun Anggaran 2001
dan Surat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 903/2735/SJ
tanggal 17 Desember 2000 tentang Pedoman Umum Penyusunan dan
Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2001. Dalam penyusunan APBD
Kabupaten Timor Tengah Selatan tetap memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
• Prinsip anggaran berimbang dan dinamis.
• Prinsip efesiensi dan efektifitas anggaran
• Prinsip prioritas
• Prinsip disiplin anggaran
Salah satu tolok ukur keberhasilan daerah dalam melaksanakan
otonomi dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mampu membiayai
kebutuhan rutin daerah. Dalam beberapa tahun terakhir ini usaha menggali
PAD berpedoman pada Undang-Undang No. 18 Tahun 1997, yang kemudian
dirubah lagi dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000. Dimana hal ini
mengakibatkan semakin terasa jauh dari harapan akibat adanya berbagai
kebijakan pusat yang membawa konsekuensi finansil dimana beban rutin
semakin tinggi sehingga PAD sulit mengimbanginya.

II - 14
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Realisasi penerimaan Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun


2012 sebesar 677.540.557.205,64 milyar rupiah. Sumber penerimaan terbesar
berasal dari pos bagian dana perimbangan daerah sebesar 561.599.484.525,00
milyar rupiah.
Sedangkan sumber realisasi penerimaan dari pos pendapatan asli
daerah (PAD) sebesar 25.923.443.647,64 milyar rupiah.

II - 15
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2009 -2012
Tahun
No Realisasi Anggaran (Rp) Rata2 Pertumbuhan
2009 2010 2011 2012 2013
A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 536.848.648.351,89 523.839.315.137,22 677.064.063.650,64 716.902.579.579,95 0,00 490.930.921.343,94
a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 18.285.167.547,89 36.836.225.289,22 25.923.443.647,64 30.758.776.410,95 0,00 22.360.722.579,14

a.1.1 Pajak daerah 3.350.509.827,00 18.418.112.644,61 2.850.660.420,00 5.322.773.854,00 7.485.514.186,40

a.1.2 Retribusi daerah 3.472.736.902,00 3.744.682.002,00 10.993.135.065,00 11.731.195.251,00 7.485.437.305,00


Hasil pengolahan kekayaan daerah 2.753.238.889,33
a.1.3 yang dipisahkan 1.047.352.937,06 6.132.833.822,00 1.775.892.957,10 2.056.875.841,14
Lain-lain pendapatan daerah yang 10.226.712.843,20
a.1.4 sah 10.414.567.881,83 8.540.596.820,61 10.303.755.205,54 11.647.931.464,81
a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 479.534.434.423,00 480.604.027.473,00 561.122.990.970,00 628.069.294.778,00 0,00 429.866.149.528,80

a.2.1 Dana bagi hasil 16.261.173.423,00 23.535.859.473,00 25.568.015.970,00 24.871.870.778,00 22.559.229.911,00

a.2.2 Dana alokasi umum 395.744.261.000,00 404.411.568.000,00 459.183.275.000,00 544.431.464.000,00 450.942.642.000,00


a.2.3 Dana alokasi khusus 67.529.000.000,00 52.656.600.000,00 76.371.700.000,00 58.765.960.000,00 63.830.815.000,00
a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 39.029.046.381,00 6.399.062.375,00 90.017.629.033,00 58.074.508.391,00 0,00 38.704.049.236,00

a.3.1 Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00


a.3.2 Dana darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dana bagi hasil pajak dari provinsi 3.456.753.661,75
a.3.3 kepada kab./kota 2.283.556.863,00 0,00 4.413.138.393,00 7.130.319.391,00
Dana penyesuaian dan dana 42.271.317.289,50
a.3.4 otonomi khusus 32.537.089.518,00 0,00 85.604.490.640,00 50.943.689.000,00
Bantuan keuangan dari 2.651.990.593,75
a.3.5 provinsi/pemerintah daerah lainnya 4.208.400.000,00 6.399.062.375,00 0,00 500.000,00
B Belanja (b1 + b.2) 489.640.462.423,00 518.954.705.702,00 636.330.390.689,00 691.227.704.751,00 0,00 467.230.652.713,00
b.1 Belanja Tidak Langsung 297.021.333.463,00 382.688.030.655,00 441.728.330.801,00 439.498.484.302,00 0,00 312.187.235.844,20

b.1.1 Belanja pegawai 280.353.478.367,00 358.557.094.358,00 402.914.603.238,00 416.579.657.802,00 364.601.208.441,25


b.1.2 Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b.1.3 Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b.1.4 Hibah 0,00 666.572.800,00 16.426.149.200,00 715.000.000,00 4.451.930.500,00


b.1.5 Bantuan sosial 4.800.634.498,00 3.879.592.158,00 6.399.020.682,00 4.939.010.000,00 5.004.564.334,50
b.1.6 Belanja bagi hasil 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

II - 16
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

b.1.7 Bantuan keuangan 11.220.786.148,00 18.897.331.957,00 15.165.312.599,00 15.936.000.000,00 15.304.857.676,00

b.1.8 Belanja tidak terduga 646.434.450,00 687.439.382,00 823.245.082,00 1.328.816.500,00 871.483.853,50


b.2 Belanja Langsung 192.619.128.960,00 136.266.675.047,00 194.602.059.888,00 251.729.220.449,00 0,00 155.043.416.868,80
b.2.1 Belanja pegawai 30.231.355.575,00 42.098.280.900,00 36.164.818.237,50
b.2.2 Belanja barang dan jasa 59.901.151.967,00 78.490.952.449,00 110.546.795.863,00 103.868.450.551,00 88.201.837.707,50
b.2.3 Belanja modal 102.486.621.418,00 57.775.722.598,00 84.055.264.025,00 105.762.488.998,00 87.520.024.259,75

C Pembiayaan 11.572.964.072 41.545.629.515 65.820.911.971 10.304.635.550


#DIV/0!
Surplus/Defisit Anggaran (Rp) 35.635.221.857 -36.661.020.080 -25.087.239.009 15.370.239.279 0 23.700.268.631

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2009 - 2013-09-12
Tahun
No Deskripsi Rata-rata
2009 2010 2011 2012 2013

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota (Rp) 1.000.000.000 443.585.600 596.800.000 851.170.000 2.724.667.000 1.123.244.520

2 Jumlah Penduduk 435.039 441.155 449.881 453.386 456.549 447.202

2511,716227
Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 2298,644489 1005,509628 1326,573027 1.877 5967,961818

II - 17
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

2.3.2. Perekonomian Daerah


Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 4,06%
pada tahun 2009, dengan pendapatan perkapita kabupaten sebesar Rp. .
Tahun 2010 Petumbuhan ekonomi sebesar 4,23% dengan pendapatan
perkapita sebesar Rp. , tahun 2011 perumbuhan ekonomi 4,51% dengan
pendapatan perkapita Rp. dan pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi
4,79% dengan pendapatan per kapita sebesar Rp. Data tahun 2013 belum
tersedia.

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Timor Tengah Selatan

Tahun
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 2013

PDRB harga konstan


1 (struktur 916.542.047 954.254.060 993.992,910 1.104.485.970 0
perekonomian) (Rp.)
Pendapatan
2 Perkapita 0
Kabupaten/Kota (Rp.)
Pertumbuhan
3 4,06 4,23 4,51 4,79 0
Ekonomi (%)

Sumber : BAPPEDA Kab. TTS Tahun 2013

2.4. Tata Ruang Wilayah


Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah
kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh
sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan.
Penetapan Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
ekonomi di Kabupaten Timor Tengah Selatan yaitu :
a. Kawasan strategis cepat tumbuh : Batu Putih dan Perkotaan Niki – Niki.

II - 18
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

b. Kawasan strategis agropolitan pada kecamatan : Mollo Utara,


Kecamatan Mollo Tengah, Kecamatan Mollo Selatan, Kecamatan Tobu,
Kecamatan Oenino, Kecamatan Kuatnana, Kecamatan Polen dan
Kecamatan Amanuban Timur.
c. Kawasan startegis minapolitan perikanan tangkap dan budidaya di desa
Kuanfatu, Tuafanu (Kecamatan Kualin), desa Noinbila, desa Oinlasi (
Kecamatan Mollo Selatan), desa Bena, Linamnutu (kecamatan
Amanuban selatan), desa Boking (kecamatan Boking).
d. Kawasan strategis ketahanan pangan di desa Bena, Oebelo, Batnun,
pollo, dan Linamnutu.
e. Kawasan strategis agro-ekowisata di kecamatan Mollo Selatan,
kecamatan Mollo Tengah, kecamatan Mollo Utara dan kecamatan
Fatumnasi.
Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial - budaya di
wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan yaitu : kawasan perkampungan adat
Boti di kecmatan Ki’E, perbatasan Besnam di kecamatan Fatukopa, dan
perbatasan Lotas, Tumu, Niti, Sapnala, Kol’oto, Benahe, dan O’baki di kecamatan
kok’baun.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup yaitu : kwasan konservasi Cagar Alam Mutis Timau di kecamatan
Fatumnasi dan kecamatan Tobu, dan kawasan Cagar Alam laut di kecamatan
Kualin dan Amanuban selatan.
Kawasan strategis lainnya merupakan Kawasan strategis yang harus
menjadi perhatian, terutama kawasan pertahanan keamanan negara. Di
Kabupaten Timor Tengah Selatan terdapat Kawasan strategis pertahanan
keamanan, yaitu : Kawasan Pertahanan Keamanan : di Kolbano, Tuapukas,
Noesiu, Nununamat, dan Oetuke.
Rencana pengembangan sistem perkotaan diarahkan pada fungsi
perkotaan di satuan wilayah pengembangan Kabupaten Timor Tengah Selatan,
dan wilayah hinterlandnya untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi, yang sudah ditunjang dengan jumlah penduduk, sistem transportasi yang
menunjang aksesibilitas antar dan inter kota kecamatan dan kelengkapan sarana
prasarana kota.

II - 19
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Penetapan tersebut menggunakan kriteria status kawasan sebagai kawasan


perkotaan ibukota kecamatan, aktivitas ekonomi, pengelompokan jenis budaya
dan adat setempat, serta kelengkapan sarana dan prasarana wilayah.
Selain hal tersebut Rencana Hirarki (Besaran) Perkotaan di Kabupaten
Timor Tengah Selatan akan ditetapkan dengan menggunakan ketentuan ukuran
besaran kota dengan menggunakan indikator jumlah penduduk yang terdapat
dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, hierarki
atau besaran kawasan perkotaan terdiri dari 5 (lima) jenis, yaitu:
1. Kawasan perkotaan kecil, adalah kawasan perkotaan dengan jumlah
penduduk yang dilayani paling sedikit 50.000 jiwa dan paling banyak
100.000 jiwa.
2. Kawasan perkotaan sedang/menengah, adalah kawasan perkotaan
dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih dari 100.000 jiwa dan
kurang dari 500.000 jiwa.
3. Kawasan perkotaan besar, adalah kawasan perkotaan dengan jumlah
penduduk yang dilayani paling sedikit 500.000 jiwa.
4. Kawasan metropolitan, adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas
sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan
inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki
keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan
prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan sekurang-kurangnya 1 juta jiwa.
5. Kawasan megapolitan, adalah kawasan yang terbentuk dari dua atau
lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan
membentuk sebuah sistem.
Berdasarkan klasifikasi diatas serta potensi perkembangan dan arah
perkembangan perkotaan, hirarki perkotaan di Kabupaten Timor Tengah
Selatan diklasifikasikan sebagai kawasan Perkotaan Kecil, hal ini didasari atas
ukuran jumlah penduduk di masing-masing kawasan perkotaan di wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan yang termasuk dalam klasifikasi kawasan
perkotaan kecil (jumlah penduduk yang dilayani sebesar 50.000 hingga 100.000
jiwa).

II - 20
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Dengan demikian, maka terdapat 12 Kelurahan dan 30 Desa kawasan


perkotaan, dan 198 Desa Kawasan perdesaan. Penetapan kawasan perkotaan dan
perdesaan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kawasan pusat permukiman merupakan pusat kegiatan sebagai pusat
perkotaan dan pusat pedesaan. Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat permukiman perkotaan, pusat pelayanan jasa pemerintahan,
pusat pelayanan sosial dan pusat kegiatan ekonomi bagi sistem internal perkotaan
dan sistem wilayah yang dilayaninya. Kawasan perkotaan juga sebagai lingkungan
kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non agraris dengan pusat
pertumbuhan dan pusat permukiman, misalnya Ibukota Kabupaten dan Ibukota
Kecamatan.
Kawasan perkotaan merupakan daerah yang memiliki fungsi daerah
strategis dalam tinjauan kegiatan ekonomi. Oleh karena daerah ini memiliki
infrastruktur yang cukup memadai maka perlu penataan beberapa komponen
untuk pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan pemerintah.
Penetapan pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
ditentukan oleh pusat kegiatan perkotaan dalam skala regional dan perkotaan
yang secara langsung mempengaruhi sistem perkotaan di Kabupaten Timor Tengah
Selatan. Adapun Rencana pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Timor Tengah
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah Perkotaan SoE dimana hal ini
merupakan Kawasan perkotaan yan berfungsi untuk melayani kegiatan
skala Provinsi atau beberapa Kabupaten/Kota;
b. Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) adalah Perkotaan Niki-Niki,
Perkotaan Panite, Perkotaan Oeekam, dan Perkotaan Kapan; dimana hal
ini merupakan Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala Kabupaten atau beberapa Kecamatan.

II - 21
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah Oebobo (Batuputih), Siso (Mollo


Selatan), Pusu (Amanuban Barat), Oinlasi (Amanatun Selatan), Kualin
(Kualin), Kolbano (Kolbano), Kuanfatu (Kuanfatu), Napi (KiE), Nunkolo
(Nunkolo), Polen (Polen), Ayotupas (Amanatun Utara), dimana hal ini
merupakan Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala Kecamatann atau beberapa Desa.
d. Pusat Pelayanan Lokal (PPL) adalah Oe’Ekam (Noebeba), Nunbena
(Nunbena), Nunukniti (Fautmolo), Suni (Noebana), Fatumnasi (Fatumnasi),
Tobu (Tobu), Salbait (Mollo Barat), Binaus (Mollo Tengah), Tetaf
(Kuatnana), Kotolin (Kotolin), Lotas (Kokbaun), Toianas (Toianas), Oenino
(Oenino), dan Fatukopa (Fatukopa), dan Santian (Santian), dimana hal ini
merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala antar Desa.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Timor Tengah Selatan
direncanakan akan dibagi menjadi 5 (lima) Satuan Wilayah Pengembangan
(SWP). Batas Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) didasarkan pada batas
administrasi wilayah. Setiap SSWP terdiri dari satu atau dua kecamatan yang
meliputi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Masing-masing SWP
direncanakan mempunyai pusat perwilayahan (pusat SWP) dan struktur kegiatan
utama.
Setiap pusat SWP direncanakan mempunyai keterkaitan dalam jaringan
transportasi serta keterkaitan kegiatan, dan diarahkan membentuk sistem jaringan
secara sistematis mengarah pada terbentuknya sebuah sistem jaringan ( network
system) antar SWP. Keterkaitan jaringan dan kegiatan juga diarahkan terbentuk
antara kawasan perkotaaan satu dengan perkotaan lainya dan antara kawasan
perkotaan dengan kawasan perdesaan disetiap SWP. Satuan Wilayah
Pengembangan (SWP) Kabupaten Timor Tengah Selatan meliputi :

II - 22
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

a) SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) I Kota SoE


1) SWP Kota SoE dengan wilayah pengembangan meliputi Kecamatan
Mollo Selatan, Amanuban Barat, Amanuban Tengah, Batu Putih,
Kuatnana, Mollo Barat, dan Mollo Tengah. Dengan Pusat di Kota SoE.
2) Peran dan Fungsi Utama :
 SWP Kota SoE merupakan wilayah kawasan perkotaan yang
berperan sebagai Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.
 Fungsi SWP Kota SoE sebagai pusat pelayanan skala kabupaten
yang meliputi : pusat pelayanan pemerintahan, pendidikan,
perdagangan jasa dan kesehatan skala Kabupaten Timor Tengah
Selatan.
Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :
Kegiatan ekonomi yang dikembangkan adalah sektor perdagangan
jasa.
Kegiatan non ekonomi yang ditata sebagai konsekuensi dari
peran dan fungsi SWP sebagai pusat pelayanan skala kabupaten
adalah kegiatan pendidikan, kesehatan dan pemerintahan skala
kabupaten.
b) SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) II Mollo Utara
 SWP Mollo Utara meliputi wilayah administrasi Kecamatan
Fatumnasi, Nunbena, Mollo Tengah dan Tobu dengan pusat di
Perkotaan Kapan.
 Peran dan fungsi utama :
a. Peran wilayah adalah sebagai wilayah pengembangan kawasan
perekonomian terpadu Kabupaten Timor Tengah Selatan.
b. Fungsi utama SWP Mollo Utara adalah sebagai pusat koleksi dan
distribusi skala Kabupaten Timor Tengah Selatan.

II - 23
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

 Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :


a. Perdagangan;
b. Pertanian;
c. Transportasi; dan
d. Industri dan pergudangan.
c) SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) III Amanuban Selatan
 SWP Amanuban Selatan meliputi wilayah administrasi Kecamatan
Kuanfatu, Noebeba, Kualin, Kolbano, dan Kotolin, dengan pusat di
Perkotaan Panite.
 Peran dan fungsi utama :
a. Merupakan kawasan pertumbuhan di bagian selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan.
b. Merupakan wilayah pengembangan kegiatan pertanian,
peternakan, pariwisata, perikanan dan pariwisata dan pusat
distribusi hasil pertanian dan peternakan.
 Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :
a. Pertanian
b. Peternakan
c. Perikanan Laut;
d. Perkebunan; dan
e. Pariwisata.
d) SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) IV Amanuban Timur
 SWP Amanuban Timur meliputi wilayah administrasi Kecamatan KiE,
Amanatun Selatan, Boking, Nunkolo, Amanatun Utara, Toianas,
Fatumolo, Santian, Noebana, Kokbaun, dan Fatukopa, dengan pusat
di Perkotaan Oeekam.
 Peran dan fungsi utama :
a. Merupakan kawasan pertumbuhan di bagian selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan.
b. Merupakan wilayah pengembangan kegiatan pertanian,
peternakan, perkebunan, dan pusat distribusi hasil pertanian dan
perkebunan.

II - 24
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

 Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :


a. Pertanian;
b. Peternakan;
c. Perkebunan; dan
e) SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) V Amanuban Tengah
 SWP Amanuban Tengah meliputi wilayah administrasi Kecamatan
Polen, Kecamatan Oenino, Kecamatan Kuatnana, dengan pusat di
Perkotaan Niki-niki.
 Peran dan fungsi utama :
a. Merupakan kawasan pertumbuhan di bagian selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan.
b. Merupakan wilayah pengembangan kegiatan pertanian,
peternakan, perkebunan, dan pusat distribusi hasil pertanian dan
perkebunan.
 Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :
a. Pertanian;
b. Peternakan;
c. Perkebunan; dan
d. Pariwisata.

II - 25
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan
Peta 2.3 Rencana pusat pelayanan kabupaten Timor Tengah Selatan

Sumber : RTRW Kab. TTS tahun 2012-2032

II - 26
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan
Peta 2.4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Timor Tengah Selatan

II - 27
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

2.5 Sosial Budaya

Sejak diberlakukan otonomi daerah sebagian kewenangan dibidang


pendidikan dasar dan menengah juga diserahkan ke daerah khususnya ke
pemerintah kabupaten/kota, maka penanganan sebagian besar masalah
pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Timor Tengah Selatan.
Sebagai salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh penduduk usia
sekolah Keberadaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
dapat dikatakan sudah cukup baik. Penduduk sudah mempunyai pemahaman
yang kuat mengenai tingkat pendidikan. hal ini bisa dilihat oleh banyaknya
tersedia fasilitas pendidikan yang menyebar rata di seluruh wilayah kecamatan.
Fasilitas Pendidikan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan
berdasarkan status Negeri dan swasta mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). SD Negeri sebanyak 360 sekolah, SMP Negeri sebanyak 87 sekolah,
SMA negeri sebanyak 15 sekolah dan SMK Negeri sebanyak 9 sekolah. Sedangkan
SD swasta sebanyak 142 sekolah, SMP swasta sebanyak 46 sekolah, SMA swasta
sebanyak 15 sekolah dan SMK swasta sebanyak 11 sekolah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Jumlah keluarga miskin di kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun 2012
berjumlah 62.946 KK. Data ini berdasarkan kepala keluarga yang menerima beras
miskin. Jumlah Kepala Keluarga miskin yang terendah terdapat di kecamatan
Nunbena yakni sebanyak 415 KK dan yang tertinggi di kecamatan Amanuban
Selatan sebanyak 4.144 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.10

II - 28
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Jumlah Rumah per kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebanyak


109.773 rumah. Kecamatan yang jumlah rumah terendah yaitu kecamatan
Kokbaun sebanyak 856 rumah dan kecamatan yang jumlah rumah terendah di
kecamatan Kota SoE sebanyak 8006 rumah.
Tabel 2.9: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten
Timor Tengah Selatan
Jumlah Sarana Pendidikan
Nama Kecamatan Negeri Swasta
SD SLTP SMA SMK SD SLTP SMA SMK
Amanatun Selatan 9 4 1 0 13 4 2 1
Amanatun Utara 17 2 1 1 5 2 0 1
Amanuban Barat 13 4 0 2 4 2 1 1
Amanuban Selatan 24 5 1 0 3 1 0 0
Amanuban Tengah 11 1 1 0 6 3 1 1
Amanuban Timur 13 3 1 1 11 4 0 1
Batuputih 10 3 1 0 5 0 1 0
Boking 9 3 0 0 3 0 1 1
Fatukopa 6 1 0 0 2 0 0 0
Fatumnasi 6 1 0 0 2 1 0 0
Fautmolo 6 0 0 0 3 0 0 0
KiE 19 4 1 0 5 3 1 1
Kokbaun 2 1 0 0 2 0 0 0
Kolbano 17 4 0 1 6 2 0 0
Kota SoE 15 3 1 1 5 7 5 3
Kotolin 9 2 0 0 3 1 0 0
Kualin 15 4 0 1 4 3 0 1
Kuanfatu 18 7 2 0 9 1 0 0
Kuatnana 14 2 0 0 4 1 0 0
Mollo Barat 8 2 0 0 1 0 0 0
Mollo Selatan 10 3 1 0 2 1 1 0
Mollo Tengah 7 1 0 0 2 0 0 0
Mollo Utara 19 6 1 0 7 3 1 0
Noebana 6 1 1 0 1 0 0 0
Noebeba 13 1 0 0 4 2 0 0
Nunbena 5 2 0 0 3 0 0 0
Nunkolo 8 2 0 1 6 0 0 0
Oenino 9 3 0 0 4 0 0 0
Polen 15 3 0 0 6 1 0 0
Santian 7 1 1 0 3 3 1 0
Tobu 9 5 0 0 4 0 0 0
Toianas 11 3 1 1 4 1 0 0
Total 360 87 15 9 142 46 15 11
Sumber : TTS dalam angka Tahun 2011

II - 29
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Tabel 2.10:Jumlah penduduk miskin per Kecamatan

Jumlah Keluarga Miskin


Nama Kecamatan
(KK)
Amanatun Selatan 2.728
Amanatun Utara 2.298
Amanuban Barat 3.310
Amanuban Selatan 4.144
Amanuban Tengah 2.307
Amanuban Timur 1.299
Batuputih 2.244
Boking 1.509
Fatukopa 498
Fatumnasi 647
Fautmolo 557
KiE 4.064
Kokbaun 615
Kolbano 3.816
Kota SoE 2.238
Kotolin 1.883
Kualin 3.371
Kuanfatu 2.719
Kuatnana 2.807
Mollo Barat 1.531
Mollo Selatan 1.968
Mollo Tengah 1.154
Mollo Utara 2.292
Noebana 912
Noebeba 2.178
Nunbena 415
Nunkolo 1.887
Oenino 1.758
Polen 2.106
Santian 1.230
Tobu 822
Toianas 1.639
Total 62.946
Sumber : Bagian Ekonomi Setda Kabupaten TTS Tahun 2012

II - 30
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Tabel 2.11:Jumlah rumah per Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Amanatun Selatan 4.734


Amanatun Utara 4.367
Amanuban Barat 5.002
Amanuban Selatan 5.958
Amanuban Tengah 3.752
Amanuban Timur 4.455
Batuputih 3.002
Boking 2.700
Fatukopa 1.449
Fatumnasi 1.518
Fautmolo 1.979
KiE 5.767
Kokbaun 856
Kolbano 5.145
Kota SoE 8.006
Kotolin 2.777
Kualin 4.998
Kuanfatu 4.568
Kuatnana 3.686
Mollo Barat 1.897
Mollo Selatan 3.344
Mollo Tengah 1.715
Mollo Utara 5.200
Noebana 1.319
Noebeba 3.013
Nunbena 1.251
Nunkolo 3.704
Oenino 2.868
Polen 3.488
Santian 1.767
Tobu 2.206
Toianas 3.282
Total 109.773
Sumber : TTS dalam angka Tahun 2012

II - 31
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah


Secara institusi dan organisasi pemerintahan Kabupaten Timor Tengah
Selatan terdiri atas 15 Dinas dan 16 Lembaga Teknis daerah. Dasar keberadaan
dinas yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah Peraturan Daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 12 Tahun 2011 tentang perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 20 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah, dimana
didalam Peraturan Daerah ini dinas-dinas yang ada di lingkungan Kabupaten
Timor Tengah Selatan adalah:
1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga;
2. Dinas Kesejahteraan Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
3. Dinas Kesehatan;
4. Dinas Koperasi, Perekonomian dan Perdagangan;
5. Dinas Pertanian dan Perkebunasn;
6. Dinas Peternakan;
7. Dinas Kelautan dan Perikanan;
8. Dinas Kehutanan;
9. Dinas Pekerjaan Umum;
10. Dinas Energi Sumber Daya Mineral;
11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
12. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
13. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
14. Dinas Pendapatan Daerah dan
15. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

II - 32
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan

Sedangkan berdasar pada Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah


Selatan Nomor 13 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah maka Lembaga Teknis Daerah
yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri dari:
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, selanjutnya dapat disebut
Bappeda;
b. Badan Lingkungan Hidup daerah;
c. Badan Kepegawaian Daerah, selanjutnya dapat disebut BKD;
d. Inspektorat Daerah, selanjutnya dapat disebut Inspektorat;
e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan desa (BPMPD);
f. Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga
sejahtera (BPP, KB dan KS);
g. Badan Perpustakaan dan Kearsipan daerah;
h. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Persandian ;
i. RSUD SoE;
j. Satuan Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat;
k. Kantor Pelayanan dan Perijinan Terpadu (KP2T);
l. Badan Penanggulanmgan Bencana Daerah (BPBD);
m. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;
n. Sekretariat Daerah;
o. Sekretariat Dewan;
p. Sekretariat Korpri Kabupaten;

II - 33
Buku Putih Sanitasi kab. Timor Tengah Selatan
Gambar 2.1 : Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan

II - 34

Anda mungkin juga menyukai