Anda di halaman 1dari 7

BAB II

DESKRIPSI TEMPAT KERJA PRAKTEK

2.1 Data Umum Perusahaan


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2012 : Perusahaan
Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan navigasi
penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk
Badan Usaha Milik negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa
kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Perum
LPPNPI atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia bertekad untuk menjadi
Penyelenggara Pelayanan navigasi Penerbangan dengan standar Internasional
yang mengedepankan keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.

2.1.1 Sejarah Perusahaan


Sebelum terbit undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan
dan peraturan pemerintah (PP) nomor 77 tahun 2012 tentang perusahaan umum
(Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
(LPPNP). Pengelolaan sistem navigaasi penerbangn ditangani langsung oleh
PT.Angkasa Pura I (Persero) dan PT.Angkasa Pura II (Persero) serta kementrian
perhubungan yang mengelola bandara-bandara unit pelayanan Teknis di seluruh
Indonesia.
Ada 2 (Dua) hal yang melahirkan ide untuk membentuk pengelola tunggal
pelayanan navigasi:
1. Tugas rangkap yang diemban oleh PT.Angkasa Pura I (Persero) dan
PT.Angkasa Pura II (Persero). Lembaga ini selain bertugs mengelola
sektor darat dalam hal ini Bandar udara dengan segala tugas
turunannya, juga bertanggung jawab mengelola navigasi penerbangan.
2. Audit International Civic Aviation Organization (ICAO) terhadap
penerbangan di Indonesia. Dari audit yang dilakukan ICAO yaitu ICAO
USOAP(Universal Safety Oversight Audit Program dan Safety
Performance) Pada tahun 2005 dan tahun 2007,ICAO Menyimpulkan
bahwa Penerbangan di Indonesia tidak memenuhi Syarat Minimum
Requirement dari internasional Safety Standart sesuai Regulasi
ICAO.Kemudian direkomendasikan agar Indonesia membentuk badan
atau lembaga yang khusus menangani pelayanan navigasi penerbangan.

Pada bulan September 2009, mulai di susun Rancangan Peraturan


Pemerintahan (RPP) Sebagai landasan hukum berdirinya PERUM LPPNPI.Pada
13 September 2012.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan RPP
menjadi PP 77 tahun 2012 tentang Perusahaan umum (Perum) Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI).PP inilah
yang menjadi dasar hukum terbentuknya Perum LPPNPI.Setelah Terbitnya PP 77
tahun 2012 tentang perum LPPNPI ini.Pelayanan navigasi yang sebelumnya
dikelola oleh PT Angkasa Pura 1 (persero) dan PT Angkas Pura II (Persero) serta
UPT diserahkan Kepada Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan Airnav
Indonesia.
Terhitung tanggal 16 Januari 2013 pukul 22:00 WIB.Seluruh Pelayanan
navigasi yang di kelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT angkasa Pura II
(Persero) di alihkan ke Airnav Indonesia.Pukul 22:00 WIB dipilih karena adanya
perbedaan tiga waktu di Indonesia yaitu WIB,WITA dan WIT.Pukul 22:00 WIB
berarti tepat pukul 24:00 WIT atau Persis pergantian hari sehingga pesawat yang
melintas di wilayah Indonesi Timur pada pukul 00:01 WIT atau tanggal 17
Janurari 2013,Pengelolaannya sudah masuk ke Airnav Indonesi.Sejak Saat
itu,seluruh pelayanan navigasi yang ada di 26 Bandar Udara yang di kelola oleh
PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT angkasa Pura II (Persero) resmi di alihkan ke
Airnav Indonesia.Begitu juga dengan sumber daya manusia dan peralatannya.
Dengan Berdirinya Airnav Indonesia maka,Keselamatan dan Pelayanan
navigasi penerbangan dapat Terselenggara dengan baik karena sebelumnya
pelayanan Navigasi di Indonesia dilayani oleh beberapa instansi yaitu UPT Ditjen
Perhubungan, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT angkasa Pura II (Persero),dan
Bandar udara khusus sehingga menyebabkan adanya perbedaan tingkat kualitas
pelayanan navigasi dan tidak fokusnya penyelenggara pelayanan navigasi
penerbangan.
Kepemilikan modal AirNav Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Republik
Indonesia yang dalam hal ini di wakilkan oleh kementrian BUMN.Sedangkan
Kementrian Perhubungan berperan sebagai Regulator bagi AirNav Indonesia.
Sebagai Perusahaan Umum yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
navigasi penerbangan di Indonesia,Airnav Indonesia menjalankan Business
Process dengan cara Cost Recovery.
AirNav Indonesia terbagi menjadi ruang udara berdasarkan Flight
Information Region (FIR) yakni FIR Jakarta yang terpusat di kantor cabang
JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) dan FIR ujung Pandang yang terpusat
di kantor Cabang MATSC (Makassar Air Traffic Service Center).

Gambar 2.1 Pemetaan FIR (Flight Information Region) Indonesia Barat dan Timur

Airnav Indonesia merupakan tonggak sejarah dalam dunia penerbangan


nasional bangsa Indonesia karena AirNav Indonesia Merupakan Satu-
Satunya,Karena AirNav Indonesia merupakan satu-satunya Penyelenggara
Navigasi Penerbangan di Indonesia.
Berdasarkan PP No.77 tahun 2012 maksud dan tujun pendirian Perum
LPPNPI ialah melaksanakan penyediaan Jasa pelayanan navigasi Penerbangan
sesuai dengn standar yang berlaku untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
penerbangan dalam lingkup nasional dan internasional.
Sebagai Badan Usaha,tolak ukur kinerja AirNav Indonesia dilihat dari sisi
safety yang terdiri atas banyak unsur seperti SDM,Peralatan,Prosedur dan lain
Sebagainya yang semuanya harus mengikuti perkembangan dan standar yang di
atur secara ketat dalam Civil Aviation safety Regulations (CASR).
Berikut cabang dan distrik dari AirNav Indonesia

Gambar 2.2 Cabang Unit FIR Jakarta dan FIR Ujung Pandang

Visi dan Misi

Visi

“ The Best Air Navigation Service Provider (ANSP) in South East Asia “

Misi

Menyediakan Layanan Lalu Lintas Penerbangan Yang Mengutamakan Kesehatan,


Nyaman, Dan Ramah Lingkungan Demi Memenuhi Ekspektasi Pengguna Jasa.

Nilai

Integrity : Menjunjung Kebenaran dan Etika Tinggi

Solidarity : Mengutamakan Kebenaran dan Etik Tinggi

Accountability : Berani , Jujur , dan Bertanggung Jawab

Focus and Safety : Mengutamakan Keselamatan

Excellent Service : Selalu Memberi Pelayanan Terbaik


Logo

Gambar 2.3 Logo Airnav Indonesia


Filosofi Logo

 Latar belkang berbentuk lingkaran solid ibarat bola dunia yang bermakna
bahwa perusahaan ini berkelas dunia dan warna biru melambangkan keluasan
cara berfikir dan bertindak
 Garis lengkung berwarna putih yang melintang ibarat garis lintang yang
mengelilingi bumi , melambangkan perusahaan ini siap bekerja sama dengan
semua stakeholder yang terkait
 Tulisan “AirNav” adalah kependekan dari Air Navigation atau Navigasi
penerbangan yang menunjukkan identitas perusahaan yang menyelenggarakan
pelayanan navigasi penerbangan . Terletak di tengah yang berarti harmoni .
 Pita berwarna merah putih berbentuk huruf “A” dan “N” melambangkan bahwa
perusahaan ini didirikan atas dasar persatuan dan kesatuan serta didedikasikan
untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia .
 Bentuk Pesawat kertas berwarna merah putih yang mengudara melambangkan
bahwa perusahaan ini siap membawa Indonesia menuju bangsa yang maju dan
disegani oleh dunia Internasional.

2.1.2 Struktur Orgnisasi


Dengan terbentuknya perum LPPNPI yang ditandai dengan dilantiknya
direksi perusahaan , LPPNPI segera melaksanakan proses transisi dalam
pelayanan navigasi udara. Direksi perum LPPNPI yang bertugas terdiri dari 6
direktur yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Adapun susunan direksi
Perum LPPNPI adalah sebagai berikut:
 Direktur Utama : Novie Riyanto
 Direktur Operasi : Wisnu Darjono
 Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi : Yurlis Hasibuan
 Direktur Personalia dan Umum : Rahadi Sulistyo
 Direktur Keuangan : Triyana

Gambar 2.4 Struktur Organisasi AirNav Indonesia

2.1.3 Aktivitas Perusahaan


Berdasarkan PP No. 77 tahun 2012 maksud dan tujuan pendirian perum
LPPNPI ialah melaksanakan penyediaan jasa pelayanan navigasi penerbangan
sesuai dengan standar yang berlaku untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
penerbangan dalam lingkup nasional dan internasional [1].
Sebagai Badan Usaha , tolak ukur kinerja AirNav Indonesia dilihat dari
sisi safety yang terdiri atas banyak unsur seperti SDM,Peralatan,Prosedur, dan lain
sebagainnya yang semuanya harus mengikuti perkembangan dan standar yang
diatur secara ketat dalam Civic Aviation Safety Regultion (CASR) [1].
Jenis pelayanan navigasi penerbngn sesuai dengan ICAO Annex 11 (Air Traffic
Service) dan PP No.7 Tahun 2012 tentang perum LPPNPI /AirNav Indonesia,
antara lain :

1. Pelayanan lalu lintas penerbangan (Air Traffic Service) :


 Pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan (Air Traffic Control
Service) yang terdiri dari :
i. Aerodrome Control Tower (ATC)
ii. Approach Control Office (APP)
iii. Area Control Center (ACC)
 Pelayanan informasi penerbangan (Flight Information Service , FIS);
 Pelayanan kesiagaan (Alerting Service).
2. Pelayanan telekomunikasi penerbangan (Aeronautical Telecomunication)
yang terdiri dari:
 Pelayanan aeronautika tetap (Aeronautical Fixed Service-AFS).
 Pelayanan aeronautika bergerak (Aeronautical Mobile Service-AMS).
 Pelayanan radio navigasi aeronautika (Aeronautical Radio Navigation
Service-ARNS).
3. Pelayanan informasi aeronautika (Aeronautical Information Service,AIS)
yang terdiri dari :
 Pelayanan informasi aeronautika dan peta penerbangan;
 Penerbitan dan penyebarluasan Notam (Notice to Airmen).
4. Pelayanan informasi meteorologi penerbangan (Aeronautical
Meteorological Service ,AMS).
5. Pelayana informasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue, SAR).

2.2 Deskripsi Bidang Kajian Kerja Praktek

Anda mungkin juga menyukai