3471
STATISTIK DAERAH
KOTA YOGYAKARTA
2017
id
o.
.g
ps
a .b
ot
k
ja
og
//j
s:
tp
ht
.id
2017
go
s.
bp
a.t
ko
ja
og
//j
s:
tp
ht
.id
go
2017
s.
bp
a.
ISBN :
t
No Publikasi : 34710.17.22
ko
.id
Kuasa, Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta telah
go
menyelesaikan penerbitan buku Statistik Daerah. Penerbitan buku
s.
Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi
bp
statistik di daerah diantaranya Yogyakarta Dalam Angka (YDA)
yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah.
a.
Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat
t
ko
kondisi kota Yogyakarta dalam bentuk analisis sederhana dan dengan tampilan yang lebih
og
menarik.
Melalui publikasi ini dapat dicermati secara berkesinambungan pelaksanaan pembangunan
//j
seluruh sektor dan gerak perubahan khususnya di kota Yogyakarta. Dengan demikian, data
s:
yang tersaji dapat digunakan sebagai informasi dasar bagi seluruh lapisan masyarakat dan
tp
diharapkan dapat ikut berperan serta untuk memantapkan perencanaan, evaluasi, dan
ht
Drs. H a r j a n a
NIP. 19631026 199203 1 003
go
s.
Hal bp Hal
a.
SAMBUTAN iii Bab 12 Industri Pengolahan 19
t
ko
.id
Barat ke Timur kurang lebih 5,6 Km.
go
Kota Yogyakarta yang terletak di daerah
dataran lereng aliran gunung Merapi memiliki
s.
bp
kemiringan lahan yang relatif datar (antara 0 - 2 %)
dan berada pada ketinggian rata-rata 114 meter
a.
dari permukaan air laut (dpa). Sebagian wilayah
t
ko
regosol.
tp
.id
Sungai Code dimana lokasi tersebut nampak
go
srtategis menurut segi pertahanan keamanan
pada waktu itu.
s.
Pemerintah Kotamadya Yogyakarta baru
dibentuk sejak tanggal 7 Juni 1947 dimana
bp
ta.
saat berdirinya disebut sebagai Kota Praja.
ko
.id
Republik Indonesia, maka pada tanggal 5
go
September 1945, beliau mengeluarkan
s.
amanatnya yang pertama yang menyatakan,
bp
bahwa daerah Kasultanan dan daerah
a.t
Pakualaman merupakan Daerah Istimewa dan
ko
.id
Secara Yuridis formal Kota Yogyakarta
go
pada tanggal 7 Juni 1947 telah sah menjadi
s.
Kota Otonom yang telah dibentuk
berdasarkan Undang-undang Perangkat bp
a.
t
Pemerintahan sudah ada seperti: DPRD,
ko
.id
berbagai hal diantaranya; pertama
go
membentuk Kota Yogyakarta sebagai kota
s.
otonomi harus melalui Undang-undang ,
kedua, dengan terbentuknya Kota bp
a.
Yogyakarta, maka akan merupakan bagian
t
ko
.id
Pemerintahan Haminte Kota Yogyakarta.
Masalah itu bisa diatasi setelah
go
dikeluarkan Undang-undang Nomor 22
s.
Tahun 1948 yang mengatur tentang Pokok
bp-pokok Pemerintahan Daerah di seluruh
a.
t
wilayah dan berdasarkan Undang-undang
ko
Jumlah Wilayah
Tidak seperti kabupaten/kota lain, sejak
Administrasi di Yogyakarta
otonomi daerah diberlakukan pada tahun 2001,
jumlah wilayah administrasi di Yogyakarta tidak Wilayah
2014 2015 2016
terlalu mengalami perubahan baik yang Administrasi
.id
penggabungan. Jumlah kecamatan sebanyak
Kelurahan 45 45 45
go
14 kecamatan. Sementara itu, jumlah
Rukun Warga 615 616 616
s.
kelurahan di kota Yogyakarta sebanyak 45
Rukun Tetangga 2529 2532 2532
kelurahan, 616 rukun warga (RW) dan 2532
rukun tetangga (RT).
bp
a.
Banyaknya Produk Hukum DPRD
t
Total ada 71 produk hukum DPRD pada
ko
Jumlah PNS Menurut Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Kota Yogyakarta, Tahun 2016 kota Yogyakarta mengalami penurunan dari
8728 orang pada tahun 2015 menjadi
sebanyak 7014 orang pada tahun 2016.
Dilihat berdasarkan rasio menurut jenis
kelamin, jumlah pegawai laki-laki di internal
.id
pemkot Yogyakarta ada sebanyak 44,76
go
persen yang berarti jumlah pegawai laki-laki
s.
lebih sedikit dibanding perempuan. Se-
bp
dangkan untuk pegawai pada instansi vertikal
terdapat pegawai laki-laki sebanyak 59,51
t a.
persen yang berarti jumlah pegawai laki-laki
ko
.id
besar yaitu Umbulharjo sebanyak 76.743
go
orang dan kecamatan Gondokusuman
sebanyak 45.293 orang. Sedangkan
s.
Kecamatan Ngampilan, Gondomanan, dan
Pakualaman merupakan tiga kecamatan bp
a.
urutan terbawah yang memiliki penduduk
t
paling sedikit masing-masing berjumlah
ko
orang.
og
.id
dilihat per kecamatan, laju pertumbuhan
go
penduduk tertinggi terjadi di kecamatan
Kotagede yakni sebesar 1,12 persen.
s.
Sedangkan untuk laju pertumbuhan paling
bp
rendah terjadi di kecamatan Pakualaman
a.
yaitu sebesar -1,29 persen pertahun.
t
Kecamatan Umbulharjo yang mempunyai
ko
.id
go
s.
bp
a.t
ko
di Yogyakarta, 2016
.id
Keterlibatan penduduk dalam kegiatan
go
ekonomi diukur dengan jumlah penduduk
yang masuk dalam pasar kerja (bekerja atau
s.
mencari kerja) yang biasanya disebut sebagai
bp
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
a.
Kesempatan kerja memberikan gambaran
t
ko
persen.
Pada tahun 2015, di kota Yogyakarta
kelompok lapangan usaha services
(perdagangan, angkutan, dan jasa) sangat
dominan dalam menyerap tenaga kerja. Lebih
dari 80 persen tenaga kerja yang bekerja
terserap pada kelompok lapangan usaha ini.
Sementara peringkat kedua dalam
penyerapan tenaga kerja terjadi pada
kelompok lapangan usaha manufacture
(industri, listrik, gas, air, dan konstruksi) yang
mencapai 15,62 persen dan sisanya sekita
1,52 persen berkerja di sektor pertanian.
.id
- EYS) didefnisikan lamanya sekolah (dalam EYS 15,97 16,32 16,81
go
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh MYS 11,39 11,41 11,42
anak pada umur tertentu di masa mendatang.
s.
EYS dapat digunakan untuk mengetahui kon- Sekolah
disi pembangunan sistem pendidikan di bp
7-12 100,00 100,00 100,00
a.
berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam 13-15 99,52 100,00 100,00
t
ko
yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap 19-24 65,53 69,35 65,38
og
anak.
//j
.id
Jumlah RS, Pusk- kapasitas tempat tidur Rumah Sakit terlihat
110 134 132
go
esmas
Apotik/Toko Obat 142 153 154 ada peningkatan dibandingkan dengan tahun
s.
2015, yaitu sejumlah 1611 pada 2015 men-
Persentase Balita Menurut Status Gizi
Gizi Buruk 0,67 0,68 0,94 bp
jadi 1811 pada tahun 2016.
a.
Gizi Kurang 7,26 7,29 8,17 Untuk menekan pertumbuhan penduduk
t
Gizi Normal 87,68 84,99 86,59 pemerintah daerah mencanangkan program
ko
Keluarga Ber-
encana masyarakat terhadap program tersebut
og
Peserta KB Aktif 35 901 34 818 32 704 cukup positif. Hal ini terlihat dari tingginya
//j
.id
dasarkan kkriteria resiko, penggunaan
teknologi dan besaran biaya (nilai proyek).
go
s.
" Kualifikasi menentukan besar
NILAI TENDER dan kemampuan pe- bp
a.
rusahaan dalam mengerjakan
t
ko
di Indonesia "
og
//j
.id
angka IPM sejak tahun 2012 sampai dengan
go
2016, kemajuan yang dicapai kota Yogyakarta
s.
dalam pembangunan manusia cukup
bp
signifikan. Angka IPM kota Yogyakarta
mengalami peningkatan dari 83,29 pada tahun
a.
2012 menjadi 85,32 pada tahun 2016.
t
ko
.id
empang, lahan yang sementara tidak
diusahakan, lahan untuk tanaman kayu-
go
kayuan dan perkebunan negara/swasta.
s.
Pada tahun 2016 luas penggunaan lahan
di Kota Yogyakarta tercatat 3.250 hektar, bp
a.
terdiri dari 60 hektar lahan sawah dan 3.190
t
ko
sebesar 8,90 persen. Hal ini terjadi karena Produktivitas Tanaman Padi (Ton/Ha), 2014 - 2016
adanya pengaruh musim dan juga perubahan
penggunaan lahan sehingga menghasilkan
luas panen yang lebih rendah dibanding
tahun sebelumnya.
Energi Listrik Terjual di Yogyakarta 2012 - 2016 Jumlah pelanggan listrik PLN di Kota
(KWh) Yogyakarta pada tahun 2016 tercatat
225.282 pelanggan atau mengalami
peningkatan mencapai 10,33 persen
dibandingkan dengan keadaan tahun 2015
.id
yang mencapai 204.185 pelanggan.
Sedangkan untuk jumlah energi listrik terjual
go
dari tahun ke tahun terus mengalami
s.
peningkatan. Pada tahun 2010 mencapai
bp
399.385 MWh dan meningkat menjadi
a.
477.431 MWh pada tahun 2011 dan terus
t
meningkat hingga pada tahun 2016 men-
ko
Banyaknya Pelanggan Air Minum menurut Berdasarkan data dari PDAM Tirtamarta,
ht
.id
2016 jumlah industri kecil dan menengah
tercatat 6.222 unit dengan jumlah tenaga kerja
go
27.863 orang dan nilai investasi sebesar Rp.
s.
177,3 milyar rupiah. Dibandingkan dengan
tahun 2015 jumlah usahanya mengalami pen-
bp
a.
ingkatan. Dan jumlah tenaga kerja yang
t
terserap mengalami peningkatan sebanyak
ko
(SE2016) menunjukkan bahwa jumlah usaha Banyaknya Usaha Industri Pengolahan dan
Penyerapan Tenaga Kerja
tp
.id
kota Balikpapan yang dipilih sebagai acuan.
go
Perbedaan model penyajian IKK 2009 dan
IKK 2011 menyebabkan angka tersebut tidak
s.
dapat diperbandingkan secara langsung.
bp Indeks Kemahalan Konstruksi kota
a.
Yogyakarta tahun 2016 berada pada angka
t
ko
14
dibanding hotel tidak berbintang
Hotel &
Tingkat hunian kamar hotel berbintang lebih tinggi dibandingkan hotel
non berbintang yaitu sekitar 60,73 persen berbanding 28,92 persen.
Pariwisata
.id
terletak di wilayah kecamatan Gedongtengen
yakni sebanyak 116 hotel.
go
Produktivitas suatu hotel/akomodasi
s.
dapat diukur dari tingkat penghunian kamar.
Faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat
bp
a.
penghunian kamar hotel adalah banyaknya
t
kunjungan wisatawan baik wisatawan
ko
meningkat pula.
tp
.id
Lainnya, masyarakat moderen merupakan salah satu
587,041
go
1,287,071 keunikan yang mampu menarik minat
Taman wisatawan untuk berkunjung di kota
s.
Pintar, Yogyakarta. Pusat perbelanjaan pasar
1,037,711 bp
tradisional seperti Pasar Beringharjo dan
a.
Taman Sari, selaras panjang jalan Malioboro pada
t
514,332
ko
Pagelaran
Kraton, kerajinan. Di samping itu terdapat juga
og
Jalan paling panjang di Yogyakarta memiliki kelas tiga dan dan Komunikasi
paling sering dilalui oleh moda kendaraan roda dua yang
mencapai 84 persen jumlah kendaraan.
.id
perekonomian. Salah satu prasarana/
infrastruktur yang pokok adalah jalan. Makin
go
meningkatnya usaha pembangunan menuntut
s.
pula peningkatan pembangunan jalan untuk
memudahkan mobilitas penduduk dan
bp
a.
memperlancar perdagangan antar daerah.
t
ko
.id
penumpang kereta bisnis dan eksekutif,
go
dan stasiun Lempuyangan yang
s.
diperuntukan bagi pemberangkatan
bp
penumpang kereta ekonomi serta barang.
a.
Lalu lintas surat pos dan giro selama
t
ko
122 persen.
ht
.id
besaran mencapai 5.088 milyar rupiah atau
go
sekitar 63 persen. Sektor ekonomi yang
menempati urutan kedua dalam penyerapan
s.
besaran kredit bank umum dan BPR adalah
sektor Jasa-jasa yang mencapai 705 milyar bp
a.
rupiah atau berkisar 9 persen dari
t
keseluruhan kredit mikro di Yogyakarta.
ko
(Miliar Rupiah)
berkisar 8 persen dari total kredit.
Menurut jenis penggunaannya posisi pin-
jaman rupiah dan valuta asing yang diberikan
bank umum dan BPR di kota Yogyakarta,
sejak tahun 2012 hingga 2016 terbanyak
digunakan untuk konsumsi. Pada tahun 2016
jenis penggunaan untuk konsumsi mencapai
8.370 milyar rupiah atau mencapai 39,25
persen dari total kredit yang diberikan.
Sedangkan yang digunakan untuk modal
kerja pada tahun 2016 mencapai 8.045 milyar
rupiah meningkat sebesar 530 milyar rupiah
dari tahun 2015 atau berkisar 7,05 persen.
Dan selebihnya digunakan untuk investasi,
dimana pada tahun 2015 mencapai 4.238
milyar rupiah menjadi 4.908 milyar rupiah di
tahun 2016 (meningkat sebesar 15,81%).
.id
bulan Oktober 2017 IHK tertinggi terjadi di Kota
Surabaya yaitu sebesar 129,92, kemudian
go
dilanjutkan Kota Semarang dan Kota Madiun yang
s.
masing-masing sebesar 127,88 dan berlanjut di
bp
kota Purwokerto mencapai indeks sebesar 126,83.
a.
Indeks terendah terjadi di kota Surakarta yang
t
mencapai 124,65.
ko
Laju inflasi Yogyakarta, 2013 - 2017 pada bulan Januari 2016 yaitu mencapai 0,53
ht
.id
60 60.79 62.18
masyarakat akan berdampak pada porsi
57.13
pengeluaran yang bergeser dari pengeluaran
go
50 42.87
39.21 37.82
untuk makanan menjadi pengeluaran untuk 40 33.27
36.00
s.
bukan makanan (Engel, 1875).
Proporsi pengeluaran non makanan
masyarakat kota Yogyakarta pada tahun
30
bp
a.
20
proporsi pengeluaran non makanan sebagian 2012 2013 2014 2015 2016
og
19 Perdagangan
Nilai impor Yogyakarta jauh melebihi nilai ekspornya.
Nilai impor tampaknya menurun sangat tajam dibanding
tahun sebelumnya.
.id
adalah komoditas kulit lembaran, yaitu sebe-
go
sar 4 juta US$. Komoditas sarung tangan
75,00
memiliki kontribusi terbesar kedua dengan
s.
nilai total ekspor mencapai 3.8 juta US$ atau
50,00
37,27 37,27 bp
18.75 persen dari total ekspor Kota
a.
Yogyakarta. Kemudian diikuti oleh produk
25,00 20,38
17,22 16,60 13,06
t
13,06 minyak atsiri dengan nilai 3.1 juta US$ atau
ko
di Kota Yogyakarta
pemerintah selalu menjaga ketersediaannya.
ht
.id
di bandingkan empat kabupaten lainnya di
go
provinsi DI Yogyakarta.
Sementara pendapatan perkapita yang
s.
mencerminkan tingkat produktifitas tiap
penduduk menunjukkan bahwa penduduk kota bp
a.
Yogyakarta lebih produktif dibandingkan
t
dengan empat kabupaten lainnya di provinsi
ko
DI. Yogyakarta.
ja
17 1 2 3
15 4 5
Secara umum pertumbuhan ekonomi kota 9%
3% 0% 0% 14%
0% 0%
16
14
Yogyakarta menunjukkan kecenderungan 10%
4%
6
moderat dan berada pada kisaran di atas 8%
21 Perbandingan
Regional
PDB perkapita Nasional
.id
sangat tinggi. PDRB per kapita Atas Dasar
harga Berlaku tertinggi tercatat ada di kota
go
Yogyakarta yang mencapai 69,2 juta rupiah
s.
pada tahun 2016. Angka ini berkisar tiga kali
bp
lipat dibandingkan angka Kulonprogo yang
a.
mencapai 20,146 juta rupiah pertahun.
t
Sedangkan kabupaten Sleman tercatat angka
ko
45,000
40,000
2012 2013 2014 2015 2016
.id
komunikasi. Penyumbang kedua adalah kecamatan
go
Gondokusuman sebesar 17,09 persen dan sektor
andalannya adalah perdagangan , hotel restoran,
s.
jasa-jasa, keuangan, angkutan dan komunikasi.
Selanjutnya adalah kecamatan Danurejan dengan
jumlah penduduk 19.019 jiwa mampu menyumbang bp
a.
kontribusi ekonomi sebesar 9.59 persen.
t
Gambaran tentang pola dan struktur
ko
23 PDRB
Penggunaan
tangga dan pemerintah
Persentase Pembentukan Modal Tetap Bruto Tingkat pertumbuhan riil PMTB kota
Atas dasar harga berlaku, 2012-2016
Yogyakarta tahun 2016 sebesar 5,47 persen,
lebih cepat 1,99 poin bila dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun sebelumnya.
Salah satu indikator yang menggambarkan
.id
hubungan antara PDRB dengan PMTB
adalah Incremental Capital Output Ratio
go
(ICOR). ICOR merupakan indikator yang
s.
menunjukkan tingkat laju pertumbuhan
bp
ekonomi relatif akibat adanya investasi.
a.
Semakin tinggi ICOR memberikan indikasi
t
ko
investasi.
og
Atas dasar harga berlaku, 2012- 2016 untuk keperluan komponen permintaan akhir,
23,71 persen digunakan untuk pembentukan
modal tetap bruto.
Selama 2012–2016 persentase komponen
permintaan akhir terus meningkat. Hal ini
menunjukan perekonomian Kota Yogyakarta
masih didominasi untuk konsumsi, terutama
untuk konsumsi rumahtangga dan konsumsi
pemerintah. Komponen investasi yang dalam
hal ini dicerminkan oleh besarnya Pemben-
tukan Modal Tetap Bruto juga mengalami
peningkatan yang berarti.
.id
dalam dua tahun terakhir mengalami
go
penurunan. Pada tahun 2016 pertumbuhan
kelompok ini mencapai 3,35 persen. Namun
s.
bp
sebesar apapun pertumbuhan kelompok ini
kurang cukup berarti karena peranannya
a.
terhadap total penggunaan PDRB relatif kecil.
t
ko
.id
5.11
PDRB tumbuh sebesar 12,01 persen. Kemudian
17 5.27
16 4.66
go
3.47 diikuti kategori Informasi dan Komunikasi 8,04
15 5.86
14
13 2.77 persen; kategori Administrasi Pemerintahan,
s.
12 4.50
11 5.25 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar
10
9
8 2.82
5.81
8.04
bp
5,86 persen; kategori Penyediaan Akomodasi
a.
7 5.54
6 3.56 dan Makan Minum 5,81, kategori Perdagangan
t
5 2.22
ko
1 0.90
persen dan kategori Jasa Keuangan dan Asur-
og
Persentase Pendapatan
2016
signifikan. Secara kualitatif hal tersebut terindi- 80 2015
kasikan dengan gambaran kurva Lorenz tahun 60
.id
2016 yang bergeser sedikit ke arah garis diagonal 40
go
dibandingkan dengan gambaran kurva Lorenz ta-
20
s.
hun 2015.
bp
0
Secara kuantitatif ukuran tingkat ketimpan- 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Persentase Penduduk
a.
gan distribusi pendapatan penduduk dapat dilihat
t
ko
dari angka Gini Ratio. Pada tahun 2016, Gini Rasio Perkembangan Distribusi Pendapatan Penduduk
Kota Yogyakarta Menurut Kriteria Bank Dunia,
Kota Yogyakarta tercatat sebesar 0,4214, lebih
ja
2014 - 2016
og
100%
s:
Berpendapatan
Pada tahun 2016 menurut total penduduk, Tertinggi
60%