Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA LANJUTAN
“EFEK COMPTON”

Tanggal Praktikum : 25 April 2017


Tanggal Pengumpulan : 20 April 2017
Waktu Praktikum : 08.00-selesai WIB

Nama : Siti Sulistia Amanah


NIM : 11150163000028
Kelompok : 1 (satu)
Nama Anggota :
1. My Gempita Fitriyani (11150163000009)
2. Suryatul Fajariah (11150163000015)
3. Lena Marlina (11150163000025)
4. Iis Isya’atul Faridah (11150163000026)
5. Bayu Ardian (11150163000035)
Kelas : Pendidikan Fisika 4A

LABORATORIUM TERPADU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017

1
EFEK COMPTON

A. Tujuan Praktikum
1. Mengukur garis spektrum energi 662 keV pada preparat Cs-137 untuk kalibrasi
energi pencacah sintilasi
2. Mengukur kuanta yang dihamburkan oleh aluminium dengan variasi sudut
antara sumber dan detektor
3. Menentukan energi E kuanta yang dihamburkan

B. Dasar Teori
Sinar gamma merupakan gelombang elektomagnetik yang memiliki panjang
gelombang ter[pendek atau frekuensi tertinggi. Sinar gamma dihasilkan oleh inti-inti
atom yang tidak stabil (zat radioaktif) maupun sinar kosmis. Sinar gamma memiliki
daya tembus yang sangat besar hingga menembus plat timbal dengan ketebalan
beberapa cm. Keberadaan sinar gamma dapat dideteksi dengan detektor Geiger-
Muller. Sinar gamma (sering kali dinotasikan dengan huruf yunani gamma, ) adalah
sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh
radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancur elektron-
positron.
Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka
sering kali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42Ehz/ 124 pm, . meskipun
siner radioaktif x keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal
antara sinar gamma dan sinar x dari energi yang sama, mereka adalah dua nama untuk
radiasi elektromagnetik yang sama, yang seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah
dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar x dari sumber
mereka. Sinar gama adalah istilah untuk radiasi eletromegnetik enerti-tertinggi yang
diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi
elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi
nuklir, ada tumpang tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan
sinar-X energi tinggi (Krane,1992)
Radiasi gamma adalah suatu bnetuk radiasi elektomagnetik yang memiliki
energi tinggi yang berasal dari inti atom. Radiasi tersebut dipancarkan dalam bentuk
foton. Sebuah ini dapat berada dalam keadaan yang memiliki energi yang lebih besar
daripada keadaan dasar. Inti yang mengalami keadaan tersebut inti yang tereksitansi.

2
Inti tereksitansi akan kembali ke keadaan dasarnya dengan memancarkan foton yang
energinya sama dengan perbedaan energi pada keadaan awal dan akhir dalam yang
bersangkutan (Khopal, 2003).
Effek Compton Meskipun pemikiran bahwa cahaya terdiri dari foton foton
dengan energi hf telah dikemukakan pada tahun 1905 ,namun pemikiran bahwa foton
foton itu juga membawa momentum belum bisa dibuktikan secara eksperimen hingga
tahun 1923. Pada tahun 1923 ditemukan bahwa sinar-x dihamburkan oleh electron
bebas dimana panjang gelombang sinar x hamburan lebih panjang dari sinar x
sebelum berinteraksi dengan electron bebas tersebut, peristiwa tersebut dinamakan
pergerseran Compton.

C. Alat dan Bahan


No. Keterangan Gambar

1 mixed preparation
1.

2. 1 Cs-137 preparation 3,7 MBq

3. Aluminium

4. Penghalang

3
5. 1 Aparatus Set Compton

6. 1 detector output stage

7. Komputer

8. High Voltage power supply 1,5 kV

9. 1 MCA Box

D. Langkah Percobaan
 Persiapan
No. Keterangan Gambar
1. Susunan peralatan dapat dilihat pada
Gambar.

4
2. Siapkan panel eksperimen dengan
skala sudut dan koordinat polar dan
pelindung. Pasanglah pencacah
sintilasi (e) pada output stage detector
(f), kemudian pasang pada holder (d)
dan MCA box pada Cassy.
3. Hubungkan output stage detector
dengan power supply tegangan tinggi
1,5 kV. Hubungkan juga kabel sinyal
6 pole dan kabel BNC pada output
stage detector dengan preamplifier dan
input pada MCA-Box.
4. Hubungkan output RS-232 pada Cassy
dengan komputer.

5.
Pasang power supply, kemudian
hidupkan Cassy.

 Kalibrasi Pencacah Sintilasi

No. Keterangan Gambar


 Jalankan program CASSY Lab. Pilih
“Display measuring parameter”
kemudian pilih “Multichannel
Measurement”
 Number of Channel = 256 channels
 Measuring Time = 200 s
 Negatif pulse = on
 Gain box = -2

5
 Pilih “Start measurement” atau tekan
<F9> untuk memulai pengukuran.
 Secara perlahan-lahan naikkan tegangan
dari power supply sehingga garis 662
keV (Cs-137) berada di sekitar channel
150.
 Hapus nilai pengukuran lama dengan
<F4> dan mulai pengukuran spektrum
baru untuk kalibrasi dengan <F9>.
 Pilih Energy Calibration untuk
melakukan kalibrasi energi pada channel
dimana energi untuk Am-241 adalah 59,5
keV dan energi untuk Cs-137 adalah 662
keV.

Pencatatan spektrum

No. Keterangan Gambar


Keluarkan preparat dari holder
sampel dan ganti dengan Cs-137.

Atur sudut pengukuran antara preparat dan


detektor pada sudut �= 0o dan ganti
waktu pengukuran menjadi 600 s.

Letakan penghabur aluminium (b), letakan


pelindung tambahan (c), kemudian lakukan
pengukuran spektrum �.

Letakan holder sampel dengan preparat


pada sudut �= 30o dan letakan pelindung.

Lakukan pengukuran untuk spektrum �

6
pertama tanpa penghambur aluminium.

Letakan kembali penghambur aluminium


dan lakukan pengukuran baru untuk
spektrum �kedua.

Aktifkan mode subtraction dengan dan


kurangi spektrum 2 dengan spektrum 1.

Aktifkan cursor dan tentukan energi E dari


puncak maksimum, kemudian simpan nilai
pengukuran dalam file.

Ulangi pengukuran untuk sudut � sebesar


60o, 90o, dan 120o.

E. Data Pengamatan

Spektrum
Dengan penghambur (SH) - 71 87 117 171
Tanpa penghambur (SL) 1953 72 74 111 153
| | 1953 1 13 6 18
273 229 346,5 518,5 605,5

Tabel Hasil Perhitungan


No (keV) (keV)
1. 273 273
2. 229 243,62
3. 246,5 525
4. 518,5 -51850
5. 605,5 786,36

7
F. Pengolahan Data
 Sudut

⁄ ( )

⁄ ( )

( )

 Sudut

⁄ ( )

⁄ ( )

( )

 Sudut

⁄ ( )

⁄ ( )

( )

 Sudut

⁄ ( )

⁄ ( )

( )

 Sudut

⁄ ( )

8
⁄ ( )

( )

Standar deviasi energi yang dihamburkan pada semua sudut :

∑( )

( )


( )

G. Pembahasan
Pada praktikum efek Compton, digunakan kuanta gamma γ pada preparat Cs-
137. Pada praktikum ini, dapat diketahui nilai energy γ sesudah dan sebelum
hamburan. Menurut teori Compton, energi setelah hamburan bernilai lebih besar
dibandingkan energi sebelum hamburan. Hal tersebut disebabkan karena panjang
gelombang partikel setelah hamburan bernilai lebih besar dibandingkan panjang
gelombang sebelum hamburan. Hal tersebut dipengaruhi oleh tumbukan yang terjadi
pada partikel dan sudut yang dibentuk oleh partikel setelah terjadinya tumbukan.
Karena panjang gelombang berbanding terbalik dengan besarnya energi, maka
semakin besar panjang gelombang maka semakin kecil nilai energinya.
Menurut teori yang berlaku, bahwa elektron yang berperan dalam proses efek
Compton, menghambur suatu kuantum cahaya yang utuh (foton). Teori ini juga
berlandaskan hipotesa bahwa kuantum-kuantum cahaya datang dari berbagai arah

9
tertentu dan dihamburkan dalam arah-arah tertentu pula. Hasil eksperimen yang
dilakukan untuk menyelidiki teori tersebut telah menunjukkan bahwa radisi kuantum
(foton) kecuali membawa energi juga memiliki momentum linier.
Dari data hasil praktium, diketahui bahwa saat spectrum diberi penghambur,
nilai spectrum rata-rata lebih besar dibadingkan pada saat spectrum langsung (tanpa
penghambur). Sedangkan nilai energi awal (E0) yang paling besar adalah ketika
kuanta berada pada posisi 120˚ terhadap detector. Nilai EƟ juga menunjukkan hasil
demikian.
Untuk mencari nilai energi awal, yang dibutuhkan adalah nilai dari EƟ, Ɵ, dan
mc , dengan mc2 merupakan energi diam elektron yang bernilai 511 keV.
2

H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Efek compton adalah salah dari tiga proses yang melemahkan energi suatu sinar
ionisasi
2. Menentukan energi E kuanta yang di hamburkan dapat dilakukan dengan
menggunakan preparat
3. Kalibrasi energi pencacah sintilasi dapat dilakukan dengan cassy lab.

I. Komentar dan Saran


1. Diharapkan dalam praktikum lebih terarah dan berjalan dengan dengan efisien dan
efektif
2. Peraturan berupa keselamatan kerja harus diperhatikan

J. Daftar Pustaka
Akhadi, Mukhlis.1997.Pengantar Teknologi Nuklir. Jakarta: Rineka Cipta
Khopal.2003. Deteksi Radisai dan Pengukuran. Jakarta : UI Press.
Krene. K. 1992.Fisika Modern Terjemahan 1. Jakarta : Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai