BIOLOGI
MAKALAH
Oleh
Kelompok 5
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2018
I.Pendahuluan
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mengatasi kendala-
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal maupun
individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral dari proses
pembelajaran itu sendiri. Melalui penggunaan media, siswa dapat terlibat langsung dengan
materi yang sedang dipelajari. Misalnya, penggunaan media realia atau benda nyata akan
Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda tersebut dan memperoleh informasi yang
diperlukan. Dalam mata pelajaran biologi, contoh benda nyata adalah flora dan fauna yang
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
Kegiatan belajar biologi merupakan suatu proses yang menuntut adanya aktivitas
siswa, dengan demikian pengembangan media diarahkan pada kegiatan yang ditunjang oleh
alat peraga praktek dan alat observasi. Dalam pengajaran biologi, ketika perangkat penunjang
kegiatan tersedia masih mungkin terdapat sejumlah kendala sehingga proses pembelajaran
a. objek sebagai sumber fakta yang terbatas, terjadi karena objek tidak ada, kemelimpahannya
tidak tepat dengan waktu belajar (musim), sulit dijangkau karena jarak, posisi atau lokasi,
terlalu kecil atau terlalu besar, berbahaya bila didekati atau dilindungi. Perkembangan fisik
kota sebagai salah satu cekaman antrapogenik pada tingkat komunitas mengakibatkan
b. Proses sulit diamati, terjadi karena terlalu cepat (reaksi metabolisme), terlalu lambat
(adaptasi dan pertumbuhan), atau berada dalam sistem yang sangat kecil (sel/organel), terjadi
dalam sistem mahluk hidup dan tidak konstan (mudah dipengaruhi faktor lingkungan).
yang umum terjadi. Keterbatasan ini bisa disebabkan karena alatnya yang tidak ada atau
laboratorium, akibatnya banyak alat-alat yang rusak karena tidak terpelihara. Disisi lain
kebutuhan bahan-bahan lab sering tidak terpenuhi karena terbatasnya dana yang ada. Sampai
saat ini dunia pendidikan selalu dihadapkan dengan proporsi alat yang tidak seimbang, dan di
d. Siswa terlalu banyak, proporsi siswa guru tidak seimbang Keadaan ini mengakibatkan
siswa tidak belajar secara optimal. Jumlah kelas yang terlalu banyak menyulitkan guru untuk
membagi perhatian kepada seluruh siswa secara merata. Sementara itu untuk kegiatan
praktikum dalam laboratorium yang semestinya perbandingan guru dan siswa menjadi lebih
kecil tidak terjadi. Bahkan karena banyaknya murid di sekolah mengakibatkan terjadi
pembelajaran. Sejalan dengan jiwa otonomi daerah yang asumsi dasarnya adalah keragaman,
dalam segi kemampuan atau muatan lokal sangat mungkin dan luas untuk mengembangkan
berbagai media pembelajaran, selaras dengan kurikulum yang berlaku. Prosedur untuk
Selanjutnya dalam pengembangan alat sederhana sebagai bagian dari media pembelajaran
siswa memberi contoh untuk memanfaatkan barang bakas atau berfikir kreatif)
4. Mudah dirakit dan digunakan oleh siswa secara individual atau kelompok
Media asli atau specimen merupakan obyek sebenarnya yang digunakan sebagai alat
bantu pembelajaran. Cakupan media asli dalam pembelajaran biologi sangat luas, mulai dari
bagian kecil dari suatu obyek sampai ke obyek utuh lengkap dengan habitatnya. Berdasarkan
ukurannya mulai dari obyek yang besar sampai dengan obyek mikroskopis yang hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop. Media asli sering juga disebut sebagai realia karena media
tersebut adalah obyek nyata (real), dalam kaitan materi biologi adalah makhluk hidup utuh
atau bagian-bagiannya.
pengelompokkan tersebut didasarkan pada keutuhannya, media asli dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu media dengan menampilakan satu atau sekelompok individu utuh dan media
dengan hanya menampilkan bagian dari tubuh individu tersebut. Sedangkan apabila
didasarkan pada kondisinya, media asli dapat dikelompokkan menjadi media segar dan media
awetan.
a. Media segar
Media segar atau seringkali disebut sebagai preparat segar dapat diartikan sebagai
media yang langsung disiapkan dan dipakai saat media tersebut masih benar-benar alami.
Keuntungan media atau bahan segar tersebut antara lain kondisi media yang sama persis
dengan keadaan alaminya, seperti ukuran, warna serta perilakunya (apabila media tersebut
berupa hewan). Para siswa akan sangat diuntungkan dengan penggunaan media segar
tersebut, karena apa yang mereka pelajari sangat menunjukkan kedekatannya dengan
kehidupan seharihari.
Contoh media segar yang umum digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi adalah:
Tumbuhan dan bagian-bagiannya; akar, batang, daun, bunga, buah, biji, sporangium dan
sebagainya
Binatang; mencit, burung merpati, katak hijau, ikan, udang, belalang, jangkrik, cacing
b.Media Awetan
Media awetan terdiri dari awetan basah dan awetan kering. Awetan basah dibuat
dengan cara merendam tumbuhan dan atau binatang baik dalam bentuk utuh atau pun bagian-
bagiannya dalam larutan pengawet. Larutan pengawet tersebut umumnya berupa alcohol
dengan konsentrasi 50% - 70%, campuran formalin, asam asetat dan alcohol (larutan FAA)
atau larutan formalin 4%. Larutan alcohol biasanya digunakan untuk mengawetkan binatang
rendah dari Phylum Arthropoda. Pengawet FAA banyak digunakan untuk mengawetkan
digunakan FAA konsentrasi rendah, sedangkan untuk tumbuhan berkayu menggunakan FAA
dengan konsentrasi tinggi. Larutan formalin 4% digunakan untuk mengawetkan binatang atau
bagian tubuh binatang dengan cara merendamkannya. Hal yang perlu diperhatikan pada
media awetan basah adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan awetan basah tersebut
harus tertutup rapat dan specimen yang ada di dalamnya harus terendam, oleh karena itu
volume larutan pengawetnya harus dijaga. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah ketika
bagian-bagiannya baik dengan atau tanpa bahan pengawet. Contoh yang paling populer
adalah herbarium yang 89 diawetkan dengan sublimat. Serangga tertentu dapat diawetkan
dengan cara menaruh kapur barus di tempat penyimpanannya. Contoh media awetan kering
lainnya adalah rangka hewan yang dipasang sesuai dengan struktur aslinya dan taksidermi.
Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling
mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu menjelaskan hal-hal yang
abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dengan berinteraksi langsung
dengan realia, diharapkan hal-hal yang kurang jelas, apabila diterangkan secara verbal akan
menjadi jelas. Realia memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan
membawa kehidupan di dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas. Sebagai
obyek nyata, realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan pengalaman langsung kepada
pengguna. Oleh karena itu, realia banyak digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai alat
bantu memperkenalkan subjek baru. Realia mampu memberikan arti nyata kepada hal-hal yang
sebelumnya hanya digambarkan secara abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual
(Sadiman, 1996).
Realia akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses memperoleh
informasi dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri atau
sering disebut sebagai tujuan kognitif. Dalam proses ini, realia dilibatkan sebagai suatu obyek
nyata yang belum dikenal dan para pengguna akan belajar untuk mengenalnya. Realia dapat
memberikan pengguna pengalaman langsung dan nyata; pengalaman keindahan yang tidak bisa
Dalam pembelajaran biologi tentu realia sangat berperan penting dalam penjelasan
mengenai morfologi makhluk hidup. Morfologi makhluk hidup sangat sulit dipahami jika
hanya digambarkan dengan kata-kata, karena ada banyak sekali istilah yang dipakai. Namun
dengan menggunakan media pembelajaran realia siswa tidak perlu lagi menggambarkan dalam
benaknya, tetapi langsung bisa melihat langsung bagian yang dimaksudkan (Sadiman 1996).
Melalui media asli, anak didik melihat langsung peristiwa yang nyata, yang jauh lebih
baik ketimbang sekedar membaca uraian atau deskripsi mengenai obyek tersebut. Contoh
ketika kita akan memperkenalkan salah satu hewan invertebrata yaitu Bintang laut, siswa
secara langsung dapat menggunakan semua panca indranya. Siswa dapat menginderai bentuk,
warna, ukuran dan dapat pula merabanya apakah halus atau kasar. Selain itu apabila
obyeknya masih hidup para siswa dapat melihat secara langsung bagaimana gerakan hewan
tersebut.
III.Kesimpulan
Media realia adalah media yang ditampilkan merupakan benda nyatanya. Dalam
pembelajran biologi dipakai menggunakan media yang konkrit misalkan media kerangka
tubuh manusia. Penggunaan media realia lebih mendekatkan peserta didik (penerima pesan)
sebenarnya suatu benda asli merupakan benda yang paling tepat guna dibandingkan tiruannya”
(Latuheru,1988:52)
Media pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi nyata atau merupakan benda nyata
akan memberikan pengalaman tersendiri bagi peserta didik yang tidak mudah untuk dilupakan.
Dengan melihat benda nyatanya diharapkan peserta didik akan mampu mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dan bukan hanya sekedar teori yang dipahaminya. Banyak macam media
realia yang dapat digunakan dalam pembelajaran diantaranya media awetan (basah maupun
Latuheru, JD. 1998. Media Pembelajran dalam Proses Belajar Masa Kini. Jakarta :
DepdikbudMason R
Azhar Arsyad. 2003. Media Pengajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 103