Anda di halaman 1dari 9

1.

Hendrik Redhian (04121004007)


2. Aulia Rizki (04121004008)
3. Mei Puspita Mentari (04121004009)
4. Anna Pratiwi (04121004010)
5. Rismaulina Sitanggang (04121004011)

drg. Shanty Chairani, M.Si

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014
PERKEMBANGAN PENYAKIT PERIODONTAL

I. GINGIVITIS

mikroorganisme mensintesis
adanya mikroorganisme produknya (kolagenase,
terjadi perubahan patologik melekat pada gigi atau dekat hyaluronidase, protease,
sulcus gingiva kondroitin sulfatase,
endotoksin

terjadi kerusakan sel


memperbolehkan agen
pelebaran jarak dihasilkan epithelial dan jaringan ikat
berbahaya (dari bakteri)
antara sel juntional epithelial serta struktur intraseluler
mendapat akses ke jaringan
selama gingivitis awal (kolagen, substansi dasar,
ikat
glikokaliks

monosit/ makrofag
produk mikrobial
mengaktivasi substansi
mengaktifkan monosit/ INFLAMASI
vasoaktif (PGE2), (IFN), (TNF),
makrofag
(IL-1)
1. Gingivitis tahap 1 (initial lesion)

Inflamasi dimulai 24 jam vasodilatasi dan sulkus


akumulasi plak gingiva meningkat

Neutrofil bergerak
kesulcus respon imun baru mulai
meningkatdengan pada hari ke 2-4, Inflamsi
bantuan perlekatan meningkat
ICAM 1 dan ELAM 1

terjadi perubahan
limfosit mempunyai
jaringan perivaskular,
kemampuan untuk
terdapat eksudasi dan
memproduksi cluster
deposisi fibrin (INITIAL
determinant 44
LESION)
2. Gingivitis tahap 2 (early lesion)

inflamasi meningkat dan


setelah 1 minggu akumulasi vasodilatasi pembuluh
plak, inflamasi tidak darah semakin terlihat (
ditangani dan berlanjut limfosit dan neutrofil
meningkat )

sedikit demi sedikit kolagen fibroblas mulai terlihat dan


terdegradasi pada daerah menandai kerusakan
terinfeksi jaringan

kolagen yg terdegradasi diisi sel basal dari ephitel


oleh edem junctional berpolferasi

epithelium juntion
menumpukan plak memperlihatkan
subginggiva semakin ke perkembangan rete pegs
apikal (early lesion)
3. Gingivitis tahap 3 (establish lesion)

Setelah 2-3 minggu establish


lesion berkembang karena peningkatan migrasi sel plasma membentuk 10-3-
produk bakteri pada tahap neutrofil, GCF, dan inflamasi % dari infiltrat
early lesion semakin ke apikal

fibroblas menyebabkan
sehingga epitel junctional rete pegs meluas lebih lanjut
kolagen semakin degradasi ke
tidak lagi melekat ke gigi ke dalam jaringan ikat
arah lateral dan apikal

membentuk poket gingiva


4. Gingivitis tahap 4 (advanced lesion)

akibat poket gingiva plak


inflamasi meningkat hingga
subgingiva semakin ke
ke perlekatan jaringan ikat
dalam ke apikal

menyebabkan epitel
junctional bermigrasi ke
apikal dan terbentuk poket sehingga hilang perlekatan
periodontal, kemudian mulai jaringan ikat
menunjukan resorbsi tulang
alveolar
II. PERIODONTITIS
PATOGENESIS PADA PERIODONTITIS

di awali dengan invasi melalui epitel junction,


GINGIVITIS bakteri dan produkya epitel sulkus
peradangan

tanpa ada migrasi apikal sel dan cairan inflamasi


produk bakteri : Enzim
kolagen digantikan sel epitel junction akan atau peradangan
kolagenase dan fibroblas
edem terbentuk POKET mengakibatkan
mendegradasi kolagen
GINGVA pembesaran gingiva

kolagen terdegradasi
menyebabkan migrasi
inflamasi terus berlanjut , terjadi degradasi tulang, terbentuk poket
epitel junction ke apikal
sitokin meningkat, MMP periodontal
dan berpliferasi
sepanjang akar RANKL terstimulasi

jika ada faktor-faktor*


yang mempengaruhi
maka bisa terbentuk poket suprabony
poket infrabony

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan Mekanisme etiologi poket infraboni yang telah
dikemukakan adalah:
1. Adanya pembuluh darah yang besar pada satu sisi alveolus mungkin mempengaruhi
pembentukan poket infraboni.

2. Desakan makanan yang kuat ke daerah interproksimal dapat menyebabkan kerusakan


unilateral pada perangkat pendukung gigi dan rusaknya perlekatan epitel

3. Trauma pada jaringan periodontal dapat menyebabkan kerusakan puncak ligamen


periodonsium (trauma oklusi), yang jika sudah ada inflamasi, dapat mengakibatkan migrasi
epitel jungsional ke arah daerah terjadinya kerusakan.
Gambar 13.20 Gambar 13.21 Gambar 13.22
Mekanisme Periodontitis Kronis

invasi bakteri
reaksi inflamasi lokal.
mis:Streptococcus
poket pelepasan sejumlah sitokin
intermedius, Porphyromonas
(IL-1, 1L-6, TNF-α, dan IFN-γ)
gingivalis

Bila sel-sel host dan


sel host (sel mast, netrofil
mediator tersebut tidak
mensekresikan mediator (PMN), makrofag, sel NK, sel
mampu melawan serangan
pro-inflamatori (mis: IL-1, 1L- plasma, dan limfosit)
bakteri , makrofag sebagai
6, TNF-α, dan IFN-γ) berkumpul pada sisi
sel penyaji antigen (APC)
terinfeksi
akan memproses antigen

Pada keadaan yang tidak bila proses inflamasi ini terus


terkendali (reaksi berlanjut, kadar keempat sel
IFN-γ dihasilkan dan limfosit
hipersensitivitas), proses sitokin meningkat dan akan
T akan teraktivasi
inflamasi menjadi sesuatu menstimulasi RANKL dan M-
yang merugikan tubuh CSF

MILD PERIODONTITIS
OH buruk dan faktor resiko dengan resorbsi tulang 1-2
invasi bakteri anaerob meningkat -> poket semakin mm dari CEJ dan terbentuk
dalam poket dengan kedalaman
yang sama

MODERATE PERIODONTITIS
kerusakan tulang dan poket tidak dilakukan perawatan
Destruksi tulang berlanjut,
sedalam 3-4 mm dan rasio dan invasi bakteri anaerob
tidak dilakukan perawatan.
akar 1:1 karena hilangnya semakin berlanjut
1/3 tulang alveolar

ADVANCED PERIODONTITIS
dengan kedalaman poket 5
mm atau lebih. rasio
mahkota dan akar gigi 2:1
atau lebih karena hilang
lebih dari 1/3 tulang alveolar

Anda mungkin juga menyukai