Anda di halaman 1dari 3

2.

Sebutkan lesi – lesi non neoplastic yang dapat berubah menjadi lesi yang neoplastic

3. Mengapa lesi non neoplastic bisa berubah menjadi lesi neoplastic

4. Gambaran klinis dan HPA lesi non neoplastic yang bagaimana harus dicurigai menjadi lesi neoplastic,
jelaskan

5. Bagaimana terapi pada umumnya lesi – lesi non neoplastic

2. Lesi – lesi non neoplastic yang dapat berubah menjadi lesi yang neoplastic

1.Leukoplakia

2.Erythroplakia

Dua jenis pertama inilah yang para ahli sepakat merupakan lesi pra-ganas untuk KARSINOMA
EPIDERMOID, sedangkan nomer 3 dan seterusnya adalah jenis yang belum seluruh ahli
menyepakatinya

3. Oral Submucous fibrosis

4. Candida albicans

5. Luetic glossitis / syphilitic leukoplakia

6. Oral lichen planus

7. Sideropenic dysphagia

8. Discoid lupus erythematosus

9. Dyskeratosis congenital

10.Ulcerasi khronis dari iritasi mekanis

3. Lesi non neoplastic bisa berubah menjadi Neoplastic penyebabnya Multifaktorial, yang dapat dibagi
menjadi 2 golongan :

1. Faktor Internal , antara lain:

a) Kecenderungan (Predileksi)/ Faktor Genetis/ Faktor Herediter

b) Kondisi tubuh tertentu misalnya:

- Anemia

- Defisiensi makanan

2. Faktor Eksternal (karsinogenmateri yang dapat menimbulkan karcinoma ):

- Kimiawi

- Biophysics

- Radiasi

- Virus
4. Gambaran klinis dan HPA lesi non neoplastic yang dicurigai menjadi lesi neoplastic

Gambaran klinis :

1.Pembengkakan bersifat progresiv  akan terus membesar

2.Ulkus yang menetap / kronis yang mempunyai ciri-ciri:

• indurative (mengeras)

• indolent (tak ada keluhan rasa sakit)

CIRI-CIRI Penting HPA :

A. DYSPLASIA SAMPAI ANAPLASIA :


Perubahan yang terjadi pada sel-sel dewasa, yaitu Adanya Variasi dalam :

- Bentuk/ukuran sel (pleomorphism)


- Arsitektur jaringan yang menyangkut:
o Komposisi
o Susunan
o ANAPLASIA = DE-DEFERENSIASI.
(Perubahan sel dewasa menjadi sel-sel yang lebih primitif )

B. ADANYA VARIASI GAMBARAN HPA NEOPLASIA DALAM :


Perbandingan (rasio) antara

- Sitoplasma : Inti Sel


- Bentuk
- Ukuran
- Jumlah sel
- Organisasi jaringan
- Adanya "sel atypic"/tak khas/tak spesifik.

5. Terapi pada umumnya untuk Lesi Non Neoplastic :

- Observasi

- Eliminasi Causa Ekstrasi gigi yang terlibat

- Perawatan oral hygiene lokal  misal dengan pembersihan Calculus

- Eliminasi Causa Ekstrasi gigi yang terlibat

- Eksisi
1. Lokal (inilah cara yang paling banyak dikerjakan) yaitu dengan cara :

Memotong/mengambil seluruh jaringan pathologis dan sebagian jaringan normal sekitarnya yang sudah
diinfiltrasi oleh sel-sel ganas dengan memakai cara:

- Mekanis  pisau operasi/skalpel

- Elektris  dengan Elektrokauter

- Cara pemotongan/pengangkatan ini dengan Prosedur Pembedahan, Prosedur Pembedahan inilah yang
paling banyak dikerjakan

2. Merusak seluruh jaringan patologis Tumor jinak dan sebagian Tumor Malignan tahap dini dan terletak di

permukaan dengan cara :

a. TERMIS

Suhu tinggi  Electro coagulation dengan alat Electro Cauter

Suhu sangat rendah  dibekukan dengan cara Cryo Surgery

3. Kimiawi : Sclerosing Agents  cairan kimia terjadi sclerosis jaringan.

4. Radiasi Terapi : Megavoltage Radiasi  Radiasi dengan memakai Alat Ronsen Voltase sangat tinggi.

Isotope Radioaktiv yang ditanamkan pada jaringan Kanker

5. Laser Beam Terapi (dengan memakai sinar Laser)

Anda mungkin juga menyukai