Anda di halaman 1dari 25

BAB III

LAPORAN KASUS
3.1 Pengkajian
A. Biodata
Istri : Suami :
Nama Klien : Ny.R. A : Tn. M. I
Umur Klien : 28 Tahun : 29 Tahun
Alamat : jl. Bahagia Gg K No X : jl.Bahagia Gg K No
Status Perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Islam : Islam
Suku : Banjar : Banjar
Pendidikan : SMP : SMP
Perkerjaan : Swasta : Swasta
Diagnosa Medis : P2A0 Post sstp + HAP
Tanggal MRS : 06 Januari 2018 Jam 14.15 wita (Rg VK)
08 Januari 2018 Jam 19.10 (Rg Nifas)
No RM : 3723xx
Tanggal Pengkajian : 09 Januari 2018 jam 20.00 Wita
Keluhan Utama saat ini : Klien mengatakan nyeri pada perut, P = saat
bergerak atau berubah posisi, Q = perih dan
pedih seperti di sayat R = bagian perut
dibawah pusat bekas luka jahitan operasi S =
skala nyeri 6 (0- 10) sedang, T = terus-
menurus.

Riwayat Kehamilan Dahulu : Klien mengatakan ini adalah kehamilan


Kedua saya
Riwayat Persalinan dan Kelahiran saat ini :
klien mengatakan 4 hari yang lalu ada
pernah jatuh kecelakaan sepeda motor akan
tetapi selama 4 hari itu tidak ada terjadi apa-
apa, setelah 4 hari berlalu saya tiba tiba
pendarahan hebat dan terus-menerus lalu di

27
28

rujuk ke RSUD Moch Ansari saleh


Banjarmasin untuk dilakukan perawatan pada
tanggal 06 Januari 2017 dan langsung
dilakukan perawatan intensive dan dilakukan
operasi Seksio Cesaria diruang operasi pada
tanggal 09 januari 2018 dan anak lahir sehat
BB 2500 g dan ibu di rujuk ke ruang nifas 2
untuk dilakukan perawatan.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 09
Januari 2018 pukul 20.00 Wita, klien
mengeluh nyeri pada luka bekas operasi. Luka
bertambah berat saat beraktivitas, skala nyeri 6
(nyeri berat dari skala 0-10). Dan saat ini
hanya mampu dan boleh miring kiri dan kanan
karena dibatasi untuk bergerak oleh dokter,
tidak mampu mengganti baju sendiri dan
membersihkan badan sendiri, juga tidak dapat
tidur nyenyak sekitar 4-5 jam pada malam hari
dikarenakan nyeri post op.
Klien mengatakan air susu masih belum
keluar
Post natal care : (tidak ada)
HPHT : 22-1-2018
Tipe Kelahiran : SC
Penggunaan Anastesi : Spinal Anastesi dan Analgetik
Masalah selama persalinan : Tidak ada
Data bayi saat ini : Bayi lahir dengan SC fase later tanggal
09/01/2017 jam 13.20 WITA jenis kelamin
perempuan, berat badan 2,500 gram, panjang
badan 48 cm, lingkar kepala 32 cm, tali pusat
segar, anus +.
29

Keadaan psikologis ibu : 1. Fase taking in : saat ini perawatan berfokus


pada klien dikarenakan klien masih lemah ibu
mengungkapkan belum bisa merawat bayinya
dikarenakan bayi masih di ruang perawatan
`

Riwayat penyakit keluarga : Klien mengatakan dalam dalam keluarga tidak


ada riwayat hipertensi, diabetes millitus dan
penyait keturunan yang lainnya.

Tn.B Ny.S Tn.H Ny.J

Ny.M Tn.S Tn.F Tn.J Ny.S Tn.R Tn.m Ny.N Tn. M

An. M By.Ny, R

Keterangan :
` : Laki-laki
`` : Meninggal
: Perempuan
: Pasien
: Garis keturunan
----- : Tinggal serumah
: Klien

Riwayat Ginekologi : Tidak ada


Riwayat Obstertic : Tidak ada
No Jenis CaraTempat BB Komplikasi Keadaan Umur
Kelamin Lahir
persalinan lahir Selama Saat Ini
dan Proses
penolong Persalinan
1. Perempuan Normal Bidan 2400 Tidak ada Sehat 10 Thn
30

````````

Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum : pasien tampak baik, tampak berbaring di
tempat tidur dan hati-hati dalam bergerak.
Kesadaran compos menthis, GCS E4 V5 M6, ,
Berat badan : 61 kg (Sebelum Melahirkan)
Tinggi badan : 156 cm
TTV :
T : 360C
P : 86 x/menit
R : 18x/menit
BP : 100/70 mmHg

Pemeriksaan Fisik Hasil Pemeriksaan


Kulit, rambut, kuku Kulit tidak pucat, rambut berwarna hitam, kuku
tampak bersih, CRT < 2 detik.
Kepala dan leher Kepala tidak terdapat benjolan massa ataupun lesi,
leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada peningkatan CVP dan CJP.
Mata Konjungtiva tampak anemis, sklera putih, pupil
isokor, reflek cahaya +/+. Kantong mata
menghitam, penglihatan jelas dapat membaca
nama perawat di id card perawat yang mengkaji
Telinga Bentuk kedua telinga simetris, tidak terdapat
serumen, tidak ada pengeluaran cairan,
pendengaran baik dengan pasien dapat
merespon/mendengar apa yang diucapkan perawat.
Mulut, tenggorokan, Bibir tampak lembab, tidak ada pembesaran tonsil,
hidung tidak ada tanda-tanda peradangan pada
tenggorokan, pernapasan normal, tidak ada polip,
tidak ada keluhan sesak napas.
Thoraks dan paru-paru Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada rotraksi
dinding dada, tidak ada napas dalam, tidak terlihat
otot bantu pernapasan. Palpasi : pada saat
dilakukan palpasi getaran vocal fremitus teraba
pada seluruh apeks paru meliputi lobus bawah
kanan maupun lobus atas kiri dan lobus bawah
kiri.
31

Perkusi : didapatkan bunyi sonor pada dinding


thorax dextra dan sinistra.
Auskultasi : Tidak terdapat bunyi napas tambahan.

Payudara Inspeksi : Normal, simetris, aerola berwana coklat


dan putting susu terlihat menonjol
Palpasi : tidak ada massa, kencang, saat dipencet
keluar air susu,ada nyeri tekan

Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak.


Palpasi : Tidak teraba adanya ictus cordis.
Perkusi : Batas jantung kiri di linea strenalis
kanan, batas pinggang jantung disela iga tiga line
parasternal kiri, batas jantung kanan di line
sternalis kanan.
Auskultasi : bunyi jantung satu dan dua normal
reguler, tidak terdengar mumur ataupun gallop.
Abdomen - Inspeksi : luka pada abdomen Tampak terdapat
luka post operasi ±12 cm posisi vertikel tertutup
kasa tidak terdapat tanda-tanda kemerahan
disekitar luka bekas operasi
- Auskultasi : Bising usus 20 x/menit
- Palpasi : Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
terasa keras, kontraksi ada 2x dalam 10 menit.
- Perkusi : Pekak pada semua lapang abdomen
Payudara Adanya hiperpegmentasi areola mamae, adanya
penonjolan puting payudara, tidak ada benjolan
pada payudara, pengeluaran ASI ada, payudara
tampak besar dan keras.
Genetalia Lokea rubra ± 50cc/12 jam, warna merah segar,
kontensitas lokea cair, tampak terpasang DC sejak
tanggal 09 Januari 2018 jumlah urin 800cc per 6
jam
Anus dan rectum Tidak ada hemoroid.
Ekstermitas Tidak ada kelemahan otot, terpasang infus RL 20
tpm/menit di vena radialis sinistra, skala otot
5555 5555
5554 4555 Pada ekstremitas bawah edema (-)

Riwayat Kesehatan
1. Pola persepsi kesehatan-pemelihatan kesehatan
Sebelum sakit : klien mengatakan ia ada memeriksa kandungannya ke
bidan praktek, pada kehamilan ini pada pemeriksaan tidak ada masalah
pada panggulnya
32

Saat ini : klien mengatakan sekarang ia mempercayai seluruh penanganan


persalinan kepada dokter dan perawat/bidan yang merawatnya.
2. Pola nutrisi-metabolik
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit dan selama
kehamilan rutin memakan sayuran dan lauk lainnya. Makan teratur 3 x
sehari dengan porsi sedang.
Keadaan saat ini : klien mengatakan nafsu makannya sekarang baik, tapi
dikarenakan masih puasa sehabis SC jadi pasien belum ada makan apa-
apa.
3. Pola Eliminasi
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan BAB lancar dan rutin, biasanya
dilakukan pada pagi hari begitu pula BAK tidak ada gangguan.
Keadaan saat ini : klien mengatakan di RS sampai pada mahasiswa
pengkajian BAB belum ada dari saat masuk RS sampai sekarang, tetapi
untuk BAK klien terpasang kateter dengan urine 500 cc ± selama 10 jam.
4. Pola aktivitas-latihan
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan aktivitas sehari-hari hanya
pegawai swasta, mengerjakan pekerjaan rumah, merawat keluarga (suami)
Keadaan saat ini : klien tampak lemah, hanya terbaring ditempat tidur,
tidak boleh bergerak sama sekali, pada hari rabu 18 Januari 2018 jam
16.00 WITA pasien dianjurkan untuk miring kanan dan miring kiri, akibat
setelah operasi kategori aktivitas II (memerlukan bantuan orang lain), di
RS bersama keluarga dan suami, .
Masalah keperawatan : Hambatan Mobilitas Fisik
5. Pola istirahat-tidur :
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan pola istirahat dan tidurnya
teratur, pada siang hari ada tidur ± 1 jam, tidur malam ± 7-8 jam.
Keadaan saat ini : tidak dapat tidur nyenyak sekitar 4-5 jam pada malam
hari dikarenakan kadang tiba-tiba terasa nyeri pada bekas operasi dan
masih belum terbiasa dengan keadaan rumah sakit.
Masalah keperawatan : gangguan pola tidur.
6. Pola persepsi terhadap diri :
33

Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan saya menyukai diri saya,


dengan apa yang sudah saya dapatkan dan saya lakukan, saya mampu
berinteraksi dengan orang lain.
Keadaan saat ini : klien mengatakan ini adalah proses melahirkan anak
saya yang kedua terasa sulit dan susah bagi saya.
7. Pola hubungan peran
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan ia berperan sebagai ibu rumah
tangga dan sebagai istri dalam keluarganya.
Keadaan saat ini : klien mengatakan selama di RS peran saya sebagai ibu
rumah tangga tidak bisa sepenuhnya saya lakukan dikarenakan masih
dalam masa perawatan setelah melahirkan dan klien mengatakan juga
bingung cara merawat bayinya.
Diagnosa keperawatan : defisiensi pengetahuan.
8. Pola seksualitas-reproduksi
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan berhubungan intim dalam
sebulan ada dilakukan oleh klien, namun tidak terkaji beberapa kalinya.
Keadaan saat ini : klien mengatakaan untuk saat ini tidak bisa memenuhi
kebutuhan biologis dikarenakan dalam masa perawatan/masa nifas.
9. Pola stress-koping
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan bila ada masalah biasanya
dibicarakan dengan keluarga terutama kepada suami.
Keadaan saat ini : Klien mengatakan saya mampu menerima keadaan saya
saat ini dan saya berharap cepat pulih kembali dan pulang kerumah.
10.Pola keperacayaan nilai-nilai
Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan biasanya melakukan sholat 5
waktu.
Keadaan saat ini : klien mengatakan saat ini tidak bisa melakukan sholat
namun berdoa bisa dilakukan sambil berbaring karena masih dalam masa
perawatan/masa nifas.
11. Pola Perawatan diri
Keluarga pasien mengatakan, semenjak masuk rumah sakit, pasien tidak
dimandikan, kecuali pada hari operasi, tubuh pasien dilap menggunakan
34

tysu basah, dan hasil pengkajian didapatkan Pasien nampak lemah,


bedtress, badan pasienagak kotor, beberapa bagian kulit kering, terdapat
serumen ditelinga, ujung kuku pasien agak kotor kehitaman, pasien
menggunakan pampers.

Profil Keluarga
Pendukung keluarga : semua keluarga memberi dukungan kepada
klien
Jumlah anak : 2 orang
Tipe rumah dan komuniatas : Rumah semi permanen, klien berada di
komunitas dengan lingkungan bersuku banjar.
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tingkat pendidikan : SMP
Tingkat sosial ekonomi : Sejahtera II

3.2 Analisa Data

Tanggal Data Etiologi Masalah


Keperawatan
09 Januari Data Subjektif : Agen cidera fisik Nyeri akut
2018 Ibu mengatakan terasa ( luka post op)
nyeri pada bagian luka terputusnya
bekas operasi kontinuitas
- Pengkajian nyeri : jaringan
P = saat bergerak
atau berubah
posisi
Q = perih dan pedih
seperti di sayat
R = bagian
perutdibawah
pusat bekas luka
jahitan operasi
35

S = skala nyeri 6 (0-


10) sedang
T = terus-menurus

Data Objektif :
- Pasien tampak
meringis
- Ekspresi wajah pasien
meringis sambil
memegang perut
bagian bawah
- Tampak terdapat luka
post operasi tertutup
kasa tidak terdapat
tanda-tanda
kemerahan pada perut
bagian bahwah ± 12
cm posisi vertikel
36

09 Januari Data subjektif : Program Hambatan


2018 Ibu mengatakan saat ini Pembatasan gerak mobilitas fisik
masih belum
diperbolehkan bergerak
dikarenakan habis
menjalani operasi < 24
jam sehingga dibatasi
bergerak oleh dokter .

Data objektif :
- Terdapat luka insisi
operasi pada daerah
abdomen
- Skala kategori
aktivitas II (dibantu
sebagian)
- Skala kekuatan otot
5555 5555
5554 4555
- Tampak terpasang
kateter
- Post anastesi spinal

09 Januari Faktor resiko : Resiko


2018 - Perubahan ketidakefektifan
karaterisktik perpusi jaringan
kulit menjadi perifer
pucat
- Konjutiva
anemis
- Nadi lemah
- Bibir pucat
- HB : 7,6
37

TTV :
T : 360C
P : 86 x/menit
R : 18x/menit
BP : 100/70 mmHg

09 Januari Data Subjektif : Kurangnya Kurang


2018 Ibu mengatakan ini Informasi pengetahuan
merupakan anak kedua,
masih bingung dengan
apa yang dilakukan,
tidak paham mengapa
asi tidak keluar dan cara
merawat bayinya
ditambah dengan
operasi karena sudah
lama tidak merawat
bayi jarak dengan
kakaknya 10 tahun dan
anak pertama tidak asi
ekslusif karena asi tidak
keluar
Data Objektif
- Klien dan keluarga
tampak kadang
bertanya
keadaannya dan
cara merawat bayi
pada perawat
- Usia 28 tahun
- Jarak anak 10
Tahun
- Pendidikan SMP
38

09 Januari Data Subjektif : Ketidakpuasan Menyusui tidak


2018
Pasien mengatakan proses menyusui efektif
susu ku ni gak mau
keluar airnya dari tadi
sudah di neneni tapi
gak mau keluar juga,
bayinya jadi nangis
gak ada keluar lapar
bayinya nangis terus
dari tadi gak ada
minum
Data Objektif :
- Tampak bayi
mengeliat dan
menangis saat
disusui
- Air susu ibu
tidak keluar
- Palpasi teraba
lembek tidak
mengeras
payudaranya

09 Januari Data Subjektif : Gangguan Defisit perawatan


2018 Keluarga pasien neurovaskular diri
mengatakan,
semenjak masuk
rumah sakit, pasien
tidak dimandikan,
kecuali pada hari
operasi, tubuh pasien
dilap menggunakan
tysu basah

Data Obyektif :
TTV :
T : 360C
39

P : 86 x/menit
R : 18x/menit
BP : 100/70 mmHg
Pasien nampak lemah,
bedtress, badan
pasienagak kotor,
beberapa bagian kulit
kering, terdapat
serumen ditelinga,
ujung kuku pasien
agak kotor kehitaman,
pasien menggunakan
pampers.

09 Januari Faktor resiko Resiko infeksi


2018 - tampak terpasang
folley kateter pada
tanggal 08 Januari
2018
- Terdapat luka insisi
operasi pada daerah
abdomen ± 12 cm
- Kurang
pengetahuan untuk
menghindari
pemajanan
pathogen
40

Diagnosa keperawatan :
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisik ( luka post op) di tandai
dengan Ibu mengatakan nyeri pada bagian luka bekas oprasi Pengkajian nyeri :
P = saat bergerak atau berubah posisi, Q = perih dan pedih seperti disayat, R =
bagian abdomen dibawah pusat bekas luka jahitan operasi, S = skala nyeri 6
(0- 10) sedang, T = terus-menurus, Pasien tampak sakit sedang,, Ekspresi
wajah pasien meringis sambil memegang abdomen bagian bawah, Respirasi :
20 x/menit, Pulse 80x/menit
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Program pembatasan gerak
ditandai dengan Ibu mengatakan saat ini masih belum diperbolehkan bergerak
dikarenakan habis menjalani operasi < 24 jam sehingga dibatasi bergerak oleh
dokter, Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen, Skala kategori
aktivitas II (dibantu sebagian), Skala kekuatan otot 5555 555

3. Resiko ketidakefektifan perpusi jaringan perifer berhubungan dengan Faktor


resiko Perubahan karaterisktik kulit menjadi pucat, Konjutiva anemis, Nadi
lemah, HB : 7,6 Bibir pucat

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurangnya Informasi ditandai


dengan Ibu mengatakan ini merupakan anak kedua, masih bingung dengan apa
yang dilakukan, tidak paham mengapa asi tidak keluar dan cara merawat
bayinya ditambah dengan operasi karena sudah lama tidak merawat bayi jarak
dengan kakaknya 10 tahun dan anak pertama tidak asi ekslusif karena asi tidak
keluar, Klien dan keluarga tampak kadang bertanya keadaannya dan cara
merawat bayi pada perawat, Usia 28 tahun, Jarak anak 10 Tahun, Pendidikan
SMP
5. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakpuasan proses menyusui
ditandai dengan Pasien mengatakan susu ku ni gak mau keluar airnya dari tadi
sudah di neneni tapi gak mau keluar juga, bayinya jadi nangis gak ada keluar
lapar bayinya nangis terus dari tadi gak ada minum dan hasil pengkajian
41

Tampak bayi mengeliat dan menangis saat disusui air susu ibu tidak keluar
Palpasi teraba lembek tidak mengeras payudaranya
6. Defisit perawatan diri berhubungan dengan Gangguan neurovascular ditandai
dengan Keluarga pasien mengatakan, semenjak masuk rumah sakit, pasien
tidak dimandikan, kecuali pada hari operasi, tubuh pasien dilap menggunakan
tysu basah,
TTV :

T : 360C
P : 86 x/menit
R : 18x/menit
BP : 100/70 mmHg
Pasien nampak lemah, bedtress, badan pasienagak kotor, beberapa bagian kulit
kering, terdapat serumen ditelinga, ujung kuku pasien agak kotor kehitaman,
pasien menggunakan pampers.
7. Resiko infeksi dengan faktor resiko Folley kateter terpasang tanggal
15/2/2017, Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen ± 12 cm, Kurang
pengetahuan untuk menghindari pemajanan pathogen
42

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisik ( luka post op) di tandai dengan Ibu mengatakan nyeri pada bagian luka bekas oprasi
Pengkajian nyeri : P = saat bergerak atau berubah posisi, Q = perih dan pedih seperti disayat, R = bagian abdomen dibawah pusat bekas
luka jahitan operasi, S = skala nyeri 6 (0- 10) sedang, T = terus-menurus, Pasien tampak sakit sedang,, Ekspresi wajah pasien meringis
sambil memegang abdomen bagian bawah, Respirasi : 20 x/menit, Pulse 80x/menit

Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Hasil
Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik 1. Mengkaji ulang 1. Melakukan pengkajian S. Pasien mengatakan masih
keperawtan selama karakteristik nyeri ulang karakteristik terasa nyeri pada luka
nyeri
1x diharapkan dapat dilakukan untuk nyeri yang dirasakan operasi
diharapkan nyeri memonitor tingkat oleh pasien O.
berkurang atau keberhasilan Hasil: a. Karakteristik nyeri
terkontrol dengan intervensi yang a. P = saat bergerak P = saat bergerak atau
kriteria hasil : dilakukan untuk atau berubah berubah posisi,
1. Skala nyeri mengurangi nyeri posisi, Q = perih dan pedih
berkurang (1-3) yang dirasakan b. Q = perih dan seperti disayat,
2. TTV dalam pasien. pedih seperti R = bagian abdomen
batas normal disayat, dibawah pusat bekas
3. Wajah pasien c. R = bagian luka jahitan operasi,
Nampak rileks abdomen dibawah S = skala nyeri 5 (0-
pusat bekas luka 10) sedang,
jahitan operasi, T = terus-menurus
d. S = skala nyeri 5 b. TTV :
(0- 10) sedang, TD : 100/70 mmHg
e. T = terus-menurus Temp : 360C
43

2. Observasi TTV 2. Mengobservasi TTV 2. Mengeobservasi TTV Nadi : 86 x/menit


pasien bertujuan pasien dengan cara Respirasi : 18x/ menit
untuk mengetahui menggukur tekanan c. Pasien dapat
keadaan umum pasien darah, suhu tubuh, memeraktikkan teknik
menghitung denyut distraksi dan pasien
nadi dan pernapasan mengatakan akan
pasien selama 1 menit. mencoba melakukan
Hasil : teknik distraksi dengan
a. TD : 100/70 berbincang-bincang
mmHg dengan keluarga saat
b. Temp : 360C nyeri datang.
c. Nadi : 86 x/menit
d. Respirasi : 18x/ A. Masalah teratasi sebagian
menit
P. Lanjutkan intervensi
3. Ajarkan teknik 3. Teknik relaksasi 3. Mengajarkan pasien 1. Kaji karakteristik nyeri
dilakukan untuk teknik relaksasi 2. Observasi TTV
distrasi relaksasi mengurangi nyeri dengan cara menarik 3. Kolaborasi dengan
sedangkan teknik napas dalam dan dokter untuk
distraksi bertujuan teknik distraksi dengan pemberian terapi
untuk mengalihkan cara mendengarkan
analgetik
perhatian pasien dari music atau pun dapat
perasaan nyeri yang berbincang-bincang
dirasakan. dengan keluarga saat
nyeri dirasakan.
Hasil :
Pasien dapat
memeraktikkan teknik
44

distraksi dan pasien


mengatakan akan
mencoba melakukan
teknik distraksi dengan
berbincang-bincang
dengan keluarga saat
nyeri datang.
4. Kolaborasi
4. Mengatasi nyeri 4. Pemberian obat
dengan dokter dengan obat keterolak 2x30mg
untuk pemberian
terapi analgetik
45

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Program pembatasan gerak ditandai dengan Ibu mengatakan saat ini masih belum
diperbolehkan bergerak dikarenakan habis menjalani operasi < 24 jam sehingga dibatasi bergerak oleh dokter, Terdapat luka insisi
operasi pada daerah abdomen, Skala kategori aktivitas II (dibantu sebagian), Skala kekuatan otot 5555 5555
5555 4555

Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Hasil
Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Kemampuan pasien 1. Mengkaji kemampuan S. Pasien mengatakan” hanya
tindakan mobilitas pasien dalam mobilisasi mobilitas pasien bisa miring kiri dan kanan
keperawatan 1x24 menentukan dengan menanyakan karena masih nyeri habis
jam diharapkan intervensi selanjutnya secara langsung oprasi
hambatan mobilitas kepada pasien apakan O.
fisik teratasi dengan pasien sudah dapat a. pasien mengatakan belum
kriteria hasil : miring kanan miring bisa miring kiri dan
1. Mampu kiri. miring kanan
meningkatkan Hasil: b. Pasien mampu
mobilitas Pasien mengatakan melakukan miring kri
2. Skala aktivitas belum bisa miring kiri dan kanan dengan
meningkat dan miring kanan bantuan
menjadi 1 (1-5) c. Pasien mampu untuk
2. Mengajarkan 2. Mengajarkan pasien 2. Mengajarkan pasien duduk dengan menaikan
pasien untuk untuk mring kiri dan miring kiri miring bagian atas tempat
miring kanan untuk kanan d. Pasien mampu berjalan
miring kiri-miring
mencegah thrombosis Hasil: disekitar tempat tidur
kanan setelah 6 dan tromboemboli. Pasien mampu dengan bantuan dan
jam pasca operasi
46

melakukan miring kiri bersandar ditempat tidur


dan miring kanan e. Pasien mampu berjalan
dengan bantuan disekitar tempat tidur
dengan bantuan
3. Mengajarkan
3. Mobilitas secara 3. Mengajarkan pasien f. Pasien mampu berjalan
pasien untuk bertahap diperlukan untuk duduk dengan disekitar disekitar tempat
mencoba duduk bagi setiap pasien menaikkan bagian atas tidur dengan bantuan
setelah 12 jam post op agar tubuh tempat tidur
pasca operasi tetap terjaga dan tetap Hasil: A. hambatan mobilitas fisik
mempertahankan Pasien mampu untuk belum teratasi
keadaan fungsi tubuh duduk dengan bantuan P.
dengan adanya pasien dan bersandar di Lanjutkan intervensi
melakukan mobilitas, tempat tidur 1. Mengkaji kemampuan
pasien dapat bergerak mobilitas pasien dengan
4. Mengajarkan secara bebas dan 4. Mengajarkan pasien menanyakan secara
pasien untuk pasien dapat lebih untuk latihan berjalan langsung kepada pasien
belajar berdiri cepat pulih dalam Hasil : apakan pasien sudah
setelah 18 jam pengobatannya. Pasien mampu bejalan dapat miring kanan
Dalam pengobatan disekitar tempat tidur miring kiri
paska operasi
luka operasi dapat dengan bantuan 2. Mengajarkan pasien
lebih cepat sembuh miring kiri miring kanan
5. Mengajarkan dengan pergerakan 5. Mengajarkan pasien
pasien untuk mobilitas untuk latihan berdiri 3. Mengajarkan pasien
latihan berjalan dibandingkan dengan Hasil : untuk duduk dengan
setelah 24 jam pasien yang tidak Pasien mampu berdiri menaikkan bagian atas
melakukan mobilisasi disekitar tempat tidur tempat tidur
pasca operasi
dikarenakan dengan dengan bantuan
bergerak otot-otot 4. Mengajarkan pasien
47

perut dan panggul untuk latihan berjalan


akan kembali normal. 5. Mengajarkan pasien
untuk latihan berdiri
48

3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakpuasan proses menyusui ditandai dengan Pasien mengatakan susu ku ni gak mau
keluar airnya dari tadi sudah di neneni tapi gak mau keluar juga, bayinya jadi nangis gak ada keluar lapar bayinya nangis terus dari tadi
gak ada minum dan hasil pengkajian Tampak bayi mengeliat dan menangis saat disusui air susu ibu tidak keluar Palpasi teraba lembek
tidak mengeras payudaranya

Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Hasil
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x…
diharapkan
ketidakcukupan
ASI dapat teratasi
dengan criteria
hasil :
a. Produksi ASI
meningkat
b. Bayi tidak
sering
menangis
49

4. Resiko infeksi berhubungan dengan factor resiko Folley kateter terpasang tanggal 15/2/2017, Terdapat luka insisi operasi pada daerah
abdomen ± 12 cm, Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan pathogen
Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Hasil
Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Untuk mengetahu 1. Mengobservasi kulit S. –
tindakan asuhan keadaan luka progress disekitar luka
O:
keperawatan 3x 24 penyembuhan luka Hasil :
a. Kulit sekitar luka
jam diharapkan Kulit sekitar luka
Nampak baik
infeksi tidak terjadi Nampak baik
b. Tidak ada tanda-tanda
dengan criteria
2. Observasi tanda- Infeksi disekitar luka
hasil : 2. Untuk mengetahui 2. Mengobservasi tanda-
tanda infeksi pada c. Pasien mengatakan
1. Luka Nampak apakan terdapat tanda infeksi diarea
luka akan menjaga luka agar
baik tanda-tanda infeksi kulit sekitar luka
luka tetap kering
2. Tidak terdapat pada luka seperti Hasil :
tanda-tanda rubor, color, tumor, Tidak ada tanda-tanda
infeksi : dolor, dang fungsi infeksi disekitar luka A. Resiko infeksi tidak
a. Rubor lasea
terjadi
b. Color
c. Tumor 3. Anjurkan pasien 3. Keadaan luka dapat 3. Menganjurkan pasien P.
d. Dolor untuk menjaga yang selalu kering untuk menjaga luka 1. mengobservasi kulit
e. Fungsi lasea luka agar tetap dapat memercepat agar tetap kering disekitar luka
kering proses penyembuhan Hasil : 2. Mengobservasi tanda-
luka Pasien mengatakan tanda infeksi diarea kulit
akan menjaga luka agar sekitar luka
tetap kering
50

3. Menganjurkan pasien
4. Kolaborasi 4. Pencegahan infeksi 4. Berkolaborasi dengan untuk menjaga luka agar
dengan dokter dengan obat dokter untuk pemberian tetap kering
untuk pemberian obat ceftriaxone
antibiotik 4.Berkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
obat ceftriaxone
51

Anda mungkin juga menyukai