4 Penyimpanan
farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang
Tujuan penyimpanan :
c. Sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) agar mudah di
akses.
Sirkulasi udara yang baik akan memaksimalkan umur hidup dari perbekalan
Idealnya gudang memiliki AC, namun biayanya akan menjadi mahal untuk ruang
gudang yang luas. Alternatif lain adalah adanya kipas angina, apabila kipas angina
putusnya listrik.
b. Narkotik dab bahan berbahaya harus disimpan dalam lemari khusu dan selalu
terkunci.
c. Bahan-bahan mudah terbakar seperti alcohol dan eter harus disimpan dalam
induk.
d. Pencegahan kebakaran
dus, karton dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat
e. Penyusunan barang
1. Fixed location : petigas cepat hafal tempat barang, tidak fleksibel jika terjadi
perubahan kuantitas barang, ada lokasi kosong yang baru terisi jika barang
datang.
3. Semi fluid location : berubah sesuai kebutuhan, ada tertentu untuk beberapa
1. Gunakan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) dalam
perbekalan farmasi yang datangnya lebih awal biasanay diproduksi lebih awal dan
umumnya relative lebih tua dan masa kadaluarsanya mungkin lebih awal.
2. Simpan dan susun perbekalan farmasi dalam kemasan besar di atas pallet secara rapi
dan teratur.
4. Simpan perbekalan farmasi dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan perbekalan
7. Perbekalan farmasi yang mempunyai batas waktu penggunaan peril dilakukan rotasi
stok agar perbekalan farmasi tersebut tidak selalu berada dibelakang sehingga dapat
8. Item perbekalan farmasi yang sama ditempatkan pada satu lokasi walaupun dari sumber
anggaran yang berbeda (Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI,
2008).
2.3.5 Pendistribusian
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk
a. Resep perorangan
ditulis dokter pada order perbekalan farmasi, yang disiapkan dari persediaan di
ruang oleh perawat dengan mengambil dosis atau unit perbekalan farmasi dari
Perbekalan farmasi yang disorder oleh dokter untuk pasien, terdiri atas satu atau
beberapa jenis perbekalan farmasi yang masing-masing dalam kemasan dosos unit
tunggal dalam jumlah persediaan yang cukup untuk suatu waktu tertentu.
Sistem distribusi yang menerapkan sistem distribusi resep atau order individual
2.3.6 Pengendalian
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
2. Menentukan :
a. Stok optimum : merupakan stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar
pengiriman.
3. Menentukan waktu tunggu (lead time) : waktu yang diperlukan dari mulai pemesanan
sampai obat diterima (Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI, 2008).
1. Pencatatan
perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di lingkungan IFRS. Pencatatan akan
memudahkan petugas untuk melakukan penelusuran mutu obat dalam bentuk digital
maupun manual. Kartu yang umum digunakan untuk pencatatan kartu stok dan
2. Pelaporan
Pelaporan dapat dilakukan dengan cara komputerisasi dan secara manual (Dirjen
a. Penghapusan
Penghapusan mempunyai tujuan untuk menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak
memenuhi syarat yang dikelola sesuai dengan standar yang berlaku. Adanya
penggunaan obat yang sub standar (Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
b. Pemusnahan
Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan
1. Pemusnahan dilakukan untuk sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai bila :
b. Telah kadaluarsa.
a. Membuat daftar sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
terkait.
memuat keterangan :
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
kesehatan.
d. Nama satu orang saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat
perbekalan farmasi di rumah sakit agar dapat ditingkatkan secara optimum. Indicator yang dapat
digunakan dalam menggunakan monitoring dan evaluasi pengelolaan perbekalan farmasi antara
lain :
1. Alokasi dana pengadaan obat.
4. Ketetapan perencanaan.
6. Persentae penggunaan pasa ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) (Dirjen Bina