PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Pengertian
Ibu dengan HIV yang sudah dalam terapi ARV memiliki kadar
HIV sangat rendah, sehingga aman untuk menyusui bayinya.
Dalam Pedoman HIV dan Infant Feeding (2010), World Health
Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan untuk bayi lahir dari ibu yang HIV dan sudah dalam
terapi ARV untuk kelangsungan hidup anak (HIV-free and child
survival). Eksklusif artinya hanya diberikan ASI saja, tidak boleh
dicampur dengan susu lain (mixed feeding). Setelah bayi berusia 6
bulan pemberian ASI dapat diteruskan hingga bayi berusia 12
bulan, disertai dengan pemberian makanan padat.
Bila ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif, maka ASI harus
dihentikan dan digantikan dengan susu formula untuk menghindari
mixed feeding.
5 – 15% 0% 24,1%
Beberapa studi menunjukkan pemberian susu formula memiliki
risiko minimal untuk penularan HIV dari ibu ke bayi, sehingga
susu formula diyakini sebagai cara pemberian makanan yang
paling aman. Namun, penyediaan dan pemberian susu formula
memerlukan akses ketersediaan air bersih dan botol susu yang
bersih, yang di banyak negara berkembang dan beberapa daerah di
Indonesia persyaratan tersebut sulit dijalankan. Selain itu,
keterbatasan kemampuan keluarga di Indonesia untuk membeli
susu formula dan adanya norma sosial tertentu di masyarakat
mengharuskan ibu menyusui bayinya.
PEMBAHASAN