Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN (CHF)


DIRUANG RAJAWALI 6A RSUD Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :
RISANG ARI MUKTI 13.1254

PROGRAM STUDI DIII AKADEMI KEPERAWATAN


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
November, 2014
KONSEP TEORI
CONGESTIF HEART FAILURE

1. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu keadaan yang serius dimana jumlah darah yang
masuk dalam jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan
oksigen dan zat makanan.terkadang orang salah mengartikan gagal jantung dengan
henti jantung, jika gagal jantung adalah berkurangnya kemampuan jantung untuk
mempertahankan beban kerjanya.

2. Penyebab
Gagal jantung disebabkan karena meningkatnya beban kerja otot jantung,
sehingga bisa melemahkan kekuatan kontraksi otot jantung. Yang paling sering
adalah penyakit arteri koroner menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot
jantung dan bisa menyebabkan suatu serangan jantung. Hal ini disebabkan karena
miokarditis yaitu suatu infeksi yang disebabkan karena virus ataupun bakteri,
diabetes maupun kegemukan. Penyakit lain yang bisa menyebabkan gagal jantung
adalah hipertensi yang bisa menyebabkan kerja jantung menjadi lebih berat karena
harus memompa darah di dalam rongga yang sempit. Penyebab yang lain adalah
kelainan pada jantung itu sendiri.

3. Gejala
 Tanda – tanda dan gejala – gejala kegagalan yang disebabkan oleh penurunan
oleh penurunan cardiac out put :
- lelah - bunyi jantung S3
- angina - oliguri
- cemas - kulit dingin, pucat

 Tanda – tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik dari ventrikel kiri
- Dyspneu - Rales paru- paru
- Hasil X- ray memperlihatkan - Batuk
kongesti paru- paru - Orthopneu

 Tanda- tanda dan gejala – gejala yang disebabkan oleh kongesti balik ventrikel
kanan :
- Edema perifer - Peningkatan central
- Hati membesar venous pressure (CVP)
- Distensi vena leher

4. Patofisiologi
► Respon kompensasi terhadap out put kardiac yang tidak adekuat.
Cardiac out put yang tidak adekuat memicu beberapa respon kompensasi yang
berusaha untuk mempertahankan perfusi organ- organ tubuh yang vital.
Respon awal adalah stimulus kepada saraf simpati yang menimbulkan dua
pengaruh utama :
1. Meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi myocardium.
2. Vasokontriksi perifer
Vasokontriksi perifer menggeser arus darah arteri ke organ-organ yang kurang
vital, seperti kulit dan ginjal dan juga organ-organ yang lebih vital, seperti otak.
Kontriksi vena meningkatkan arus balik dari vena ke jantung. Peningkatan
peregangan serabut otot myocardium memungkinkan kontraktilitas.
Pada permulaan respon berdampak perbaikan terhadap cardiac out put, namun
selanjutnya meningkatkan kebutuhan oksigen untuk myocardium, meregangkan
serabut- serabut myocardium dibawah garis kemampuan kontraksi. Bila orang
tidak berada dalam status kekurangan cairan untuk memulai peningkatan volume
ventrikel dapat memperberat preload dan kegagalan komponen- komponen.
Jenis kompensasi yang kedua yaitu dengan mengaktivkan sistem renin
angiotensin yang akhirnya berdampak pada peningkatan preload maupun
afterload pada waktu jangka panjang dan seterusnya.
Kompensasi yang ketiga yaitu dengan terjadinya perubahan struktur
micardium itu sendiri yang akhirnya lama- kelamaan miocrdium akan menebal
atau menjadi hipertropi untuk memperbaiki kontraksi namun ini berdampak
peningkatan kebutuhan oksigen untuk miocardium.

► Kegagalan ventrikel kiri


Kegagalan ventrikel kiri untuk memompakan darah yang mengandung oksigen
guna memenuhi kebutuhan tubuh berakibat dua hal :
1. Tanda- tanda dan gejala- gejala penurunan cadiac output.
2. Kongesti paru- paru.

► Dispnea
Pernafasan yang memerlukan tenaga merupakan gejala dini dari kegagalan
ventrikel. Bisa timbul akibat gangguan pertukaran gas karena cairan di dalam
alveoli. Hal ini bisa menjadi payah karena pergerakan tubuh, misal menaiki
tangga, berjalan mendaki dll. Karena dengan kegiatan tersebut memerlukan
peningkatan oksigen.

► Orthopnea
Timbul kesukaran bernafas pada waktu berbaring terlentang dan orang harus tidur
pakai sandaran di tempat tidur atau tidur duduk pada sebuah kursi. Bila orang
tidur terlentang ventilasi kurang kurang dan volume darah pada pembuluh-
pembuluh paru- paru meningkat.

► Kegagalan ventrikel kanan


Kegagalan ventrikel kanan terjadi bila bilik ini tidak mampu memompa melawan
tekanan yang naik pada sirkulasi pada paru- paru. Kegagalan ventrikel kanan
dalam memompakan darah akan mengakibatkan oedema pada ekstrimitas. Pada
hati juga mengalami pembesaran karena berisi cairan intra vaskuler, tekanan di
dalam sistem portal menjadi begitu tinggi sehingga cairan didorong melalui
pembuluh darah masuk ke rongga perut (acites) akibatnya akan mendesak
diafragma yang akhirnya akan susah untuk bernafas.
5. Patofisiologi

Disfungsi Beban tekanan Beban sistole Beban volume


miocardium berlebihan berlebihan berlebihan

Kontraktilitas Beban sistole Preload Gagal jantung kanan


berkurang meningkat meningkat

Hambatan
pengosongan ventrikel

Beban jantung meningkat

Kurang
Gagal jantung kiri Gagal jantung kongestif pengetahuan

Gagal pompa ventrikel kiri Cemas

Forward failure Backward failure

COP LVED naik


Renal flow
turun
Suplai darah Tekanan kapiler Tekanan vena
jaringan turun Suplai O2 paru naik pulmo naik
otak menurun GFR

Nutrisi Metabolisme Oedema paru


an aerob Retensi Na + H2O

Metabolisme Cairan masuk


sel Timbunan asam dalam alveoli
laktat meningkat Kelebihan volume
cairan
Lemah Fatique Gangguan
pertukaran gas
Intoleransi aktivitas
Gangguan perfusi
jaringan
6. Diagnosa keperawatan.
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium sekunder
penurunan GFR.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya perpindahan cairan
kedalam alveoli sekunder Oedem paru.
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit jantung.
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai darah menurun.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.

7. Fokus intervensi keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Kelebihan volume Setelah dilakukan Pantau haluaran Haluaran urine
cairan berhubungan tindakan urin, jumlah dan mungkin sedikit dan
dengan retensi keperawatan selama warna saat terjadi pekat karena
natrium sekunder 2 x 24 jam dengan diuresis penurunan perfusi
penurunan GFR. kriteria hasil : ginjal.
- cairan dalam
keadaan Hitung masukan dan Menentukan
seimbang. keluaran cairan kehilangan cairan
- TTV dalam selama 24 jam. tiba- tiba /berlebihan
rentang normal
- Tidak ada Ukur lingkar Pada gagal jantung
oedem. abdomen sesuai kanan cairan dapat
indikasi berpindah kedalam
area peritoneal,
menyebabkan asites

Kolaborasi Meningkatkan laju


pemberian diuretik urine dan
menghambat
reabsorbsi natrium
pada tubulus ginjal

gangguan Setelah dilakukan Auskultasi bunyi Menyatakan adanya


pertukaran gas tindakan nafas kongesti paru.
berhubungan keperawatan selama
dengan adanya 2 x 24 jam dengan Ajarkan pasien Membersihkan jalan
perpindahan cairan kriteria hasil : batuk efektif, nafas nafas dan
kedalam alveoli - Oksigenasi dalam. memudahkan aliran
sekunder Oedem adekuat. oksigen.
paru. - Bebas gejala
distres Dorong perubahan Membantu
pernafasan posisi sering mencegah
atelektasis dan
pneumonia.

Kolaborasi Meningkatkan
pemberian oksigen konsentrasi oksigen
alveolar, yang dapat
memperbaiki/
menurunkan
hipoksemia jaringan

Cemas berhubungan Setelah dilakukan Berikan pendidikan Pasien akan


dengan kurangnya tindakan kesehatan tentang memahami
pengetahuan tentang keperawatan selama penyakitnya. kondisinya dan
penyakit jantung. 1 x 24 jam dengan mengurangi stress.
kriteria hasil :
- Pasien mengetahui Kuatkan rasional Pemahaman
penyakitnya. pengobatan program, obat, dapat
meningkatkan
kerjasama dalam
melaksanakan
tindakan
keperawatan.

gangguan perfusi Setelah dilakukan Pijat area Meningkatkan aliran


jaringan tindakan kemerahan atau darah,
berhubungan keperawatan selama memutih meminimalkan
dengan suplai darah 3 x 24 jam dengan hipoksia jaringan.
menurun. kriteria hasil :
- Tidak terjadi Ubah posisi sering Memperbaiki
gangguan perfusi ditempat tidur. sirkulasi,
jaringan. menurunkan
tekanan pada satu
area
intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Periksa tanda vital Hipotensi ortostatik
berhubungan tindakan sebelum dan dapat terjadi dengan
dengan kelemahan keperawatan selama sesudah aktivitas. peningkatan
tubuh 3 x 24 jam dengan aktivitas
kriteria hasil :
- Dapat memenuhi Evaluasi Dapat menunjukan
kebutuhan peningkatan peningkatan
perawatan sendiri. intoleran aktivitas dekompensasi
- Menurunnya jantung dari pada
kelemahan dan kelebihan aktivitas.
kelelahan
- Tanda vital dalam
rentang normal.
8. Diagnosa
Untuk memperkuat diagnosa maka dlm pemeriksaan fisik akan menunjukkan :
Denyut nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung abnormal,
pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di dalam paru, pembesaran
hati, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan perut dan tungkai.
Daftar pustaka

APrice, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 1992. Pathophysiology Fourth Edition. Mosby
Year Book. Michigan

Doenges, Marylinn E. et al. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, Alih bahasa I Made
Kariasa. Jakarta. EGC.

Ignatavicius, Dona D and Bayna, Marylen V. 1991. Medical Surgical Nursing A nursing
proces Aproach Edisi I. WB Saunders Company. Philadhelpia.

Soeparman. Et al. (1990). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta. Balai

Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai