Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI, PFI & HPTI XV Sul-Sel Maros, 29 Oktober 2002

ISBN : 979-95026-5-9

IDENTIFIKASI BAKTERI DAN CENDAWAN YANG TERBAWA PADA


BENIH KAPAS (Gossypium hirsutum)

Baharuddin, Farida Faisal, Zaenab Masjkur

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian


Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri dan cendawan yang terbawa benih
oleh benih pada tiga varietas kapas utamanya varietas kapas transgenik (Bollgard),
Kanesis dan Deltaphine. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian
Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin. Metode pengujian benih terdiri atas
dua macam yaitu metode ”seedling test” dan ”grinding”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bakteri dan cendawan penyebab penyakit benih terdapat pada ketiga varietas
kapas uji. Jenis bakteri yang berhasil diidentifikasi dari tiga varietas kapas tersebut adalah
Xanthomonas campestris dengan cendawan yaitu Fusarium sp., Alternaria sp.,
Gliocladium sp. dan Cercospora sp. Serangan bakteri patogen yang terendah terdapat
pada varietas Bollgard sedangkan cendawan patogen yang terendah terdapat pada
varietas Deltaphine.

PENDAHULUAN disebarkan melalui benih atau hewan


(termasuk manusia), transportasi bahan
Kapas adalah salah satu komoditi (material) yang terinfeksi. Dengan
yang penting, karena serat kapas demikian kemungkinan tanaman terserang
merupakan bahan baku industri tekstil patogen tidak hanya karena didukung oleh
untuk memenuhi kebutuhan sandang bagi faktor lingkungan disekitar pertanaman
masyarakat. Pemerintah telah melakukan saja, namun kemungkinan karena faktor
berbagai cara untuk meningkatkan lain seperti benih yang kurang sehat,
produksi kapas, di antaranya program karena terkontaminasi oleh patogen yang
Intensifikasi Kapas Rakyat (IKR), BIMAS, terbawa sejak dipertanaman sebelumnya
P2WK, Pola Kemitraan, namun hasilnya maupun selama dalam penyimpanan.
belum menggembirakan terlihat dari
produksi kapas dalam negeri yang baru
mampu memenuhi kurang lebih 3% METODE PELAKSANAAN
kebutuhan serat kapas nasional. Tingkat
produktivitas sangat berfluktuasi dan rata- 1. Metode Seedling Test
rata masih rendah dibandingkan dengan Cawan petri yang berisi dua lembar
potensi produksi (Anonim, 1999). kertas saring dilembabkan dengan larutan
Penyebaran patogen sangat luas, urea 230 ppm, kemudian pada masing-
patogen-patogen tersebut dapat terikut masing cawan petri diletakkan 15 biji
melalui angin, air, manusia, serangga, kapas untuk satu varietas. Pada setiap
hewan, dan sebagainya. Agarwal et al. perlakuan varietas (Kanesia, Deltaphine,
(1987) mengemukakan bahwa bakteri dan Bollgard) dilakukan pengulangan
cendawan patogen tanaman dapat sebanyak 4 kali. Pengamatan dilakukan 2

68
Baharuddin et al. : Identifikasi Bakteri dan Cendawan pada Benih Kapas

hari setelah inkubasi hingga hari ke-14. kan buku Fahy dan Presley (1983) dan
Kemudian dilakukan identifikasi biji yang Klement et al. (1990).
bergejala.
b. Identifikasi Cendawan
2. Metode Grinding Identifikasi secara mikroskopis
Sebanyak 30 biji sampel dari dengan melalui pengamatan pada hifa,
masing-masing varietas dimasukkan pada spora (konidia), badan buah, dan lain-lain,
larutan MgSO4 0,01 M dalam erlenmeyer dengan melihat bentuk dan warna.
lalu dishaker pada temperatur kamar Kemudian diidentifikasi berdasarkan buku
selama 2 jam dan diaduk selang 30 menit. identifikasi cendawan Streets (1972).
Pengenceran yang dilakukan 101 sampai
106. Untuk menumbuhkan bakteri, air HASIL DAN PEMBAHASAN
suspensi diambil sebanyak 0,1 ml dari
pengenceran 104, 105, 106 lalu Berdasarkan hasil identifikasi,
ditumbuhkan pada media NA, sedangkan selanjutnya dilakukan pengelompokan
untuk cendawan digunakan media PDA. isolat bakteri dan cendawan. Hasil
Koloni bakteri dan cendawan yang identifikasi dapat dilihat pada Tabel 1.
terdapat pada media dilakukan identifikasi. Pada Tabel 1 terlihat bahwa rata-
rata semua varietas uji terserang oleh X.
3. Identifikasi Patogen campestris. Untuk mengidentifikasi genus
a. Identifikasi Bakteri bakteri didasarkan pada warna koloni
Dilakukan identifikasi berdasarkan diatas media Nutrient Agar, dimana koloni
pengujian morfologi, fisiologi dan biokimia berwarna kuning muda, bundar, cembung,
serta selanjutnya diidentifikasi berdasar- licin dan mengkilap.

Tabel 1. Pengelompokan isolat bakteri pada tiga varietas kapas.

Bakteri Kode Isolat Asal Isolat


Varietas Metode
X. campestris C1 Kanesia Seedling test
C2 Kanesia Seedling test
C3 Kanesia Seedling test
C4 Kanesia Seedling test
C-4 Kanesia Grinding
C-5 Kanesia Grinding
C-6 Kanesia Grinding
DP1 Deltaphine Seedling test
DP2 Deltaphine Seedling test
DP3 Deltaphine Seedling test
DP4 Deltaphine Seedling test
DP-4 Deltaphine Grinding
DP-5 Deltaphine Grinding
DP-6 Deltaphine Grinding
B3 Bollgard Seedling test
B-4 Bollgard Grinding
B-5 Bollgard Grinding
B-6 Bollgard Grinding

69
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI, PFI & HPTI XV Sul-Sel
Maros, 29 Oktober 2002

Golongan bakteri setelah dilakukan pada tanaman kapas hingga sekarang


pengujian ternyata hanya X. campestris diketahui hanya terdiri atas satu genus
yang didapatkan sedang genus yang lain yaitu Xanthomonas.
tidak ditemukan karena bakteri patogen

Tabel 2. Pengelompokan isolat cendawan pada tiga varietas kapas

Bakteri Kode Isolat Asal Isolat


Varietas Metode
Fusarium sp C1 Kanesia Seedling test
C2 Kanesia Seedling test
C3 Kanesia Seedling test
C-5 Kanesia Grinding
C-6 Kanesia Grinding
DP2 Deltaphine Seedling test
DP-5 Deltaphine Grinding
DP-6 Deltaphine Grinding
B3 Bollgard Seedling test
B4 Bollgard Seedling test
B-5 Bollgard Grinding

Alternaria sp. C4 Kanesia Seedling test


C-6 Kanesia Grinding
Bbb
Gliocladium sp. C2 Kanesia Seedling test
C-4 Kanesia Grinding
B3 Bollgard Seedling test

Cercospora sp. C3 Kanesia Seedling test

Pada Tabel 2 terlihat bahwa semua 1. Bakteri tular benih yang ditemukan
varietas yang diujikan terserang oleh pada ketiga varietas kapas adalah X.
cendawan. Fusarium sp. rata-rata Campestris sedangkan untuk
ditemukan pada semua varietas cendawan ditemukan Fusarium sp.,
sedangkan pada Alternaria sp. dan Alternaria, Gliocladium sp., dan
Cercospora sp. hanya ditemukan pada Cercospora sp.
varietas Kanesia. Gliocladium sp. juga 2. Serangan bakteri patogen yang
ditemukan pada varietas Kanesia. terendah terdapat pada varietas
Gliocladium sp. juga ditemukan pada Bollgard, sedangkan serangan
varietas yang diujikan tetapi hanya pada cendawan patogen yang terendah
varietas kanesia dan Bollgard. terdapat pada varietas Deltaphine.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka


dapat disimpulkan sebagai berikut :

70
Baharuddin et al. : Identifikasi Bakteri dan Cendawan pada Benih Kapas

DAFTAR PUSTAKA Fahy, P.C. and Presley, G.J. 1983. Plant


Bacterial Diseases a Diagnostic Guide.
Anonim. 1999. OPT Kapas. Departemen Academic Press. Sidney.
Kehutanan dan Perkebunan. Direktorat
Jenderal perkebunan. Bagian Proyek Klement, Z., Rudolph, K. and Sands, D.C.
Pengendalian Hama Terpadu 1990. Methods In Phytobacteriology.
Perkebunan Rakyat. Jakarta. Akademiao Kiado. Budapest. 134-142.

Agarwal, P.C., Mortensen, C.N, and Streets, R.B. 1972. Diagnosis of Plant
Merthur, S.B. 1987. Seed Borne Diseases. The University of Arizona
Disease and Seed Health Testing of Press. USA.
Rice. CAB International Mycological
Institute, Copenhagen.

69

Anda mungkin juga menyukai