TOPIK :TEKNOLOGI
JUDUL : IMPLEMENASI TOL LAUT
INDONESIA
A. PENGANTAR
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut terluas serta
memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Indonesia juga memiliki wilayah
perairan yang kaya dengan potensi cadangan energi, potensi perikanan, potensi
pariwisata bahari, serta memiliki jalur pelayaran strategis yang dapat dimanfaatkan
sebagai basis pengembangan kekuatan geopolitik, ekonomi, dan budaya bahari.
1 Prihartono , bambang. 2015 “Konsep tol laut dan implementasi”. Buku Tol Laut
Program tol laut menjadi upaya pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menyediakan jaringan angkutan laut dengan pola subsidi dan peningkatan fasilitas
pelabuhan. Hal ini diharapkan mampu menekan biaya logistik dan membuat harga
murah, karena kapal kini terjadwal untuk datang sehingga pembangunan juga lebih
cepat terlaksana.
"Tapi dalam arti luas, tol laut itu sendiri adalah konektivitas angkutan laut yang
efektif secara terjadwal melayani kapal dari Barat ke Timur Indonesia. Karena sekarang
ini ekonomi barat wilayahnya tumbuh 80%, berbeda dengan Timur," kata Direktur Lalu
Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Ditjen Perhubungan Laut, Bay M.2
B. METODE PENULISAN
Dalam menyusun artikel ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode
yang menggambarkan situasi atau kejadian yang sesuai dengan fakta3. Data yang
dikumpulkan berupa kepustakaan yang bersumber dari laporan resmi pemerintah,
laporan penelitian independen, perguruan tinggi, atau individu. Pada artikel ini penulis
menggunakan data sekunder dari beberapa referensi yang bersumber dari jartikel ,
jurnal dan buku.
C. PEMBAHASAN
Pengertian Tol Laut yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo merupakan suatu
konsep memperkuat jalur pelayaran yang dititikberatkan pada Indonesia bagian Timur.
Konsep tersebut selain untuk mengkoneksikan jalur pelayaran dari barat ke timur
Indonesia juga akan mempermudah akses niaga dari negara-negara Pasifik bagian
selatan ke negara Asia bagian Timur. Ide dari konsep Tol Laut tersebut akan membuka
akses regional dengan cara membuat dua pelabuhan besar berskala hub international
yang dapat melayani kapal-kapal niaga besar diatas 3.000 TEUs atau sekelas kapal
Melalui implementasi seluruh elemen yang dikembangkan dalam konsep Tol Laut
maka terciptanya keunggulan kompetitif bangsa, terciptanya perkuatan industri nasional
di seluruh hinterland pelabuhan strategis, serta tercapainya PDB tertinggi di Asia
Tenggara yang disertai pemerataan nasional dan disparitas harga yang rendah dapat
direalisasikan. Namun keberhasilan implementasi tol laut memerlukan langkah-langkah
lain dalam kerangka mengefisienkan sistem transpsortasi maritim Indonesia.
Peningkatan jumlah serta kualitas SDM sesuai kompetensi standar keselamatan dan
keamanan transportasi, khususnya SDM Perhubungan Laut (khususnya awak kapal
negara dan penjaga menara suar) diperlukan guna memenuhi potensi kebutuhan SDM
laut yang tinggi. Target lulusan 5 tahun hingga 2019 dalam Renstra perhubungan
mencapai 1.347.641 lulusan.
D. KESIMPULAN
"Menganggap Laut Sebagai Penghubung, Bukan Pemisah Pulau" tagline yang
dibuat pemerintah untuk menjelaskan program Pembangunan Tol Laut di masa
Kepresidenan Bapak Joko Widodo. Karena selama ini perspektif dari kacamata daratan
membuat kita saling bersekat bahkan terasing dengan memandang laut sebagai pemisah
daratan dan kurang memanfaatkan kekuatan dan kelebihan laut. Padahal, jika dilihat
dari perspektif lain, laut dapat menjadi potensi mengingat untuk menegaskan kembali
bahwa Indonesia adalah bangsa maritim. Kemudian munculah gagasan Tol Laut yang
dimaksudkan untuk membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik
kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke. Tujuannya
menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata.
Intinya yang ditekankan oleh Bapak Joko Widodo ini merupakan suatu konsep
memperkuat jalur pelayaran yang dititikberatkan pada Indonesia bagian timur. Selain
untuk mengkoneksikan jalur pelayaran dari barat ke timur Indonesia juga akan
mempermudah akses niaga dari negara-negara Pasifik bagian selatan ke negara Asia
bagian Timur.
Saya setuju bahwa bagi Negara kepulauan yang luas seperti Indonesia, memang
jalan untuk menurunkan Biaya Logistik Nasional (menurunkan biaya ekonomi /
meningkatkan daya saing produk nasional) dapat melalui mengoneksi jalur pelayaran
maupun akses niaga. Namun, harus digaris bawahi bukan hanya dari aksesibilitas saja
tetapi juga dengan cara menyeimbangkan jumlah angkutan kargo/komoditas antara
Wilayah Depan dan Wilayah Dalam, melalui pembangunan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi baru (industri baru + hilirisasi) di Wilayah depan secara progresif.
Intinya disini adalah kita harus Menegakkan kesadaran untuk kedaulatan maritim
yang harus tumbuh dalam diri setiap manusia Indonesia. Kedaulatan dimulai dari
keberanian dan ketegasan serta sikap konsisten dalam penegakkan hukum dengan sanksi
yang tegas dan adil. Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang bertanggung jawab, berdaya saing, dan berkelanjutan. Meningkatkan
pemberdayaan, daya saing, dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan usaha
kelautan dan perikanan. Untuk menjadi pemain di negeri sendiri. Dan untuk
menganggap laut benar-benar sebagai penghubung, bukan pemisah pulau.
E. DAFTAR PUSTAKA
8Kurnia, Indira “Tol Laut Untuk Indonesia Poros Maritim Dunia” dalam
https://www.kompasiana.com/indirakd/5a01132aa208c05ce91be1f2/tol-laut-untuk-indonesia-poros-
maritim-dunia diakses pada 29 November 2017 Pukul 23:35
Prihartono , B , Estrida , H , Willya , R & Harahap , W 2015 “Konsep tol laut
dan implementasi” , Buku Tol Laut
Simorangkir , Eduardo dalam https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/3605640/lewat-tol-laut-jokowi-buka-jalur-ekonomi-dari-barat-ke-timur-ri diakses
pada 29 November 2017
Diwanty , Fidya “Pengertian dan Jenis Metode Deskriptif”Diwanty , Fidya
“Pengertian dan Jenis Metode Deskriptif” https://idtesis.com/metode-deskriptif/ diakses
pada 29 November 2017 pukul 23:15 diakses pada 29 November 2017
Kurnia, Indira “Tol Laut untuk Indonesia poros maritime Dunia” dalam
https://www.kompasiana.com/indirakd/5a01132aa208c05ce91be1f2/tol-laut-untuk-
indonesia-poros-maritim-dunia diakses pada 29 November 2017