Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENYULUHAN MENSTRUASI TERHADAP KECEMASAN

MENGHADAPI MENARCHE PADA REMAJA PUTRI


KELAS VII SMP N 2 PUNGGELAN BANJARNEGARA

THE EFFECT OF THE MENSTRUATION EDUCATION TO THE GIRLS’


ANXIOUSNESS LEVEL IN FACING MENARCHE IN THE GRADE VII OF SMP 2
PUNGGELAN BANJARNEGARA

Grhasta Dian Perestroika1) , Rin Widya Agustin2) , Erindra Budi C3)


1) 3)
Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2)
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK

Latar belakang : Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik dan mental remaja. Pada masa ini hormon
seksual yaitu estrogen dan progesterone meningkat kuat. Hormon seksual tersebut menyebabkan perubahan
dalam tubuh remaja putri seperti menstruasi pertama atau menarche. Perubahan hormonal yang dramatis dapat
mempengaruhi kondisi emosi. Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan bingung, berbagai pertanyaan,
ketakutan dan kecemasan. Oleh karena itu diperlukan pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja (KRR)
khususnya tentang menstruasi dan salah satu caranya melalui penyuluhan. Tujuan : untuk mengetahui adanya
pengaruh penyuluhan menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche pada remaja putri kelas VII
SMP N 2 Punggelan Banjarnegara. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan model
rancangan non equivalent control group. Subyek dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas VII SMP N 2
Punggelan Banjarnegara tahun 2011 yang berjumlah 60 siswi, dimana kelompok perlakuan 30 siswi dan
kelompok kontrol 30 siswi yang diambil dengan cara systematic sampling. Pengumpulan data dengan
menggunakan kuisioner skala tingkat kecemasan yang dibuat oleh peneliti. Analisis data menggunakan uji beda
t-test yaitu independent t-test. Hasil: Hasil penelitian dengan statistik independent t-test menunjukan t hitung
sebesar 6,377 dengan df = 58, t tabel =2,04. nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai p < 0,05 (0,000 <0,05)
artinya ada perbedaan yang signifikan antara kecemasan pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
Simpulan : ada pengaruh positif penyuluhan menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche pada
remaja putri kelas VII SMP N 2 Punggelan Banjarnegara.

Kata Kunci : Penyuluhan menstruasi, kecemasan, menarche.

ABSTRACT

Background: Hormone production during the puberty period makes both physical and psychological changes to
the girls. As we can see, during girls’ first menstruation period or menarche, sexual hormone increases rapidly
and so makes physical changes to theirs. During this puberty period, their physical appearances change rapidly
as they experience in their psychological changes. This condition can make them getting confused; can rise so
many questions for them; and make them being afraid and worried. Due to the facts stated above, information
about teenagers’ reproduction health (KRR), especially menstruation, needs to be given to the girls and one of
the ways is by giving them menstruation education. Objective: to find out the effects of menstruation education to
the girls’ anxiousness level in facing menarche in the grade VII of SMP 2 Punggelan Banjarnegara. Methods :
This study was quasi-experimental with non-equivalent control group. The subject of this study was 60 girls in
grade VII of SMP 2 Punggelan Banjarnegara in 2011. They were divided into two groups by using systematic
sampling technique; 30 students as the experimental group and the 30 others as the control group. The data
were taken from the “anxiousness level scale” questionnaires developed and collected by the writer. The data
were analyzed by using independent t-test. Result :The result of the analysis were t statistic= 6.377 with df = 58, t
table = 2.04; significant score (p) = 0.000. So, p score < 0.05 (0.000 <0.05). This result meant that there was
significant difference between the experimental group and the control group. Conclution : The writer concluded
that menstruation education affected positively to the girls’ anxiousness level in facing their menarche period in
the grade VII of SMP 2 Punggelan Banjarnegara.

58
Key words: menstruation education, anxiousness level, menarche.

PENDAHULUAN menarche (Proverawati, 2009 ; Sasongko,


2009).
Masa remaja ditandai dengan Kecemasan dalam menghadapi
pubertas. Pubertas adalah perubahan cepat menarche dapat terjadi karena kurangnya
pada kematangan fisik yang meliputi informasi tentang menstruasi. Untuk
perubahan tubuh dan hormonal yang mengurangi kecemasan tersebut salah
terjadi selama masa remaja awal. Pubertas satunya adalah dengan meningkatkan
tercapai pada umur 12 -16 tahun. Remaja pengetahuan remaja putri tentang
mengalami perubahan dramatis pada masa menstruasi sejak dini dengan cara
pubertas. Pada masa ini hormon seksual pemberian informasi kesehatan reproduksi
seperti progesteron dan esterogen remaja (KRR) khususnya tentang
meningkat kuat. Hal ini menyebabkan menstruasi (Dariyo, 2004 ; Proverawati,
perubahan dalam tubuh remaja putri seperti 2009).
tumbuhnya payudara, pinggul melebar dan Kecemasan dalam menghadapi
membesar, tumbuhnya rambut-rambut menarche juga dialami oleh remaja putri
halus di daerah ketiak dan kemaluan serta kelas VII SMP N 2 Punggelan
dimulainya kematangan seksual yang Banjarnegara. Dari hasil studi pendahuluan
ditandai dengan menstruasi pertama atau di SMP N 2 Punggelan Banjarnegara pada
menarche. Perubahan fisik yang cepat dan bulan Maret 2011 terdapat 68 siswi kelas
luas di masa pubertas terjadi beriringan VII yang belum mengalami menarche.
dengan pergolakan emosi dan Dari jumlah siswi yang belum mengalami
pertumbuhan psikis remaja. Hal tersebut menarche diperoleh 62 atau 91,2% siswi
dapat menimbulkan perasaan bingung, mengalami kecemasan (Data primer SMP
berbagai pertanyaan, ketakutan dan N 2 Punggelan, 2011).
kecemasan (Proverawati, 2009).
Kecemasan (ansietas) adalah Videbeck (2008) mengungkapkan
keadaan suasana perasaan (mood) yang bahwa kecemasan dapat dibagi menjadi 4
ditandai oleh gejala jasmaniah seperti tingkatan. Tingkatan tersebut yakni cemas
ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang ringan, cemas sedang, cemas berat dan
masa depan. Kecemasan adalah suatu panik.
keadaan khawatir yang mengeluhkan Kecemasan dapat disebabkan oleh
bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. beberapa hal, antara lain faktor kognitif,
Kecemasan memberikan sinyal untuk faktor lingkungan, faktor proses belajar.
menyadarkan, memperingatkan adanya Menurut Isaacs (2004) gejala
bahaya yang mengancam dan kecemasan antara lain adanya
memungkinkan seseorang mengambil kekhawatiran berlebihan, gelisah, tegang,
tindakan untuk mengatasi ancaman mudah lelah, sulit berkonsentrasi,
(Durand, 2006 ; Nevid, 2005 ; Kaplan & ketegangan dan gangguan tidur.
Sadock, 2005). Menarche merupakan menstruasi
Perasaan cemas dapat terjadi pada pertama yang biasa terjadi dalam rentang
remaja yang akan menghadapi menarche. usia 12-15 tahun atau pada masa awal
Penelitian Sasongko (2009), menyebutkan remaja ditengah masa pubertas sebelum
bahwa dari 60 responden terdapat 18,33% memasuki masa reproduksi. Menarche
siswa mengalami tingkat kecemasan merupakan suatu tanda awal adanya
ringan, 55% mengalami tingkat kecemasan perubahan lain seperti pertumbuhan
sedang, dan 26,67 % mengalami tingkat payudara, pertumbuhan rambut daerah
kecemasan berat dalam menghadapi pubis dan aksila, serta distribusi lemak
pada daerah pinggul. Gejala yang sering
59
menyertai menarche adalah rasa tidak merupakan penelitian jenis eksperimen
nyaman yang disebabkan karena selama semu (quasi experiment), menggunakan
menstruasi volume air di dalam tubuh model rancangan Non Equivalent Control
berkurang. Gejala lain yang dirasakan Group.
yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan Populasi target dalam penelitian ini
pinggang untuk beberapa jam, kram perut adalah iswi kelas VII SMP N 2 Punggelan,
dan sakit perut. Sebelum periode ini terjadi Banjarnegara. Populasi aktual dalam
biasanya ada beberapa perubahan penelitin ini adalah siswi kelas VII SMP N
emosional. Menarche biasanya terjadi 2 Punggelan, Banjarnegara yang sehat,
antara tiga sampai delapan hari, namun belum mengalami menarche dan yang
rata-rata terjadi dalam lima hari. Dalam mengalami kecemasan.
satu tahun setelah terjadinya menarche, Dalam penelitian ini peneliti
ketidakteraturan dalam menstruasi masih mengambil semua anggota populasi
sering dijumpai. Sekitar dua tahun setelah sebagai sampel atau subjek penelitian,
menarche akan terjadi ovulasi. Ovulasi ini yaitu sebanyak 62 siswi.
tidak harus terjadi setiap bulan tetapi dapat Kriteria inklusi
terjadi setiap dua atau tiga bulan dan secara a. Siswi kelas VII SMP N 2 Punggelan,
berangsur siklusnya akan menjadi lebih Banjarnegara, Jawa Tengah
teratur (Proverawati, 2009). b. Sehat jasmani
Kecemasan menghadapi menarche c. Belum mengalami menarche
adalah keadaan suasana perasaan (mood) d. Mengalami kecemasan
yang ditandai oleh gejala jasmaniah seperti Kriteria eksklusi
ketegangan fisik, kekhawatiran dan a. Siswi yang menolak untuk menjadi
anggapan bahwa sesuatu yang buruk akan responden
terjadi saat menarche nanti . Faktor – b. Siswi yang tidak masuk sekolah saat
faktor yang mempengaruhi kecemasan Sumber data pada penelitian ini
dalam mengahadapi menarche antara lain adalah secara langsung dari responden
faktor kognitif, faktor proses belajar, dan (data primer). Instrumen yang digunakan
fakrot psikologis (Durand,2006 ; dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Nevid,2005 ; Proverawati, 2009). Kuesioner kecemasan menghadapi
Salah satu upaya untuk penyuluhan menarche disusun oleh peneliti
menstruasi yaitu kegiatan pendidikan yang berdasarkan respons kecemasan yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan dan diungkapkan oleh Videbeck (2008)
menanamkan keyakinan tentang meliputi respons fisiologis, kognitif dan
menstruasi sehingga masyarakat/remaja emosional. Data diperoleh secara langsung
putri mengerti bahwa menstruasi adalah dari responden (data primer) dengan cara
hal yang fisiologis dan merupakan tanda mengisi kuisioner yang diberikan oleh
berfungsinya organ reproduksi (Fitriyani, peneliti.
2010; Mochtar,2007) Teknik pengumpulan data dalam
Tujuan dari penelitian ini adalah pengelompokan subjek yang
untuk mengetahui adakah pengaruh mendapatkan perlakuan dan kontrol yaitu
penyuluhan menstruasi terhadap dengan membagi subjek menjadi dua
kecemasan menghadapi menarche pada kelompok (sebagai kelompok perlakuan
remaja putri kelas VII SMP N 2 dan sebagai kontrol). Adapun teknik
Punggelan, Banjarnegara. pembagian kelompok dengan
nonprobability sampling yaitu dengan
METODE PENELITIAN Systematic Sampling. Dalam pembagian
kelompok, didapatkan 31 siswi sebagai
Penelitian yang dilakukan kelompok perlakuan dan 31 siswi lain
sebagai kelompok kontrol.
60
Seluruh data hasil penelitian
ditabulasi dan dianalisis menggunakan
uji t-tes independent.

61
HASIL DAN PEMBAHASAN mendapatkan perlakuan dengan yang
tidak.
HASIL
Tabel 1.4 Kategori skor skala kecemasan Dari tabel hasil uji paired t test
menghadapi menarche pada pre test dan antara post test dan pre test pada
post test kelompok kontrol kelompok perlakuan diketahui bahwa
Kategorisasi Komposisi Rerata
Kategori Jumlah Prosentase empirik thitung sebesar 6,484 menunjukan bahwa
Pre Ringan 11 36,6% t hitung > t tabel (6,484>2,04). Sedangkan
Test Sedang 4 13,3% 85,03 pembacaan singkat berdasarkan harga
Berat 15 50%
signifkansi (p), dimana nilai p = 0,000
Post Ringan 11 36,6%
test Sedang 5 16,6% 84,90 (p<0,05), maka H0 ditolak, artinya ada
Berat 14 46,6% beda rata-rata antara nilai setelah
Dari tabel tersebut, dapat terlihat penyuluhan (post test) dengan sebelum
bahwa skor kecemasan pada waktu pre penyuluhan (pre test). Dimana dengan
test sedikit lebih tinggi dari pada post harga negative (-) menunjukan skor
test dengan selisih 0,13. kecemasan setelah penyuluhan (post test
) lebih kecil dari skor kecemasan
Tabel 1.2 Kategori skor skala kecemasan sebelum penyuluhan (pre test) sehingga
menghadapi menarche pada pre test dan penyuluhan efektif untuk menurunkan
post test kelompok perlakuan kecemasan.
Kategorisasi Komposisi Rerata
Kategori Jumlah Prosentase empirik
Pre Ringan 1 3% Tabel 1.4 Hasil uji paired t test antara post test dan
Test Sedang 1 3% 95,03 pre test pada kelompok kontrol
Berat 28 93% t df p.value p.value
Post Ringan 11 36,6% independent
test Sedang 6 20% 85,10 t test
Berat 13 43,3% Post
Dari tabel tersebut, dapat terlihat test –
-1,000 29 0,326 0,000
bahwa skor kecemasan pada waktu Pre
test
sebelum penyuluhah (pre test) jauh
Dari tabel hasil uji paired t test
lebih tinggi dari pada sesudah
antara post test dan pre test pada
penyuluhan (post test) dengan selisih
kelompok kontrol diketahui bahwa thitung
10,2.
sebesar 1 menunjukan bahwa t hitung < t
Tabel 1.3 Perbedaan selisih rata-rata nilai antara pre tabel (1<2,04). Sedangkan pembacaan
test dan post test pada kelompok kontrol singkat berdasarkan harga signifkansi
dan kelompok perlakuan (p), dimana nilai p = 0,326 (p>0,05),
Kelompok Kelompok Pvalue maka H0 diterima, artinya tidak ada
Perlakuan Kontrol Paired t beda rata-rata antara post test dengan
test
pre test pada kelompok kontrol.
Selisih nilai
pre test Dari hasil uji beda pada selisih
10,2 0,13 0,000 nilai post test dan pre test pada masing-
dengan post
test masing kelompok dapat diperoleh
Dari tabel tersebut, dapat terlihat informasi sebagai berikut nilai t hitung
bahwa selisih rata-rata nilai antara pre adalah sebesar 6,377 maka dapat dilihat
test dan post test pada kelompok bahwa t hitung > t tabel (6,377 > 2,00)
perlakuan jauh lebih tinggi dari sedangkan nilai signifikansinya adalah
kelompok perlakuan, yaitu 10,2 0,000 ( p < 0,05) hal ini menunjukan H0
dibandingkan dengan 0,13. Hal tersebut ditolak, yang artinya ada pebedaan rata
menunjukan adanya perbedaan rata yang signifikan tingkat kecemasan
perolehan skor dari kelompok yang antara yang mendapatkan penyuluhan
62
dengan yang tidak mendapatkan
penyuluhan.

63
PEMBAHASAN yang menyatakan bahwa pemberian
informasi kesehatan reproduksi remaja
Rata-rata hasil skor post test (KRR) khususnya tentang menstruasi dapat
kelompok perlakuan jauh lebih rendah diberikan melalui penyuluhan, sehingga
dibandingkan rata-rata skor pre test, hal ini kecemasan remaja putri terhadap menarche
menunjukan adanya penurunan kecemasan dapat berkurang atau bahkan tidak ada.
pada kelompok perlakuan. Lain halnya Dalam bukunya Notoatmodjo (2007)
dengan kelompok kontrol, rata-rata hasil mengemukakan bahwa penyuluhan dapat
skor post test tidak berbeda jauh dengan meningkatkan pengetahuan dan dapat
rata-rata hasil skor pre test. Hal ini menyebabkan perubahan persepsi
menunjukan tidak terjadi penurunan sedangkan menurut Proverawati (2009)
kecemasan pada kelompok kontrol. pengetahuan tentang menstruasi dapat
Hasil dari analisis uji hipotesis mengurangi kecemasan dalam menghadapi
yang dilakukan dengan uji t test, diperoleh menstruasi pertama atau menarche. Kedua
hasil uji paired t test pada pre test dan pernyataan tersebut dapat memperkuat
post test kelompok perlakuan didapatkan hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini
hasil bahwa terdapat perbedaan yang juga diperkuat dengan penelitian yang
bermakna antara kecemasan pada waktu dilakukan oleh Hardiningsih (2009)
pre test dan post test. Hal tersebut dapat dengan judul Pengaruh Penyuluhan
dilihat dari hasil perhitungan statistik yang Tentang Menstruasi Terhadap Tingkat
menyatakan nilai t hitung > t tabel ( 6.484 > Kecemasan Menghadapi Menarche Pada
2.04 ). Harga negative (-) pada perhitungan Remaja Putri Kelas VI di SDN
t menunjukan skor kecemasan setelah Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta
penyuluhan (post test) lebih kecil dari skor dimana penelitian tersebut menunjukan ada
kecemasan sebelum penyuluhan (pre test), pengaruh positif antara penyuluhan tentang
sehingga dapat dikatakan bahwa menstruasi terhadap tingkat kecemasan
penyuluhan efektif menurunkan menghadapai menarche, penyuluhan
kecemasan. Sedangkan pada kelompok menstruasi dapat mengurangi kecemasan
kontrol tidak ada perbedaan yang dalam menghadapi menarche. Penelitian
bermakna antara kecemasan pada waktu serupa dilakukan oleh Muryati (2010)
pre test dan post test. Hal tersebut dapat dengan judul Pengaruh Pendidikan
dilihat dari hasil perhitungan statistik yang Kesehatan Tentang Menarche terhadap
menyatakan nilai t hitung < t tabel ( 1 < 2.04 ). Kecemasan Menghadapi Menarche Pada
Kemudian kedua kelompok diuji dengan Siswi Usia 10-11 Tahun di SD Adabiah
Independent t test untuk selisih nilai pre Padang, penelitian tersebut menunjukan
test dan post pest kelompok perlakuan adanya penurunan kecemasan pada siswi
dengan selisih nilai pre test dan post test dan terdapat pengaruh pemberian
kelompok kontrol. Uji independent t tes pendidikan kesehatan tentang menarche
mendapatkan hasil signifikasi p = 0,000 yang bermakna terhadap kecemasan
(nilai p < 0,05) atau t hitung > t tabel ( 6.377 > menghadapi menarche. Penelitian lain
2,04), hal ini menunjukkan bahwa ada dilakukan oleh Agustini (2009) dengan
perbedaan yang signifikan antara tingkat judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan
kecemasan kelompok remaja putri yang Tentang Menstruasi Terhadap Kecemasan
diberi penyuluhan (kelompok perlakuan) Menghadapi Menarche di SD N Giwangan
dengan kelompok remaja putri yang tidak Yogyakarta, hasil dari penelitian tersebut
diberi penyuluhan (kelompok kontrol). adalah terdapat pengaruh yang signifikan
sehingga dapat dikatakan bahwa (positif) antara kecemasan menghadapi
penyuluhan menstruasi mempengaruhi menarche sebelum dan sesudah diberikan
kecemasan remaja putri dalam menghadapi pendidikan kesehatan tentang menstruasi
menarche. Sesuai dengan Dariyo (2004)
64
pada siswi kelas V di SD N Giwangan perlakuan) dengan kelompok yang
Yogyakarta. tidak diberikan penyuluhan (kelompok
Kecemasan yang terjadi pada kontrol) pada remaja putri kelas VII
remaja putri tersebut dapat terjadi karena SMPN 2 Punggelan Banjarnegara.
faktor lingkungan. Menurut Carnegie 2. Terdapat pengaruh positif penyuluhan
dalam Mursyidi (2010) Kecemasan dapat menstruasi terhadap tingkat
timbul dari faktor lingkungan seperti kecemasan menghadapi menarche
hubungan-hubungan dan kondisi di pada remaja putri kelas VII SMPN 2
masyarakat. Suasana agamis yang kuat Punggelan Banjarnegara. Penyuluhan
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat menstruasi dapat menurunkan tingkat
membuat perasaan tabu untuk membahas kecemasan dalam menghadapi
hal-hal yang berkaitan dengan organ menarche pada remaja putri kelas VII
reproduksi, hal tersebut dapat membuat SMPN 2 Punggelan Banjarnegara, dari
minimnya pengetahuan remaja putri 93 % menjadi 43.3% siswi yang
tentang menstruasi sehingga dapat mengalami tingkat kecemasan berat
menyebabkan kecemasan. dalam menghadapi menarche. t hitung >
Dalam penelitian ini, penyuluhan t tabel (6.484 > 2.04) .
menstruasi dapat menurunkan kecemasan
menghadapi menarche. Menurut Fitriani DAFTAR PUSTAKA
(2011) , faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan penyuluhan Dariyo A. 2004. Psikologi Perkembangan
terdiri dari tiga faktor, antara lain faktor Remaja. Bogor : Ghalia Indonesia pp.
penyuluh, faktor sasaran dan juga faktor 14 - 39
proses jalannya penyuluhan. Dari ketiga Durand, Mark V. 2006. Intisari Psikologi
faktor tersebut yang kurang mendukung Abnormal. Yogyakarta : Pustaka
dalam penyuluhan ini adalah dari segi Pelajar pp. 158-63
proses penyuluhan, penyuluhan dilakukan Fitriyani, S. 2011. Promosi Kesehatan.
satu kali pada tanggal 20 Mei pukul 09.00 Yogyakarta: Graha Ilmu pp. 69-81 :
WIB di Aula SMP N 2 Punggelan. 193
Pemilihan ruang aula diharapkan dapat Isaacs A. 2004. Panduan Belajar
menumbuhkan suasana yang nyaman bagi Keperawatan Kesehatan Jiwa dan
30 peserta sehingga materi yang Psikiatrik. Jakarta : EGC pp. 156
disampaikan dapat dengan mudah diterima Kaplan H, Saddock. 2005. Diagnosa
oleh seluruh peserta, namun kenyamanan Keperawatan Jiwa. 2005. Jakarta :
tersebut terganggu karena adanya renovasi EGC.
sekolah. Mochtar R. 2007. Sinopsis Obstetri Jilid 1.
Secara umum hasil penelitian Jakarta : EGC pp.13
menunjukan ada pengaruh yang signifikan Murti B. 2008. Validitas dan Reliabilitas
antara penyuluhan terhadap kecemasan Pengukuran. Makalah Workshop
menghadapi menarche pada siswi kelas Peningkatan Kemampuan Tenaga
VII SMPN 2 Punggelan Banjarnegara. Kesehatan dalam Penelitian
Kesehatan - Surakarta, 28-29
SIMPULAN Oktober 2008 – BBKPM Surakarta &
Bagian IKM FK-UNS.
Berdasarkan hasil penelitian yang Muryati. 2010. Pengaruh Pendidikan
telah dilakukan, maka penulis dapat Kesehatan Tentang Menarche
menyimpulkan bahwa: terhadap Kecemasan Menghadapi
1. Terdapat perbedaan kecemasan yang Menarche Pada Siswi Usia 10-11
bermakna antara kelompok yang Tahun di SD Adabiah Padang.
diberikan penyuluhan (kelompok Padang : Skripsi Program Studi Ilmu
65
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.
Nevid J, Rathus S, Greene B. 2005.
Psikologi Abnormal. Jakarta :
Erlangga pp. 96-101
Proverawati A, Misaroh S. 2009 .
Menarche, Menstruasi Pertama
Penuh Makna . Jogjakarta : Nuha
Medika pp. 1-11, 58 -77
Sasongko B. 2009. Tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi menarche.
Banyuwangi : Skripsi Universitas
Bakti Indonesia Banyuwangi.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta. pp. 78, 84, 151
Videbeck S. 2008. Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta : EGC. pp.307-11.

66

Anda mungkin juga menyukai

  • Policy Based Routing
    Policy Based Routing
    Dokumen20 halaman
    Policy Based Routing
    Velicia Vera
    0% (1)
  • 1088 2286 1 SM
    1088 2286 1 SM
    Dokumen6 halaman
    1088 2286 1 SM
    Ilzia Ciil
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161519
    Ipi 161519
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161519
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161527
    Ipi 161527
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161527
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Dokumen52 halaman
    Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Iklimatul Khoeriah
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161527
    Ipi 161527
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161527
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 314037
    Ipi 314037
    Dokumen8 halaman
    Ipi 314037
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144883
    Ipi 144883
    Dokumen6 halaman
    Ipi 144883
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • 1021 2149 1 SM
    1021 2149 1 SM
    Dokumen5 halaman
    1021 2149 1 SM
    robby_94
    Belum ada peringkat
  • 1383 2875 1 SM
    1383 2875 1 SM
    Dokumen10 halaman
    1383 2875 1 SM
    Margo Outsiders
    Belum ada peringkat
  • Tali Pusat PDF
    Tali Pusat PDF
    Dokumen6 halaman
    Tali Pusat PDF
    Yoedie Oedie'oedien Yoegoem
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144882
    Ipi 144882
    Dokumen4 halaman
    Ipi 144882
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144868
    Ipi 144868
    Dokumen7 halaman
    Ipi 144868
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 5
    Jurnal 5
    Dokumen3 halaman
    Jurnal 5
    Rika Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144870
    Ipi 144870
    Dokumen9 halaman
    Ipi 144870
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 98424
    Ipi 98424
    Dokumen7 halaman
    Ipi 98424
    Anonymous nz9rhH
    Belum ada peringkat
  • Ipi144881 PDF
    Ipi144881 PDF
    Dokumen6 halaman
    Ipi144881 PDF
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 356663
    Ipi 356663
    Dokumen10 halaman
    Ipi 356663
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi3328 PDF
    Ipi3328 PDF
    Dokumen10 halaman
    Ipi3328 PDF
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144878
    Ipi 144878
    Dokumen7 halaman
    Ipi 144878
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 356669
    Ipi 356669
    Dokumen3 halaman
    Ipi 356669
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161505
    Ipi 161505
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161505
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jpkebidanandd 150034
    Jpkebidanandd 150034
    Dokumen7 halaman
    Jpkebidanandd 150034
    nurul habiba
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418817
    Ipi 418817
    Dokumen7 halaman
    Ipi 418817
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Dalilah Ukhriyati Fu
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Dokumen95 halaman
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418847
    Ipi 418847
    Dokumen4 halaman
    Ipi 418847
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418849
    Ipi 418849
    Dokumen12 halaman
    Ipi 418849
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Dalilah Ukhriyati Fu
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Dokumen95 halaman
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Nofiardi
    Belum ada peringkat