Anda di halaman 1dari 6

STUDI KUALITATIF TENTANG PERILAKU PACARAN SISWI SMA PASCA

TINDAKAN ABORSI DI KECAMATAN BELIK

QUALITATIVE STUDY OF COURTSHIP BEHAVIOR ON SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT


AFTER ABORTION ACTION IN SUB DISTRICT BELIK
Restia Zulfawati¹), Fitriani Nur Damayanti2), Indri Astuti Purwanti3)
1)2)3)
Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang
Email : bidan@unimus.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang : Setiap tahun tercatat 2,6 juta kasus aborsi. Sebanyak 700.000 pelaku aborsi adalah remaja atau
perempuan yang berusia di bawah 20 tahun, dimana 11,13% dari semua kasus aborsi yang dilakukan karena
kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Terdapat 3 orang siswi SMA di Kecamatan Belik yang pernah
melakukan tindakan aborsi. Mereka adalah RM (17), NK (17) dan AP (16). Keterangan dari mereka menyatakan
melakukan tindakan aborsi karena rasa takut apabila orang tua tahu, perasaan malu kepada teman-teman atau akan
mendapatkan sanksi dari pihak sekolah apabila mereka diketahui sedang hamil. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
meneliti perilaku pacaran pasca tindakan aborsi yang dilakukan oleh siswi SMA. Tujuan :Mendeskripsikan gaya
berpacaran, faktor pemungkin perilaku pacaran dan faktor yang menguatkan perilaku pacaran pasca tindakan aborsi
Metode :Jenis penelitian kualitatif dengan teknik snowball sampling. Peneliti mendapatkan tiga informan utama dan
tiga informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth interview). Data
dianalisis dengan analisis taksonomi, uji kredibilitas data dengan triangulasi dan perpanjangan pengamatan. Hasil
:Hasil penelitian menunjukan dua informan memilih untuk tetap berpacaran sampai tahap intercoursedengan alasan
akan dinikahi serta setiap berhubungan selalu memakai kondom, sedangkan satu informan memilih tidak berpacaran
dengan alasan dilarang orang tua. Tempat berpacaran kedua informan memilih di villa atau hotel. Faktor penguat
perilaku pacaran yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah pacar, meskipun ada salah satu teman dekat/sahabat
yang tidak mendukung berpacaran lagi. Simpulan :Dua informan melakukan pacaran sampai tahap intercourse
sedangkan satu informan tidak melakukan pacaran pasca tindakan aborsi. Tempat pacaran adalah di villa atau hotel.
Pacar dan teman dekat adalah penguat.

Kata kunci : Perilaku, Pacaran, Aborsi

ABSTRACT

Background: Abortions are recorded about 2.6million cases every year. About 700,000 abortionists are teenagers or
women aged less than 20 years old, which 11.13 % of all abortions are performed because of an unwanted pregnancy.
There are 3 high school students in the Sub District Belik who have committed acts of abortion. They are RM (17), NK
(17) and AP (16). According to the information from them said that they are motivated fear whether their parents
know, feeling embarrassed to friends or to get sanction from the school when they found out to being pregnant. There
ture, reseacher interested to have a research about courtship behavior after abortion on senior high school student.
Objective: To describe the style of courtship, the enabling factors of courtship behavior, reinforcing factor of the
courtship behavior afterthe abortion. Method: The research method is qualitative research with snowball sampling
technique. Researcher get 3 main informant and 3 supporting inform collecting data is done by in depth interview. Data
is analyzed by tacsonomi analysis. Credibility of data is tested by triangulasi and prolonged observation. Result:
Results revealed that two informan chose to remain on the courtship until intercouse because of will be married by their
coupleand any intercourselater always use a condom, while other choose would be not to courtship again with their
couple because her parents forbidden. Reinforcing factors of courtship behavior in this case is the boyfriend, though
there is one close friend/ best friend who do not support that courtship anymore. Conclusion: Two informan do
courtship until intercourse while other do not. Courtship location is often in villa or hotel. Boy friend and close friend
are reinforcing factors.

Keywords : Behavior, Courtship, Abortion

http://jurnal.unimus.ac.id
PENDAHULUAN antara lain dengan minum jamu, obat peluntur
atau dengan cara pijat oleh dukun di bagian
World Health Organization (WHO) perut.
terdapat 15-20% kematian perempuan
disebabkan oleh aborsi yang tidak aman, dari Melihat fenomena seperti itu, jelas saat
20 juta aborsi yang dilakukan dengan tidak ini kasus aborsi telah menjadi manifestasi
aman pada setiap tahun, ditemukan 70.000 masalah sosial di Indonesia. Dimana kondisi
perempuan yang meninggal dunia. tersebut mempengaruhi sejumlah besar orang
dalam bentuk-bentuk yang tidak dikehendaki,
Setiap tahun tercatat 2,6 juta kasus aborsi. untuk itu dirasakan perlu dilakukan adanya
Sebanyak 700.000 pelaku aborsi adalah aksi bersama secara sosial. Aksi bersama ini
remaja atau perempuan yang berusia di bawah berupaya dalam pencegahan aborsi (ilegal)
20 tahun, dimana 11,13% dari semua kasus yang dapat dilakukan dengan banyak cara,
aborsi yang dilakukan karena kehamilan yang salah satunya yaitu dengan pemberlakuan
tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Undang-Undang Pengaturan Aborsi. Namun
Pergaulan bebas (free sex) yang semakin selain itu, untuk menuntaskan masalah, tidak
marak di Indonesia telah meracuni hanya dengan UU pengaturan aborsi saja,
masyarakat, terutama generasi muda. tetapi mencegah agar tidak terjadi kehamilan
Dampaknya, angka kekerasan seksual dan yang menjerumuskan pada tindakan aborsi
kehamilan diluar pernikahan sangat tinggi (Kusmaryanto, 2005).
(Widyastuti, 2009).
METODE PENELITIAN
Data Pusat Informasi dan Layanan
Remaja (PILAR) dan Perkumpulan Keluarga Jenis penelitian ini kualitatif dengan
Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah metode penelitian menggunakan kondisi
pada Tahun 2009 menunjukan adanya 166 objek yang alamiah (natural setting) untuk
remaja yang datang berkonsultasi dalam diteliti. Teknik yang digunakan dalam
keadaan sedang hamil dan mengatakan ingin penelitian kualitatif ini untuk memperoleh
melakukan aborsi. Pada Tahun 2010 tercatat jawaban atau informasi mendalam tentang
di PILAR PKBI Jawa Tengah angka tersebut pendapat dan perasaan seseorang (Sugiyono,
turun menjadi 78 remaja, tetapi pada Tahun 2008).
2011 PILAR PKBI Jateng mencatat sekitar
142 remaja yang datang dengan tujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
berkonsultasi dengan kehamilan diluar nikah
dan memutuskan untuk melakukan tindakan Gaya berpacaran
aborsi (PILAR PKBI Jawa Tengah, 2011).
Tabel4.1 Data perilaku pacaran
Terdapat 3 orang siswi SMA di responden pasca tindakan aborsi
Kecamatan Belik yang pernah melakukan
tindakan aborsi.Mereka adalah RM (17), NK No Informan Gaya Pacaran
(17) dan AP (16). Menurut keterangan dari 1 RM Sampai dengan tahap
mereka yang masing-masing pernah intercourse
melakukan tindakan aborsi yang 2 NK Sampai dengan tahap
intercourse
dilatarbelakangi oleh rasa takut apabila orang 3 AP Tidak berpacaran
tua tahu, perasaan malu kepada teman-teman
atau akan mendapatkan sanksi dari pihak
sekolah apabila mereka ketahuan sedang Faktor pemungkin tempat berpacaran
hamil. Adapun cara-cara yang mereka pasca tindakan aborsi
lakukan untuk menggugurkan kandungan

http://jurnal.unimus.ac.id
Tabel 4.2 Data tentang faktor pemungkin setelah sebelumnya mereka melakukan
yang menjadi tempat terjadinya perilaku adegan pemanasan terlebih dahulu seperti
pacaran pasca tindakan aborsi yang meliputi melakukan kissing, necking, petting sampai
(ketersediaan sarana dan prasarana, dengan tahap intercourse.
keterjangkauan fasiltas). Pernyataan dari informan sesuai dengan
pendapat Iwan (2010) yang menyatakan
RM NK AP tujuan para remaja melakukan KNPI yaitu
Tempat Tempat Penginapan Tidak untuk menunjukan rasa cinta yang sebenarnya
wisata dan di hotel berpacaran
yang dapat ditunjukan dengan beragam cara
penginapan atau villa
yang yang dan tidak harus dengan aktifitas seksual.
tertutup dingin Biasanya perilaku mencemaskan ini
dan nggak dimulai dengan berciuman (kissing) dengan
ramai pasangan, kemudian lama-lama berlanjut ke
Kendaraan Memakai Memakai Tidak
motor motor berpacaran
necking (mencium leher sampai meraba-raba
Biaya Ditanggung Iuran Tidak tubuh). Jika sudah sampai ketahap necking
pacar berdua berpacaran maka sangat mungkin untuk berlanjut ke
petting (saling menggosok- gosokkan alat
Faktor penguat kelamin). Apabila telah melakukan petting
maka biasanya aktivitas ini berlanjut pada
Tabel 4.3 Data tentang peran teman tahap intercourse. Rangsangan yang
sebaya dalam perilaku pacaran pasca tindakan dihasilkan oleh petting dapat menyebabkan
aborsi motivasi yang sangat besar bagi pasangan
Informan Faktor Bentuk penguatan untuk melakukan intercourse atau hubungan
penguat seksual. Dengan terjadinya intercourse, maka
RM Pacar Memutuskan untuk resiko terjadinya kehamilan akan sangat
lebih serius dalam
berpacaran dan akan
besar.
menikahinya Pernyataan yang berbeda justru peneliti
NK Pacar Tetap berpacaran dapatkan dari salah satu informan yang
dengan syarat selalu mengatakan tidak berani berpacaran lagi dan
menggunakan kapok untuk berpacaran setelah melakukan
kondom setiap
berhubungan
tindakan aborsi dengan alasan orang tunya
AP Sahabat/teman Memberikan mengetahui setelah melakukan tindakan
dekat semangat, support, aborsi di dukun.
motivasi supaya fokus
dengan sekolahnya Faktor pemungkin tempat berpacaran
dulu dan pasca tindakan aborsi
mengingatkan tentang
bahaya aborsi Perilaku berpacaran yang dilakukan kedua
informan yang tetap memilih untuk
Gaya berpacaran pasca tindakan aborsi berpacaran ini dilatar belakangi karena ingin
mencari tempat yang nyaman, sepi, dan jauh
Informasi-informasi yang peneliti dari keramaian untuk dapat bisa berpacaran.
dapatkan dari masing-masing informan yang Menurut Lawrence Green (1980) faktor
telah diwawancarai adalah dua dari tiga pemungkin (Enabling factor) mencakup
informan mengatakan tetap berpacaran setelah sarana dan prasarana atau fasilitas yang
melakukan tindakan aborsi, satu yang lain tersedia bagi masyarakat. Dalam hal ini
mengatakan tidak berpacaran lagi. Gaya mereka memilih hotel atau villa sebagai
berpacaran keduanya telah sampai ke dalam tempat untuk berpacaran bagi para informan.
tahap berhubungan seksual (intercourse),

http://jurnal.unimus.ac.id
Selain sarana dan prasarana atau fasilitas Dua dari tiga informan yang telah di
yang tersedia dalam faktor pemungkin juga wawancarai keduanya mengatakan
menyangkut keterjangkauan berbagai sumber mendapatkan dorongan dari pacar untuk tetap
daya. Seperti biaya, jarak, dan ketersediaan berpacaran karena alasan lebih serius dalam
transportasi. Hasil wawancara yang peneliti berhubungan dan bertangggungjawab dengn
lakukan pada kedua informan yang memilih cara akan menikahinya serta setiap melakukan
untuk tetap berpacaran dalam hal biaya hubungan seksual selalu memakai kondom..
berpacaran RM ditanggung sepenuhnya oleh Sesuai dengan Teori Precede dari
pacar informan sedangkan informan NK Lawrence Green (1980) yaitu faktor penguat
mengatakan iuran berdua. (Reinforcing factor) meliputi teman, dalam
hal ini adalah pacar merupakan salah satu
Sedangkan dalam hal jarak dan faktor penguat (Reinforcing factor) dalam
transportasi kedua informan terdapat merubah perilaku seseorang.
kesamaan yaitu jika ingin pergi berpacaran
selalu menggunakan kendaraan bermotor Teman dekat/sahabat
dengan sebelumnya di jemput terlebih dahulu
ke rumah. Satu dari tiga informan yang telah di
wawancarai oleh peneliti mengatakan tidak
Perilaku berpacaran yang dilakukan
berpacaran lagi pasca melakukan tindakan
kedua informan ini dilatar belakangi karena
aborsi selain orang tuanya telah mengetahui
adanya peraturan-peraturan yang berlaku.
pernah melakukan tindakan aborsi, bagi
Menurut Lawrence Green (1980) faktor
pemungkin (Enabling factor) mencakup dirinya aborsi sudah membuatnya perdarahan.
sarana dan prasarana atau fasilitas yang Pendapat ini sesuai dengan pernyataan
tersedia bagi masyarakat. Dalam hal ini orang Hawari (2006) yaitu salah satu gejala
tua menjadi alasan atas perilaku pacaran yang gangguan kejiwaan dari aborsi adalah
dilakukan oleh responden. Peraturan di rumah gangguan stress pasca trauma, orang merasa
yaitu orang tua jelas melarang anaknya untuk bersalah, berdosa dan malu terhadap orang-
pergi menginap berdua bersama dengan orang sekitarnya karena hamil diluar nikah
pacarnya. Apabila sampai ketahuan orang tua ataupun diperkosa atau aborsi yang dilakukan
maka orang tua akan memberi sanksi. itu diangap aib (memalukan).
Kedua informan yang tetap memilih KESIMPULAN
untuk berpacaran mengatakan setiap
berpacaran dan menginap di hotel atau villa Berdasarkan hasil wawancara dan
selalu menggunakan cara berbohong kepada observasi yang telah dilakukan pada 3
kedua orang tuanya dengan alasan mereka informan utama dan 3 informan pendukung
menginap di tempat teman atau menginap maka dapat diketahui perilaku pacaran siswi
mengerjakan tugas. SMA pasca tindakan aborsi di Kecamatan
Belik adalah sebagai berikut :
Faktor penguat
1. Gaya berpacaran siswi SMA pasca
Pacar tindakan aborsi adalah dari tiga informan
yang telah diwawancarai dua diantaranya
Hasil yang diperoleh melalui wawancara mengatakan tetap berpacaran sampai
mendalam dengan informan menunjukan dengan batas hubungan seksual
adanya peran teman sebaya dalam hal ini (intercourse), sedangkan satu informan
adalah pacar yang mendukung untuk tetap yang lain mengatakan tidak berpacaran
berpacaran pasca melakukan tindakan aborsi. lagi setelah melakukan aborsi dengan

http://jurnal.unimus.ac.id
alasan saat hamil orang tuanya tahu dan Hawari, Dadang. 2006. Aborsi Dimensi
melarangnya untuk tidak berpacaran lagi. Psikoreligi. Jakarta : FK UI.
2. Tempat yang sering dikunjungi saat Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian
berpacaran dari kedua informan adalah Pendidikan dan Sosial (Kualitatif
mereka memilih tempat seperti hotel dan danKuantitatif). Jakarta : Gaung Persada
villa yang berada di kawasan wisata yang Press.
dijadikan sebagai tempat berpacaran Iwan, 2010. Boleh Nggak Sih, Masturbasi?.
pasca melakukan tindakan aborsi. Adanya Yogyakarta : CV Andi Offset.
sarana dan prasarana mencapai tempat Maulana, Heri. 2009. Promosi Kesehatan.
tersebut yaitu dengan mengendarai Jakarta : EGC.
sepeda motor karena lokasinya yang Mira, Widya T. 2010. It’s All About A-Z
lumayan jauh dengan rumah, sedangkan Tentang Sex. Jakarta : PT Bumi Aksara.
biaya yang dikeluarkan untuk berpacaran, Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi
informan mengatakan sepenuhnya Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
ditanggung oleh pacar serta informan lain Rosdakarya.
mengatakan iuran berdua, peraturan Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi
disekitar menyebutkan kedua orang tua Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
informan tidak mengetahui jika anaknya Cipta.
pergi menginap dengan pacarnya. Novita, Franciska. 2011. Promosi Kesehatan
3. Faktor penguat yang muncul akibat dalam Pelayanan Kebidanan.
adanya dorongan dari teman sebaya Nugraha, Boyke N. 2010. It’s All About Sex.
dalam hal ini pacar dan teman Jakarta : PT Bumi Aksara
dekat/sahabat. Pacar sangat berperan Pribadi, Adhi. 2009. Abortus Berulang.
dalam perubahan perilaku pacaran wanita Bandung : Refika Aditama.
pasca tindakan aborsi yang telah Putranti, Basilica D. 2005. Aborsi Dalam
dilakukan, meskipun ada salah satu teman Perspektif Lintas Agama. Yogyakarta :
dekat/sahabat informan yang tidak Universitas Gadjah Mada.
mendukung sahabatnya untuk berpacaran Rahayu, Niken S. 2010. Waspadai dan Cegah
lagi. Dua dari tiga informan semua Keguguran.Yogyakarta : Kata Hati
mengatakan pacarnya yang mendukung Sarlito, W.2012. Psikologi Remaja. Jakarta :
untuk tetap berpacaran. Sedangkan teman Raja Grafindo Persada.
dekat/sahabat dari informan yang tidak Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian
berpacaran berperan sebagai pemberi Kualitatif. Bandung : Alfabe
saran, dan nasihat karena dahulu pernah
melakukan tindakan aborsi apabila ini
diulangi kembali maka akan dapat
membahayakan kesehatan informan.

DAFTAR PUSTAKA
C.B. Kusmaryanto. 2005. Tolak Aborsi.
Yogyakarta : Kanisius Media. Dariyo,
Agoes. 2004.Psikologi Perkembangan
Remaja. Bogor : Ghalia Indonesia. Darwis, Marenda. 2010. Klini
Green, Lawrence. Health Education Planning
A Diagnostic Approach. Baltimore
The John Hopkins University, Mayfield
Publishing Co, 1980.

http://jurnal.unimus.ac.id
http://jurnal.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai

  • Policy Based Routing
    Policy Based Routing
    Dokumen20 halaman
    Policy Based Routing
    Velicia Vera
    0% (1)
  • 1088 2286 1 SM
    1088 2286 1 SM
    Dokumen6 halaman
    1088 2286 1 SM
    Ilzia Ciil
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161519
    Ipi 161519
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161519
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161527
    Ipi 161527
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161527
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Dokumen52 halaman
    Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Iklimatul Khoeriah
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161527
    Ipi 161527
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161527
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 314037
    Ipi 314037
    Dokumen8 halaman
    Ipi 314037
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Tali Pusat PDF
    Tali Pusat PDF
    Dokumen6 halaman
    Tali Pusat PDF
    Yoedie Oedie'oedien Yoegoem
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144870
    Ipi 144870
    Dokumen9 halaman
    Ipi 144870
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • 1383 2875 1 SM
    1383 2875 1 SM
    Dokumen10 halaman
    1383 2875 1 SM
    Margo Outsiders
    Belum ada peringkat
  • 1021 2149 1 SM
    1021 2149 1 SM
    Dokumen5 halaman
    1021 2149 1 SM
    robby_94
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144882
    Ipi 144882
    Dokumen4 halaman
    Ipi 144882
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi3328 PDF
    Ipi3328 PDF
    Dokumen10 halaman
    Ipi3328 PDF
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 5
    Jurnal 5
    Dokumen3 halaman
    Jurnal 5
    Rika Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144868
    Ipi 144868
    Dokumen7 halaman
    Ipi 144868
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi144881 PDF
    Ipi144881 PDF
    Dokumen6 halaman
    Ipi144881 PDF
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144878
    Ipi 144878
    Dokumen7 halaman
    Ipi 144878
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 356663
    Ipi 356663
    Dokumen10 halaman
    Ipi 356663
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 98424
    Ipi 98424
    Dokumen7 halaman
    Ipi 98424
    Anonymous nz9rhH
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161518
    Ipi 161518
    Dokumen9 halaman
    Ipi 161518
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 356669
    Ipi 356669
    Dokumen3 halaman
    Ipi 356669
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161505
    Ipi 161505
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161505
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jpkebidanandd 150034
    Jpkebidanandd 150034
    Dokumen7 halaman
    Jpkebidanandd 150034
    nurul habiba
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418817
    Ipi 418817
    Dokumen7 halaman
    Ipi 418817
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Dalilah Ukhriyati Fu
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Dokumen95 halaman
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418847
    Ipi 418847
    Dokumen4 halaman
    Ipi 418847
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418849
    Ipi 418849
    Dokumen12 halaman
    Ipi 418849
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Dalilah Ukhriyati Fu
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Dokumen95 halaman
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Nofiardi
    Belum ada peringkat