Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PERILAKU PACARAN REMAJA DI PONDOK PESANTREN PUTRI

K.H SAHLAN ROSJIDI (UNIMUS) SEMARANG

THE DESCRIPTION OF ADOLESCENTS’ DATE BEHAVIOR IN K.H. SAHLAN ROSJIDI


ISLAMIC BOARDING SCHOOL (PONDOK PESANTREN) OF UNIMUS IN SEMARANG

Sri Pujiati1), Edy Soesanto2), Dwi Wahyuni3)


1)3)
Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang
2)
Profesi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang
E-mail: ppuji66@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang : Pacaran merupakan Masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yang ditandai
dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu. Dalam hal ini
pacaran mempunyai dua jenis yaitu pacaran sehat dan pacaran tidak sehat. Pacaran sehat meliputi pacaran sehat
secara fisik, psikis, dan sosial. Pacaran tidak sehat meliputi kissing, necking, petting dan intercourse.Tujuan :
untuk mengetahui gambaran perilaku pacaran remaja di pondok pesantren K.H Sahlan Rosjidi. Metode :
penelitian deskriptif dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 72 remaja yang berpacaran,
kemudian pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional sampling. Hasil : mayoritas berperilaku baik
yaitu Perilaku pacaran sehat secara fisik baik sebanyak 68 remaja ( 94%), secara psikis baik sebanyak 49 remaja (
68,1%), secara sosial baik sebanyak 51 remaja ( 70,8%), dan perilaku pacaran tidak sehat secara kissing sebanyak
51 remaja ( 70,8), secara necking sebanyak 55 remaja ( 70,8), secara petting sebanyak 60 remaja ( 83,3%) dan
intercourse sebanyak 72 remaja ( 100%). Simpulan : perilaku pacaran remaja di pondok pesantren K.H Sahlan
Rosjidi yaitu sebagian besar remaja berperilaku baik dalam berpacaran.

Kata Kunci: Perilaku Pacaran

ABSTRACT
Background : Date is an approach period between both opposite sex individuals, which is signed by personal
introduction of their weaknesses and strength. In this case, there are two kinds of date that are good date and bad
date. Good date is good in physical, psychological and social. While, bad date is kissing, necking, petting and
intercourse. Purpose: The purpose of this research is to describe the adolescents’ date behaviour in the K.H. Sahlan
Rosjidi Islamic boarding school. Method:This descriptive research used cross sectional survey design. Number of
sample was 72 respondents that were taken by using proportional sampling. The bound variable was date
behaviour. The technique of collecting data used questionnaire and interview. Result: good physical date behaviour
as many as 68 adolescents (94%), good psychological date as many as 49 adolescents (68,1%), good social date as
many as 51 adolescents (70,8%). While, bad date behaviour by kissing as many as 51 adolescents (70,8%), by
necking as many as 55 adolescents (76,4%), by petting as many as 60 adolescents (83,3%) and by intercourse as
many as 72 adolescents (100%).Conclusion: Most of the adolescents’ date behaviour in the K.H Sahlan Rosjidi
Islamic boarding school is good date behaviour.

Keyword: Date behaviour

http://jurnal.unimus.ac.id
PENDAHULUAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Masa remaja adalah masa transisi a. Perilaku pacaran sehat secara fisik
yangditandai oleh adanya perubahan fisik,
emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu 10-19 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pacaran sehat secara
tahun, adalah suatu periode masa pematangan fisik
organ reproduksi manusia, dan sering disebut
Perilaku remaja Jumlah Prosentase
masa pubertas.Periode peralihan dan masa sehat fisik
anak ke masa dewasa disebut masa Baik 68 94,4%
remaja.(Widyastuti, 2009). Tidak baik 4 5,6%
Menurut Dr Iwan (2010), Pacaran
merupakan Masa pendekatan antar individu Jumlah 72 100%
dari kedua lawan jenis, yang ditandai dengan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi pacaran sehat secara
saling pengenalan pribadi baik kekurangan fisik
dan kelebihan dari masing-masing individu.
Pacaran mempunyai dua jenis yaitu pacaran No Pacaran sehat Frekuensi
sehat dan pacaran tidak sehat. Pacaran sehat secara fisik
meliputi pacaran sehat secara fisik, psikis, dan Ya % Tidak %
sosial. Pacaran tidak sehat meliputi kissing, 1 Saya pernah 15 20,8 57 79,2
necking, petting dan intercourse. mendapatkan
Data pusat informasi dan layanan tamparan dari
remaja (PILAR) dan Perkumpulan Keluarga pacar saat
berpacaran
Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun
2 Saya 71 98,6 1 1,4
2012 mengenai kesehatan Reproduksi yaitu menggunakan
remaja yang melakukan hubungan seksual jilbab saat
dan hamil pranikah masih tinggi. Menurut berpacaran
catatan PKBI, pada tahun 2010 sebanyak 379 3 Pacar saya 41 56,9 31 43,1
(58%) remaja dari jumlah seluruh remaja membatasi
aktivitas
yang berkonsultasi tentang kesehatan kegiatan saya
reproduksi di PILAR PKBI, yang melakukan
hubungan seksual pranikah mencapai 98
(26%), hamil pranikah mencapai 85 (21%). Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa jumlah perilaku pacaran sehat secara
METODE PENELITIAN fisik terbanyak masuk dalam kategori baik
yaitu 68 responden ( 94,4%). Hal ini dapat
diketahui dari 72 responden sebanyak 20,8%
Penelitian yang digunakan adalah remaja yang mendapatkan tamparan dari
deskriptif dengan metode pendekatan cross pacar saat pacaran, remaja menggunakan
sectional. Jumlah responden dalam penelitian jilbab saat berpacaran sebanyak 98,6%,
ini 72 remaja.Pengambilan sampel dilakukan Sedangkan pacaran sehat secara fisik yang
dengan teknik proportional tidak baik yaitu sebanyak 56,9% pacar
sampling.Kuesioner sebagai instrumennya. membatasi aktivitas kegiatan responden.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisa univariat, kemudian data Hasil penelitian tentang perilaku
yang didapat akan diolah menggunakan pacaran yang sehat secara fisik menunjukkan
distribusi frekuensi. bahwa remaja di Pondok Pesantren Putri K.H
Sahlan Rosjidi Unimus Kota Semarang dalam
berpacaran secara fisik dari 72 remaja ponpes
sebagian besar dalam kategori perilaku baik

http://jurnal.unimus.ac.id
yaitu sebanyak 68 remaja ponpes (94,4%) b. Perilaku pacaran sehat secara psikis
dan perilaku tidak baik yaitu sebanyak 4
remaja ponpes (5,6%). Hal ini menunjukkan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran
bahwa perilaku pacaran sehat secara fisik sehat secara psikis
pada remaja ponpes yaitu baik yaitu dapat Perilaku remaja Jumlah Prosentase
diketahui dari pertanyaan yang diajukan oleh sehat psikis
peneliti saat melakukan penelitian, dari 72 Baik 49 68,1%
remaja ponpes sebanyak 79,1% remaja Tidak baik 23 31,9%
ponpes tidak mendapatkan tamparan dari Jumlah 72 100%
pacar saat berpacaran. Remaja
mengungkapkan bahwa selama berpacaran Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran
tidak pernah terlibat petengkaran, kekerasan sehat secara psikis
yang dialami secara fisik seperti tamparan,
makian, pelecehan dan lain sebagainya. Hal No Pacaran Frekuensi
sehat secara
ini terjadi karena remaja sudah menyadari psikis
bahwa berpacaran adalah awal menjalin suatu Ya % Tidak %
hubungan dimana diharapkan dapat berlanjut 1 Pacar saya 45 62,5 27 37,5
kejenjang selanjutnya sehingga dengan menghibur
motivasi tersebut remaja akan menilai ketika saya
perilaku pasangannya secara fisik sehingga lagi sedih
pasangan memilih putus ketika mendapatkan 2 Saya senang 32 44,4 40 55,5
jika diajak
kekerasan dan perilaku pacaran yang kasar kencan
dan melecehkan, di samping itu kekerasan malam hari
secara fisik pada jaman sekarang juga sudah 3 Sayadimara 54 75,0 18 25,0
menjadi perhatian yang serius dari pihak yang hin pacar
berwajib membuat pasangan yang berpacaran saya saat
saya
berpikir dua kali sebelum melakukan melakukan
kekerasan secara fisik selama berpacaran. Dan kesalahan
Remaja ponpes yang mendapatkan tamparan
sebanyak 20,8%. Remaja mengungkapkan
bahwa mereka mendapatkan tamparan dari Penelitian ini dapat diketahui bahwa
pacarnya karena mereka melakukan jumlah perilaku pacaran secara psikis
kesalahan, misalnya seperti tidak mau terbanyak masuk dalam katagori baik yaitu
menuruti perkataan pacar, suka melawan sebanyak 49 remaja (68,1%). Hal ini dapat
omongan pacar sehingga membuat pacar diketahui dari 72 remaja sebanyak 62,5%
remaja emosi dan secara tidak sadar pacar remaja pacar remaja menghibur ketika
menamparnya. Sedangkan perilaku pacaran remaja lagi sedih. Sedangkan perilaku pacaran
sehat secara sosial yang tidak baik sebanyak secara psikis tidak baik yaitu sebanyak 55,5%
56,9% pacar remaja membatasi aktivitas remaja tidak senang jika diajak kencan malam
kegiatannya karena pacar remaja takut akan hari, dan remaja yang dimarahin pacar saat
kehilangan pasangan dan dihiyanati oleh melakukan kesalahan 75,0%.
pasangan, sehingga pacar remaja menuntut
untuk menuruti semua keinginannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
remaja di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan
Rosjidi Unimus Kota Semarang dalam
berpacaran secara psikis dari 72 remaja
ponpes sebagian besar dalam kategori
perilaku baik yaitu sebanyak49 remaja
ponpes (68,1%) dan perilaku tidak baik

http://jurnal.unimus.ac.id
sebanyak 23 remaja ponpes (31,9%). Hal ini 1 Saya 20 27,7 52 72,2
menunjukkan bahwa perilaku pacaran sehat menggumba
r kemesraan
secara psikis pada remaja ponpes yaitu baik, saat
dari hasil penelitian ini remaja sudah berpacaran
menyadari bahwa dalam menjalani suatu di
hubungan dengan pasangan harus lingkungan
memberikan rasa kenyamanan. Hal ini dapat asrama
2 Saya 55 76,3 17 23,6
diketahui dari pertanyaan yang diajukan oleh
menolak
peneliti saat melakukan penelitian, dari 72 berciuman
remaja ponpes sebanyak 62,5% pacar remaja ditempat
ponpes menghibur ketika sedang sedih. umum saat
Remaja mengatakan karena untuk menjaga berpacaran
keharmonisan dalam suatu hubungan yang 3 Saya 63 87,5 9 12,5
menyesuaik
harus didasari dengan saling mengerti antara an aturan
satu dengan lainnya sehingga membuat waktu
remaja semakin menikmati kenyamanan sesuai
dalam berpacaran, sedangkan perilaku yang peraturan
tidak baik sebanyak 55,5% remaja ponpes yang ada di
pondok
tidak senang jika diajak kencan malam hari pesantren
karena remaja mengatakan bahwa jammalam saat
itu waktunya untuk istirahat setelah seharian berpacaran
beraktivitas di kampus, sehingga adanya rasa
keterpaksaan untuk pergi kencan sama pacar.
Pacar memarahi remaja ponpes jika Pada penelitian ini dapat diketahui
melakukan kesalahan sebanyak 75%. Remaja bahwa jumlah perilaku pacaran sehat secara
mengungkapkan bahwa mereka dimarahin sosial masuk dalam kategori baik yaitu
pacar karena mereka membuat kesalahan sebanyak 51 remaja (70,8%) . Hal ini dapat
seperti tidak mau menuruti perkataan pacar diketahui dari 72 remaja sebanyak 72,2%
yaitu tidak boleh berhubungan atau bergaul remaja tidak mengumbar kemesraan saat
sama cowo lain. berpacaran dilingkungan asrama, remaja
menolak berciuman ditempat umum saat
c. Perilaku pacaran sehat secara sosial berpacaran sebanyak 76,3%, dan sebanyak
87,5% remaja menyesuaikan aturan waktu
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran
yang ada di pondok pesantren.
sehat secara sosial

Perilaku remaja Jumlah Prosentase Hasil penelitian menunjukkan bahwa


sehat sosial remaja di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan
Rosjidi Unimus Kota Semarang dalam
Baik 51 70,8% berpacaran secara sosial dari 72 remaja
Tidak baik 21 29,2%
ponpes sebagian besar dalam kategori
Jumlah 72 100%
perilaku baik yaitu sebanyak 51 remaja
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi pacaran ponpes (70,8%) dan perilaku tidak baik
sehat secara sosial sebanyak 21 remaja ponpes (9,2%). Hal ini
menunjukan bahwa perilaku pacaran sehat
No Pacaran frekuensi secara sosial pada remaja ponpes yaitu baik,
sehat
secara dari hasil penelitian ini remaja sudah
sosial menyadari bahwa tinggal di asrama adalah
Ya % Tidak % lingkungan yang baik yang mempunyai unsur
agama dan peraturan-peraturan yang harus

http://jurnal.unimus.ac.id
dilaksanakan, sehingga remaja ponpes berfikir 1 Saya 64 88,9 8 11,1
untuk melaksanakan peraturan yang ada di menolak
berciuman
ponpes. Hal ini dapat diketahui dari dengan
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti saat pacar
melakukan penelitian, dari 72 remaja ponpes menggunaka
sebanyak 72,2% remaja ponpes tidak n lidah saat
menggumbar kemesraan di lingkungan saat berpacaran
2 Saya 18 25,0 54 75,0
berpacaran. Remaja ponpes menolak untuk
berciuman
beciuman ditempat umum sebanyak 76,3%, dengan
sebanyak 87,5% remaja menyesuaikan aturan pacar di pipi
waktu sesuai peraturan yang ada di pondok saat
asrama saat berpacaran. Remaja ponpes berpacaran
mengatakan bahwa mengumbar kemesraan 3 Saya 69 95,8 3 4,2
menolak
dan berciuman di tempat umum itu berciuman
merupakan etika yang tidak sopan untuk dengan
dilakukan, dan mereka sadar bahwa itu bukan pacar
tempat yang baik untuk mengumbar sampai rasa
kemesraan dan berciuman karena dapat tergelitik
muncul saat
mengganggu orang lain, sedangkan remaja berpacaran
yang manaati peraturan ponpes mengatakan
bahwa menaati peraaturan-peraturan yang
ada di ponpes adalah peraturan yang wajib Pada penelitian ini dapat diketahui
dilaksanakan karena jika tidak menaati bahwa jumlah perilaku pacaran tidak sehat
peraturan ponpes akan mendapatkan sanksi secara kissing masuk dalam kategori baik
sehingga membuat remaja ponpes mau tidak yaitu 51 remaja (70,8%). Hal ini dapat
mau menuruti peraturan yang ada di ponpes diketahui dari 72 remaja sebanyak 88,9%
yang bertujuan untuk membina dan remaja menolak berciuman dengan pacar
mengarahkan remaja agar dapat berperilaku menggunakan lidah saat berpacaran, remaja
yang baik dan bertanggung jawab. tidak berciuman dengan pacar dipipi saat
berpacaran sebanyak 75,0%, dan sebanyak
d. Perilaku pacaran tidak sehat secara 95,8% remaja menolak berciuman dengan
kissing sampai rasa tergelitik muncul saat berpacaran.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran tidak
sehat secara kissing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
remaja di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan
Perilaku remaja Jumlah Prosentase Rosjidi Unimus Kota Semarang dalam
tidak sehat Kissing berpacaran tidak sehat secara kissingdari 72
Baik 51 70,8% remaja ponpes sebagian besar dalam kategori
Tidak baik 21 29,2%
Jumlah 72 100%
perilaku baik sebanyak 51 remaja ponpes
(70,8%) dan perilaku tidak baik sebanyak 21
remaja ponpes (29,2%). Hal ini menunjukkan
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran bahwa perilaku pacaran tidak sehat secara
tidak sehat secara kissing kissing pada remaja ponpes yaitu baik, dari
No Pacaran Frekuensi hasil penelitian ini remaja sudah menyadari
tidak sehat bahwa remaja ponpes sudah paham dengan
secara berciuman merupakan salah satu perbuatan
kissing yang dilarang dan mendekati zina. Hal ini
Ya % Tidak %
dapat diketahui dari pertanyaan yang diajukan

http://jurnal.unimus.ac.id
oleh peneliti saat melakukan penelitian, dari 3 Saya 34 47,2 38 52,8
72 remaja ponpes sebanyak 88,8% remaja menolak
melakukan
menolak berciuman dengan pacar pelukan saat
menggunakan lidah saat berpacaran, menolak berpacaran
berciuman dengan pacar sampai rasa tergelitik
muncul sebanyak 95,8%. Remaja mengatakan
bahwa berciuman merupakan salah satu Pada penelitian ini dapat diketahui
perbuatan yang mendekati zina karena remaja bahwa jumlah perilaku pacaran tidak sehat
sudah mendapatkan pengetahuan tentang secara necking terbanyak masuk dalam
agama-agamayang diajarkan oleh pihak kategori baik yaitu 55 remaja (76,4%). Hal ini
ponpes tersebut yaitu perilaku mendekati zina dapat diketahui dari 72 remaja sebanyak
artinya perilaku tersebut dapat memicu untuk 87,5% menolak berciuman sampai
berbuat zina, sesungguhnya zina itu adalah meninggalkan bekas merah di leher.
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang Sedangkan perilaku pacaran tidak sehat secara
buruk, sehingga remaja ponpes tidak berani necking dalam kategori tidak baik yaitu
untuk bertindak seperti itu. (QS. Al Isro’: 32). sebanyak 61,1% remaja melakukan ciuman
dileher dengan pacar saat berpacaran dan
e. Perilaku pacaran tidak sehat secara sebanyak 52,8% remaja melakukan pelukan
necking saat berpacar.
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran
tidak sehat secara necking Hasil penelitian menunjukkan bahwa
remaja di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan
Perilaku remaja Jumlah Prosentase Rosjidi Unimus Kota Semarang baik dalam
tidak sehat Necking berpacaran tidak sehat secara neckingdari 72
Baik 55 76,4%
Tidak baik 17 23,6%
remaja ponpes sebagian besar dalam kategori
perilaku baik yaitu sebanyak sebanyak 55
Jumlah 72 100%
remaja ponpes (70,8%) dan perilaku tidak
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran tidak baik sebanyak 17 remaja ponpes (23,6%). Hal
sehat secara necking ini menunjukkan bahwa perilaku pacaran
tidak sehat secara necking pada remaja ponpes
No Pacaran Frekuensi
yaitu baik, dari hasil penelitian ini remaja
tidak sehat
secara sudah menyadari bahwa perilaku necking
Necking adalah mengarah perbuatan yang tidak baik.
Ya % Tidak % Hal ini dapat diketahui dari pertanyaan yang
1 Saya 44 61,1 28 38,9 diajukan oleh peneliti saat melakukan
berciuman penelitian, dari 72 remaja ponpes sebanyak
di leher 87,5% remaja menolak berciuman sampai
dengan meninggalkan bekas merah dileherRemaja
pacar saya
saat mengatakan bahwa perbuatan itu semua
berpacaran adalah perbuatan yang mencerminkan
2 Saya 63 87,5 9 12,5 perilaku yang buruk, karena mereka tinggal di
menolak lingkungan yang baik seperti ponpes mereka
berciuman sudah diajarkan tentang perbuatan-perbuatan
sampai
meninggalka
yang tidak pantas untuk dilakukan sehingga
n bekas mereka beranggapan bahwa perbuatan
merah di tersebut sangat merugikan diri sendiri dan
leher tidak pantas untuk dilakukan, sedangkan
perilaku yang tidak baik sebanyak 61,1%

http://jurnal.unimus.ac.id
remaja ponpes berciuman di leher dengan berpacaran, dan sebanyak 9 remaja tidak
pacar saat berpacaran dan sebanyak 52,8% menolak untuk dijilat buah dadanya saat
remaja ponpes tidak menolak untuk berpacaran.
melakukan pelukan saat berpacaran, karena
mereka beranggapan bahwa ini adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perbuatan yang manusiawi yang biasa remaja di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan
dilakukan oleh orang yang berpacaran dan Rosjidi Unimus Kota Semarang dalam
berpelukan adalah simbol dari rasa sayang. berpacaran tidak sehat secara pettingdari 72
remaja ponpes sebagian besar dalam kategori
f. Perilaku pacaran tidak sehat secara perilaku baik yaitu sebanyak 60 remaja
petting ponpes (83,3%) dan perilaku tidak baik
sebanyak 12 remaja ponpes (16,7%). Hal ini
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran menunjukkan bahwa perilaku pacaran tidak
tidak sehat secara petting sehat secara petting pada remaja ponpes yaitu
Perilaku remaja Jumlah Prosentase
baik, dari hasil penelitian ini remaja sudah
tidak sehat Petting menyadari bahwa perilaku tersebut tidak
Baik 60 83,3% pantas untuk dilakukan. Hal ini dapat
Tidak baik 12 16,7% diketahui dari pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti saat melakukan penelitian, dari 72
Jumlah 72 100%
remaja ponpes sebanyak 90,3% remaja
menolak diraba-raba buah dadanya saat
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran tidak berpacaran, sebanyak 94,4% remaja menolak
sehat secara petting untuk memainkan alat kelamin saat
berpacaran. Remaja mengatakan bahwa
N Perilaku frekuensi perbuatan tersebut adalah perbuatan
o pacaran tidak mendekati zina, dan memalukan nama baik
sehat secara
petting
pondok. Mereka tinggal di lingkungan
Ya % Tidak % pondok pesantren dan sudah mendapatkan
1 Saya menolak 66 91,7 6 8,3 pengajaran agama sehingga mereka tidak
meraba-raba berani melakukan perbuatan itu. Sedangkan
dada pacar saya perilaku yang tidak baik yaitu sebanyak 9
saat berpacaran remaja tidak menolak untuk dijilat buah
2 Saya menolak 63 87,5 9 12,5 dadanya saat berpacaran. Remaja
dijilat buah
dada saya saat mengungkapkan bahwa mereka mengikuti
berpacaran kemauan pacarnya karena mereka sayang
3 Saya menolak 68 94,4 4 5,6 sama pacarnya jadi remaja tersebut mau untuk
memainkan alat melakukan itu.
kelamin saat
berpacaran

Pada penelitian ini dapat diketahui


bahwa jumlah perilaku pacaran tidak sehat
secara petting terbanyak masuk dalam
kategori baik yaitu 60 remaja (83,3%). Hal ini
dapat diketahui dari 72 % remaja sebanyak
91,7% remaja menolak meraba-raba dada
pacar saat berpacaran, sebanyak 94,4%
menolak untuk memainkan alat kelamin saat

http://jurnal.unimus.ac.id
g. Perilaku pacaran tidak sehat secara adalah zina yang artinya dilarang. Hal ini
intercourse dapat diketahui dari pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti saat melakukan penelitian, dari
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran tidak
sehat secara intercourse
72 remaja ponpes sebanyak 100% remaja
ponpes menolak untuk melakukan hubungan
Perilaku remaja Jumlah Prosentase seksual saat berpacaran karena perbuatan itu
tidak sehat adalah zina dan dilarang karena mereka belum
intercouse menikah, sehingga remaja ponpes tidak berani
Baik 72 100,0% melakukannya dan berusaha melakukan
Tidak baik 0 0,0% perbuatan yang lebih baik dalam berpacaran.
Jumlah 72 100%
DAFTAR PUSTAKA

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi perilaku pacaran Afriyani, Fika. 2011. Gambaran Pengetahuan
tidak sehat secara intercourse Remaja Putri Tentang Pendidikan
No Perilaku frekuensi Seks di Pondok Pesantren Gresik.
pacaran KTI JBPTITBPP.
tidak Arikunto. 2009. Metodologi Penelitian
sehat Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
secara
Medika.
intercouse
Ya % Tidak % Bachtiar, Raharjo. 2004. Buku Kantong
Sosiologi SMA IPS. Yogyakarta.
1 Saya 72 100 0 0 Pustaka Widyatama.
menolak Badan Koordinasi Keluarga Berencana
melakukan Nasional. 2012. Info kasus BKKBN
hubungan Dahlan, Sopiyudin. 2012. Ilmu Kedokteran
seksual dan Statistika. Jakatra: Rineka Cipta.
dengan
pacar saat Dariyo, Agus. 2004. Psikologi Perkembangan
berpacaran Remaja. Bogor Selatan:Ghalia
lndonesia.
Gunarsa. D & Singgih. Prof. Dr. 2012.
Pada penelitian ini dapat diketahui Psikologi untuk muda mudi. Jakarta.:
bahwa jumlah perilaku pacaran tidak sehat Penerbit libra.
secara intercourse dalam kategori baik yaitu Harris, Anang. 2007. Bukan Salah Tuhan.
sebanyak 72 remaja (100%). Hal ini dapat Yogyakarta: Tiga Serangkai.
diketahui dari 72 remaja sebanyak 100% tidak Hidayat, Aziz Alimul A. 2007. Metode
melakukan hubungan seksual saat berpacaran. Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta : Salemba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Medika.
remaja di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan
Iwan, Dr. 2012. Masturbasi. Yogyakarta: C.V
Rosjidi Unimus Kota Semarang dalam
Andi offset.
berpacaran tidak sehat secara intercourse dari
Krityati. 2008. Makna Hubungn Seksual
72 remaja ponpes sebagian besar dalam
Dalam Pacaran Bagi Remaja Di
kategori perilaku baik yaitu sebanyak 72
Kabupaten Bojo Negoro. KTI
remaja ponpes (100%) yang tidak melakukan
Program Studi S1Sosiologi Fakultas
intercourse.Dari hasil penelitian ini remaja
Ilmu Sosial. Universitas Negeri
sudah menyadari bahwa perilaku tersebut
Surabaya.
tidak pantas untuk dilakukan bagi orang yang
belum menikah karena perilaku tersebut

http://jurnal.unimus.ac.id
Kumalasari, Intan & Iwan Andhyantoro.
2012. Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan dan
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi
dan Wanita. Bandung: Salemba.
Noorkasiani, Heryati & Rita Ismail. 2009.
Sosiologi Keperawatan. Jakarta.
EGC
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Bineka Cipta.
Nurrakhmi, Muthia. 2008. Hubungan Antara
Kepribadian Ekstrovert dengan
kecenderungan melakukan
kekerasan dalam pacaran. KTI
Program Studi Spikologi Fakultas
Spikologi Dan Ilmu Sosial Budaya.
UNIVERSITAS ISLAM
YOGYAKARTA.
Nursal, Dien G.A. 2007. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku
Seksual. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, No. 2, Vol. 2.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
provinsi Jawa Tengah. 2012. Info
Kasus PILAR PKBI Jawa Tengah
2012 s/d 2011.
Riyanto, Agus. 2009. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Setiwan, Roni. 2008. Pengaruh Pacaran
Terhadap Perilaku Seks Pranikah.
Jurnal Soul, No. 1, Vol. 2.
Setiyowati, Ana. 2008. Faktor- faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Seksual
Remaja Santri Pondok Pesantren Di
Semarang.KTI Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Universitas
Di Ponegoro Semarang.
Widya, Mira T. 2010. It’s All About A-Z
Tentang Sex. Jakarta : PT Bumi
Aksara.

http://jurnal.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai

  • Policy Based Routing
    Policy Based Routing
    Dokumen20 halaman
    Policy Based Routing
    Velicia Vera
    0% (1)
  • 1088 2286 1 SM
    1088 2286 1 SM
    Dokumen6 halaman
    1088 2286 1 SM
    Ilzia Ciil
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161519
    Ipi 161519
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161519
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161527
    Ipi 161527
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161527
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Dokumen52 halaman
    Jurnal HPI Vol 23 No 1 - April 2010
    Iklimatul Khoeriah
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161527
    Ipi 161527
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161527
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 314037
    Ipi 314037
    Dokumen8 halaman
    Ipi 314037
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144883
    Ipi 144883
    Dokumen6 halaman
    Ipi 144883
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • 1021 2149 1 SM
    1021 2149 1 SM
    Dokumen5 halaman
    1021 2149 1 SM
    robby_94
    Belum ada peringkat
  • 1383 2875 1 SM
    1383 2875 1 SM
    Dokumen10 halaman
    1383 2875 1 SM
    Margo Outsiders
    Belum ada peringkat
  • Tali Pusat PDF
    Tali Pusat PDF
    Dokumen6 halaman
    Tali Pusat PDF
    Yoedie Oedie'oedien Yoegoem
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144882
    Ipi 144882
    Dokumen4 halaman
    Ipi 144882
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi3328 PDF
    Ipi3328 PDF
    Dokumen10 halaman
    Ipi3328 PDF
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 5
    Jurnal 5
    Dokumen3 halaman
    Jurnal 5
    Rika Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144868
    Ipi 144868
    Dokumen7 halaman
    Ipi 144868
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi144881 PDF
    Ipi144881 PDF
    Dokumen6 halaman
    Ipi144881 PDF
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 144878
    Ipi 144878
    Dokumen7 halaman
    Ipi 144878
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 356663
    Ipi 356663
    Dokumen10 halaman
    Ipi 356663
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 98424
    Ipi 98424
    Dokumen7 halaman
    Ipi 98424
    Anonymous nz9rhH
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161518
    Ipi 161518
    Dokumen9 halaman
    Ipi 161518
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 356669
    Ipi 356669
    Dokumen3 halaman
    Ipi 356669
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 161505
    Ipi 161505
    Dokumen7 halaman
    Ipi 161505
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Jpkebidanandd 150034
    Jpkebidanandd 150034
    Dokumen7 halaman
    Jpkebidanandd 150034
    nurul habiba
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418817
    Ipi 418817
    Dokumen7 halaman
    Ipi 418817
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Dalilah Ukhriyati Fu
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Dokumen95 halaman
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418847
    Ipi 418847
    Dokumen4 halaman
    Ipi 418847
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 418849
    Ipi 418849
    Dokumen12 halaman
    Ipi 418849
    Nofiardi
    Belum ada peringkat
  • Dalilah Ukhriyati Fu
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Dokumen95 halaman
    Dalilah Ukhriyati Fu
    Nofiardi
    Belum ada peringkat