Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA STASE MANAJEMEN DI RUANG ASOKA


RSUD JOMBANG

DI SUSUN OLEH :

1. ABDUL RAHMAN 7. WILDAN SETYANTO


2. ABDUS SALAM 8. WISNU PRANATA ADI
3. ABI TAUFIK BASTIAN 9. WILLY ARUM NDANI
4. FAJAR YUANSYAH 10. YEREMIA MARDHA S
5. JENI LUPITA 11. YUHANA URBA SARASWATI
6. RIO RENDRA RIZQI 12. YUSUP ROBIANSYAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun “Proposal Timbang Terima Stase
Manajemen” untuk menyelesaikan tugas pada waktu yang telah direncanakan.

Terima kasih kami ucapkan kepada:


1. Bapak M. Sholeh S.Kep.,Ns selaku pembimbing ruang dan kepala ruang

ASOKA.

2. Pembimbing akademik dalam hal ini bapak Arif Wijaya S.kep.,Ns M.Si

selaku dosen penanggung jawab mata kuliah manajemen.

3. Semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini.

4. Teman-teman Mahasiswa program profesi Ners STIKes ICMe Jombang


yang telah memberikan banyak saran dan pengetahuannya sehingga
menambah hal baru bagi kami.
5. Kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik secara
materi maupun non materi.

“Proposal Timbang Terima Stase Manajemen” disusun berdasarkan


berbagai sumber yang tersedia. Telah kami seleksi berbagai sumber tersebut
sehingga dapat Menyelesaikan Tugas “Proposal Timbang Terima satase
Manajemen” ini secara akurat, sistematis, dan mudah dipahami.

Dalam pembahasannya kami tampilkan laporan manajemen secara


sederhana dan terperinci sehingga mampu dipahami pembaca. Kami berharap
semoga laporan menejemen ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan
kinerja dan mutu ruang Pav. Asoka.

Jombang, Januari 2018

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi
mandiri merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan
keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus
direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar
tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan
dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift,
yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan
klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang
terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang
terima yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis,
diagnosa keperawatam, program terapi yang sudah dilakukan dan rencana
tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis
kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik
teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian penting dalam
menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting,
karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang
diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima
tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan
keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan
sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan
timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program Profesi Ners
STIkes ICME Jombang akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan
konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing di ruang Asoka
RSUD Jombang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat di
Pav. Asoka mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan
keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar
perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan
kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,
dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

2.2 Tujuan
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2.3 Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya
meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-
buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung
melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat asociate
yang mengganti jaga pada shift berikutnya :

1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.


2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima
dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga
berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah keperawatan yang masih ada.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi
tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan
validasi data tanpa membawa RM
9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat primer.
BAB 3
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal :
Pukul :
Pelaksana :
Topik :
Tempat :
Sasaran :

3.2 Pengorganisasian

Kepala ruangan : Yuhana


Perawat primer 1 (Pagi) : Rio
Perawat primer 2 (Pagi) : Wildan
Perawat associate 1 (Pagi) : Jeni
Perawat associate 2 (Pagi) : Yeremia
Perawat associate 1 (Malam) : Abdus
Perawat associate 2 (Malam) : Fajar

3.3 Metode dan Media


 Metode :
a. Karu memimpin proses Timbang Terima
b. Melakukan timbang terima antara Perawat Asociate malam dengan Perawat
Primer Pagi.
c. Melaporkan status keadaan klien dari PA malam ke PP pagi.
d. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.

 Media :
a. Materi disampaikan secara lisan.
b. Dokumentasi klien (status).
c. Buku Timbang Terima
3.4 Alur Timbang Terima

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KEPERAWATAN
KOLABORATIF (didukung data)

RENCANA
TINDAKAN

BELUM
TELAH
DILAKUKAN
DILAKUKAN

PERKEMBANGAN/
KEADAN PASIEN

MASALAH

1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH
BARU
3.5 Instrumen
1. Status klien
2. Nursing kit
3. Catatan timbang terima

3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

1.
Pra Timbang Kedua kelompok dinas sudah 10 menit Nurse Karu
Terima siap dan berkumpul di Nurse Station PP
Station PA
2. Karu mengecek kesiapan
timbang terima tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan (Work
Sheet), PP yang akan
mengoperkan, menyiapkan buku
timbang terima & nursing kit
4. Kepala ruangan membuka acara
timbang terima dilanjutkan
dengan doa.

Pelaksanaan1. PA dinas malam melakukan 20 menit Nurse Karu


Timbang timbang terima kepada PP dinas Station PP
Terima pagi. Hal-hal yang perlu PA
disampaikan PP pada saat
timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnosa
medis termasuk hari rawat
keberapa atau post op hari
keberapa.
b. Masalah keperawatan.
c. Data yang mendukung.
d. Tindakan keperawatan yang
sudah/belum dilaksanakan.
e. Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur
tindakan tertentu.
2. Karu membuka dan memberi
salam kepada klien, PA malam
menjelaskan tentang klien, PP
mengenalkan anggota timnya
dan melakukan validasi data.
3. Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit, Disamping
kecuali kondisi khusus yang tempat
memerlukan keterangan lebih tidur klien
rinci.

1. Klarifikasi hasil validasi data 5 menit


Post timbang Nurse Karu
terima oleh PP. station PP
2. Penyampaian alat- alat PA
kesehatan
3. Laporan timbang terima
ditandatangani oleh kedua PA
dan PP dan mengetahui Karu
(kalau pagi saja).
4. Reward Karu terhadap perawat
yang akan dan selesai bertugas.
5. Penutup oleh karu.
NASKAH ROLE PLAY TIMBANG TERIMA

Pengorganisasian

Kepala ruangan : Yuhana


Perawat primer 1 (Pagi) : Rio
Perawat primer 2 (Pagi) : Wildan
Perawat associate 1 (Pagi) : Jeni
Perawat associate 2 (Pagi) : Yeremia
Perawat associate 1 (Malam) : Abdus
Perawat associate 2 (Malam) : Fajar
Pasien 1 : Nn. D
Pasien 2 : Ny. S

Prolog :

Pada suatu hari di ruang perawatan jam 07.00 WIB, seluruh perawat (perawat
primer dan perawat asosiate) shift malam dan pagi serta kepala ruangan
berkumpul di nurse station untuk melakukan timbang terima.

KARU (Yuhana): Apakah semuanya sudah berkumpul? Kalau sudah, mari kita
mulai timbang terima. Sebelumnya kita awali dengan do’a agar
segala yang kita lakukan hari ini senantiasa mendapat berkah dari
Allah SWT. Berdo’a mulai…. Selesai….

Saya persilahkan kepada perawat yang dinas malam untuk


melaporkan keadaan dan perkembangan pasien pada malam tadi,
mulai dari intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum
dilakukan baik intervensi kolaborativ maupun yang dependen.

PA1 malam (Abdus) : Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya.
Pasien Kelas 3 Utara bed 3 atas nama Nn. D dengan diagnosis post
op fraktur mandibula hr ke 1 yang masih mengeluh nyeri pada luka
post op, skala nyeri 3, GCS 456. Intervensi yang sudah dilakukan
observasi TTV, kaji skala nyeri, oral hygiene, anjurkan untuk
immobilisasi rahang, Memberikan infuse RL, ceftriaxone 3x2 g,
ketorolac 3x1, ranitidine 2x1. Intervensi selanjutmya anjurkan untuk
immobilisasi rahang, observasi TTV, kaji skala nyeri, Kolaborasi tim
medis infuse RL, ceftriaxone 3x2 g, ketorolac 3x1, ranitidine 2x1.

PA2 Malam (Fajar): Selanjutnya Pasien Kelas 3 Utara bed 9 atas nama Ny. S
dengan diagnosis post trakeostomi hr ke 15. GCS 4x3.. Intervensi
yang sudah dilakukan observasi TTV, memiringkan pasien ke kanan
dan ke kiri setiap 3 jam, kaji kebersihan jalan nafas, nebulizer
ventolin 3x1 terakhir jam 04.00, Memberikan infuse NaCl,
Piracetam 3x3 g, ranitidine 3x1, ketorolac 3x1, bisolvon 3x1,
Mecobalamin 3x1. Oral amlodipin 3x1 tablet, captrofil 3x1.
Intervensi selanjutmya anjurkan untuk observasi TTV, memiringkan
pasien ke kanan dan ke kiri setiap 3 jam, kaji kebersihan jalan nafas,
nebulizer ventolin 3x1 Memberikan infuse NaCl, Piracetam 3x3 g,
ranitidine 3x1, ketorolac 3x1, bisolvon 3x1, Mecobalamin 3x1. Oral
amlodipin 3x1 tablet, captrofil 3x1

KARU (Yuhana): Bagaimana? sudah selesai? Apa ada yang ditanyakan atau ada
tambahan?

PP dan PA : Tidak..

KARU (Yuhana): Kalau sudah, mari kita langsung ke ruangan pasien.

Kepala ruangan, PP1 (pagi), PP2 (pagi), PA1 (pagi), PA2 (pagi), PA1 (Malam)
dan PA2 malam menuju ke ruangan pasien

Di ruang kelas 3 utara bed 3

PA1 malam(Abdus) : Ini Nn. D dengan post op fraktur mandibula.

Mbak, ini perawat yang akan bertugas menggantikan saya untuk


merawat ibu pagi ini yang akan dibantu oleh rekannya, jika mbak
memerlukan bantuan, bisa mencari perawat yang bertugas di ruang
perawat.

PP1(pagi) Rio : Saya Rio dan dibantu oleh rekan saya Jeni yang bertugas pagi ini
untuk merawat mbak sampai nanti jam 2 siang.

Pasien 1 : (mengangguk)

PA1 (pagi) : Jangan membuka mulut dulu ya karena ini baru sehari operasi.

Pasien 1 : (mengangguk)

Di Ruang kelas 3 utara bed 9

PA2 malam (Fajar): Ini Ny. S dengan post trakeostomi hr ke 15. GCS 4x3

Bu, ini perawat yang akan bertugas menggantikan saya untuk


merawat ibu S pagi ini yang akan dibantu oleh rekannya, jika ibu
memerlukan bantuan, bisa mencari perawat yang bertugas di ruang
perawat.

PP2(pagi) Wildan: Saya Wildan dan dibantu oleh rekan saya Yeremia yang
bertugas pagi ini untuk merawat ibu S sampai nanti jam 2 siang.

Keluarga2 : Iya Mas.

PA2 pagi (Yeremia) : Nanti ibu “S” dibantu miring kanan dan miring kiri ya?

Keluarga2 : iya bu (mengangguk)

Kemudian setelah visite ke ruangan pasien, seluruh perawat (Karu, perawat


primer dan perawat asosiate) kembali ke Nurse Station.

KARU (Yuhana): Mungkin dari apa yang dijelaskan oleh Perawat (malam) ada
yang di tanyakan?

Perawat pagi semua : tidak bu.


PP1pagi (Rio): Nanti dokter kalau tidak ada halangan akan visite pukul 10.00,
tolong buku statusnya di siapkan.

PA1pagi (Jeni): Ya akan saya siapkan

KARU (Yuhana): Selain itu ada tambahan lagi ?

PA2 pagi (Yeremia): Untuk diet Ny.S bagaimana ?

PA2 malam (Fajar): Semuanya sudah tercatat di buku diet

KARU (Yuhana): Masih ada tambahan lagi ?

PP (siang) : Sudah pak

KARU (Yuhana) : Baiklah kalau begitu jangan lupa laporan timbang terimanya di
tanda tangani.

Perawat: Ya bu…(jawab berbarengan)

KARU (Yuhana): Untuk perawat yang dinas pagi selamat menjalankan tugas
dengan baik, dan perawat yang dinas malam sekarang boleh pulang,
tapi sebelumnya mari kita berdo’a dahulu supaya Allah senantiasa
mempermudah langkah kita, berdo’a mulai…selesai. Bila ada salah
kata saya mohon maaf…wa’alaikumsalam wr.wb..

3.7 Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift
timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi..
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Perawat malam menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang akan
mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station
kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah
dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien
dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik

3.8 Resume Pelaksanaan Timbang Terima


Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara : Timbang Terima
A. Presensi
1. Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang.
2. Supervisor sebanyak 1 orang.
3. Pembimbing Ruangan Asoka sebanyak 1 orang
4. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKes ICME
Jombang sebanyak 12 orang
B. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan
jadwal gannt chart yang telah dibuat.
C. Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1 07.05-07.30 WIB Pelaksanaan timbang terima
2 07.30-08.00 WIB Diskusi dan klarifikasi dari supevisor serta perawat
ruangan:
Pembimbing 1
1. Saat timbang terima hendaknya perawat
memperhatikan keadan yang perlu dioperkan pada
dinas pagi, seperti produksi urin atau pesanan khusus
untuk keluarga.
Pembimbing 2
1. alur timbang terima sudah benar
2. setting tempat duduk PP dan PA hendaknya dapat
lebih berdekatan agar PP dan PA lebih mudah
berkolaborasi
3. pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas
baik saat di nurse stasion atau saat di pasien
Pembimbing 3
1. Pada laporan timbang terima hendaknya
dilengkapi dengan tanda tangan PP malam dan
PP pagi sebagai dokumentasi keperawatan
2. Jika pasien tidur jangan dibangunkan dan selalu
sapa keluarga pasien.
3. Karu bertugas memimpin timbang terima dan PP
bertugas menjelaskan data

D. Evaluasi hasil
a. Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1 pembimbing pendidikan dan 2
supervisor.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
tugasnya.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Simpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan
kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,
dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan
klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan timbang terima terhadap seluruh klien kelolaan di Pav. Asoka
sebanyak 9 klien. Pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai perencanaan
dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran masing-masing.

4.2 Saran
1. Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion
atau saat di pasien
2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PA
malam dan PP pagi sebagai dokumentasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta.

Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.


Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

PSIK, (2003). Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners.


Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai