Anda di halaman 1dari 13

13.

Intervensi

N Diagnosa
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
o Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah  Mampu  Lakukan pengkajian nyeri  Variasi penampilan dan perilaku
dilakukan mengontrol secara komprehensif termasuk pasien karena nyeri terjadi sebagai
tinfakan nyeri (tahu lokasi, karakteristik, durasi, temuan pengkajian dan menurunkan
keperawatan penyebab nyeri, frekuensi, kualitas dan faktor rangsang eksternal yang dapat
selama 1 x mampu presipitasi memperburuk keadaan nyeri yang
24 jam, nyeri menggunakan terjadi.
pasien tehnik  Observasi reaksi nonverbal  Nyeri adalah pengalaman subyektif
berkurang nonfarmakologi dari ketidaknyamanan yang juga tampil dalam variasi
atau pasien untuk respon non verbal.
tidak mengurangi  Bantu pasien dan keluarga  Dukungan keluarga dapat membuat
mengalami nyeri, mencari untuk mencari dan pasien nyaman dan nyeri dapat
nyeri bantuan) menemukan dukungan berkurang
 Melaporkan  Kontrol lingkungan yang dapat  Membantu menurunkan persepsi-
bahwa nyeri mempengaruhi nyeri seperti respon nyeri dengan memanipulasi
berkurang suhu ruangan, pencahayaan adaptasi fisiologis tubuh terhadap
dengan dan kebisingan dan kurangi nyeri.
menggunakan faktor presipitasi nyeri
manajemen  Kaji tipe dan sumber nyeri  Pengkajian tipe dan sumber nyeri
nyeri dilakukan untuk menentukan
 Mampu intervensi
mengenali nyeri  Napas dalam dapat meningkatkan
(skala,  Ajarkan tentang teknik non asupan O2 sehingga akan
intensitas, farmakologi: napas dala, menurunkan nyeri sekunder dari
frekuensi dan relaksasi, distraksi, kompres iskemia jaringan. Distraksi dapat
tanda nyeri) hangat/ dingin menurunkan stimulus internal
 Menyatakan dengan mekanisme peningkatan
rasa nyaman endorphin dan enkefalin yang dapat
setelah nyeri memblok reseptor nyeri untuk tidak
berkurang dikirimkan ke korteks serebri,
 Tanda vital sehingga menurunkan persepsi
dalam rentang nyeri
normal
 Analgesic dapat menurunkan nyeri
 Tidak
 Berikan analgetik untuk hebat, memberikan sedasi, dan
mengalami
mengurangi nyeri: morfin 2-5 mengurangi kerja miokardium.
gangguan tidur
mg intravena dan monitor vital Perubahan tanda-tanda vital yang
sign sebelum dan sesudah abnormal dapat mengindikasikan
pemberian analgesik pertama perburukan keadaan
kali  Istirahat akan menurunkan
 Tingkatkan istirahat kebutuhan O2 jaringan perifer
sehingga akan menurunkan
kebutuhan miokardium dan akan
meningkatkan suplai darah dan
oksigen ke miokardium yang
membutuhkan O2 untuk
menurunkan iskemia.
 Meningkatkan penyerapan materi
pembelajaran
 Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
2 Penurunan Setelah  Tanda Vital  Evaluasi adanya nyeri dada  Sebagai acuan dalam melakukan
curah jantung dilakukan dalam intervensi
asuhan selam rentang  Catat adanya disritmia  Dapat terjadi perubahan frekuensi
1x24 jam normal jantung dan irama jantung
penurunan (Tekanan  Catat adanya tanda dan  Terjadinya S3/S4 menjadi indikasi
kardiak darah, Nadi, gejala penurunan cardiac terjadinya penurunan cardiac output
output pasien respirasi) output  Sesak, frekuensi napas melebihi
teratasi  Dapat  Monitor status pernafasan normal, dan keluhan napas seperti
mentoleransi yang menandakan gagal tercekik. terjadi karena terdapat
aktivitas, jantung kegagalan peningkatan curah darah
tidak ada  Istirahat akan menurunkan
kelelahan kebutuhan O2 jaringan perifer
 Tidak ada  Atur periode latihan dan sehingga akan menurunkan
edema paru, istirahat untuk menghindari kebutuhan miokardium dan akan
perifer, dan kelelahan meningkatkan suplai darah dan
tidak ada oksigen ke miokardium yang
asites membutuhkan O2 untuk
 Warna kulit menurunkan iskemia.
normal  Hipotensi dapat terjadi sebagai
akibat dari disfungsi ventrikel,

 Monitor TD, nadi, periksa hipoperfusi miokard dan rangsang

dalam keadaan baring, vagal. Sebaliknya, hipertensi juga

duduk dan berdiri (bila banyak terjadi yang mungkin

memungkinkan) dan berhubungan dengan nyeri, cemas,

monitor TD, nadi, RR, peningkatan katekolamin dan atau

sebelum, selama, dan masalah vaskuler sebelumnya.

setelah aktivitas Hipotensi ortostatik berhubungan


dengan komplikasi GJK.
Penurunanan curah jantung
ditunjukkan oleh denyut nadi yang
lemah dan HR yang meningkat.
 Perubahan frekuensi dan irama
jantung menunjukkan komplikasi
 Monitor jumlah, bunyi dan disritmia
irama jantung  Krekels menunjukkan kongesti paru
yang mungkin terjadi karena
 Monitor bunyi napas penurunan fungsi miokard
 Mengetahui derajat hipoksemia dan
peningkatan tahanan perifer
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit, sianosis  Mengurangi kecemasan pasien dan
perifer pasien mengetahui tujuan dari
 Jelaskan pada pasien tujuan prosedur yang dilakukan
dari pemberian oksigen

 Antikoagulan digunakan untuk


menghambat pembentukan bekuan
 Kelola pemberian
darah.
antikoagulan untuk
mencegah trombus perifer
 Analgesik berguna untuk
 Kelola pemberian obat-obat: menurunkan nyeri hebat,
analgesik, anti koagulan, memberikan sedasi, dan
nitrogliserin, vasodilator dan mengurangi kerja miokardium.
diuretik Antikoagulan digunakan untuk
menghambat pembentukan bekuan
darah. Nitrogliserin berguna untuk
mengontrol nyeri dengan efek
vasodilatasi koroner. Vasodilator
untuk melebarkan pembuluh darah.
Diuretik mungkin diperlukan untuk
mengoreksi kelebihan volume
cairan.
3 Perfusi Setelah  Tekanan  Observasi perubahan EKG  EKG memberikan informasi
jaringan dilakukan systole dan mengenai elektrofisiologi jantung
kardiopulmon asuhan diastole dalam (gelombang Q patologis, segmen ST
al tidak efektif selama 1x24 rentang yang elevasi, gelombang T
jam diharapkan meninggi/menurun) dan mengetahui
ketidakefekti  CVP dalam keadaan infark yang diderita pasien
fan perfusi batas normal  Auskultasi suara jantung  Suara paru seperti murmur
jaringan  Nadi perifer dan paru menunjukkan gangguan aliran darah
kardiopulmo kuat dan dalam jantung, S3 berhubungan
nal teratasi simetris dengan adanya gagal jantung
 Tidak ada kongestif yang disertai infark berat,
oedem perifer S4 berhubungan dengan iskemia,
dan asites kekakuan ventrikel, atau hipertensi
 Denyut pulmonal. Bunyi napas krekels
jantung, AGD, mengindikasikan edema paru
ejeksi fraksi sekunder akibat dekompensasi
dalam batas jantung.
normal  Monitor irama dan jumlah  Perubahan frekuensi dan irama
 Bunyi jantung denyut jantung jantung menunjukkan komplikasi
abnormal tidak disritmia
ada  Monitor peningkatan  Kelelahan dan kecemasan akan
 Nyeri dada kelelahan dan kecemasan meningkatkan kebutuhan O2
tidak ada jaringan perifer sehingga akan
 Kelelahan yang meningkatkan kebutuhan
ekstrim tidak miokardium dan akan menurunkan
ada suplai darah dan oksigen ke

 Tidak ada miokardium sehingga meningkatkan

ortostatikhipert iskemia.

ensi  Jelaskan pembatasan intake  Kafein, sodium, kolesterol dan


kafein, sodium, kolesterol lemak dapat memperparah infark
dan lemak
 Kelola pemberian obat-  Analgesik berguna untuk
obat: analgesik, anti menurunkan nyeri hebat,
koagulan, nitrogliserin, memberikan sedasi, dan mengurangi
vasodilator dan diuretik. kerja miokardium. Antikoagulan
digunakan untuk menghambat
pembentukan bekuan darah.
Nitrogliserin berguna untuk
mengontrol nyeri dengan efek
vasodilatasi koroner. Vasodilator
untuk melebarkan pembuluh darah.
Diuretik mungkin diperlukan untuk
mengoreksi kelebihan volume
cairan.
 Tingkatkan istirahat (batasi  Istirahat akan menurunkan
pengunjung, kontrol kebutuhan O2 jaringan perifer
stimulasi lingknugan) sehingga akan menurunkan
kebutuhan miokardium dan akan
meningkatkan suplai darah dan
oksigen ke miokardium yang
membutuhkan O2 untuk
menurunkan iskemia. Lingkungan
yang tenang akan menurunkan
stimulus nyeri eksternal dan
pembatasan pengunjung akan
meningkatkan kondisi O2 ruangan
yang akan berkurang apabila banyak
pengunjung yang berada di ruangan.
14. Evaluasi

TANGGA DIAGNOSA
JAM EVALUASI
L KEPERAWATAN
30-3-2012 Nyeri akut Pukul 09.00 S:
WIB  Pasien mengatakan bahwa nyeri dada hilang
O:
 Wajah pasien terlihat rileks, tidak merintih, meringis, menangis
 Tanda-tanda vital dalam batas normal
A:
 Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor tercapai dalam
mengontrol nyeri dengan teknik nonfarmakologis
 Tanda-tanda vital (TD, nadi, RR, dll) normal
 Nyeri dada hilang
P:
 Pasien: melanjutkan pengobatan sesuai prosedur yang ditetapkan
 Perawat: lanjutkan intervensi
I: Intervensi nomor
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan dan kurangi faktor presipitasi
nyeri
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
 Tingkatkan istirahat
E: Nyeri hilang

30-3-2012 Penurunan curah Pukul 09.30 S:


jantung WIB  Pasien mengatakan tidak merasa kelelahan
O:
 Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi)
 Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
 Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
 Warna kulit normal
A:
 Tanda-tanda vital (TD, nadi, RR, dll) normal
 Tidak terjadi kelelahan
P:
 Pasien: melanjutkan pengobatan sesuai prosedur yang ditetapkan
 Perawat: teruskan intervensi
I: Intervensi nomor

 Evaluasi adanya nyeri dada


 Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
 Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
 Monitor TD, nadi, periksa dalam keadaan baring, duduk dan berdiri
(bila memungkinkan) dan monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
 Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
 Monitor bunyi napas
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit, sianosis perifer
 Kelola pemberian obat-obat: analgesik, anti koagulan, nitrogliserin,
vasodilator dan diuretik
E:
 Penurunan curah jantung teratasi
30-3-2012 Perfusi jaringan Pukul 10.00 S:
WIB  Pasien mengatakan sudah tidak nyeri dan sesak napas
kardiopulmonal
O:
tidak efektif  Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
 Bunyi jantung abnormal tidak ada
 Nyeri dada tidak ada
 Kelelahan yang ekstrim tidak ada
A:
 Tanda-tanda vital (TD, nadi, RR, dll) normal
 Tidak ada nyeri dan sesak napas serta kelelahan
P:
 Pasien: melanjutkan pengobatan sesuai prosedur yang ditetapkan
 Perawat: lanjutkan intervensi

I: Intervensi nomor
 Observasi perubahan EKG
 Auskultasi suara jantung dan paru
 Monitor irama dan jumlah denyut jantung
 Monitor peningkatan kelelahan dan kecemasan
 Kelola pemberian obat-obat: analgesik, anti koagulan, nitrogliserin,
vasodilator dan diuretik
 Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol stimulasi lingknugan)
E:
 Perfusi jaringan kardiopulmonal efektif

Anda mungkin juga menyukai