Anda di halaman 1dari 7

MEMULAI DAN MENDUKUNG PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

Pengertian ASI ekslusif adalah pemberian ASI ekslusif kepada bayi baru lahir sesegera
mungkin dan bayi hanya diberikan ASI saja sampai umur 6 bulan

Tujuan 1. Meningkatkan cakupan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif


2. Meningkatkan derajat kesehatan bayi dengan pemberian ASI ekslusif

Kebijakan 1. Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.450/MENKES/IV/2004
tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
eksklusif pada bayi Indonesia.

2. Pemberian ASI ekslusif pada semua bayi kecuali atas indikasi medis

Prosedur 1. Setiap bayi yang lahir di RSUD Sambas harus mendapatkan ASI ekslusif
2. Susu formula diberikan atas instruksi dokter sesuai indikasi medis dan/atau atas
permintaan orang tua setelah mendapatkan penjelasan dari dokter/petugas
kesehatan
3. Menerangkan tentang manfaat ASI
Manfaat kolostrum
Kolostrum mengandung banyak zat gizi, zat untuk kekebalan, dan perlindungan
bayi dari berbagai penyakit infeksi

Manfaat ASI bagi bayi


1. mudah dicerna
2. Untuk perkembangan kecerdasan
3. Tidak menyebabkan alergi
4. Membantu pertumbuhan gigi
5. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
6. Menumbuhkan rasa percaya diri

4. Apabila orang tua tetap menginginkan anaknye mendapatkan susu formula sambil
menunggu ketersedian ASI, maka susu formula akan diberikan setelah orangtua
menandatangani persetujuan pemberian susu formula di status bayi

Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri,


istirahat, nutrisi dan asuhan BBL

Pengertian
satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang
didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.

Tujuan
mampu menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat
mereka lakukan terhadap masalahnya,
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan khususnya pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi, dan
asuhan BBL

Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat

Kebijakan

Keputusan direktur RSUD sambas tentang pentingnya pendidikan kesehatan


pada ibu yg meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi, dam
asuhan BBL

Prosedur

1. Mempersiapkan materi pendidikan kesehatan

1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan

1. Mengatu posisi yang nyaman untuk klien


2. memberikan materi pendidikan kesehatan pada ibu
meliputi
A. Perawatan personal hygiene
- Menganjurkan menjaga kebersihan seluruh tubuh
-Menganjurkan ibu membersihkan daerah kelamin
Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut
- Menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah
menyentuh kelamin
Istirahat
-Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat
-Menjelaskan pada ibu bahwa kurang istirahat akan mempengaruhi
jumlah ASI yang diproduksi , memperlambat proses involusi
uterus,menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan diri sendiri

Nutrisi
-menjelaskan pada ibu bahwa nutrisi yang adekuat dapat membantu
mempercepat proses penyembuhan ibu dan memperbanyak produksi
ASI
-minum air sedikitnya 3 liter setiap hari

Asuhan BBL
-menjelaskan pada ibu tentang perawatan bayi baru lahir (menjaga
kehangatan, injeksi vit K, salep/tetes mata, imunisasi
hepatitis B)

3. Pamanitan (appresiasi/ucapan terima kasih dan


permintaan maaf ada kekurangan)
MENGIDENTIFIKASI INFEKSI PADA IBU, MENGOBATI SESUAI
KEWENANGAN ATAU RUJUKAN UNTUK TINDAKAN YANG SESUAI

PENGERTIAN
Semua peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk kedalam organ
genital yang terjadi pada saat persalinan dan masa nifas yang biasanya
ditandai dengan kenaikan suhu sampai 38 C atau lebih, lochea berbau busuk,
payudara bengkak, rasa sakit pada daerah kewanitaan, nyeri pada perut
bagian bawah.

TUJUAN
Mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut pada ibu nifas
Sebagai acuan dalam penangan infeksi nifas

KEBIJAKAN
Semua ibu nifas yang mengalami infeksi nifas tertangani dengan baik

PROSEDUR
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan\
3. Melakukan pemeriksaan, mengenali tanda dan gejala infeksi nifas
Gejala klinis pada infeksi masa nifas ditandai dengan peningkatan suhu tubuh
yang mencapai 38 derajat atau lebih. Gejala lainnya adalah sakit kepala, nadi
cepat serta rahim yang lembek. Pada saat persalinan, suhu tubuh yang
mencapai 37 hingga 40 derajat cecius dianggapo wajar mengingat ibu akan
mengalami dehidrasi karena proses persalinan. Namun jika pada hari ketiga
dan seterusnya jika suhu tidak turun maka ibu sebaiknya lekas waspada
karena bisa jadi itu adalah tanda- tanda adanya infeksi. Untuk terhindar dari
hal yang buruk sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter atau ahli
kesehatan supaya menemukan solusi yang tepat atas hal ini. Adapun
beberapa tanda jika umumnya terjadi saat ibu mengalami infeksi nifas yaitu:

 Munculnya demam serta nyeri saat berkemih. Hal ini dapat terjadi
karena infeksi dari flora yang tumbuh di jalan lahir.

 Payudara bengkak. Hal ini biasanya terjadi akibat salah teknik dalam
menyusui bayi sehingga bayi yang tengah menyusu dengan kuat
sehingga membuat payudara ibu menjadi merah, terasa sakit dan
menyebabkan timbulnya masitis. Saat puting payudara lecet, maka
bakteri menjadi lebih mudah masuk.

 Sakit tak kunjung reda pada jalan lahir. Satu lagi tanda yang harus
diwaspadai adalah rasa sakit yang tidak kunjung reda pada daerah
robekan jalan lahir. Setelah beberapa hari maka area lahir lama
kelamaan akan membengkak dan bernanah.

4. Antipasi setiap faktor kondisi dan masalah dalam proses persalinan yang
dapat berlanjut menjadi penyulit/komplikasi dalam masa nifas

 Pecah ketuban dini.


 Persalinan yang lama atau terjadinya persalinan macet akibat pecahnya ketuban
 Kesalahan teknik mencuci saat membersihkan tangan.
 Robekan jalan lahir yang terlalu luas sehingga tidak bisa diperbaiki
 Perawatan pada luka jahitan yang tidak memadai.
 Manipulasi intra uteri seperti eksploitasi uteri atau mungkin pengeluaran plasenta manual.
 Terjadinya infeksi pada vagina atau serviks.
 Pelahiran operatif terutama pelahiran melalui seksio caesaria.
 Hemoragi, khususnya jika ibu kehilangan darah lebih dari 1000 ml
 Adanya penyakit menular atau bisa pula terjadi karena organisme yang berasal dari organ
genetalia atau mungkin berasal dari bakteri dalam nasofaring

5. Memberikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami
infeksi ( paracetamol, analgetik, kompres payudara)
6. Mengkonsultasikan lebih lanjut ke dokter spesialis obsgyn bila keadaan
tidak membaik dan perlu terapi lanjut

Anda mungkin juga menyukai