Anda di halaman 1dari 2

Kegagalan yang berarti

Karya : Anti Siti Sya’adah

Asal sekolah : SMA YPKKP Bandung

No.telp : 089683557792

Email : antisitisyaadah@yahoo.com

Hari ini bukanlah hari buruk seperti apa yang Tasya pikirkan. Melainkan sebaliknya, hari
ini adalah hari yang bahagia. Memang dulu Tasya tak menginginkan berada disini. Tetapi
kegagalan itulah yang mambawa Tasya berada disini. Kegagalan itu selalu membayangi diri
Tasya, hidup Tasya serasa hancur bagaikan anai-anai berterbangan. Namun, kegagalan itu yang
membuat Tasya bangkit dari keterpurukan. Membuat Tasya menjadi lebih semangat dalam
melakukan berbagai kegiatan terutama dalam hal belajar. Karena baginya hidup itu adalah
belajar. Belajar ikhlas mesti tak rela. Belajar sabar mesti terbebani.

Hari itu adalah hari dimana Tasya merasa benar-benar terpuruk. Perasaannya sangat
hancur begitu mendengar bahwa nilai Ujian Nasional Tasya tidak sesuai dengan apa yang Tasya
harapkan, dan tidak sesuai dengan apa yang Tasya inginkan.

“Yaa Tuhan.. apa salah ku? Mengapa semua ini terjadi? Padahal aku sudah berusaha sekeras
mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.”

Kata-kata itu langsung saja terucap di bibir Tasya dan air mata pun jatuh membasahi pipinya.
Namun apa daya, tak ada yang bisa Tasya perbuat sedikit pun. Kini harapan untuk bersekolah di
sekolah yang Tasya impikan hilanglah sudah. Segala usaha pun telah di tempuh namun tak ada
satu pun yang berhasil. Hingga akhirnya Tasya harus menuruti perkataan orang tuanya, untuk
sekolah di sekolah yang tidak Tasya inginkan ini. Tasya hanya bisa menangis meratapi kegagalan
ini.

“Mengapa tak ada yang bisa mengerti aku? Aku tak ingin berada disini. Aku bagaikan
berada di dalam gua yang sangat gelap tanpa penghuni.”

“Mengapa semuanya menyalahkan ku? Padahal aku sudah berusaha sekeras mungkin. Tapi apa
daya ku? Mungkin Allah belum menghendaki dan mungkin ini adalah ujian dalam hidup ku.”

Dan di hari itu pun Tasya didaftarkan sekolah yang diinginkan oleh orang tuanya. Tasya
pun tak bisa berbuat banyak dan Tasya tak bisa menentang perkataan orang tuanya. Saat Tasya
tiba dan mulai sekolah di sekolah itu, perasaan nya sangat sakit, hancur hatinya itu. Teman-
temannya pun berbeda tidak seperti temannya dulu. Tasya seakan-akan berada dalam sebuah
kesunyian di keramaian.

Hari-harinya itu semakin terpuruk dengan munculnya berbagai macam permasalahan


yang datang tiba-tiba. Tapi hal itu membuatnya semakin kuat menghadapi semua ini. Namun
hari demi harinya justru semakin berarti. Hari demi hari perasaan terhadap apa yang Tasya
pikirkan dulu mulai berubah, tidak seburuk apa yang Tasya pikirkan dulu. Seakan-akan Tasya
memiliki keluarga baru yang membuatnya nyaman, yang membuatnya lupa akan kegagalan
yang membawanya ke dalam sekolah ini, lupa bahwa Tasya bersekolah di sekolah yang tidak ia
inginkan.

“Ternyata Allah mempunyai rencana lain, yang jauh lebih indah, yang tidak aku ketahui.
Memang dulu rencana ku yang cukup sulit itu tidak berjalan dengan baik tapi sekarang aku akan
membuat rencana yang sederhana dan melaksanakan nya dengan baik.” Ucapnya dalam hati.

Membuat rencana mudah. Membuat rencana yang baik tidak semudah itu. Tapi yang paling
sulit adalah melaksanakan rencana yang sederhana dengan baik. – Mario Teguh.

Hari-hari semakin lebih berwarna, kegagalan yang membuat hatinya hancur kini telah
bangkit menjadi kuat menghadapi semua cobaan yang datang silih berganti. Kegelapan itu ia
warnai dengan kreativitas dan prestasinya. Ia kubur perasaan hancur itu dalam-dalam dan
menanamnya dengan impian yang baru, yang akan ia mulai di sekolah ini.

Masa lalu adalah masa lalu, tak usah dipikirkan lagi. Masa lalu tidak akan pernah
menang, karena dia selalu berada di belakang. – Tere Liye.

Kegagalan yang Tasya alami ini menjadi pengalaman yang berarti dan menjadi guru
baginya. Karena ia yakin kegagalan adalah kunci kesuksesan yang akan ia raih esok. Karena
masa depannya masih cerah, tidak segelap masa lalunya dulu.

Dan sekarang hidupnya menjadi lebih berarti setelah kegagalan yang ia alami. Hari-
harinya kini tidak seburuk yang ia pikirkan, kini ia telah ikhlas dengan semua yang telah ia alami.
Karena itulah yang membawa keberkahan dalam hidupnya. Dan hidup itu adalah belajar dari
apa yang kita alami.

Anda mungkin juga menyukai