Oleh :
ANINDIYA NOVA
FAJAR DIAN R. B.
FERRY FIRMANSYAH
SILVYA NUR. R
I. LATAR BELAKANG
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini
akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan
peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah
dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih
tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan
padahal tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja
membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri
di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan
pengaturan jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat
diharapkan mengerti tentang bermacam – macam alat KB agar termotivasi untuk
menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka
kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol
angka kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam
alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan
yang diinginkan.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna
memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya keluarga yang
mamiliki bayi baru lahir sehingga nantinya diharapkan dapat menambah
pengetahuan keluarga terhadap perawatan tali pusat sehingga k e l ua r ga
m am pu m e n ga pl i k a s i ka n i n fo rm asi ya n g di d a pa t unt uk m e n c e gah
terjadinya infeksi pada bayi dikarenakan perawatan yang salah.
II. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat
kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat
kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
IV. METODE
Ceramah, demonstrasi, diskusi/tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet, Flip Chart.
2 Isi
Penyampaian materi tentang: 15 menit
Pengertian KB dan Kontrasepsi Memperhatikan
Tujuan KB Memperhatikan
Macam-macam KB Memperhatikan
3 Penutup: 12 menit
Diskusi Aktif bertanya
Kesimpulan Memperhatikan
Evaluasi Menjawab pertanyaan
Memberikan salam penutup Menjawab salam
VIII.ORGANISASI
1. Penyaji : Ferry Firmansyah
2. Fasilitator : Fajar Dian R B
3. Observer : Silvya Nur R
4. Dokumentasi : Anindya Nova
IX. EVALUASI
1. Struktur :
1) Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
2) Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam laetflat serta
disajikan dengan Flip Chart agar penyampaian kepada pasien dan keluarga
pasien lebih mudah.
2. Proses penyuluhan :
1) Penyuluhan kesehatan tentang KB berjalan dengan baik, pasien dan
keluarga dapat memahami penyuluhan yang diberikan.
2) Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Hasil penyuluhan
1) Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
XI. REFERENSI:
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat
Kontrasepsi. Salemba Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB
Terkini. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info
Media: Jakarta.
MATERI PENYULUHAN
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c) Efek samping yang kecil
d) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
c. Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian
tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak
mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan
setiap saat sesuai dengan kebutuhan
2. KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Metode jangka panjang
5) Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4) Saat haid lebih sakit
b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2) Alergi
3) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)
a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara
kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara
apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidakk mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya
75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah
transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor
surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.