Identifitas pasien
Nama : Tn. Gl
Sex : laki-laki
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : karyawan
Pendidikan :-
No. reg :-
Ruang :-
Diagnosa : anemia
B. Antropometri
TL : 50 cm
LILA : 25,2
LILA Ukur / LILA standar
25,5 / 27,2 x 100 = 92% → st. gizi baik
C. Pemeriksaan Laboratorium
Biokimia
GDS : 120 gr/dl
Albumin : 3,5 gr/dl
Leukosit : 10.000/ µl
HB : 10,6 gr/dl
HT : 30,2%
Serum feritin : 9,6 µl/L
LED : 14 mm/jam
Tn.Gl tidak memiliki riwayat penyakit lain. Pola makan pasien sebelum masuk rumah sakit
adalah makan 3x/hari : nasi@150-200 gr/kali makan, ikan 3-4x/minggu@50-100 gr/kali makan,
ayam 1-2x/minggu @60 gr/kali makan, sayur : sawi,kangkung,kol,bayam,hamper setiap hari
dikonsumsi secara bergantian @100 gr/kali makan, buah yang sering dikonsumsi adalah
jeruk,semangka 2-4x/minggu @200 gr/kali makan,selingan seperti pisang goring,kue-kue
hamper setiap hari , Kor 2x/hari. Punya kebiasaan merokok 3-4 batang/hari.
Sudah hari ke 3 pasca operasi akibat kecelakaan, pasien sudah mendapatkan makanan dalam
bentuk biasa. Mulai ada nafsu makan, dengan intake : energy 1575 kkal, protein 30,19 gr, lemak
25,5 gr, KH 247,5 gr.
F. Pengetahuan Fisik
G. Aktivitas fisik
H. ETC
- Riwayat Klien : Tn. Gl memiliki seoarang istri dan 2 anak
- Riwayat Kesehatan penyakit : -
- Riwayat obat-obatan : -
I. Identifikasi Masalah
- Anemia
- Biokimia : GDS, albumin (N), leukosit (N), Hb (↓), HT (↓), serum feritin.
- Fisik Klinis : Mual (-)
- Punya kebiasaan merokok 3-4 batang/hari
TAHAPAN KE DUA
A. Diagnosa Gizi
NI-s-I (peningkatan kebutuhan zat gizi (fe) yang disebabkan karena kecelakaan, ditandai dengan
Hb rendah HT rendah.
B. Intervensi Gizi
- Tujuan Diet
Memberikan makanan yang adekuat guna meningkatkan asupan zat gizi dan meningkatkan
kadar Hb darah untuk mempertahankan status gizi.
- Syarat diet
Energy diberikan sesuai kebutuhan dan aktifitas fisik
Protein diberikan tinggi 1,5 gr/kg BB untuk membantu pembentukan hemoglobin
darah
Lemak diberikan cukup 20% dari kebutuhan utamanya lemak tidak jenuh.
KH sisa dan protein dan lemak sebagai sumber enrgi utama.
Vitamin diberikan sesuai kebutuhan terutama vitamin C untuk membantu
penyerapan Fe mineral terutama fe untuk meningkatkan kadar hemoglobin.
Cairan cukup sesuai kebutuhan yakni kurang lebih 2 liter/hari
Bentuk makanan biasa
Rute pemberian melalui oral.
Kebutuhan Gizi
=164,03 cm
= 57,6
= 1478,07
TAHAPAN KE TIGA
1). TUJUAN
Untuk memenuhi kebutuhan energy kebutuhan dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2). MATERI
Diet TETP
Diet energy tinggi adalah diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan normal.
Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan sumber protein tinggi seperti susu, telur
dan daging atau dalam bentuk minuman enteral energy tinggi protein tinggi.
Bahan makan yang boleh dikonsumsi
- Sumber hidrat orang : Nasi,roti,mie dan hasil olahan lainnya, seperti cake, pudding
dll, karbohidrat sederhana seperti gula pasir.
- Sumber protein hewani : daging sapi,ayam,ikan,telur,susu,dan hasil olahannya seperti
keju,eskrim dan yoghurt.
- Sumber protein nabati : semua jenis kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti
tempe ,tahu dan pindaks.
- Sayuran : semua jenis sayuran, terutama jenis B, seperti
bayam,buncis,daun singkong,kacang panjang,wortel direbus,dikukus dan ditumis.
- Buah-buahan : semua jenis buah segar,buah kaleng,buah kering dan jus buah.
- Minuman : madu,sirup,the dan kopi encer
- Lemak dan minyak : minyak goring, mentega,margarine santan encer, salad
dressing.
- Bumbu : bawang merah,bawang putih,laos ,salam dan kecap.
4). Sasaran
5). Metode
Konseling
Leaflet,food model
7). Waktu
± 30 menit
8). Tempat
Ruang Perawatan
9). Evaluasi
Tahapan Keempat
Monev Gizi
1. Cek kembali Hb pasien
2. Cek HT pasien
3. Membondingkan makanan sebelum dan sesudah konseling apakah ada perubahan atau tidak.