Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 4 NIM/ABSEN TTD

KADEK DINA SABINA RINI 1515351090/06


NI MADE ANITA DEWI NATAMI 1515351092/08
CHANDRIKA HUTAMI PRARIADENA 1515351103/18
IDA AYU DEWI PRAYOGI MANUABA 1515351105/20
NI PUTU AYU INDIRA YUNI 1515351112/26

PROSES BISNIS PRODUKSI

9.1. Pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Bisnis Produksi


Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan
akuntansi kekayaan merupakan fungsi yang ada dalam proses bisnis produksi
pada perusahaan pemanufakturan.

9.1.1. Pengendalian Produksi


Sistem akuntansi biaya berfokus oada pengelolaan persediaan
pemanufakturan: bahan baku, bahan baku dalam proses, dan barang jadi. Job
costing merupakan prosedur yang harga perolehan didistribusikan ke job khusus
atau pesanan produksi.
Pada process costing, harga perolehan dikompilasikan dalam proses atau
rekening departemen secara periodik (hari, minggu atau bulan). Pada setiap akhir
periode, harga perolehan untuk setiap proses dibagi dalam unit yang diproduksi
untuk menentukan rata-rata harga perolehan per unit.
Pengendalian persediaan dan produksi didasarkan pada pemisahan fungsi
dan pencatatan dan dokumentasi, seperti pesanan produksi, formulir permintaan
material, dan kartu jam kerja karyawan.
1. File dan Laporan
Kebutuhan dasar produksi disediakan dengan daftar material dan daftar
operasi master.Daftar material berisi semua bahan yang diperlukan dan
deskripsinya dalam pesanan subperakitan.Daftar operasi mirip dengan daftar
material, yang berisi operasi tenanga kerja rinci, urutan pengerjaan dan kebutuhan
mesin yang berkaitan dengan pengerjaan tersebut.
Ketersediaan sumber daya untuk produksi dikomunikasikan ke fungsi
pengendalian produksi dengan menggunakan laporan status persediaan dan
laporan ketersediaan faktor. Laporan status bahan baku berisi sumber daya dalam
persediaan yang tersedia untuk produksi. Laporan ketersediaan faktor berisi
ketersediaan sumber daya tenaga kerja dan mesin.

1
2. Arus Transaksi
Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen
produksi untuk membuat produk.Permintaan material diterbitkan untuk setiap
pesanan produksi untuk mengotorisasi departemen persediaan untuk
mengeluarkan material ke departemen produksi.Item dan jumlah yang ditunjukkan
pada permintaan pembelian ditentukan dari spesifikasi produk yang ada pada bill
of materials.
3. Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mengelola file
pencatatan biaya barang dalam proses. Catatan baru ditambahkan pada file ini
ketika menerima pesanan produksi yang baru, yang dimulai oleh pengendalian
produksi. Akuntansi biaya memulai jurnal voucher yang menunjukkan batch
setiap job time ticket yang telah diposting, sisi debit berisi barang dalam proses,
dan sisi kredit berisi overhead penggajian atau pemanufakturan. Ayat jurnal ini
dilanjutkan dan diposting ke buku besar.

9.1.2. Pengendalian Persediaan


Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan
persedian dan laporan yang berisi informasi seperti penggunaan persediaan, saldo
persediaan, dan level maksimum dan minimum dari persediaan. Titik pemesanan
ulang (reorder point) dan prosedur-prosedur dibuat. Titik pemesanan ulang
merupakan level persediaan yang digunakan sebagai pertimbangan untuk
memesan atau memproduksi item tambahan untuk menghindari kondisi tidak
memiliki persediaan.
Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimumkan biaya
persediaan total, keputusan penting yang dibuat adalah ukuran jumlah dari setiap
pesanan pembelian yang disebut economic order quantity (EOQ). Rumus untuk
menghitung EOQ adalah:
2𝑅𝑆
EOQ = √ 𝑃𝑙

Dimana:
EOQ = Economic Order Quantity (unit)
R = Kebutuhan untuk item pada suatu periode (unit)

2
S = Biaya pembelian per pesanan
P = Unit Biaya
l = Biaya penangan persediaan per periode, dinyatakan dalam persentase
nilai periode persediaan

Jika EOQ telah dihitung, waktu pemesanan harus diputuskan, artinya


reorder point harus ditentukan. Waktu tunggu (lead time) adalah waktu antara
penempatan pesanan dan penerimaan barang. Tingkat penggunaan persediaan
(inventory usage rate) adalah kuantitas penggunaan barang selama periode waktu
tertentu. Rumus Reorder point :
Reorder point = lead time × rata-rata inventory usage rate

9.1.3. Produksi Just-in-Time (JIT)


Produksi just-in-time (JIT) merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan sistem produksi yang komponen diproduksi hanya ketika diperlukan
dalam suatu proses operasi.Keuntungan finansial dari produksi JIT berasal dari
berkurangnya level persediaan. Investasi total perusahaan pada persediaan juga
menjadi berkurang.

9.1.4. Aplikasi Akuntansi Kekayaan


Aplikasi akuntansi kekayaan menyangkut aktiva tetap organisasi dan
investasi.Elemen penting dari pengendalian internal yang efektif adalah
pemrosesan yang akurat dan tepat waktu dari informasi yang berhubungan dengan
aktiva tetap dan investasi.
1. Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan berwujud seperti tanah, bangunan, mesin,
peralatan dan mebel yang digunakan dalam bisnis normal.Ada empat tujuan dari
aplikasi aktiva tetap dan investasi yaitu untuk mengelola pencatatan yang benar
yang mengidentifikasi aset dengan deskripsi, biaya, dan lokasi fisik; untuk
depresiasi yang benar atau perhitungan amortisasi untuk tujuan buku dan pajak;
untuk evaluasi ulang asuransi dan tujuan biaya penggantian; menyediakan laporan
bagi pihak manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan item aset
individual.

3
2. Investasi
Investasi, seperti aktiva tetap, memerlukan pencatatan terpisah, khususnya
register investasi yang digunakan sebagai pengendalian akuntansi. Seperti pada
aset lainnya, penjagaan investasi dipisahkan dari fungsi mencatat. Register
investasi berisi semua informasi yang relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai
buku sekuritas untuk memudahkan identifikasi dan pengendalian.

9.2. Sistem Pemanufakturan Respons-Cepat


Sistem pemanufakturan respons-cepat adalah sistem CIM yang
pemanufakturan fisik dan MRP II terintegrasi dengan teknologi yang lebih maju.
9.2.1. Komponen Sistem Pemanufakturan Respons-Cepat
1. Sistem Pemanufakturan Fisik
a. Computer-Aided Design and Drafting (CADD).
CADD menggunakan perangkat lunak komputer untuk melakukan
fungsi rekayasa dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas design
engineer. CADD memungkinkan otomatisasi terhadap tugas-tugas desain
repetitif sehingga produktivitas meningkat dan akurat. Sistem CADD
memberikan beberapa tipe fungsi dukungan yang berbeda. Solid modeling
adalah gambaran matematika dari bagian objek solid dalam memori
komputer. Analisis elemen hingga adalah metode matematika yang
digunakan untuk menentukan karakteristik mekanik, seperti tegangan dari
struktur di bawah beban.
b. Pemanufakturan dengan Bantuan Komputer (CAM)
Sistem CAM meliputi perangkat lunak untuk mendefinisikan
proses pemanufakturan, alat untuk memperbaiki produktivitas proses,
sistem pendukung pengambilan keputusan untuk membantu pengendalian
dan pengawasan proses produksi dan beberapa elemen impementasi untuk
pengendalian proses shop floor seperti robotik, programmable logic
controller dan machine vision system. Sistem CAM memasukkan modul-
modul untuk memudahkan proses perencanaan, line analysis,
pengendalian proses statistik, analisis kualitas, pengawasan pemeliharaan.
Banyak CAM menggunakan pengendalian proses statistik yang digunakan
untuk menentukan apakah proses pemanufakturan masih dalam

4
pengendalian. Beberapa sistem CAM, disebut sistem pemanufakturan
fleksibel (FMS) digabungkan dengan proses produksi yang dapat
diprogram yang dapat dikonfigurasi secara cepat untuk menghasilkn tipe
produk yang berbeda.
2. Sistem Perencanaan Sumber Daya Pemanufakturan (MRP II)
Sistem perencanaan sumber daya pemanufakturan (MRP II) terdiri dari
sistem perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) dan sistem berkaitan dengan
penjualan, penagihan, dan pembelian. Sistem MRP menggunakan kemampuan
komputasi dari komputer untuk memproses sejumlah besar data yang diperlukan
untu perencanaan dan penjadwalan kebutuhan penggunaan bahan baku.
3. Teknologi Integrasi Tingkat Lanjut
Fleksibilitas dan kecepatan respons sistem pemanufakturan sangat
tergantung pada tingkat integrasi komponen-komponen yang terkait.Identifikasi
otomatis meningkatkan integrasi karena produk dan material yang diberi tanda
elektronik secra efektid membuat mereka dapat dibaca oleh mesin dan karena itu
menjadi bagian fisik dari sistem informasi organisasi yang berbasis komputer.EDI
meningkatkan integrasi karena ia secara efektif mengintegrasikan sistem
perusahaan dengan sistem pemasok dan pelanggan. Pemrosesan terdistribusi
meningkatkan integrasi karena ia secara logika dan fisik mengkombinasikan
sumber daya informasi yang tersebar secara geografis menjadi satu sistem yang
berkaitan.

9.2.2. Pemrosesan Transaksi pada Sistem Pemanufakturan Respons-Cepat


1. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi penentuan produk mana yang diproduksi
dan penjadwalan produksi agar penggunaan sumber daya produksi menjadi
optimal. Kebutuhan produksi untuk produk dispesifikasikan dalam file daftar
material dan file operasi master. Perencanaan produksi master diproses untuk
status produksi, daftar material, dan file operasi master. Proses ini menghasilkan
file pesanan produksi, permintaan material, dan routing dan juga memperbarui file
status produksi. File status produksi berisi data akuntansi dan data operasional
yang ada dalam status pesanan produksi. File daftar material berisi record untuk
setiap produk yang diproduksi. Sedangkan file operasi master berisi data yang

5
sama yang berhubungan dengan setiap rincian kebutuhan tenaga kerja dan operasi
mesin produk dan urutan-urutannya melalui proses produksi.
2. Penjadwalan Produksi
File beban produksi diproses oleh program aplikasi penjadwalan untuk
menghasilkan jadwal produksi. Program aplikasi penjadwalan mengakumulasi
dan mencetak laporan yang menunjukkan total kebutuhan tenaga kerja dan operasi
mesin untuk setiap pusat departemen/kerja.
3. Akuntansi Biaya
Data permintaan material dan data RTG diproses oleh program aplikasi
akuntansi biaya, bersama dengan file status produksi. Jika pesanan telah selesai,
pencatatan barang dalam proses yang berkaitan ditutup dan pencatatan dibuat
untuk memperbarui file barang jadi. Ouput dari program akuntansi biaya meliputi
item 1) file status produksi yang telah diperbarui; 2) file pesanan produksi yang
telah selesai; 3) file penggunaan sumber daya; 4) laporan ringkas.
4. Pelaporan
File pesanan produksi yang telah selesai digunakan untuk memperbarui
file persediaan barang jadi. Output proses ini meliputi file persediaan barang jadi
yang telah diperbari, laporan status persediaan barang jadi, ringkasan biaya
pesanan produksi yang telah selesai, dan laporan ringkas yang meliputi batch dan
informasi pengendalian aplikasi, juga data entri-jurnal ringkas dengan debit
barang jadi dan kredit barang dalam proses untuk biaya standar.
5. Biaya Berbasis-Aktivitas
Teknik akuntansi biaya tradisional tidak mencakupi lagi dalam lingkungan
CIM. Tiga elemen utama dimasukkan dalam biaya produk pemanufakturan, yaitu
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

a. CIM Mengubah Pola Perilaku-Biaya


Biaya overhead dianggarkan
Tarif pembebanan =
Aktivitas yang dianggarkan
b. Biaya Berbasis-Aktivitas (ABC)
Menghitung berapa tarif overhead, satu tarif untuk setiap aktifikats
pemanufakturan, dan menggunakan tarif tersebut untuk menghitung biaya
produk dari biaya aktivitas spesifik yang terjadi selama produksi.

6
c. Pemicu Biaya
Merupakan elemen yang memengaruhi biaya total dari suatu
aktivitas. Pemicu biaya diukur dengan volume produksi, jumlah karyawan,
jumlah formulir yang dapat diselesaikan, atau jumlah bahan yang ada
dalam suatu produk.
6. MRP II versus MRP
Sistem MRP II meliputi berbagai model pemrosesan MRP.Perluasan
pemrosesan daftar material dalam MRP II dapat mencakup pemeliharaan
gambaran rancang bangun/produk dari sistem CADD.
7. Implementasi JIT dalam Lingkungan MRP II/CIM
Dalam lingkungan JIT, produk dibuat dibawah konsep “pull”. Produksi
hanya terjadi ketika diperlukan untuk memenuhi pesanan pelanggan.Banyak aspek
dari MRP II yang dapat digunakan, seperti modul penjadwalan yang
menghasilkan level penjadwalan produksi; perencanaan kebutuhan material
menghasilkan estimasi jumlah pengeluaran untuk mendukung sistem demand-
pull. Aplikasi CADD dan CAM dapat mendukung kebutuhan kualitas dengan
memberikan sejumlah besar pengendalian proses dengan teknologi floor pabrik.

9.2.3. Pertimbangan Pengendalian Internal Khusus


Memastikan bahwa pengendalian atau yang sejenisnya merupakan bagian
integral dari sistem pemanufakturan respons-cepat merupakan pertimbangan
utama.Pengendalian dan audit trail yang lebih luas seharusnya diimplementasikan
pada sistem pemanufakturan respons-cepat, tetapi dimasukkan dalam rancangan
dan pengembangan sistem. Pengendalian terhadap operasi sistem harus dilengkapi
dengan peningkatan pengendalian terhadap proses pengembangan sistem.

7
REFERENSI

Bodnar, George H, dan Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,


Edisi 9. Yogyakarta : ANDI.

Anda mungkin juga menyukai