Anda di halaman 1dari 10

BIOGAS : LIMBAH PETERNAKAN YANG MENJADI

SUMBER ENERGI ALTERNATIF

TUTI HARYATI

Balai Penelitian Terna/ PO Box 221, Bogor 16002

ABSTRAK

Biogas merupakan renewable energy yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar yang
berasal dari fosil seperti minyak tanah dan gas alam . Akhir-akhir ini diversifikasi penggunaan energi menjadi isu yang sangat
penting karena berkurangnya sumber bahan baku minyak . Pemanfaatan limbah pertanian untuk memproduksi biogas dapat
memperkecil konsumsi sumber energi komersial seperti minyak tanah juga penggunaan kayu bakar . Biogas dihasilkan oleh
proses pemecahan bahan limbah organik yang melibatkan aktivitas bakteri anaerob dalam kondisi anaerobik dalam suatu
digester . Pada dasarnya proses pencernaan anaerob berlangsung atas tiga tahap yaitu hidrolisis, pengasaman dan metanogenik .
Proses fermentasi memerlukan kondisi tertentu seperti rasio C : N, temperatur, keasaman juga jenis digester yang dipergunakan./
Kondisi optimum yaitu pada temperatur sekitar 32 - 35°C atau 50 - 55°C dan pH antara 6,8 - 8 . Pada kondisi ini proses
pencernaan mengubah bahan organik dengan adanya air menjadi energi gas . Biogas umumnya mengandung gas metan (CI-14 )
sekitar 60 - 70% yang bila dibakar akan menghasilkan energi panas sekitar 1000 British Thermal Unit/ft3 atau 252 Kkal/0,028
m 3 . Di banyak negara berkembangjuga di negara Eropa dan Amerika Serikat, biogas sudah umum digunakan sebagai energi
pengganti yang ramah lingkungan . Sementara di Indonesia yang mempunyai potensi limbah biomasa yang melimpah, biogas
belum dimanfaatkan secara maksimal .
Kata kunci : Biogas, energi, anaerobik

ABSTRACT

BIOGAS : ANIMAL WASTE THAT CAN BE ALTERNATIVE ENERGY SOURCE

Biogas is a renewable energy which can be used as alternative fuel to replace fossil fuel such as oil and natural gas .
Recently, diversification on the use of energy has increasingly become an important issue because the oil sources are depleting .
Utilization of agricultural wastes for biogas production can minimize the consumption of commercial energy source such as
kerosene as well as the use of firewood . Biogas is generated by the process of organic material digestion by certain anaerobe
bacteria activity in aerobic digester . Anaerobic digestion process is basically carried out in three steps i .e. hydrolysis, acidogenic
and metanogenic . Digestion process needs certain condition such as C : N ratio, temperature, acidity and also digester design .
Most anaerobic digestions perform best at 32 - 35°C or at 50 - 55°C, and pH 6 .8 - 8 . At these temperatures, the digestion
process essentially converts organic matter in the present of water into gaseous energy . Generally, biogas consists of methane
about 60 - 70% and yield about 1,000 British Thermal Unit/ft 3 or 252 Kcal/0.028 m3 when burned . In several developing
countries, as well as in Europe and the United States, biogas has been commonly used as a subtitute environmental friendly
energy . Meanwhile, potentially Indonesia has abundant potential of biomass waste, however biogas has not been used maximally .
Key words : Biogas, renewal energy, anaerobic

PENDAHULUAN pengembangan teknologi renewable energy guna


menurunkan ketergantungan akan impor bahan bakar
Bahan bakar akhir-akhir ini merupakan topik yang minyak.
ramai diperbincangkan di berbagai kesempatan . Hal ini Biogas merupakan sumber renewal energy yang
didorong oleh meningkatnya kebutuhan dan semakin mampu menyumbangkan andil dalam usaha memenuhi
meningkatnya harga jual bahan bakar . Sementara itu, kebutuhan bahan bakar . Bahan baku sumber energi ini
sumber bahan bakar minyak dan gas semakin merupakan bahan non fossil, umumnya adalah limbah
berkurang. Sebagai konsekuensinya maka suatu atau kotoran ternak yang produksinya tergantung atas
keharusan untuk mencari sumber lain. Salah satu ketersediaan rumput dan rumput akan selalu tersedia,
alternatif yaitu pemanfaatan renewable energy atau karena dapat tumbuh kembali setiap saat selama
energi yang dapat diperbaharui dan digunakan untuk dipelihara dengan baik. Sebagai pembanding yaitu gas
menggantikan pemakaian bahan bakar minyak atau gas alam yang tidak diperhitungkan sebagai renewal
alam (fossil fuels) . Setelah krisis energi minyak di era energy, gas, alam berasal dari fosil yang
tahun 70-an, beberapa negara telah memulai program pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun .

160

WARTAZOA Vol. 16 No . 3 Th. 2006

Alasan lain yang timbul akhir-akhir ini akan mengapa biogas dapat dimanfaatkan sebagai energi
perlunya memanfaatkan energi alternatif ini yaitu : alternatif dan semakin mendapat perhatian yaitu :

(a) Perlunya menurunkan emisi CO, sesuai dengan (a) Harga bahan bakar yang terus meningkat .
persetujuan dalam Protokol Kyoto .
(b) Dalam rangka usaha untuk memperoleh bahan
(b) Kenyataan bahwa produksi bahan bakar minyak bakar lain yang dapat diperbaharui .
dunia telah mencapai titik puncaknya sementara
(c) Dapat diproduksi dalam skala kecil di tempat
kebutuhan energi di negara berkembang seperti
yang tidak terjangkau listrik atau energi lainnya .
Cina dan India meningkat dengan pesat .
(d) Dapat diproduksi dalam konstruksi yang
(c) Dimulainya konflik politik dan militer yang
sederhana .
dipicu oleh karena perebutan sumber minyak .

Biogas, bahan bakar yang tidak menghasilkan asap Teknologi pencernaan anaerobik
merupakan suatu pengganti yang unggul untuk
menggantikan bahan bakar minyak atau gas alam. Gas Proses pencernaan anaerobik , yang merupakan
ini dihasilkan oleh suatu proses yang disebut proses dasar dari reaktor biogas yaitu proses pemecahan bahan
pencernaan anaerobik, merupakan gas campuran metan organik oleh aktivitas bakteri metanogenik dan bakteri
(CH4), karbon dioksida (C02), dan sejumlah kecil asidogenik pada kondisi tanpa udara . Bakteri ini secara
nitrogen, amonia, sulfur dioksida, hidrogen sulfida dan alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan
hidrogen . Secara alami, gas ini terbentuk pada limbah organik, seperti kotoran binatang, manusia, dan sampah
pembuangan air, tumpukan sampah, dasar danau atau organik rumah tangga . Proses anaerobik dapat
rawa . Mamalia termasuk manusia menghasilkan biogas berlangsung di bawah kondisi lingkungan yang luas
dalam sistem pencernaannya, bakteri dalam sistem meskipun proses yang optimal hanya terjadi pada
pencernaan menghasilkan biogas untuk proses kondisi yang terbatas (Tabel 1) .
mencerna selulosa . .
Biomasa yang mengandung kadar air yang tinggi Table 1 . Kondisi pengoperasian pada proses pencernaan
seperti kotoran hewan dan limbah pengolahan pangan anaerobik
cocok digunakan untuk bahan baku pembuatan biogas .
Limbah peternakan merupakan salah satu sumber Parameter Nilai
bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan Temperatur
biogas, sementara perkembangan atau pertumbuhan Mesofilik 35°C
industri peternakan menimbulkan masalah bagi
Termofilik 54°C
lingkungan, karena menumpuknya limbah peternakan .
Polutan yang disebabkan oleh dekomposisi kotoran pH 7-8
BOD dan COD (Biological/Chemical
ternak yaitu Alkalinitas 2500 mg/L minimum
Oxygen Demand), bakteri patogen, polusi air Waktu retensi 10 - 30 hari
(terkontaminasinya air bawah tanah, air permukaan),
Laju terjenuhkan 0,15 - 0,35 kg VS/m'/hari
debu, dan polusi bau . Di banyak negara berkembang,
kotoran ternak, limbah pertanian, dan kayu bakar Hasil biogas 4,5- 11 m 3 /kg VS
digunakan sebagai bahan bakar. Polusi asap yang Kandungan metana 60-70%
diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut
mengakibatkan masalah kesehatan yang serius dan Sumber : ENGLER et al . (2000)
harus dihindarkan (GHOSE, 1980) . Juga yang paling
menjadi perhatian yaitu emisi metan Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses
dan
karbondioksida yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu: (a) Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian
dan mempengaruhi perubahan iklim global . bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan
Jika dilihat dari segi pengolahan limbah, proses bahan organik yang komplek menjadi sederhana,
anaerob juga memberikan beberapa keuntungan yaitu perubahan struktur bentuk polimer menjadi bentuk
monomer; (b) Pengasaman, pada tahap pengasaman
menurunkan nilai COD dan BOD, total solid, volatile
solid, nitrogen nitrat, dan nitrogen organik. Bakteri komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk
coliform dan patogen lainnya, telur insek, parasit, bau pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan
juga dihilangkan atau menurun . Di daerah pedesaan bagi bakteri pembentuk asam . Produk akhir dari
yang tidak terjangkau listrik, penggunaan biogas perombakan gula-gula sederhana ini yaitu asam asetat,
memungkinkan untuk belajar dan melakukan kegiatan propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat,
komunitas di malam hari . Beberapa alasan lain gas karbondioksida, hidrogen dan amonia ; serta

16 1

TUTI HARYATI : Biogas : Limbah Peternakan yang Menjadi Sum ber Energi Alternatif

Selulosa

1 . Hidrolisis (C6H1005)n + nH 2 O N n(C 6H„0 6 )


selulosa glukosa
1
Glukosa

2 . Pengasaman (C6HI20 )n + nH 2 O • CH3 CHOHCOOH


glukos asam laktat
o CH3 CH2 CH2 000H + CO2 + H 2
asam butirat
• CH3CH 2OH + CO2
V etanol

Asam lemak dan alkohol

4H 2 + CO-1 • 2H,O + CH4


CH 3 CH2O H + CO 2 • CH3 COOH + CH4
3 . Metanogenik CH 3 000H + CO, • CO2 + CH,
CH 3 CH2C 2 000H + 2H2 + CO 2 -+ CH 3 COOH + CH4
Metan

Metana + CO2

Gambar 1 . Diagram alur proses fermentasi anaerobik

(c) Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi eksis dalam jumlah yang berimbang. Bakteri-bakteri ini
proses pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi memanfaatkan bahan organik dan memproduksi metan
sulfat juga terdapat dalam proses ini, yaitu mereduksi dan gas lainnya dalam siklus hidupnya pada kondisi
sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi hidrogen anaerob . Mereka memerlukan kondisi tertentu dan
sulfida . sensitif terhadap lingkungan mikro dalam digester
Gambar 1 memperlihatkan alur proses seperti temperatur, keasaman dan jumlah material
perombakan selulosa hingga terbentuk gas organik yang akan dicerna. Terdapat beberapa spesies
(NURTJAHYA et al., 2003) . Adapun bakteri yang terlibat metanogenik dengan berbagai karateristik . Baktcri ini
dalam proses anaerobik ini yaitu bakteri hidrolitik yang mempunyai beberapa sifat fisiologi yang umum, tetapi
memecah bahan organik menjadi gula dan asam amino, mempunyai morfologi yang beragam seperti
bakteri fermentatif yang mengubah gula dan asam Methanomicrobium, Methanosarcina, Metanococcus .
amino tadi menjadi asam organik, bakteri asidogenik Methanothrix (YONGZHI dan Hu, 2001) .
mengubah asam organik menjadi hidrogen, Bakteri metanogenik tidak aktif pada temperatur
karbondioksida dan asam asetat dan bakteri sangat tinggi atau rendah. Temperatur optimumnya
metanogenik yang menghasilkan metan dari asam yaitu sekitar 35°C . Jika temperatur turun menjadi 10°C,
asetat, hidrogen dan karbondioksida . Optimisasi proses produksi gas akan terhenti . Produksi gas yang
biogas akhir-akhir ini difokuskan pada proses memuaskan berada pada daerah mesofilik yaitu antara
pengontrolan agar mikroorganisme yang terlibat dalam 25 - 30°C . Biogas yang dihasilkan pada kondisi di luar
keadaan seimbang, mempercepat proses dengan temperatur tersebut mempunyai kandungan
peningkatan desain digester dan pengoperasian karbondioksida yang lebih tinggi . Pemilihan temperatur
fermentasi pada temperatur yang lebih tinggi dan yang digunakan juga dipengaruhi oleh pertimbangan
peningkatan biogas yang dihasilkan dari bahan dasar iklim. Untuk kestabilan proses, dipilih kisaran
biomasa lignoselulosa melalui perlakuan awal . temperatur yang tidak terlalu lebar. Pada cuaca yang
Di dalam digester biogas, terdapat dua jenis hangat, digester dapat dioperasikan tanpa memerlukan
bakteri yang sangat berperan, yakni bakteri asidogenik pemanasan. Instalasi digester di bawah tanah berfungsi
dan bakteri metanogenik. Kedua jenis bakteri ini perlu

1 62
WARTAZOA Vol. 16 No. 3 Th. 2006

sebagai proses insulasi sehingga akan memperkecil diinginkan . Rasio C/N beberapa bahan yang umum
biaya pemanasan . digunakan sebagai bahan baku biogas disajikan pada
Kandungan metan dalam biogas yang dihasilkan Tabel 3 (KARKI dan DIxIT, 1984) .
tergantung jenis bahan baku yang dipakai, sebagai
contoh komposisi biogas ditampilkan dalam Tabel 2 . Tabel 3 . Rasio Karbon dan Nitrogen (C/N) dari beberapa
bahan
Tabel 2 . Komposisi gas (%) dalam biogas yang berasal dari
kotoran ternak dan sisa pertanian Bahan Rasio C/N
Kotoran bebek 8
Campuran
Jenis gas Kotoran Kotoran manusia 8
sapi kotoran ternak
dan sisa pertanian Kotoran ayam 10
Metana (CH4 ) 65,7 55 - 70 Kotoran kambing 12
Karbondioksida (C0 2 ) 27,0 27-45 Kotoran babi 18
Nitrogen (N 2 ) 2,3 0,5-3.0 Kotoran domba 19
Karbonmonoksida (CO) 0,0 0,1 Kotoran sapi/kerbau 24
Oksigen (O,) 0,1 6,0 Eceng gondok 25
Propana (C 3 H 8 ) 0,7 Kotoran gajah 43
Hidrogen Sulfida (H 2 S) Tidak Sedikit sekali Batang jagung 60
terukur
Jerami padi 70
Nilai kalor (kkal/m 3 ) 6513 4800 -6700 Jerami gandum 90
Sumber : HARAHAP et al. (1978) Serbuk gergaji Di atas 200
Sumber : KARIu dan DIxIT (1984)
Kegagalan proses pencernaan anaerobik dalam
digester biogas bisa dikarenakan tidak seimbangnya
populasi bakteri metanogenik terhadap bakteri asam Slurry kotoran sapi mengadung 1,8 - 2,4%
yang menyebabkan lingkungan menjadi sangat asam nitrogen, 1,0 - 1,2% fosfor (P 205 ), 0,6 - 0,8%
(pH kurang dari 7) yang selanjutnya menghambat potassium (K 2 0), dan 50 - 75% bahan organik .
kelangsungan hidup bakteri metanogenik . Kondisi Kandungan solid yang paling baik untuk proses
keasaman yang optimal pada pencernaan anaerobik anaerobik yaitu sekitar 8% . Untuk limbah kotoran sapi
yaitu sekitar pH 6,8 sampai 8, laju pencernaan akan segar dibutuhkan pengenceran 1 : 1 dengan air .
menurun pada kondisi pH yang lebih tinggi atau Teknologi pencernaan anaerob bila digunakan dalam
rendah. sistem perencanaan yang matang, tidak hanya
Bakteri yang terlibat dalam proses anaerobik mencegah polusi tetapi juga menyediakan energi
membutuhkan beberapa elemen sesuai dengan berkelanjutan, pupuk dan rekoveri nutrien tanah . Untuk
kebutuhan organisme hidup seperti sumber makanan itu proses ini dapat mengubah limbah dari suatu
dan kondisi lingkungan yang optimum . Bakteri anaerob masalah menjadi suatu yang menguntungkan.
mengkonsumsi karbon sekitar 30 kali lebih cepat
dibanding nitrogen . Hubungan antara jumlah karbon Tabel 4 . Potensi produksi gas dari berbagai jenis kotoran
dan nitrogen dinyatakan dengan rasio karbon/nitrogen
Jenis kotoran Produksi gas per kg (m 3 )
(C/N), rasio optimum untuk digester anaerobik berkisar
20 - 30 . Jika C/N terlalu tinggi, nitrogen akan Sapi/kerbau 0,023 - 0,040
dikonsumsi dengan cepat oleh bakteri metanogen untuk Babi 0,040 - 0,059
memenuhi kebutuhan pertumbuhannya dan hanya Unggas 0,065 - 0,116
sedikit yang bereaksi dengan karbon akibatnya gas
Manusia 0,020 - 0,028
yang dihasilnya menjadi rendah. Sebaliknya jika C/N
rendah, nitrogen akan dibebaskan dan berakumulasi Sumber : UPDATED GUIDEBOOK ON BIOGAS DEVELOPMENT
dalam bentuk amonia (NH 4) yang dapat meningkatkan (1984)
pH . Jika pH lebih tinggi dari 8,5 akan menunjukkan
pengaruh negatif pada populasi bakteri metanogen .
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
Kotoran ternak sapi mempunyai rasio C/N sekitar 24 .
PROSES FERMENTASI
Hijauan seperti jerami atau serbuk gergaji mengandung
persentase karbon yang jauh lebih tinggi, dan bahan
Keberhasilan proses pencernaan dalam digester
dapat dicampur untuk mendapatkan rasio C/N yang
sangat ditentukan oleh desain dan pengaturan digester

1 63

"fUTI HARYATI : Biogas : Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif

itu sendiri, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Waktu retensi
pengoperasian digester yaitu :
Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu waktu
retensi, faktor ini sangat dipengaruhi oleh temperatur,
Pengadukan
pengenceran, laju pemadukan bahan dan lain
Proses pengadukan akan sangat menguntungkan sebagainya . Pada temperatur yang tinggi laju
fermentasi berlangsung dengan cepat, dan memirunkan
karena apabila tidak diaduk solid akan mengendap pada
dasar tangki dan akan terbentuk busa pada permukaan waktu proses yang diperlukan. Pada kondisi normal
fermentasi kotoran berlangsung antara dua sampai
yang akan menyulitkan keluarnya gas .
Masalah tersebut terjadi lebih besar pada proses empat minggu.
yang menggunakan bahan baku limbah sayuran
dibandingkan yang menggunakan kotoran ternak . Pada PRODUKSI ENERGI
sistem kontinyu masalah ini lebih kecil karena pada
saat bahan baku dimasukkan akan memecahkan busa Manusia menghasilkan rata-rata 0,3 meter kubik
pada permukaan seolah-olah terjadi pengadukan . Pada biogas per hari . Jutaan meter kubik metan dihasilkan
digester yang berlokasi di Eropa dimana pemanasan per tahun dalam bentuk gas rawa yaitu hasil dari proses
diperlukan jika proses dilakukan pada musim dingin, dekomposisi bahan organik yang berasal dari ternak
sirkulasi udara juga merupakan proses pengadukan . maupun sayuran . Hat ini nyaris sama seperti gas alam
yang dipompa dari bumi oleh perusahaan minyak dan
Kontrol temperatur digunakan untuk berbagai keperluan manusia seperti
penerangan rumah dan memasak . Pada TPA yang
Pada daerah panas, penggunaan atap akan mendapat kiriman sampah sebanyak 5 .000 meter kubik
membantu agar temperatur berada pada kondisi yang per hari bisa dihasilkan gas sebanyak 25 .000 meter
ideal, tetapi pada daerah dingin akan menyebabkan kubik per hari atau setara dengan 31,25 juta Watt listrik
masalah. Langkah yang umumnya diambil yaitu dengan yang bisa mengalirkan listrik bagi sekitar 2 .500 rumah
melapisi tangki dengan tumpukan jerami atau serutan tangga . Metan sebagai komponen utama biogas adalah
kayu dengan ketebalan 50 sampai 100 cm, lalu dilapisi gas tak berbau dan tak berwarna yang apabila dibakar
dengan bungkus tahan air, jika masih kurang maka akan menghasilkan energi panas sekitar 1000 BTU/ft3
digunakan koil pemanas . Temperatur digester yang atau 252 Kkal/0,028 m 3 . Biogas dapat diubah menjadi
tinggi akan lebih rentan terhadap kerusakan karena beberapa bentuk energi, yaitu energi panas atau dengan
fluktuasi temperatur, untuk itu diperlukan pemeliharaan bantuan generator diubah menjadi energi listrik
yang seksama . maupun mekanik, sebagai contoh dapat dilihat pada
Tabel 5 .
Koleksi gas
Tabel 5. Konversi energi biogas dan penggunaannya
Untuk mengkoleksi biogas yang dihasilkan Energi 1 m3 biogas
Penggunaan
dipergunakan drum yang dipasang terbalik, drum harus
dapat bergerak sehingga dapat disesuaikan dengan Penerangan sebanding dengan lampu 60 -
volume gas yang diperlukan. 100 W selama 6 jam
Biogas akan mengalir melalui lubang kecil di atas Memasak untuk memasak 3 jenis
drum . Digunakan valve searah untuk mencegah makanan untuk 5 - 6 orang
masuknya udara luar ke dalam tangki digester yang Pengganti bahan bakar sebanding dengan 0,7 kg bensin
akan merusak aktivitas bakteri dan memungkinkan Tenaga pengangkut menjalankan motor I pk selama
terjadinya ledakan di dalam drum . Pada instalasi yang 2 jam
besar diperlukan kontrol pengukuran berat dan tekanan sebanding dengan 1,25 KWH
Listrik
yang baik. listrik

Posisi digester Sumber : KRISTOFERSON dan BOLKADERS (1991)

Digester biogas yang dibangun di atas permukaan TEKNOLOGI DIGESTER


tanah harus terbuat dari baja untuk menahan tekanan,
sedangkan yang dibangun di bawah tanah umumnya Terdapat dua teknologi umum digunakan untuk
lebih sederhana dan murah . Akan tetapi dari segi memperoleh biogas . Pertama, proses yang sangat
pemeliharaan, digester di atas permukaan akan lebih umum yaitu fermentasi kotoran ternak menggunakan
mudah dan digester dapat ditutup lapisan hitam yang digester yang didesain khusus dalam kondisi anaerob .
berfungsi untuk menangkap panas matahari .

1 64

WART4ZOA Vol. /6 No. 3 Th . 2006

Kedua, teknologi yang baru ini dikembangkan yaitu (c) Menghasilkan kompos yang bersih dan pupuk
menangkap gas metan dari lokasi tumpukan yang kaya nutrisi .
pembuangan sampah tanpa hares membuat digester
(d) Memaksimalkan proses daur ulang .
khusus .
Beberapa keuntungan kenapa digester anaerobik (e) Menghilangkan bakteri coliform sampai 99%
lebih banyak digunakan antara lain : sehingga memperkecil kontaminasi sumber air .
1 . Keuntungan pengolahan limbah
4 . Keuntungan ekonomi
(a) Digester anaerobik merupakan proses
Lebih ekonomis dibandingkan dengan proses
pengolahan limbah yang alami .
lainnya ditinjau dari siklus ulang proses .
(b) Membutuhkan lahan yang lebih kecil
dibandingkan dengan proses kompos aerobik Bagian utama dari proses produksi biogas yaitu
ataupun penumpukan sampah . tangki tertutup yang disebut digester . Tangki yang
kedap yang diisi oleh bahan organik, dan solid buangan
(c) Memperkecil volume atau berat limbah yang
proses dapat dikeluarkan . Desain digester bermacam-
dibuang .
macam sesuai dengan jenis bahan baku yang
(d) Memperkecil rembesan polutan . digunakan, temperatur yang dipakai dan bahan
konstruksi . Digester dapat terbuat dari cor beton, baja,
2 . Keuntungan energi bata atau plastik dan bentuknya dapat berupa seperti
silo, bak, kolam dan dapat diletakkan di bawah tanah .
(a) Proses produksi energi bersih .
Pemilihan jenis digester sangat tergantung dari
(b) Memperoleh bahan bakar berkualitas tinggi jenis limbah ; contohnya desain digester untuk limbah
dan dapat diperbaharui . kotoran unggas akan lain dengan limbah kotoran babi
atau sapi.
(c) Biogas dapat dipergunakan untuk berbagai
penggunaan .
Jenis digester anaerobik
3 . Keuntungan lingkungan .
Dilihat dari konstruksinya ada tiga desain digester
(a) Menurunkan emisi gas metan dan karbon
dasar . Masing-masing berbeda biaya pembuatannya,
dioksida secara signifikan .
kecocokan dengan iklim dan juga konsentrasi solid
(b) Menghilangkan bau . kotoran yang akan difermentasi . Skema dasar sistem
digester anaerobik disajikan pada Gambar 2 .

Gambar 2. Skema sistem digester anaerobik

1 65
TLUTI HARYATI : Biogas : Lirnbah Pelernakan yang Menjadi Swnber t;nergi A/lernaiif

Covered lagoon digester (digester bak tertutup) : Desain digester


sesuai dengan namanya, merupakan kolam penampung
kotoran ternak dengan tutup . Tutup menangkap gas Kalau dilihat dari cara pengoperasian digester, ada
yang dihasilkan selama proses dekomposisi kotoran . dua desain digester yaitu:
Jenis ini merupakan yang termurah biayanya .
Menutupi bak yang berisi kotoran ternak Continuous feeding
merupakan desain yang paling sederhana dari teknologi
digester yang digunakan untuk kotoran cair dengan Proses pencernaan anaerobik dari limbah kotoran
kandungan solid kurang dari 3% . Tutupnya berupa sapi memakan waktu sekitar 8 jam dalam temperatur
bahan tak tembus (impermeable) dan menutupi seluruh hangat (35°C) . Sepertiga biogas akan dihasilkan pada
permukaan bak. Bak tersebut terbuat dari cor beton dan minggu pertama, seperempatnya pada minggu kedua
ditutupi hingga kedap . Metan yang dihasilkan dan sisanya akan dihasilkan pada minggu ketiga
terperangkap di bawah tutup . Gas yang akan digunakan sampai kedelapan.
dikeluarkan melalui pipa . Digester jenis ini Produksi gas dapat dipercepat dan konsisten
memerlukan kolam yang besar dan temperatur yang dengan sistem pemasukan bahan baku yang kontinyu
hangat dan tidak cocok untuk daerah dingin atau daerah (continuous feeding) serta sejumlah kecil buangan
yang basah. proses setiap hari . Proses juga akan menyisakan
Complete mix digester terbuat dari baja, cocok nitrogen pada slurry buangan yang kemudian
untuk volume kotoran ternak yang besar dan digunakan untuk pupuk. Hal yang perlu diperhatikan
mempunyai kandungan solid antara 3 - 10% . Tangki dalam sistem kontinyu adalah ; tangki harus cukup
yang dilengkapi pemanas juga pengaduk mekanik dan besar untuk menampung semua bahan yang term
selama proses fermentasi bahan diaduk secara terus menerus dimasukkan selama proses pencernaan
menerus sehingga solid tetap dalam keadaan berlangsung . Kondisi yang ideal untuk sistem ini yaitu
tersuspensi . Biogas yang terbentuk terakumulasi di menggunakan dua buah tangki digester, konsumsi
bagian atas digester . Digester bisa diinstalasi di atas limbah berlangsung dalam dua tahap, metan diproduksi
atau terkubur di bawah tanah . Digester jenis ini mahal pada tahap pertama dan tahap kedua dengan laju yang
biaya pembuatan, operasional dan pemeliharaannya . lebih lambat.
Plugflow digester cocok untuk limbah yang
berasal dari kotoran ruminansia yang mempunyai Batch feeding
kandungan padatan antara 11 sampai 13% . Ciri khas
jenis ini memiliki tempat pengumpulan kotoran, tempat Umumnya didesain untuk limbah padatan seperti
pencampuran dan tangki digester . Pada tempat sayuran/hijauan . Desain yang tidak perlu pipa alir,
pencampuran, penambahan air diatur sehinggga slurry tangki tunggal merupakan desain yang paling balk
mempunyai konsistensi yang optimal . Digester untuk digunakan . Tangki dapat dibuka dan slurry
biasanya persegi panjang, kedap air dan dengan tutup buangan proses dapat dikeluarkan dan digunakan
yang dapat dirubah. sebagai pupuk kemudian bahan baku yang baru
Bahan baku dimasukkan dari salah satu sisi dan dimasukkan lagi . Tangki ditutup dan proses fermentasi
mendorong keluar buangan yang telah terfermentasi diawali kembali . Tergantung dari jenis bahan limbah
pada sisi lainnya . Waktu retensi rata-rata solid tertahan dan temperatur yang dipakai, sistem batch akan mulai
dalam digester yaitu sekitar 20 - 30 hari . Biogas yang berproduksi setelah minggu kedua sampai minggu
dihasilkan terperangkap di bawah penutup impermeable keempat, laju peningkatan produksi menjadi lambat
yang menutupi tangki kemudian gas disalurkan melalui lalu menurun setelah bulan ketiga atau keempat . Sistem
pipa yang berada di bawah penutup menuju generator . batch biasanya dibuat dalam beberapa set sekaligus
Digester jenis ini memerlukan pemeliharaan yang sehingga paling tidak ada yang beroperasi dengan baik.
minimal dan panas buangan dari mesin generator Limbah sayuran mempunyai rasio C : N yang
digunakan untuk memanasi digester . Di dalam digester, tinggi dibandingkan Limbah kotoran ternak sehingga
pipa sirkulasi air panas akan memanaskan slurry dan perlu ditambahkan sumber nitrogen . Limbah sayuran
menjaga temperaturnya pada 25 - 40°C, temperatur menghasilkan biogas delapan kali lebih banyak
yang cocok bagi bakteri metanogen. dibandingkan limbah kotoran ternak . Campuran dari
Pada peternakan perorangan, desain plugflow limbah kotoran ternak dan limbah sayuran merupakan
skala kecil atau digester bak tertutup merupakan desain campuran yang ideal untuk menghasilkan biogas,
yang sederhana dan dapat memproduksi biogas untuk dengan perbandingan jumlah limbah sayuran yang
memenuhi kebutuhan listrik dan pemanas . Sistem plug- lebih banyak.
flow dapat memproses 8000 galon (33280 m 3 ) kotoran
ternak per hari yang dihasilkan oleh sekitar 500 sapi
perah.

1 66
WARTAZOA Vol. 16 No . 3 Th. 2006

PEMANFAATAN BIOGAS DI BEBERAPA digester biogas dan membangun sekitar 150 instalasi
NEGARA biogas di beberapa negara bagian tersebut . Terdapat
sekitar 600 .000 peternak yang memiliki 2 - 6 sapi
Pemanfaatan biogas bukanlah hal yang barn, gas dengan sistem gembala yang berpotensi untuk proyek
ini telah dipakai sekitar 200 tahun . Pada era sebelum biogas, tetapi pada periode 1980 - 1990 potensi
ada listrik, di London biogas diperoleh dari saluran terabaikan sehingga dalam waktu kurang dari lima
pembuangan bawah tanah dan digunakan sebagai tahun hanya 25 persen dari 300 unit instalasi biogas
bahan bakar lampu jalan yang terkenal dengan nama yang sekarang masih jalan (NJOROGE, 2002) .
gaslight. Pada saat ini biogas dapat dimanfaatkan untuk Akibat dari promosi renewable energy melalui
memenuhi energi yang dibutuhkan dalam bentuk udara aksi politik, di tahun 80 dan 90-an, Denmark telah
panas, air panas atau uap panas . Setelah melalui maju di garis depan untuk pengembangan, pemasaran
penyaringan biogas digunakan untuk bahan bakar dan ekspor renewable energy yang berasal dari angin
generator yang akan merubah energi mekanik menjadi dan biomasa . Sekarang negara-negara Eropa lainnya
energi listrik . Biogas j uga dapat digunakan untuk telah mengambil alih peran ini, Jerman misalnya,
menggantikan gas alam atau propana untuk pemanas merupakan pasar yang sangat berkembang untuk
ruangan, refrigerator atau kompor gas . Biogas yang produksi renewable energy . Di Jerman, produksi
telah dipadatkan dapat dipakai sebagai bahan bakar biogas merupakan salah satu yang paling pesat dalam
ke ndaraan. produksi renewable energy dan diharapkan akan
Di negara berkembang atau di dunia ketiga, biogas dibangun beberapa ratus konstruksi biogas
merupakan suatu hasil samping dari pengolahan limbah (HARTMANN dan AHRING, 2005) .
peternakan yang telah membawa keuntungan untuk Agar dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk
kesehatan, sosial, lingkungan dan secara finansial . bahan bakar kendaraan, perlu proses untuk
Dalam laporan UNDP 1997, Energy After Rio: menghilangkan kandungan hidrogen sulfida,
Prospects and Challenges, mengidentifikasi bahwa karbondioksida dan air sehingga diperoleh biogas
instalasi biogas adalah satu penyedia sumber energi dengan kandungan metan yang lebih tinggi . Hat
desentralisasi yang sangat " berguna . Tidak seperti tersebut sudah dilakukan di beberapa negara maju, dan
teknologi penyedia energi yang tersentralisasi seperti biogas merupakan suatu yang menarik dari segi
pembangkit tenaga listrik yang berasal dari sumber lingkungan untuk dijadikan sebagai bahan bakar
tenaga hidroelektrik, batubara, minyak atau gas alam. kendaraan bus dan alat transportasi umum lainnya,
Untuk membuat instalasi biogas tidak memerlukan karena mesin yang menggunakan bahan bakar metan
modal dasar yang terlalu besar dan tidak menimbulkan mempunyai suara yang lebih halus dibandingkan bila
masalah lingkungan bahkan merupakan solusi dari menggunakan diesel atau solar .
masalah lingkungan itu sendiri juga memberikan Di Amerika, dimana industri peternakan sangat
beberapa keuntungan lainnya, selama limbah organik maju, pembuangan kotoran ternak yang sangat besar
dan air tersedia maka instalasi biogas dapat dibangun . menjadi masalah yang serius . Konsekuensinya, sistem
Beberapa negara telah membuat program biogas manajemen kotoran ternak yang mampu mencegah
dalam skala besar, Tanzania misalnya, membuat model polusi dan menghasilkan energi menjadi suatu hal yang
berdasarkan integrasi rekoveri sumber bahan baku yang menarik . Proses digester anaerobik sudah umum
berasal dari limbah kota dan industri untuk dilakukan di peternakan besar maupun kecil, selain
menghasilkan tenaga listrik dan pupuk. Produksi biogas memberi jalan keluar atas masalah penanggulangan
dalam skala kecil sudah umum dilakukan di pedesaan kotoran ternak, proses ini juga dapat menghasilkan
terutama di Cina dan India . Pada akhir tahun 1993, energi listrik dan panas untuk kebutuhan konsumsi
sekitar seperlima sampai seperempat juta petani telah lokal (WEINBERG, 1991) .
mempunyai digester biogas, dengan produksi metan Pengalaman peternak Amerika selama bertahun-
sekitar 1,2 miliar m 3 per tahun . Di India, teknologi tahun dalam pengoperasian teknologi pembuatan
biogas telah berkembang dan didiseminasikan secara biogas menjadikan mereka mampu memprediksi
luas untuk memenuhi kebutuhan energi di pedesaan, kondisi-kondisi yang berkaitan dengan keberhasilan
contohnya untuk pompa irigasi dan listrik . Sampai saat maupun kegagalan pada teknologi biogas (GAMROTI-I,
ini telah dibangun lebih dari 2 juta digester dan 2001) .
menyumbangkan hampir 200 .000 pekerjaan tetap Kondisi yang berkaitan dengan keberhasilan
(KAROTTKI dan OLESEN, 1997) . Sekarang, di India teknologi biogas :
setiap orang yang membangun instalasi biogas berhak
1 . Pemilik atau operator mempunyai komitmen
untul: mendapat sembangan uang dari pemerintah terhadap teknologi biogas dan berusaha agar
pusat. Senentara di Kenya, teknologi biogas telah
berhasil .
diintroduksi sejak pertengahan tahun 1950 . Pada tahun
1958 Tunnei Technology Limited mengkonstruksi

1 67
TUTI HARYATI : Biogas : Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif

2 . Pemilik atau operator memiliki pengetahuan Indonesia hanya 100 unit, sembilan tahun kemudian
mekanik, mempunyai kernampuan dan ases menjadi 350 unit (WILOSO et al ., 1995) . Peningkatan
terhadap te kni k support . jumlah digester yang tidak signifikan ini disebabkan
mahalnya biaya yang har s dikeluarkan untuk
3 . Desainer membangun sistem digester yang cocok membangun instalasi digester . Teknologi ini sudah
dengan operasi peternakan . banyak digunakan oleh peternak sapi di daerah
4 . Pemilik atau operator meningkatkan perolehan Boyolali sejak tahun 1990-an dan masih beroperasi
keuntungan dengan cara menjual buangan proses sampai sekarang . Penelitian yang dilakukan pada tahun
kotoran untuk pupuk . 2000 menghasilkan rancangan digester biogas yang
terbuat dari bahan plastik dan pada tahun 2005
Kondisi yang berkaitan dengan kegagalan rancangan tersebut dipasarkan dengan harga 1,5 juta
teknologi biogas : rupiah per instalasi diharapkan juga akan meningkatkan
minat para peternak untuk menggunakannya
1 . Operator tidak mempunyai kecakapan atau waktu (APRIANTI, 2005) . Pada tahun 2005 peternak sapi di
agar sistem berjalan baik. daerah Lembang Kabupaten Bandung mulai
2 . Pemilihan jenis digester yang tidak sesuai dengan memanfaatkan teknologi biogas dengan digester yang
metoda penanganan kotoran dan layout peternakan. terbuat dari plastik setebal 250 mikron . Sekitar 66
peternak sapi di daerah Subang, Garut dan Tasikmalaya
3 . Desainer/pembuat menjual sistem digester secara juga telah menggunakan digester yang berkapasitas
dipecah . 5000 liter . Kondisi ini diharapkan terjadi juga di daerah
4 . Desainer/pembuat menginstal jenis peralatan yang peternakan di luar Jawa .
salah, misalnya pengukuran yang salah atas mesin Penelitian terhadap teknologi pencernaan
generator, peralatan transmisi gas, pendistribusian anaerobik yang lebih maju telah berlangsung dalam
listrik . beberapa tahun ini . Penelitian tersebut dilakukan oleh
perusahaan swasta, komunitas ilmiah, institusi
5 . Pemeliharaan dan perbaikan sistem menjadi sangat perguruan, dan kerjasama antara industri dan
mahal dikarenakan desain sistem yang buruk. pemerintah. Keuntungan pencernaan anaerobik sangat
6 . Peternak tidak memperoleh pelatihan dan support tergantung pada peningkatan proses yang lebih tinggi
teknik sistemnya yang memadai . hasil biogas per m' biomasa dan peningkatan derajat
perombakan . Lebih lanjut keuntungan juga dapat
ditingkatkan dengan konversi efluen proses menjadi
POTENSI PENGEMBANGAN BIOGAS DI produk yang berharga (HARTMANN dan AHRING, 2005) .
INDONESIA Penelitian tersebut menghasilkan beberapa sistem yang
dipatenkan yang memberikan beberapa keuntungan
Pemanfaatan biogas di Indonesia sebagai energi dalam efisiensi sistem, ukuran, biaya kapital,
alternatif sangat memungkinkan untuk diterapkan di fleksibilitas perlakuan, stabilitas proses dan biaya
masyarakat, apalagi sekarang ini harga bahan bakar operasi . Di Amerika dilakukan penelitian kemungkinan
minyak yang makin mahal dan kadang-kadang langka penggunaan teknologi fuel cells untuk mengubah
keberadaannya . Besarnya potensi Limbah biomassa biogas menjadi energi listrik, saat ini teknologi ini
padat di seluruh Indonesia adalah 49 .807,43 MW. belum layak diterapkan secara ekonomi, tetapi
Biomassa seperti kayu, dari kegiatan industri diperkirakan sekitar tahun 2010 sudah dapat
pengolahan hutan, pertanian dan perkebunan, limbah digunakan . Dibandingkan dengan generator diesel, fuel
kotoran hewan, misalnya kotoran sapi, kerbau, kuda, cells lebih efisien mengubah biogas menjadi energi
dan babi juga dijumpai di selu - uh provinsi Indonesia listrik (10- 30% : 40 - 50%) (ALDRICH et a!., 2005) .
dengan kualitas yang berbeda-beda . Pada saat ini Teknologi biogas adalah suatu teknologi yang
sebagai sumber bahan baku biogas tersedia secara dapat digunakan dimana saja selama tersedia limbah
melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal yang akan diolah dan cukup air . Di negara maju
(SOEPARDJO, 2005) . Secara umum, penggunaan limbah perkembangan teknologi biogas sejalan dengan
pertanian sebagai bahan dasar biogas lebih sulit perkembangan teknologi lainnya . Untuk kondisi di
dibandingkan kotoran ternak, waktu yang dibutuhkan Indonesia, teknologi biogas dapat dibangun dengan
untuk proses hidrolisis bahan selulosa dari limbah kepemilikan kolektif dan dipelihara secara bersama .
pertanian Iebih lama . Beberapa alasan mengapa biogas belum populer
Beberapa program telah dilaksanakan oleh penggunaannya di kalangan peternak atau kalaupun
pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penggunaan sudah ada banyak yang tidak lagi beroperasi, yaitu
teknologi biogas, seperti demonstrasi instalasi dan kurang sosialisasi, teknologi yang diterapkan kurang
pelatihan mengoperasikan digester untuk masyarakat. praktis dan perlu pemeliharaan yang seksama dan
Di tahun 1984, jumlah digester yang telah dibangun di

168

WARTAZOA Vol. 16 No. 3 Th . 2006

kurangnya pengetahuan para petani tentang HARTMANN, H . dan B .K. AHRING . 2005 . The future biogas
pemeliharaan digester . productions . httpV/w ww.risoe .dk/rispubVSYS/syspdf/
energconf05/session6 hartmann .pdf (21 Juli 2005) .

KESIMPULAN KARKI, A .B . dan K . DIxIT . 1984 . Biogas Fieldbook . Sahayogi


Press, Khatmandu, Nepal .
Biogas yaitu sumber renewable energy, yang KAROTTKI, R . dan G .B . OLESEN . 1977 . Biogas in India : A
dapat digunakan sebagai bahan pengganti energi yang sustainable energy success story . h ttp ://www .ecouncil .
berasal dari fosil, yang selama ini dominan digunakan ac .cr/rio/focus/report/english/inforse.ht m . (21 Juli
yaitu bahan bakar minyak dan gas alam. Teknologi 2005) .
biogas merupakan pilihan yang tepat untuk mengubah
KRISTOFERSON, L .A. dan V . BOKALDERS . 1991 . Renewable
limbah organik peternakan untuk menghasilkan energi
Energy Technok,i, ;s-Their Application in
dan pupuk sehingga diperoleh keuntungan secara sosio- Developing Countries . ITDG Publishing.
ekonomi maupun dari segi lingkungan.
Biogas telah lama digunakan di negara seperti NJOROGE, D.K . 2002 . Evolution of biogas technology in
India, Cina dan negara-negara di Afrika juga Eropa dan South Sudan; current and future challenges . Proc .
Amerika Serikat. Potensi penggunaannya akan terus Biodigester Workshop . Maret 2002 . http)/www
meningkat karena teknologi proses dan peralatannya m ekarn.org/procbiod/kuria .htm . (13 April 2006) .
masih dapat dikembangkan agar mendapatkan hasil NURTJAHYA, E ., S .D . RUMENTOR, J .F . SALAMENA, E .
yang lebih maksimal . Teknologi biogas di Indonesia HERNAWAN, S . DARWATI dan S .M. SOENARMO . 2003 .
masih belum populer tetapi dengan upaya sosialisasi Pemanfaatan limbah ternak ruminansia untuk
dan penelitian agar biaya konstruksi dan pengoperasian mengurangi pencemaran lingkungan . Makalah
lebih murah dan sederhana akan meningkatkan minat Pengantar Falsafah Sains . Program Pascasarjana
masyarakat untuk menggunakannya . Institut Pertanian Bogor.

SOEPARDJO, A .H . 2005 . Energi baru dan terbarukan . Kompas


DAFTAR PUSTAKA 24 Oktober 2005 .

UPDATED GUIDEBOOK ON BIOGAS DEVELOPMENT-ENERGY


ALDRICH, B ., S . MINOTT and N. SCOTT. 2005 . Feasibility of
RESOURCES DEVELOPMENT SERIES . 1984 . No . 27 .
fuel cells for biogas energy conversion on dairy United Nations . New York, USA.
farms . Manure Management Program . http// :www.
manure m anagement. cornell.edu . (21 Juli 2005) . YONGZHI, W . dan W. HU. 2001 . Research and application of
APRIANTI, Y . 2005 . Andrias Wiji Setio Pamuji : Penemu biogas decontamination system . Internet dialog on
reaktor biogas . Kompas 15 Agustus 2005 . ecological sanitation . httpJ/w ww .ias.unu .edu/
procedings/icibs/ecosan/wang-03 .html . (27 April
ENGLER, C .R ., M .J. MCFARLAND and R.D . LACEWELL . 2000 . 2006) .
Economic and environmental impact of biogas
production and use . http//:dallas .edu/biogas/eaei . WEINBERG, R . 1991 . EPA programs addressing animal waste
html. (17 Juli 2005) . management . Proc . of National Workshop on
Livestock, Poultry & Aquacultures Waste
GAMROTH, M . 2001 . Why the Interest in Methane Management . Niles, MI : American Society of
Generation? Western Dairy News 1(6) . Agricultural Engineers .
GHOSE, T .K . 1980. Bioconversion of organic residues :
WILOSO, E .I., T . BASUKI and S . AIMAN . 1995 . Utilization of
Methane from integrated biological systems .
http// :www. unu . edu/unupress/food/8f02 3 e/8FO23EO6. agricultural wastes for biogas production in
Indonesia. Proc . of the UNESCO - University of
htm . (21 Juli 2005) .
Tsukuba International Seminar on Traditional
HARAHAP, F.M ., APANDI dan S . GINTING . 1978. Teknologi Technology for Environmental Conservation and
Gasbio . Pusat Teknologi Pembangunan Institut Sustainable Development in the Asian-Pacific region,
Teknologi Bandung. Bandung. Tsukuba Science City . Japan 11 - 14 Dec, 1995 .
http ://www2 . unescobkk . org/eub ios/TTEC/TTECE W.
HARTMANN, H ., I . ANGEDILAKI dan B .K . AHRING . 2000 .
htm . (13 April 2006) .
Increase of anaerobic degradation of particulate
organic matter in full scale biogas plant by
mechanical maceration . Water Sci . Technol. 41(3) :
145- 153 .

1 69

Anda mungkin juga menyukai