Anda di halaman 1dari 8

HUKUM KEPLER

Disusun oleh:
1.Ara Aulia R
2.Lian Artifani
3.Prastika Fatnamasari
4. Sri Wahyuni
5.Yuna Bilgis K
XI.IPA 1
Kami akan mempresentasikan
teori tentang HUKUM
KEPLER,berikut ini adalah hasil
yang akan kami presentasikan:
Johannnes Kepler,seorang astronom berkebangsaan Jerman
merumuskan tga hukum tentang gerakan benda-benda langit.

A. Hukum kepler I
Hukum ini menjelaskan tentang bentuk orbit planet mengelilingi
matahari.hukum ini berbunyi:”Semua plant bergerak dalam lintasan
berbentuk elips dengan matahari terlrtak pada salah satu titik
fokusnya.”
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tingkat kelonjongan bentuk
elips dari orbit berbagai planet berbeda-beda.Namun secara umum
bentuk dari orbit berbagai planet ini merupakan elips yang mendekati
bentuk lingkaran.

(aphelium)

(perihelium)
Hukum II Kepler
Hukum ini berkaitan dengan gerak planet mengelilingi matahari.hukum
ini berbunyi:”Garis hubung planet dengan matahari akan menyapu luas
yang sama dalam waktu yang sama”.

matahari

planet

Waktu sama
Luas sama

Orbit planet

Garis hubung planet dengan matahari akan


menyapu luas yang sama dalam waktu yang
sama.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin dekat jarak planet ke
matahari,semakin cepat kelajuan gerak revolusinya.Berarti gerak planet
paling cepat ketika berada di titik perihelium,dsan paling lambat ketika
berada dititik aphelium.

Hukum III Kepler


Hukum ini menjelaskan hubungan antara periode revolusi planet dan
jarak planet ke matahari.Hukum ini berbunyi:”Kwadrat periode planet
mengelilingi matahari dengan pagkat tiga jarak rata-ratanya ke
matahari”.Kaslimat diatas bisa dirumuskan dalam bentuk: T2~

T2

~R3

Ket: T=Perioderevolusi
R=Jarak planet ke matahari

Bentuk di atas menunjukan bahwa semakin jauh jarak sebuah planet dari
matahari, semakin lama waktu yang di butuhkan planet tersebut untuk
mengelilingi matahari 1 putaran penuh.
Planet beredar mengitari matahari disebabkan adanya
gaya gravitasi antara planet tersebut dan matahari. Gaya
gravitasi inilah yang berfungsi sebagai gaya sentripetal,
sehingga dapat kita tuliskan sebagai berikut.
Fsp = ma
Gm m
m p
R2

sp
4 π2R

= mp

T2

Persamaan ini bisa kita ubah menjadi

T2
R3

4π2R
=

G mm
Sekian hasil presentasi yang
dapat kami sampaikan dari
kelompok kami,apabila dalam
penulisan kurang jelas,mohon
maaf.
“TERIMA KASIH”

Anda mungkin juga menyukai